ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURANDAERAHKOTAMOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKANKECAMATANKRANGGAN

DAFTAR ISI. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan per Kecamatan/ Kelurahan (Ha)... 3 II. KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA... 4

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit.

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

PERBANDINGAN ALGORITMA A* DAN DIJKSTRA BERBASIS WEBGIS UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

KAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

Pelayanan Jamkesda Ditinjau Dari Perspektif Transparansi Dan Akuntabilitas (Studi Kasus Di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Pemerintah Kota Mojokerto)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

STUDI TENTANG IDENTIFIKASI LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DAN ASTER (STUDI KASUS : KABUPATEN JEMBER)

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK INVENTARISASI DAN EVALUASI ASET BANGUNAN MILIK PEMERINTAH KOTA SURABAYA (STUDI KASUS : SURABAYA PUSAT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

Fungsi Modul berdasarkan User

PURWARUPA SISTEM INFORMASI KADASTER 3D BERBASIS WEB (STUDI KASUS : RUMAH SUSUN PENJARINGAN SARI, KOTA SURABAYA)

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Produk dan Layanan. Gambar 1.1 Data Produk dan Tabungan Sumber : Dokumentasi Bank Muamalat Indonesia.2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 6. Peta Lokasi Kabupaten Majalengka (Sumber : PKSKL IPB 2012)

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

Pembuatan WebGIS Untuk Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Blitar

PENGEMBANGAN WEBGIS DALAM PEMETAAN SEKOLAH (SCHOOL MAPPING) UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN SUKOHARJO MAKALAH

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x (2015) ISSN: xxxx-xxxx 1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

Pemetaan Persebaran SMA/SMK/MA di Gorontalo Utara Berbasis Web ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

The Spread of Carbondioxide Gases Using Geographic Information System in Mojokerto City

BAB I PENDAHULUAN menjadikan kota Saumlaki semakin berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PENDATAAN GURU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mereka kurang mengetahui potensi pelayanan umum yang ada di

Bab 3. Metode Perancangan

Tombol ini berfungsi untuk menghapus data yang sudah ada. Cara menghapus. tombol hapus,maka detil data tersebut akan hilang (Gambar 4.27).

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

SUMBER DATA GIS SUMBER DATA GPS PENGENALAN GPS KONVEKSI DATA DARI GPS KE GIS ENTRY MANUAL DATA EXCEL SATRIA WIRA BUANA

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

UPAYA DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBERDAYAAN PENGUSAHA ALAS KAKI DI KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibatasi, dimana terjadi suatu kegiatan tertentu (Gunawan 1981 dalam Iskandar,

PENINGKATAN PELAYANAN KEBERSIHAN KOTA MOJOKERTO DENGAN PIHAK KETIGA PADA RUAS-RUAS JALAN WILAYAH KOTA YANG BELUM TERTANGANI PROPOSAL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SMP DI KABUPATEN TEGAL BERBASIS WEB

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMETAAN BASIS DATA SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BOALEMO BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA BERBASIS WEBGIS (STUDI KASUS : KOTA SURABAYA) Agnes Rusnalia Trisnawati dan Bangun Muljo Sukojo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)

STUDI PEMANTAUAN LINGKUNGAN EKSPLORASI GEOTHERMAL di KECAMATAN SEMPOL KABUPATEN BONDOWOSO dengan SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PEDAHULUAN. geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan

PENERAPAN MUTU PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

Transkripsi:

ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur) ELON FADILAH SETIAWAN 3510100052 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

LATAR BELAKANG Kota Mojokerto merupakan Kota pemerintahan dengan luas tersempit dan memliki kepadatan penduduk yang tinggi Kualitas sektor pendidikan menjadi perhatian utama Diperlukan sebuah sistem untuk merencanakan dan mengelola Sistem informasi geografis sekolah Peta Kota Mojokerto WebGIS pendidikan Kota Mojokerto

TUJUAN PENELITIAN MENGANALISA PERBANDINGAN JUMLAH GURU DAN MURID. MENGANALISA ROMBONGAN BELAJAR DIBANDING JUMLAH MURID. MENGANALISA PERBANDINGAN PENDUDUK USIA SEKOLAH DENGAN DAYA TAMPUNG TIAP SEKOLAH. MEMETAKAN PERSEBARAN SEKOLAH DI KOTA MOJOKERTO. MENGANALISA PRASARANA SEKOLAH. MEMBUAT WEBGIS PENDIDIKAN DI KOTA MOJOKERTO.

MANFAAT DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PROFIL SEKOLAH KEPADA MASYARAKAT DAN DINAS PENDIDIKAN KOTA MOJOKERTO DAN SEBAGAI BAHAN EVALUASI KUALITAS SEKOLAH DITINJAU DARI BEBERAPA PARAMETER ANALISA PEMBUATAN WEBGIS DIHARAPKAN DAPAT MEMBANTU PEMERINTAH DALAM MENGELOLA SEKTOR PENDIDIKAN

DATA DAN PERALATAN PETA RUPA BUMI INDONESIA SKALA 1:25.000 LEMBAR 1508 622 DATA PENDUDUK KELOMPOK UMUR 5 TAHUN S/D 20 TAHUN DI KOTA MOJOKERTO DATA SEKOLAH YANG BERISI JUMLAH SISWA, JUMLAH GURU, DAN FASILITAS PENDUKUNG DATA MARKING POSISI TIAP SEKOLAH NOTEBOOK G32-301TX GARMIN GPS 60 SOFTWARE AUTOCAD MAP 3D 2013 SOFTWARE MAPSOURCE SOFTWARE ARCGIS 10.1 SOFTWARE POSTGRESQL 9.1 DAN POSTGIS 9.1 SOFTWARE MAPSERVER SOFTWARE MARCOMEDIA DREAMWEAVER 8.0

DIAGRAM ALIR Peta RBI Skala 1 : 25000 Marking Point GPS Data Tabular Keterangan Sekolah Digitasi Download Data Input Data Table Peta Digital Data Koordinat Sekolah *.txt Data Atribut Sekolah *.csv Ekspor ke format *.SHP Peta Vektor *.SHP Pembangunan SIG Menggunakan ArcGIS Ekspor ke format excel *.xlsx Data Koordinat Sekolah *.xlsx Pembuatan Basis Data Menggunakan PoetgreSQL Basis Data Sekolah di Kota Mojokerto Desain Layout Peta SIG Sebaran Sekolah di Kota Mojokerto Analisa Jumlah Guru Dibanding Jumlah Murid Analisa Rombel Dibanding Jumlah Murid Analisa Usia Sekolah Dibanding Daya Tampung Sekolah Analisa Prasarana Sekolah Peta Pendidikan Kota Mojokerto Analisa Persebaran Sekolah SIG Pendidikan Dan Prasarana Sekolah Diagram Alir Pembuatan SIG Pendidikan

DIAGRAM ALIR SIG Sebaran Sekolah di Kota Mojokerto Basis Data Sekolah di Kota Mojokerto Pembuatan Mapfile Menggunakan Mapserver Pembuatan User Interface Menggunakan Dreamweaver Input Foto Sekolah Peta SIG Pendidikan Kota Mojokerto Ber-server lokal User Interface dan Halaman Utama Web Pembangunan WebGIS Uji Coba Hasil Perancangan WebGIS Pendidikan TIDAK YA WebGIS Pendidikan Kota Mojokerto Diagram Alir Pembuatan WebGIS

HASIL DAN ANALISA Analisa perbandingan jumlah guru dan murid ini bertujun untuk mengetahui sekolah manakah yang memiliki jumlah murid yang tinggi tapi tidak ditunjang dengan jumlah guru yang memadai Analisa jumlah rombongan belajar dengan jumlah siswa ini bertujuan untuk mengetahui jumlah siswa di tiap kelas Analisa perbandingan jumlah penduduk usia sekolah dengan daya tampung sekolah ini bertujuan untuk mengetahui apakah sekolah di tiap kecamatan sudah mengakomodasi kebutuhan pendidikan penduduk di lingkungan tersebut, terlepas dari tidak semua penduduk di kecamatan tersebut harus bersekolah di sekolah di lingkungan yang bersangkutan. Analisa persebaran titik bertujuan untuk mengetahui cakupan wilayah sekolah yang berada di Kota Mojokerto, persebaran sekolah ini diharapkan merata ke seluruh wilayah kota Analisa prasarana sekolah ini bertujuan untuk mengetahui sekolah mana yang memiliki prasarana yang cukup, prasarana disini mencakup beberapa ruangan yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar

ANALISA PERBANDINGAN GURU DENGAN MURID Jenjang SD Idealnya untuk tingkat sekolah dasar (SD) 1 orang guru mengajar 20 murid dan maksimal 32 murid, dari pengolahan diperoleh 6 sekolah memenuhi dan 46 lainnya tidak memenuhi Nama Sekolah Nilai Perbandingan SD Negeri Wates 2 20.4 SD Negeri Wates 3 20.25 SD Negeri Magersari 1 20.154 SD Negeri Balongsari 8 21.273 SD Negeri Kranggan 2 21.083 SD Negeri Miji 1 21.727 Jenjang Sekolah Menengah (SMP, SMA, SMK, dan MA) Idealnya sekolah menengah kejuruan dan madrasah Aliyah (SMK dan MA) 1 guru mengajar 15 orang dan maksimal 36 orang, dari hasil pengolahan didapat 2 sekolah yang memenuhi Nama Sekolah Perbandingan SMKN 1 Mojokerto 15.465 SMKN 2 Mojokerto 25.4

ANALISA ROMBONGAN BELAJAR Jenjang SD Pada jenjang Sekolah dasar terdapat 7 sekolah yang masuk kriteria ideal, yang ditunjukkan pada tabel berikut (maksimal 32) Jenjang SMP Nama Sekolah Perbandingan SD Negeri Balongsari 10 32 SD Negeri Jagalan 22.667 SD Negeri Sentanan 19.333 SD Negeri Mentikan 2 25.667 SD Negeri Mentikan 6 19.333 SD Negeri Kauman 1 23.167 SD Negeri Kauman 2 24.167 Pada jenjang SMP terdapat 6 sekolah yang masuk kriteria ideal, yang ditunjukkan pada tabel berikut (maksimal 36) Nama sekolah Perbandingan SMPN 1 Mojokerto 30.038 SMPN 3 Mojokerto 33.35 SMPN 5 Mojokerto 35.667 SMPN 6 Mojokerto 32.238 SMPN 7 Mojokerto 33.467 SMPN 9 Mojokerto 32.889

ANALISA ROMBONGAN BELAJAR Jenjang SMA Pada jenjang SMA hanya terdapat 1 sekolah yang masuk kriteria ideal, yang ditunjukkan pada tabel berikut (maksimal 36) Nama Sekolah Perbandingan SMAN 2 Mojokerto 31.259 Jenjang SMK dan MA Pada jenjang SMK terdapat 2 sekolah yang masuk kriteria ideal, yang ditunjukkan pada tabel berikut (maksimal 36) Nama Sekolah Perbandingan SMKN 2 Mojokerto 31.75 MAN 1 Mojokerto 28.833

ANALISA USIA SEKOLAH Tabel Kelompok Usia Sekolah Kota Mojokerto Kelompok Umur Nama Kecamatan Magersari Prajurit Kulon Jenjang Pendidikan 5-9 tahun 6157 5268 10-14 tahun 6488 5195 15-19 tahun 5911 4716 Sekolah Dasar (SD) SMP, SMA, SMK, dan MA Untuk daya tampung sekolah, digunakan data jumlah murid di sekolah masing-masing, karena jumlah murid tersebut biasanya merupakan jumlah maksimal daya tampung di sekolah tersebut, untuk analisa daya tampung digunakan rumus Jumlah Daya Tampung Jumlah Penduduk = Kekurangan Daya Tampung

ANALISA USIA SEKOLAH Kecamatan Magersari Di Kecamatan Magersari terdapat 29 Sekolah Dasar dengan total daya tampung sebanyak 6.281 siswa, sedangkan jumlah penduduk kelompok umur 5-14 tahun adalah sebanyak 12.645 jiwa, sehingga apabila dilakukan perhitungan Jumlah Daya Tampung Jumlah Penduduk = Kekurangan Daya Tampung 6.821 12.645 = - 5.824 Jadi berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa Kecamatan Magersari masih memiliki kekurangan daya tampung jenjang sekolah dasar yang diperuntukkan kepada 5.824 jiwa. Sedangkan untuk jumlah daya tampung jenjang sekolah menengah (SMP, SMA, SMK, dan MA) tersedia daya tampung sebanyak 6.868 siswa, sedangkan jumlah penduduk kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 5.911 jiwa, sehingga apabila dilakukan perhitungan Jumlah Daya Tampung Jumlah Penduduk = Kekurangan Daya Tampung 6.868 5.911 = 957 Jadi berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa Kecamatan Magersari memiliki kelebihan daya tampung jenjang sekolah menengah yang masih dapat diisi sebanyak 957 jiwa.

ANALISA USIA SEKOLAH Kecamatan Prajurit Kulon Di Kecamatan Prajurit Kulon terdapat 23 Sekolah Dasar dengan total daya tampung sebanyak 5.140 siswa, sedangkan jumlah penduduk kelompok umur 15-19 tahun adalah sebanyak 10.643 jiwa, sehingga apabila dilakukan perhitungan Jumlah Daya Tampung Jumlah Penduduk = Kekurangan Daya Tampung 5.140 10.463 = - 5.503 Jadi berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa Kecamatan Prajurit Kulon masih memiliki kekurangan daya tampung jenjang sekolah dasar yang diperuntukkan kepada 5.323 jiwa. Sedangkan untuk jumlah daya tampung jenjang sekolah menengah (SMP, SMA, SMK, dan MA) tersedia daya tampung sebanyak 4.600 siswa, sedangkan jumlah penduduk kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 4.716 jiwa, sehingga apabila dilakukan perhitungan Jumlah Daya Tampung Jumlah Penduduk = Kekurangan Daya Tampung 4.600 4.716 = - 116 Jadi berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa Kecamatan Prajurit Kulon memiliki kekurangan daya tampung jenjang sekolah menengah yang diperuntukkan kepada 116 jiwa.

ANALISA PERSEBARAN SEKOLAH Untuk Sekolah Dasar (SD), satu kelurahan minimal dilayani 1 sekolah dan memiliki jarak terjauh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 3 km

ANALISA PERSEBARAN SEKOLAH Untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), satu kecamatan dilayani minimum 1 sekolah dan berjarak terjauh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 6 km

ANALISA PRSARANA SEKOLAH Analisa prasarana sekolah ini bertujuan untuk mengetahui sekolah mana yang memiliki prasarana yang cukup, prasarana disini mencakup beberapa ruangan yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar Jenjang SD SDN Jagalan menjadi sekolah dengan rasio tertinggi dibanding sekolah lain, yaitu 0.173 Nama Sekolah Total Murid Guru Rasio SD Negeri Jagalan 26 136 15 0.173 Jenjang SMP SMPN 7 Mojokerto menjadi sekolah dengan rasio tertinggi dibanding sekolah lain, yaitu 0.078 Nama Sekolah Total Murid Guru Rasio SMPN 7 Mojokerto 42 502 40 0.078

ANALISA PRSARANA SEKOLAH Jenjang SMA SMAN 2 Mojokerto menjadi sekolah dengan rasio tertinggi dibanding sekolah lain, yaitu 0.072 Nama Sekolah Total Murid Guru Rasio SMAN 2 Mojokerto 66 844 82 0.072 Jenjang SMK dan MA SMKN 2 Mojokerto menjadi sekolah dengan rasio tertinggi dibanding sekolah lain, yaitu 0.084 Nama Sekolah Total Murid Guru Rasio SMKN 2 Mojokerto 11 127 5 0.084 Sebagai catatan bahwa sekolah SMKN 2 baru memiliki gedung sendiri, sehingga memiliki jumlah prasarana dan juga murid yang sedikit pula.

JUMLAH BUKU Nama Sekolah P Kn B Indonesia Matematika IPA IPS Jumlah Buku Murid Jumlah Buku Ideal Kelebihan Buku SD Negeri Kedundung 3 643 908 475 675 740 3.441 234 1.170 2271 SD Negeri Wates 4 466 466 466 466 466 2.330 245 1.225 1105 SD Negeri Kranggan 2 258 520 520 253 255 1.806 253 1.265 541 SD Negeri Kedundung 2 233 463 462 232 228 1.618 243 1.215 403 SD Negeri Balongsari 2 240 240 240 240 240 1.200 217 1.085 115 SD Negeri Miji 4 262 262 265 262 262 1.313 252 1.260 53 SD Negeri Balongsari 1 240 240 240 240 240 1.200 234 1.170 30 SD Negeri Wates 6 262 262 262 262 262 1.310 257 1.285 25 SD Negeri Kauman 1 141 154 143 143 134 715 139 695 20 SD Negeri Miji 1 242 242 242 242 242 1.210 239 1.195 15

JUMLAH BUKU Nama Sekolah P Kn B Indonesia Matematika IPA IPS Jumlah Buku Murid Jumlah Buku Ideal Buku Tambahan SD Negeri Purwotengah 2 163 172 114 122 100 671 212 1.060-389 SD Negeri Jagalan 0 52 52 34 18 156 136 680-524 SD Negeri Meri 2 167 111 124 179 137 718 258 1.290-572 SD Negeri Mentikan 2 12 12 12 12 12 60 154 770-710 SD Negeri Mentikan 1 58 38 60 63 40 259 210 1.050-791 SD Negeri Balongsari 5 20 25 25 25 25 120 204 1.020-900 SD Negeri Meri 1 30 30 30 30 30 150 242 1.210-1.060 SD Negeri Blooto 1 6 6 6 6 6 30 240 1.200-1.170 SD Negeri Balongsari 6 1 1 1 1 1 5 238 1.190-1.185 SD Negeri Pulorejo 1 0 0 0 0 0 0 272 1.360-1.360

WEBGIS PENDIDIKAN KOTA MOJOKERTO WebGIS pendidikan Kota Mojokerto berisi beberapa informasi, diantaranya informasi jumlah murid, jumlah guru, prasarana sekolah, alamat dan foto sekolah, serta peta sebaran sekolah yang dapat diakses oleh banyak pengguna, webgis ini bertujuan untuk memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat luas tentang profil masing-masing sekolah di Kota Mojokerto. Klik Disini

KESIMPULAN Hasil analisa dari perbandingan guru dengan murid untuk jenjang SD didapatkan 6 sekolah yang memenuhi, jenjang SMP tidak ada yang memenuhi, jenjang SMA tidak ada yang memenuhi, dan jenjang SMK didapatkan 2 sekolah yang memenuhi, pemerataan guru wajib dilakukan untuk mendapatkan perbandingan ideal. Hasil analisa dari perbandingan rombongan belajar didapatkan jenjang SD 7 sekolah memenuhi, jenjang SMP 6 sekolah memenuhi, SMA 1 sekolah memenuhi, dan SMK 2 sekolah memenuhi, penambahan rombel di sekolah perlu dilakukan agar tidak terjadi kelas yang memiliki jumlah murid terlalu banyak. Hasil analisa dari perbandingan kelompok usia sekolah dengan daya tampung sekolah, didapatkan untuk kelompok umur 5 14 tahun di Kecamatan Magersari kekurangan daya tampung sebanyak 5.824 jiwa, dan Kecamatan Prajurit Kulon kekurangan daya tampung sebanyak 5.503 jiwa, untuk kelompok umur 15 19 tahun di Kecamatan Magersari memiliki kelebihan daya tampung sebanyak 957 jiwa, dan untuk Kecamatan Prajurit Kulon kekurangan daya tampung sebanyak 116 jiwa. Prasarana sekolah perlu ditambahkan di beberapa sekolah, hal ini mengacu pada beberapa sekolah yang belum memiliki laboratorium sebagai penunjang kelancaran belajar mengajar. Persebaran sekolah sudah masuk dalam kriteris ideal, hal ini ditunjukkan dengan sudah tercakupnya semua wilayah Kota Mojokerto ke dalam buffer sekolah masing-masing. Dengan menggunakan aplikasi postgresql sebagai penyimpan basis data dan Mapserver sebagai pengelola peta dan penyedia localhost, WebGIS pendidikan Kota Mojokerto diharapkan mampu membantu masyarakat dalam mencari informasi tentang sekolah khususnya yang berada di wilayah Kota Mojokerto.

SARAN Perlu adanya data kelompok umur yang mencakup sampai tingkat kelurahan, sehingga analisa bisa dilakukan secara detail. Perlu penambahan data sarana sekolah sehingga dapat dianalisa rasio sarana prasarana sekolah terhadap jumlah murid. Perlu adanya penambahan tools pada WebGIS, salah satunya adalah hotlink image pada tools indetify. Penggunaan template lain selain sample Chameleon pada mapserver, sehingga tampilan bisa lebih menarik dan interaktif.

TERIMA KASIH