PENGARUH PELAYANAN KOPERASI DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI RI (KPRI) MAKARYA KEC.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi dalam memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah koperasi. Hal ini dipertegas dengan Undang-Undang Republik

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI DENGAN PENINGKATAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KPRI BINAWARGA KECAMATAN GONDANG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bergulirnya globalisasi perdagangan dunia dan. terjadinya era reformasi dibidang ekonomi yang ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan masalah yang cukup besar yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu. yang ada sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan pendapatan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SUMBER ARTHA DI MASARAN, SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. masih dijajah Belanda menghentikan pelaksanaan Cultuur Stelseel (sistem

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A

ABSTRAK. keberhasilan koperasi, jumlah anggota, modal, kualitas SDM, partisipasi anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di

BABI PENDAHULUAN. Berhasil tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

BAB I PENDAHULUAN. negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Wadah ekonomi

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS RASIO FINANSIAL PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEKAR KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK EVALUASI PERKEMBANGAN PERUSAHAAN STUDI KASUS PADA KOPERASI UNIT DESA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang signifikan serta memberikan konstribusi positif dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula

BAB I PENDAHULUAN. jaman, kebutuhan akan keperluan ekonomi juga semakin komplek. Untuk. memenuhi kebutuhan yang semakin komplek khususnya dalam hal

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH SEBAGAI EVALUASI KINERJA PADA PEMERINTAH DAERAH

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA di UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA SKRIPSI

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Pancasila. Secara ideologis nonmatif sumber dari dasar penjabaran

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. mereka konsumsi dapat diterima atau dinikmatinya dengan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah perusahaan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGAWASI AKTIFITAS FINANSIAL PADA KOPERASI KARYAWAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

Etik Ika Wahyuningrum B

BAB I PENDAHULUAN. cenderung akan melakukan aktivitas membeli pada produk tersebut. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan hukum adalah sudah tentu pertama-tama, bahwa manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diberikan oleh rumah sakit, membuat masyarakat kini lebih

BAB I PENDAHULUAN. ideologi Negara, yaitu Pancasila serta Undang undang Dasar 1945.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orangorang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COUNTER TAZMANIA CELL DI KARANGANYAR

Transkripsi:

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI RI (KPRI) MAKARYA KEC. JEBRES SURAKARTA 2007/2008 S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: IRZA ISNAINI MARFU AH A. 210 040 042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan organisasi koperasi di Indonesia memiliki landasan yang tertuang dalam UUD tahun 1945 khususnya pasal 33, selanjutnya dijabarkan lebih lanjut dalam UU No. 12 Tahun 1967, tentang pokok-pokok perkoperasian dan disempurnakan lagi dengan UU No. 25 tahun 1992, sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi adalah lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan koperasi dan pertumbuhan bisnisnya dari waktu ke waktu perlu selalu ditingkatkan. Agar usaha koperasi tetap bertahan, maka ia harus dapat menganalisis tantangan, kendala dan peluang yang ada untuk merumuskan langkah-langkah strategik apa yang harus dilakukan. Adapun tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan usaha nasional mendatang adalah mempercepat upaya memperkukuh struktur dunia usaha yang berintikan koperasi dan pengusaha kecil dan menengah (PKM) sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi pro pengurangan kemiskinan dan peningkatan lapangan usaha. Sedangkan tantangan utama yang dihadapi koperasi di masa mendatang adalah meningkatkan daya saingnya. Koperasi sebagai satu sistem yang hidup, maka perlu dipahami konsep partisipasi anggota sebagai suatu unsur yang paling utama. Atas dasar itu, partisipasi anggota dalam koperasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia. 1

2 Sehingga pengembangan dan pertumbuhan suatu koperasi tergantung pada partisipasi anggota-anggotanya. Peran penting koperasi dapat terwujud melalui partisipasi aktif terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik partisipasi sebagai pemilik koperasi maupun sebagai penguna jasa koperasi. Di lain pihak diduga bahwa masih banyak koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, seperti yang dikemukakan oleh Jochen Ropke (2003: 39) bahwa terdapat banyak koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, namun beberapa di antaranya tetap dapat memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya. Sehingga masalah yang paling kompleks sekarang ini adalah bagaimana menciptakan peran serta atau partisipasi aktif anggota dalam koperasi, sehingga dapat tumbuh dan berkembang untuk kemudian dapat mencapai tujuannya. Koperasi yang pada hakekatnya merupakan perkumpulan orang-orang dan sekaligus perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, harus memperhatikan kepentingan dan usaha para anggotanya. Koperasi pada umumnya dan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya di kota Surakarta pada khususnya, rendahnya partisipasi angota menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Hal tersebut dikarenakan perkembangan koperasi tidak akan dapat tercapai tanpa adanya partisipasi dari anggotanya. Survei awal terhadap KPRI Makarya, peneliti mendapatkan beberapa informasi mengenai KPRI Makarya adalah sebagai berikut, pada awal kemerdekaan negara kita kehidupan para pegawai khususnya gaji pegawai negeri masih rendah untuk memenuhi kebutuhan dasar perumahan,

3 pendidikan maupun kesehatan. Banyak pegawai yang mencari tambahan penghasilan dengan mencari pekerjaan sampingan. Dalam keadaan seperti itulah muncul gagasan dan kesadaran untuk berupaya mencari jalan keluar untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup. Tanggal 22 Maret 1962 diadakan rapat pembentukan perkumpulan Koperasi Pegawai Negeri dengan nama Koperasi Manunggaling Karsa Yuwana yang disingkat koperasi MAKARYA. KPRI. Makarya semula hanya usaha simpan pinjam saja, kemudian ditambah dengan usaha toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Sampai saat ini ada beberapa usaha yang diselenggarakan oleh KPRI Makarya yaitu, usaha penggiatan simpanan pada koperasi secara teratur, menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian, menjalankan tugas penyaluran barang-barang kebutuhan, memberikan pinjaman, pembelian bersama barang-barang kebutuhan, kapling tanah beserta pembangunan rumahnya, pembelian sahamsaham BUMN, usaha pertokoan dan pelayanan jasa. Adapun tujuan dari pelayanan yang diberikan oleh KPRI Makarya adalah untuk mencukupi kebutuhan anggota, untuk mensejahterakan kehidupan anggota dan untuk pengembangan usaha bagi anggota yang mempunyai usaha. Berdasarkan kesimpulan mengenai perkembangan KPRI Makarya yang diperoleh dari hasil perbandingan antara program kerja yang ditetapkan pada Rapat Anggota pengurus (RAP) tahun 2006 dengan realisasi pelaksanaannya, untuk bidang usaha pertokoan atau konsumsi, persediaan barang konsumsi cukup lengkap namun minat anggota untuk berbelanja di koperasi masih kurang. Untuk bidang usaha kapling tanah, tidak ada kapling

4 baru kemudian untuk bidang usaha perumahan belum terlaksana. Dari permasalahan tersebut apabila dicermati, maka akan muncul pengertian bahwa adanya kelompok anggota yang terlayani dan kelompok anggota yang belum terlayani. Hudiyanto (2002: 16) menyebutkan bahwa koperasi merupakan usaha yang harus dapat memberikan pelayanan ekonomi kepada anggotanya dan masyarakat lingkungannya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa dalam kegiatannya koperasi selalu akan mementingkan pelayanan kepada anggota dan lingkungan sekitarnya. Menurut ketentuan pasal 17 ayat (1) UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dinyatakan bahwa anggota koperasi Indonesia adalah merupakan pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Dengan demikian, koperasi selain harus mencari laba, juga harus memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan anggota pelayanan koperasi merupakan hak bagi setiap anggota. Bimo Walgito (2004: 221) mengatakan bahwa sebagian besar perilaku individu diwarnai oleh motivasi tertentu. Partisipasi merupakan salah satu bentuk perilaku individu yang mana dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah motivasi berorganisasi. Motivasi berorganisasi berkaitan dengan tingkat keyakinan anggota akan terpenuhinya harapan-harapanya oleh koperasi, keinginan anggota untuk memperoleh manfaat berkoperasi serta keyakinan anggota terhadap pertautan bahwa harapan-harapannya akan terpenuhi atau tidak tergantung dari partisipasinya terhadap koperasi. Menurut Jochen Ropke (2003: 52) bahwa partisipasi

5 dalam organisasi ditandai oleh hubungan identitas yang dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Dari hal ini maka akan muncul pertanyaan apakah bagi anggota yang belum terlayani ini memang betul-betul merasa bahwa koperasi kurang memperhatikan kebutuhan dan kepentingan anggotanya atau karena motivasinya dalam berorganisasi masih kurang. Jochen Ropke (2003: 52) Partisipasi dalam organisasi ditandai oleh hubungan identitas yang dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Dengan demikian organisasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya anggotanya selalu berfokus kepada pencapaian layanan sehingga pelayanan yang diberikan diharapkan dapat memenuhi keinginan pelanggan baik pria maupun wanita sebab terdapat perbedaan secara anatomis dan fisiologis ini menyebabkan pula perbedaan pada tingkah laku serta kemampuan selektif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Keadaan yang demikian ini apabila terus didiamkan oleh pihak koperasi, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kepercayaan anggota terhadap koperasi dalam mencapai tujuannya, salah satunya adalah mensejahterakan kehidupan ekonomi anggotanya. Dampak yang lebih buruk lagi adalah semakin berkurangnya tingkat partisipasi anggota terhadap koperasi, sedangkan perkembangan suatu koperasi mensyaratkan partisipasi aktif dari anggotanya.

6 Dengan memperhatikan pentingnya perkembangan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan masyarakat, serta tantangan utama yang dihadapi koperasi dalam pengembangan usaha nasional di masa mendatang, sehingga koperasi diharapkan selalu meningkat dalam perkembangannya. Sedangkan perkembangan koperasi mensyaratkan suatu partisipasi aktif dari anggotanya. Namun pada kenyataannya masih dijumpai beberapa masalah yang timbul pada koperasi, berkenaan dengan rendahnya tingkat partisipasi anggota, yang mungkin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pelayanan koperasi dan jenis kelamin yang dimiliki oleh anggota. Berdasarkan alasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH PELAYANAN KOPERASI DAN JENIS KELAMIN TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI RI (KPRI) MAKARYA KECAMATAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2007/2008 B. Identifikasi Masalah Identifikasi pada umumnya mendeteksi, melacak dan menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan judul penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat diharapkan selalu meningkat dalam pertumbuhannya, sedangkan pertumbuhan koperasi tidak terlepas

7 dari partisipasi aktif anggota-anggotanya, namun disisi lain masih terdapat banyak koperasi dengan tingkat partisipasi yang rendah. 2. Untuk mewujudkan peran penting koperasi, anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi diharapkan selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi. Seperti halnya anggota KPRI Makarya juga diharapkan untuk selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan koperasi, namun pada kenyataannya hanya sebagian anggota saja yang berpartisipasi. 3. Dari permasalahan yang timbul di KPRI Makarya, munculnya pengertian bahwa ada kelompok anggota yang terlayani dan ada kelompok anggota yang belum terlayani. 4. Pelayanan yang diberikan oleh pihak koperasi dirasa belum sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan sebagian anggota yang belum terlayani. 5. Kurangnya motivasi berorganisasi yang dimiliki oleh anggota koperasi, akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi terhadap koperasi. 6. Ketidaksesuaian pelayanan yang diberikan oleh koperasi serta kurangnya motivasi berorganisasi yang dimiliki oleh anggota akan berakibat pada kurangnya kepercayaan anggota terhadap koperasi yang selanjutnya akan berimbas pada tingkat partisipasi yang semakin menurun dan akhirnya akan menjadi suatu penghambat dalam perkembangan koperasi.

8 C. Pembatasan Masalah Berkaitan dengan identifikasi masalah di atas dan karena keterbatasan peneliti baik segi waktu, tenaga dan pengetahuan, maka peneliti perlu melakukan pembatasan terhadap masalah yang ada. 1. Pelayanan koperasi dalam penelitian ini adalah serangkaian usaha dalam bentuk pemberian jasa yang diberikan oleh koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan dan memajukan usaha anggotanya. Pelayanan koperasi dibatasi pada faktor reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles. 2. Tingkat partisipasi anggota dalam penelitian ini adalah tinggi rendahnya keterlibatan orang secara sukarela dalam menemukan dan mengimplementasikan ide-ide atau gagasan koperasi. Tingkat partisipasi anggota dibatasi pada perasaan kelompok yang kuat, rapat-rapat anggota, memelihara pendanaan, pengambilan keputusan, dan berpartisipasi anggaran. 3. Jenis kelamin adalah ciri-ciri anatomis dan fisiologis yang membedakan antara pria dan wanita. Jenis kelamin dibatasi pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah peneliti kemukakan, maka sebagai perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

9 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pelayanan koperasi terhadap tingkat partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2008? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap tingkat partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2008? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan pelayanan koperasi dan jenis kelamin terhadap tingkat partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2008? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pelayanan koperasi terhadap tingkat partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2008. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap tingkat partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2008.

10 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan pelayanan koperasi dan jenis kelamin terhadap tingkat partisipasi anggota pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya Kecamatan Jebres Surakarta Tahun 2008. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Dari segi ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap keefektifan organisasi koperasi. b. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di bidang perkoperasian sebagai pengembangan dari mata kuliah manajemen koperasi. c. Memberikan sumbangan pemikiran untuk memantapkan teori tentang perkoperasian, bagi peneliti lain dalam bidang penelitian yang sama. 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan informasi mengenai tingkat partisipasi anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Makarya sebagai bahan evaluasi kinerja KPRI Makarya. b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi anggota untuk lebih meningkatkan partisipasinya terhadap koperasi.