Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

Tren Korupsi Kesehatan

MONITORING PERADILAN DI ACEH SELAMA TAHUN Lhokseumawe, 26 Desember 2011

Trend Pemberantasan Korupsi 2013

Outlook Dana Desa 2018 Potensi Penyalahgunaan Anggaran Desa di Tahun Politik

Indonesia Corruption Watch dan UNODC REVISI SKB/MOU OPTIMALISASI PEMBERANTASAN KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu

PERAN SERTA MASYARAKAT

Analisis Perbedaan Persepsi Stakeholders Ters Atas Transparansi, Partisipasi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. serius dan sistematis. Segenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran

Peta Potensi Korupsi Dana Kapitasi Program JKN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan nasional erat hubungannya dengan tingkat kesehatan masyarakat,

Perjuangan Belum Sampai Harapan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lagi, ternyata dalam prakteknya partai politik ini kurang mampu menjawab

Tren Korupsi Semester 1 Tahun Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan-

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

KIP dan Gerakan Antikorupsi. Adnan Topan Husodo Wakil Koordinator ICW

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebutuhan secara global. Salah satu upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah diakui pula sebagai masalah internasional. Tindak pidana korupsi telah

Tanggapan Anda terhadap rencana kenaikkan gaji pejabat publik, khususnya menteri, per 1 Januari 2010?

Pemantauan Pelaksanaan KIP di Institusi Polri

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah

1 BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang baik, perlu ada peran serta pihak-pihak seperti: stakeholder

INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA 2017Survei Di Antara Pelaku Usaha. Survei di antara Pelaku Usaha 12 Kota di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya berbagai kasus fraud yang akhir-akhir ini terjadi di hampir

SURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI

Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam pemberantasan Korupsi

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

Evaluasi Tata Kelola Sektor Kehutanan melalui GNPSDA (Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam) Tama S. Langkun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang

Modul ke: ETIK UMB. Mengenali Tindakan Korupsi. Fakultas Ilmu Komputer. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi. Sistem Informasi.

LSM: ADA GEJALA KORUPSI DALAM PEMILUKADA DKI

2016 PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE TERHADAP KINERJA DINAS PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kecurangan atau fraud adalah suatu tindakan kebohongan yang disengaja,

LAYANAN INFORMASI PUBLIK 2015

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkrit yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks

BAB I PENDAHULUAN. Korupsi merupakan salah satu bentuk fraud yang berarti penyalahgunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan

Tren Korupsi Kesehatan Periode

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

TREN PENINDAKAN KASUS KORUPSI TAHUN Jakarta Senin, 19 Februari 2017

Fraud yang terjadi pada kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa landasan hukum seperti peraturan-peraturan mengenai daerah otonom,

I. PENDAHULUAN. perhatian dunia sejak perang dunia kedua berakhir. Di Indonesia sendiri fenomena

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. birokrasi pemerintah (Yogi dan M. Ikhsan, 2006). Jika kualitas pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun BPK merupakan suatu lembaga negara yang bebas dan

INDIKASI KERUGIAN NEGARA AKIBAT DEFORESTASI HUTAN. Tim Penulis: Egi Primayogha Firdaus Ilyas Siti Juliantari Rachman

BAB IV PENUTUP. dalam tesis ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Revisi UU KPK Antara Melemahkan Dan Memperkuat Kinerja KPK Oleh : Ahmad Jazuli *

BAB I PENDAHULUAN. tindak kecurangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara seperti perilaku

LIMA ARAH PEMBERANTASAN KORUPSI Usulan Agenda Antikorupsi Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan dalam pemerintahan di era reformasi ini. Pemerintah telah

BONGKAR Korupsi Alat Kesehatan Provinsi Banten & Kota Tangsel. Indonesia Corruption Watch (ICW) Jakarta, 10 Desember 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

PENUTUP. Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia dapat. Korupsi (KPK) sebagai lembaga negara independen dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jakarta, 3 Desember 2009 Divisi Monitoring & Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW)

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

Pemberantasan Korupsi : Antara Asset Recovery dan Kurungan Bd Badan. Adnan Topan Husodo Wakil Koordinator ICW Hotel Santika, 30 November 2010

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PKSANHAN II PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMI BUKU SAKU UNTUK MEMAHAMI TINDAK PIDANA KORUPSI

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Eksistensi KPK Dalam Memberantas Tindak Pidana Korupsi Oleh Bintara Sura Priambada, S.Sos., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

PENCEGAHAN KORUPSI PADA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Siaran Pers DPR LUMPUHKAN KPK

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Korupsi telah menjadi masalah serius bagi bangsa Indonesia, karena

Pengendapan Anggaran WAHYUDI KUMOROTOMO

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Jl. Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax.

BAB 1 PENDAHULUAN. halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen bangsa. Hal tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan tujuan

Catatan Kritis Pengelolaan PNBP di Kepolisian RI. Indonesia Corruption Watch Jakarta, 10 Januari 2017

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Gabungan LSM Blitar Raya Selenggarakan Seminar Pemberantasan Mafia Hukum

BAB I PENDAHULUAN. atau keluarganya sebagai imbal jasa sebuah pelayanan (KPK, 2006: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang terbukti melakukan korupsi. Segala cara dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. korupsi yang telah dilakukan oleh institusi kelembagaan pemerintah selama ini

DIBERI WAKTU 60 HARI UNTUK MENGEMBALIKAN KERUGIAN NEGARA, TEMUAN BPK TAK BISA LANGSUNG DIUSUT JAKSA

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban

Peningkatan Efektivitas Pengawasan dan Persepsi Kerugian Negara

TREND CORRUPTION REPORT

Tata kelola hutan yang baik tidak dapat

DAFTAR TABEL. 1. Tabel 1.1 Kegiatan dan Jadwal Rencana Penelitian Tabel 2.1 Perbedaan Audit Laporan Keuangan dengan. Audit Investigatif...

ANALISIS POTENSI PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. secara biasa, tetapi dituntut dengan cara yang luar biasa. juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. isu yang strategis untuk dibahas. Salah satu topiknya adalah menyangkut Tindak

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk mengetahui kegiatan apa yang telah terjadi, melakukan. sistem akuntansi antara lain (Purnama, 2010):

Transkripsi:

Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, 2003-2013 Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013

Latar Belakang Tujuan Pendidikan Pemenuhan hak warga negara Meningkatkan kesejahteraan Pendidikan = sektor strategis bagi Indonesia Indonesia sedang berperang melawan korupsi. Publik berharap pendidikan dapat diandalkan untuk memerangi korupsi. Sayangnya, sektor pendidikan justru lumpuh karena korupsi Berbagai upaya memerangi korupsi hasilnya belum maksimal

Satu Dasawarsa Korupsi Pendidikan Mengapa satu dasarwarsa? UU Sisdknas sudah diberlakukan sejak 2003. peraturan ini juga mempengaruhi kebijakan-kebijakanpendidikan. Tujuan Tren Korupsi Pendidikan : 1. Mengungkap bagaimana pola korupsi pendidikan 2. Mengungkap bagaimana pola penindakan korupsi pendidikan 3. Menyusun rekomendasi untuk perbaikan tata kelola pendidikan

Tren Pemberantasan Korupsi Pendidikan Metodologi Kuantitatif Deskriptif Pemantauan dilakukan selama 3 kali, yakni tahun 2008, 2010, 2013 dengan cara mengupdate hasil pematauan sebelumnya Sumber data : Media cetak dan online serta jaringan masyarakat sipil di Indonesia pada tahun 2008 Tabulasi dan pengolahan data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) dan Ms Excel. Kekurangan: media online tidak menggambarkan kedaan praktek korupsi yang sesungguhnya

Pertanyaan terkait Tren Korupsi Pendidikan Pertama, bagaimana perkembangan kasus korupsi yang terjadi pada dunia pendidikan? Apakah jumlah dan kerugian negara meningkat, menurun atau stagnan? Kedua, manakah diantara dana pendidikan sering dikorup dan seberapa besar? Ketiga, apakah pola atau modus paling sering yang digunakan untuk menyelewengkan dana pendidikan? Apakah ada perbedaan modus korupsi yang digunakan antar berbagai dana pendidikan pendidikan? Keempat, lembaga manakah yang paling banyak menyelewengkan dana pendidikan? Kelima, dimanakah lokasi (provinsi) korupsi pendidikan terbanyak? Keenam bagaimana tren penindakan kasus korupsi pendidikan? Apakah meningkat, menurun atau stagnan. Berapa persentase keberhasilan penindakan kasus korupsi pendidikan yang mampu menjerat koruptor ke penjara dan mengembalikan kerugian negara?

Hasil Pemantauan Berdasarkan pemantauan ICW diketahui bahwa selama 2003-2013, penegak hukum (Kepolisian, Kejaksaan dan KPK) berhasil menindak kasus korupsi pendidikan sebanyak 296 kasus dengan indikasi kerugian negara sebesar Rp 619,0 miliar..!!!

Jumlah Kasus JIndikasi Kerugian Negara (Rp. miliar) Tren Korupsi Pendidikan Menurut Tahun Terjadi Tidak ada tren terkait jumlah kasus korupsi. Namun, ada tren meningkat pada indikasi kerugian negara. Tahun 2003 dan 2012 miliki jumlah kasus yang sama namun dengan kerugian negara berbeda, yakni 8 kasus sedangkan indikasi kerugian negara 2003 Rp 19,0 miliar dan 2012 Rp 99,2 miliar. Kesimpulan, jumlah kasus korupsi pendidikan tidak meningkat namun kerugian negara semakin meningkat signifikan setiap tahunnya. 90 84 160.0 150.1 80 140.0 70 120.0 60 100.0 95.1 99.2 50 40 30 20 10 8 25 16 31 28 33 42 16 8 80.0 60.0 40.0 20.0 19.0 60.9 6.1 15.6 48.3 46.2 78.5 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun Terjadi - 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun Terjadi 5 kasus belum diketahui tahun terjadinya

Jumlah Kasus Jumlah Indikasi Kerugian Negara (Rp. Miliar) Korupsi Pendidikan Menurut Objek Korupsi DAK adalah dana pendidikan yang paling sering di korupsi dengan jumlah 84 kasus dan kerugian negara terbesar Rp. 265,1 miliar. BOS merupakan kasus terbanyak kedua dengan jumlah 48 kasus. Namun, kerugian negara dari dana BOS terlalu kecil sehingga tidak masuk 10 besar. Korupsi terkait sarpars PT jumlah kasusnya 9, namun kerugian negaranya mencapai Rp. 57,7 miliar. 90 300.0 265.1 80 250.0 70 60 200.0 50 40 30 20 10 0 84 48 21 21 20 15 14 13 9 9 150.0 100.0 50.0-70.8 57.7 55.2 35.3 31.6 16.5 14.3 12.4 11.4 Objek Korupsi Objek Korupsi Pendidikan

Jumlah Kasus Jumlah Indikasi Kerugian Negara (Rp. Miliar) Korupsi Pendidikan Menurut Modus Korupsi Penggelapan adalah modus korupsi yang paling sering digunakan dengan jumlah 106 kasus dan indikasi kerugian negara Rp. 248,5 miliar. Penggelapan sering digunakan untuk menyelewengkan dana BOS dan DAK. Hampir 50 persen dari kasus dengan modus penggelapan terjadi pada dana BOS dan DAK. Dua dana ini merupakan dana yang mudah diselewengkan dengan cara penggelapan. 120 250.0 100 200.0 80 60 40 20 0 106 59 52 17 17 9 7 7 4 4 150.0 100.0 50.0-248.5 195.8 97.7 35.1 15.2 11.9 4.9 4.7 3.7 0.8 Modus Korupsi Pendidikan Modus Korupsi Pendidikan

Jumlah Kasus Jumlah Indikasi Kerugian Negara (Rp. Miliar) Korupsi Pendidikan Menurut Lembaga Tempat Korupsi Dinas Pendidikan merupakan tempat terjadinya korupsi paling banyak 151 kasus, dengan indikasi kerugian negara paling besar Rp. 356,5 miliar. Hal yang menarik adalah, lembaga seperti Kemdikbud dan Perguruan Tinggi yang menjadi tempat korupsi pendidikan paling banyak kedua dan ketiga kerugian negaranya. Meskipun jumlah kasus korupsi yang terjadi di PT dan Kemendikbud secara kuantitas tidak banyak, namun sekali terjadi korupsi mengakibatkan kerugian negara yang banyak. 160 400.0 140 350.0 120 300.0 100 80 60 40 20 0 151 82 30 9 6 5 3 3 3 3 250.0 200.0 150.0 100.0 50.0-356.5 217.1 18.0 10.9 5.8 3.3 2.5 2.4 1.6 0.6 Lembaga Tempat Korupsi Pendidikan Tempat Terjadinya Korupsi Pendidikan

Jumlah Kasus Jumlah Indikasi Kerugian Negara (Rp. Miliar) Korupsi Pendidikan Menurut Provinsi Terjadinya Korupsi Provinsi Jabar adalah provinsi yang paling banyak terjadi korupsi pendidikan yaitu 33 kasus namun kerugian negaranya tidak terbanyak, yaitu Rp. 22,7 miliar. Meskipun Jateng, Jabar, Jatim dan Sumut memiliki jumlah kasus paling besar akan tetapi kerugian negara terbesar tidak terjadi di empat provinsi ini. Kerugian negara dalam korupsi pendidikan justru ditempati oleh Banten dengan total kerugian sebesar Rp 209,0 miliar. 35 250.0 30 200.0 25 20 150.0 15 10 5 33 33 24 24 17 15 14 12 11 10 100.0 50.0 209.0 70.2 59.9 55.5 45.9 29.8 23.1 22.7 15.1 13.8 0 - Provinsi Tempat Korupsi Pendidikan Provinsi Tempat Korupsi Pendidikan

Jumlah Kasus Jumlah Indikasi Kerugian Negara (Rp. Miliar) Korupsi Pendidikan Menurut Tahun Ditanganinya Kasus Penanganan kasus korupsi pendidikan paling banyak dilakukan pada tahun 2008 yaitu 72 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp 143,7 miliar. Meskipun demikian, indikasi kerugian negara terbanyak ada pada tahun 2012 dengan jumlah Rp. 207,5 miliar. Untuk tahun 2013, meskipun baru 16 kasus yang ditangani, namun kerugian negaranya sudah mencapai Rp. 121,2 miliar. 80 250.0 70 60 200.0 50 150.0 40 30 20 10 0 72 55 51 46 17 20 16 1 8 10 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Ditangani Kasus Korupsi Pendidikan 100.0 50.0-207.5 143.7 121.2 18.9 22.8 68.1 0.1 2.1 23.9 10.8 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Tahun Ditangani Kasus Korupsi

Jumlah Tersangka Korupsi Pendidikan Menurut jabatan Tersangka Korupsi 180 179 160 140 120 100 80 60 40 20 0 114 82 82 74 34 24 18 18 12 10 3 Jabatan Tersangka Korupsi Pendidikan 2 1 Dari 296 kasus korupsi yang berhasil di tangani oleh lembaga penegak hukum, jumlah tersangka yang sudah ditetapkan sebanyak 479 orang dari tahun 2003 2013. tersangka dalam korupsi pendidikan paling sering dilakukan oleh pejabat/pegawai dinas pendidikan, yaitu sebanyak 179 orang. Terbanyak kedua adalah tersangka dari pengusaha atau rekanan dinas pendidikan. Hal ini terkait dengan anggaran pendidikan yang paling sering di korupsi adalah DAK dengan modus mark up dan penggelapan. Sehingga pemain dalam korupsi tersebut seringkali adalah rekanan dan pejabat pembuat kesepakatan.

Jumlah Kasus Jumlah Indikasi Kerugian Negara (Rp. Miliar) Korupsi Pendidikan Menurut Lembaga Yang Menangani Kasus Lembaga yang paling banyak menindak kasus korupsi adalah kejaksaan sebanyak 216 kasus dengan indikasi kerugian negara terbesar Rp. 530,1 miliar. Kemudian disusul kepolisian sebanyak 63 kasus dengan kerugian negara Rp. 74,7 miliar. KPK menangani 3 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp. 13 miliar. Dari 296 kasus, terdapat 12 kasus tidak diketahui penanganannya. 250 600.0 530.1 216 200 500.0 400.0 150 300.0 100 50 63 200.0 100.0 74.7 0.2 13 2 3-0 Kejaksaan Kepolisian Pengadilan KPK Institusi Menangani Korupsi Pendidikan Institusi Menangani Korupsi Pendidikan

Kesimpulan Tren korupsi pendidikan 2003 2013 berhasil mengumpulkan 296 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 479 orang dan kerugian negara Rp. 619 miliar. Dari tahun ke tahun, pola korupsi pendidikan masih serupa. Modus paling banyak = penggelapan dan mark up. Penggelapan dan mark up paling sering digunakan untuk praktek korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK). Korupsi di sektor pendidikan sudah terjadi sejak perencanaan. Contoh: kasus pengadaan barang di perguruan tinggi yang melibatkan Angelina Sondakh. Pola penindakan kasus korupsi di sektor pendidikan dapat dikatakan stabil dari tahun ke tahun. Tidak ada peningkatan signifikan. Padahal, kerugian negara membesar.

Rekomendasi Bareskrim Mabes Polri dan Jampidsus Kejagung harus lebih serius untuk memantau penindakan kasus korupsi pendidikan di daerah, terutama masalah tindak lanjut penanganan kasus korupsi pendidikan. Pengelolaan anggaran pendidikan harus di sertai dengan peningkatan pengawasan dan partisipasi publik. Sekolah, Dinas Pendidikan, Kemendikbud, dan lembaga lainnya yang mengelola dana pendidikan wajib membuka perencanaan dan anggarannya ke masyarakat. BPK harus lebih aktif melakukan audit terhadap dana-dana pendidikan yang rutin dialokasikan, seperti DAK dan BOS. Sebab audit dapat meningkatkan pengawasan terhadap dana tersebut.