BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

METODE SQ3R. Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat di pisahkan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85).

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Taofik, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

PENDAHULUAN. semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Hakikat Belajar Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa indonesia adalah alat komunikasi paling penting

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap

PENERAPAN METODE SQ3R DAN PERMAINAN STABILO KALIMAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DALAM MENYIMPULKAN ISI CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, mungkin sejak lahir sampai akhir hayat.

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, maka siswa diharapkan dapat mengusai keterampilan-keterampilan

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melya Dwi Gardiantari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi negara kita. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum pendidikan dasar yang diajarkan di Sekolah Dasar. Mata pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa dan menanamkan sikap pasitif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa yang komunikatif (Depdiknas 2008 pada KTSP) Pengertian umum bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan fikiran, gagasan, konsep atau perasaan, yang dugunakan oleh seorang manusia yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, banyak informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca, siswa akan memperoleh berbagai informasi yang belum pernah di dapatkan. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia. Siapapun yang membuka jendela tersebut, maka dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Membaca adalah suatu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwadaminta (1979 : 71), bahwa : membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan yang hendak di sampaikan oleh penulis melalui media,

2 kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpengaruhi, maka pesan yang tersirat tidak akan terungkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Semakin banyak intisari yang dapat dipahami dari bahan bacaannya, maka semakin banyak pula pengetahuan yang anak peroleh. Bagi siswa membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang di pelajarinya saja, namun membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berkembang, melalui membaca. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dipahami dan di ketahui sebelum dapat di aplikasikan. Kegiatan membaca juga merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat aktif dan reseptif. Dikatakan aktif, karena di dalam kegiatan membaca sesungguhnya terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya, dan dikatakan reseptif karena si pembaca bertindak selaku penerima pesan dalam suatu korelasi komunikasi antara penulis dan pembaca secara langsung. Keluhan tentang rendahnya kebiasaan membaca dan kemampuan membaca di tingkat sekolah dasar (SD) tidak bisa dikatakan sebagai kelalaian guru di sekolah yang bersangkutan, namun hal ini harus dikembalikan lagi pada pembiasaan membaca siswa yang masih kecil. Peran orang tua dalam memberikan doronmgan dan motivasi kepada anaknya sangat membantu. Bagaimana mungkin seorang anak memiliki kebiasaan membaca yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak pernah memberikan contoh dan mengarahkan anaknya agar terbiasa membaca. Karena seorang anak akan lebih tertarik dan termotivasi melakukan

3 sesuatu kalau disertai pemberian contoh bukan hanya sekedar teori atau memberi tahu saja. Sebagaimana diketahui, bahwa sebagian besar pengetahuan disajikan dalam bentuk bahasa tulis sehingga menuntut anak untuk melakukan aktivitas membaca guna memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran membaca mempunyai kedudukan yang sanat strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Kemampuan membaca ini tidak dapat diperoleh secara otomatis, tetapi melalui proses pembelajaran yang sebagian merupakan tanggung jawab guru. Dengan demikian, guru dituntut untuk dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan membacanya. Salah satu jenis keterampilan membaca yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar adalah membaca pemahaman. Haris dalam Ati, (1981 : 447) mengatakan, Membaca pemahaman adalah proses pemerolehan arti yang tepat atau sesuai. Artinya, membaca pemahaman adalah kemampuan menemukan arti dari hal yang dibaca. Dengan demikian, membaca pemahaman adalah suatu proses berfikir dengan cara menyeleksi fakta, informasi, atau gagasan dari barang cetakan. Oleh karena itu, dalam membaca pemahaman harus ada proses berfikir dalam rangka menginterpretasikan informasi dari hasil interpretasi itu harus tepat dan sesuai dengan makna kata dalam bacaan. Membaca pemahaman sangat penting dikuasai oleh siswa, karena dengan kemampuan membaca pemahaman siswa akan dapat meningkatkan kemampuan berfikir, bernalar, dan memperluas wawasannya. Di samping itu, dengan kemampuan membaca pemahaman siswa diharapkan dapat memahami makna

4 yang terkandung dalam suatu bacaan secara utuh dan menyeluruh. Membaca pemahaman ini pun pada dasarnya merupakan proses kognitif, maksudnya membaca pemahaman merupakan kegiatan penalaran dan kegiatan berfikir. Dengan demikian, membaca pemahaman tidak hanya sekedar menangkap makna bacaan, tetapi berupaya untuk memahami makna dari bacaan tersebut. Kehadiran pengajaran membaca yang terencana dengan baik dirasakan sangat mendesak mengingat pentingnya kegiatan membaca yang disarankan oleh hampir semua orang khususnya bagi siswa SD. Namun sayangnya dalam proses belajar-mengajar tidak semua anak mampu melakukan aktivitas membaca dengan baik dan benar. Menumbuhkan minat membaca siswa dengan teknik yang cepat dapat digunakan sebagai langkah awal dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan tujuan meningkatkan kemampuan pemahaman siswa terhadap bacaan. Pada penelitian pendahuluan di kelas IV SD Sindangraja ditemukan kesulitan bahwa sebagian anak belum memahami isi cerita dengan baik. Anakanak hanya bisa membaca saja. Kesulitan ini mernyebabkan anak kurang memahami isi dari suatu cerita. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis mencoba menggunakan teknik SQ3R supaya pemahaman siswa dalam sebuah cerita meningkat. Alasan pemilihan tenik SQ3R didasarkan pada hasil pengamatan penulis bahwa selama ini dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa belum melakukan aktivitas membaca sebagaimana mestinya. Teknik SQ3R ini ditinjau dari aspek proses dalam melakukan aktivitas membaca tampak sangat sistematis sehingga diasumsikan penerapan teknik SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca

5 pemahaman siswa. Teknik SQ3R merupakan proses membaca sistematik yang meliputi tahap survey, question, read, recite, dan review (Soedarso, 2002 : 59). Dengan kata lain, teknik SQ3R adalah teknik pembelajaran untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses belajarmengajar di kelas yang yang dilaksanakan dengan kegiatan kegiatan membaca buku. Maksudnya, teknik SQ3R adalah teknik membaca buku yang bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Metode membaca studi ini diajaurkan oleh seorang guru besar pisikologi dari Ohio State Univercity, yaitu Prof. Francis P. Robinson tahun 1941. Metode ini merupakan metode salah satu membaca yang makin lama makin dikenal orang dan banyak digunakan.. Menurut Soedarso, (2002 : 59) Tujuan dari kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan teknik SQ3R diantaranya : 1. Untuk mendapatkan informasi yang ia inginkan 2. Membantu seseorang untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dalam bentuk lisan 3. Agar dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan teknologi. Di tinjau dari teknik SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman, pada dasarnya siswa kelas IV SD Sindangraja Sumedang selama ini belum berkesempatan melakukan tahap survey, question, read, rective, dan review. Siswa hanya melakukan tahap read saja. Melihat hal tersebut penulis menetapkan

6 teknik SQ3R sebagai alternatif untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Alasan pemilihan teknik SQ3R didasarkan pada hasil pengamatan penulis bahwa selama ini dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa belum melakukan aktivitas membaca sebagaimana mestinya. Teknik SQ3R ini ditinjau dari aspek proses dalam melakukan aktivitas membaca tampak sangat sistematis sehingga di asumsikan penerapan teknik SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang diatas, maka pokok masalah pada penelitian ini adalah : apakah membaca pemahaman dapat di tingkatkan dengan menggunakan teknik SQ3R? Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari jenis penelitian kualitatif dengan memperhatikan setting kondisi objektif lokasi penelitian dan lebih mengutamakan proses tindakan. Secara lebih rinci pertanyaan penelitian di urai sebagai berikut. 1. Bagaimana pelaksanaan membaca pemahaman sebelum menggunakan teknik SQ3R pada siswa kelas IV SDN Sindangraja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014? 2. Bagaimana penerapan pembelajaran kemampuan membaca pemahaman, menggunakan teknik SQ3R pada siswa kelas IV SDN Sindangraja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014?

7 3. Bagaimanakah hasil pembelajaran membaca pemahaman setelah menggunakan teknik SQ3R pada siswa kelas IV SDN Sindangraja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Sindangraja, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pembelajaran membaca pemahaman sebelum menggunakan teknik SQ3R pada siswa kelas IV SD Sindangraja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014. 2. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman menggunakan teknik SQ3R pada siswa kelas IV SD Sindang raja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014. 3. Untuk mengetahui hasil pembelajaran membaca pemahaman pada seluruh siklus dengan menggunakan teknik SQ3R pada siswa kelas IV SD Sindang raja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama bagi sekolah, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan siswa. Manfaat yang diharapkan diperoleh dari hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi penulis, kegiatan penelitian ini menambah wawasan pembelajaran membaca pemahaman yang dapat menumbuhkan minat siswa untuk gemar membaca. Memperoleh fakta penggunaan teknik SQ3R dalam pembelajaran

8 membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. 2. Bagi siswa a) Dapat menumbuhkan minat siswa untuk gemar membaca b) Dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa 3. Bagi Guru, khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, a) Menemukan solusi yang tepat dalam pembelajaran membaca pemahaman yaitu salah satunya dengan menggunakan teknik SQ3R. b) Mendapatkan teknik pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siwa. 4. Bagi Sekolah, khusunya SD Sindang raja Sumedang diharapkan dapat, a) Meningkatkan kualitas pembelajaran membaca pemahaman baik proses maupun hasil, b) Dapat menjadi masukan yang berharga untuk sekolah sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran E. Kerangka Pemikiran Salah satu jenis keterampilan membaca yang dipelajari siswa sekolah dasar adalah membaca pemahaman. Haris dalam Ati, (1981 : 447) mengatakan, Membaca pemahaman adalah proses memperoleh arti yang tepat atau sesuai. Artinya, membaca pemahaman adalah kemampuan menemukan arti dari hal yang dibaca. Dengan demikian, membaca pamahaman adalah suatu proses berfikir dengan cara menyeleksi fakta, informasi, atau gagasan dari barang cetakan. Oleh karena itu, dalam membaca pemahaman harus ada proses berfikir dalam rangka

9 menginterpretasikan informasi dari hasil interpretasi itu harus tepat dan sesuai dengan makna kata dalam bacaan. Membaca pemahaman sangat penting dikuasai oleh siswa karena, dengan kemampuan membaca pemahaman siswa akan dapat meningkatkan kemampuan berfikir, bernalar, dan memperluas bacaannya. Di samping itu dengan kemampuan membaca pemahaman siswa diharapkan dapat memahami makna yang terkandung dalam suatu bacaan secara utuh dan menyeluruh. Teknik SQ3R merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Trianto (2007 : 146) mengemukakan bahwa Salah satu teknik pembelajaran yang paling banyak dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang mereka baca adalah teknik SQ3R. Teknik SQ3R merupakan salah satu bagian strategi elaborasi. Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi baru akan lebih bermakna. Teknik SQ3R ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku.

10 Adapun skema dari kerangka pemikiran dalam penelitian dapat di lihat pada gambar1.1 Masalah Rendahnya pemahaman siswa untuk membaca pemahaman 1. Rendahnya minat baca cerita pendek 2. Anak belum dapat memahami isi cerita dengan baik Menurut teori Menurut Tampu Bolon (1990 : 5) bahwa membaca adalah : suatu bagian atau komponen dari komunikasi lisan. Tindakan Penerapan model pembelajaran teknik SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar siswa membaca pemahaman cerita pendek dan cerita panjang. Indikator (sintak) teknik SQ3R : 1. Mendengarkan 2. Membaca 3. Berbicara 4. Menulis Hasil belajar siswa meningkat Indikator peningkatan : 1. Siswa dapat memahami isi bacaan cerita pendek 2. Siswa dapat menceritakan wacana bacaan cerita pendek 3. Siswa dapat membaca cerita pendek 4. Siswa dapat menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat 5. Siswa dapat meringkas isi dari cerita pendek F. Hipotesis Tindakan

11 Surakhmad berpendapat bahwa, Hipotesis adalah sebuah kesimpulan yang masih harus dibuktikan kebenarannya (1992 : 58). Dengan pernyataan lain, hipotesis adalah sesuatu jawaban yang dianggap besar kemungkinan untuk menjadi jawaban yang benar. Sedangkan Arikunto (1998 : 67) menyatakan bahwa, Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Bertolak dari pengertian hipotesis di atas, penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu, dengan menggunakan teknik SQ3R kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Sindangraja Sumedang tahun pelajaran 2013-2014 dapat meningkat.