BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Profitabilitas 1. Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Return On Investment (ROI) Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dapat dijelaskan bahwa variabel sebelum pembatasan jaminan (dilihat melalui realisasi pembiayaan) mempunyai hubungan yang positif dan searah dengan tingkat Return on Investment (ROI). Pada tahun 2013, nilai koefisien linier sederhana dari variabel tersebut ialah 1,649.10-11 yang berarti bahwa setiap kenaikan variabel realisasi pembiayaan sebelum pembatasan jaminan sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat ROI sebesar 1,649.10-11 satuan. Sedangkan pada tahun 2014 koefisien linier sederhana variabel bebas mempunyai nilai sebesar 1,565.10-11 mempunyai arti bahwa setiap kenaikan variabel realisasi pembiayaan sesudah pembatasan jaminan sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat ROI sebesar 1,565.10-11 satuan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan hubungan realisasi pembiayaan sebelum pembatasan jaminan dan sesudah pembatasan jaminan terhadap Return On Investment (ROI). 102
103 Hal ini sesuai dengan teori mengenai Return On Investment, yaitu semakin besar nilai ROI maka akan semakin bagus, sedangkan apabila semakin kecil nilai ROI maka akan semakin buruk. Nilai regresi yang semakin kecil pada tahun 2014 (sesudah pembatasan jaminan) menunjukkan bahwa nilai ROI tahun 2014 semakin mengecil daripada tahun 2013 (sebelum pembatasan jaminan). Dalam teori, hal ini nilai ROI dapat ditingkatkan melalui peningkatan tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi dan memperbesar Profit Margin atau keuntungan operasi dari tingkat pembiayaan. Pimpinan KJKS dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam rangka memperbesar tingkat ROI. KJKS Sri Sejahtera haruslah berupaya meningkatkan aktifitas dan memperbesar nilai pembiayaan dengan cara-cara marketing yang terdiri dari sistem marketing membuka jaringan, melalui media sosial, melalui dakwah serta melalui atribut media cetak. Namun variabel X tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap tingkat Return On Investment (ROI). 2. Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Return On Equity (ROE) Dari hasil pengujian secara statistik dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dapat dijelaskan bahwa variabel sebelum pembatasan jaminan (dilihat melalui realisasi pembiayaan) mempunyai hubungan yang positif dan searah dengan tingkat Return on Equity
104 (ROE). Pada tahun 2013, nilai koefisien linier sederhana dari variabel tersebut ialah 1,690.10-11 yang berarti bahwa setiap kenaikan variabel realisasi pembiayaan sebelum pembatasan jaminan sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat ROE sebesar 1,690.10-11 satuan. Sedangkan pada tahun 2014 koefisien linier sederhana variabel bebas mempunyai nilai sebesar 3,600.10-11 yang mempunyai arti bahwa setiap kenaikan variabel realisasi pembiayaan sesudah pembatasan jaminan sebesar satu satuan akan meningkatkan tingkat ROE sebesar 3,600.10-11 satuan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan hubungan realisasi pembiayaan sebelum pembatasan jaminan dan sesudah pembatasan jaminan terhadap Return On Equity (ROE). kenaikan hubungan tersebut menurut teori dapat disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang diperoleh KJKS Sri Sejahtera Surabaya, efisiensi dalam mengelola aset, dan berkurangnya hutang yang dimiliki oleh lembaga. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sandi Saputra (2009) bahwa penyebab penurunan tingkat ROE ialah penurunan laba bersih dan meningkatnya hutang lembaga. Sehingga dalam mengatasi penurunan ROE ini, pihak KJKS Sri Sejahtera haruslah mempertahankan upaya meningkatkan laba bersih yang diperoleh, meningkatkan efisiensi atas pengelolaan aktiva serta meminimalkan hutang yang dimilikinya.
105 3. Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Contribution Margin (CM) Berdasarkan analisis regresi linier sederhana menggunakan spss 16.00 terlihat hasil bahwa variabel pembatasan jaminan untuk pembiayaan mempunyai hubungan yang negatif dengan tingkat contribution margin baik sebelum pembatasan jaminan maupun sesudah pembatasan jaminan. Pada tahun 2013, koefisien korelasi variabel X menunjukkan hasil -1,269.10-8. Tanda minus menunjukkan bahwa variabel sebelum pembatasan jaminan memiliki hubungan yang negatif terhadap variabel contribution margin, yaitu setiap kenaikan variabel realisasi pembiayaan sebelum pembatasan jaminan sebesar satu satuan akan menurunkan tingkat contribution margin sebesar -1,269.10-8 satuan. Sedangkan pada tahun 2014 atau sesudah adanya pembatasan jaminan variabel X mempunyai nilai - 6.237.10-9 yang berarti setiap kenaikan variabel realisasi pembiayaan sesudah pembatasan jaminan sebesar satu satuan akan menurunkan tingkat contribution margin sebesar -6.237.10-9 satuan. Dari data di atas, dapat diketahui bahwa terdapat penurunan contribution margin dari -1,269.10-8 hingga -6.237.10-9. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan tingkat contribution margin akan menurun dengan adanya pembatasan jaminan dikarenakan calon anggota yang akan melakukan pembiayaan menganggap syarat jaminan tersebut terlalu sulit sehingga akan mengurangi tingkat
106 permintaan terhadap pembiayaan. Pembatasan jaminan akan mengurangi laba kotor yang didapat oleh KJKS Sri Sejahtera yang merupakan komponen dari contribution margin. Untuk mengatasinya, pihak KJKS Sri Sejahtera haruslah berupaya meningkatkan nilai laba kotornya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan atau dengan mengontrol biaya tetap atau biaya operasi sehingga KJKS Sri Sejahtera dapat menghasilkan laba. B. Seberapa Besar Pengaruh Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Profitabilitas 1. Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Return On Investment (ROI) Hasil Uji T pada variabel pembiayaan sebelum pembatasan jaminan menunjukkan signifikansi bernilai 0.092 yaitu lebih besar daripada 0.05. Sedangkan variabel pembiayaan sesudah pembatasan jaminan memiliki signifikansi 0.094 yang juga lebih besar daripada 0.05. hasil Uji T tahun 2013 dan tahun 2014 ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 (H1) ditolak dan hipotesis 0 (H0) diterima. Keduanya menyatakan bahwa variabel realisasi pembiayaan sebelum pembatasan dan sesudah pembatasan jaminan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat Return On Investment pada KJKS Sri Sejahtera Surabaya.
107 2. Pembatasan Jaminan Terhadap Tingkat Return On Equity (ROE) Dalam Uji T, variabel sebelum adanya pembatasan jaminan memiliki signifikansi sebesar 0.166 ( 0.05), sedangkan sesudah adanya pembatasan jaminan memiliki signifikansi sebesar 0.029 ( 0.05) sehingga variabel sesudah adanya pembatasan jaminan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel tingkat Return On Equity (ROE). 3. Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Contribution Margin (CM) Dalam Uji T, variabel sebelum adanya pembatasan jaminan memiliki signifikansi sebesar 0.038 ( 0.05), sedangkan sesudah adanya pembatasan jaminan memiliki signifikansi sebesar 0.000 ( 0.05) sehingga kedua variabel memiliki pengaruh kuat dan signifikan terhadap variabel tingkat Contribution Margin (CM) di KJKS Sri Sejahtera Surabaya.