BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk 2010, menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah

yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Di sektor pembangunan yang

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. sehingga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar lapangan kerja di

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan memberikan sumbangan devisa negara yang cukup besar.

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

Setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan akan faktor tenaga kerja, negara berkembang membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kemampuan khusus, dim

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

KEPALA DESA TAGAWITI KABUPATEN LEMBATA PERATURAN DESA TAGAWITI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG DESA TENAGA KERJA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 2015 yang lalu Indonesia dan negara-negara Asean

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI: SEBUAH MANDAT KEMERDEKAAN NEGARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini keberadaan pembantu rumah tangga sangat diperlukan yang diakibatkan

BAB IV PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: telah diatur dalam Konvensi ILO No. 188 Tahun 2007 tentang Work In

Perlindungan Anak yang Ditinggalkan Pekerja Migran

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

PENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA INDONESIA AGAR DAPAT BERSAING DI LUAR NEGERI DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka

I. PENDAHULUAN. masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh perbedaan kekayaan. sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan kemajuan di bidang ilmu

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia

Siaran Pers Kemenaker: TKI Legal Prosedural Aman, Selamat, Sejahtera Jumat, 07 April 2017

2 Oleh karena itu Pemerintah harus memberikan perlindungan kepada para calon Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alternatif kesempatan kerja bagi daerah-daerah yang kekurangan

JADMIKO B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dibalik penundaan ratifikasi ini. Kesimpulan yang penulis sampaikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki hubungan yang cukup baik dengan negara-negara di kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

BAB I PENDAHULUAN. fenomena penting karena tidak lepas dari proses pembangunan dan kebijakan

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

Boks 1 Hasil Survei Nasional Pola Remitansi TKI di Nusa Tenggara Barat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan

1. KBRI-Kuala Lumpur tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan misi diplomatik dalam situasi perundingan/negosiasi terkait penyelesaian kasus

Bab 5. KESIMPULAN dan SARAN

Tabel 1.1 Mata pencaharian para TKI sebelum Menjadi TKI di Kecamatan Terisi No. Mata Pencaharian Jumlah Persen (%) JUMLAH

Kesetaraan Gender dan Pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang seperti teknologi, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER-05/MEN/1988

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Indonesia untuk memilih bekerja sebagai TKI di luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia banyak industri

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. kerja sektor informal.tenaga kerja sektor informal merupakan tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan, pekerjaan dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Djumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008,

1. Asal muasal dan standar

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

BAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

Shaharuddin Daming, Komisioner Komnas HAM

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik perhatian masyarakat Indonesia yang notabene negara

Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI REFORMASI TATA KELOLA PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN INDONESIA

1.1 Latar Belakang Seperti kita ketahui, tenaga kerja merupakan komponen yang penting dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang ketenagakerjaan pertanian, rumah tangga pertanian dan kondisi pengelolaan lahan pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun-ketahun menunjukkan

2013, No.3 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Da

MIGRASI INTERNASIONAL DAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI BAGI KELUARGA MIGRAN DI DESA SERAH, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR PENDAHULUAN

BAB III PENUTUP. oleh undang-undang, maka semakin besar pula peluang pengekploitasian hak asasi anak

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; 3. Peraturan Menteri Ketenagake

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lembaran Fakta MIGRASI, REMITANSI DAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN

I. PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak terhadap masalah-masalah pengangguran, kemiskinan, migrasi, dan sektor-sektor kependudukan lainnya terutama faktor tenaga kerja. Dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi, secara langsung akan berdampak terhadap perkembangan angkatan kerja dan kesempatan kerja. Berdasarkan statistik ketenagakerjaan, bahwa masalah krusial yang dihadapi oleh pasar kerja Indonesia sampai saat ini adalah masalah pengangguran. Bukan saja jumlahnya sangat besar, tetapi juga karena rata-ratanya yang cukup tinggi. Di wilayah Lampung, khususnya kota Bandar Lampung, merupakan kota yang saat ini sedang berkembang pesat dengan berbagai jenis lapangan pekerjaan. Namun lapangan pekerjaan dalam kota ini masih tergolong kurang untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja yang semakin meningkat. Hal ini terjadi karena sektor industri yang ada belum mampu menyerap seluruh calon tenaga kerja yang ada, sehingga banyak terjadi pengangguran. Kondisi inilah yang memicu beberapa masyarakat

2 untuk melakukan migrasi keluar negeri dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia luar negeri sebagai alternatif solusi mengenai tingginya angka pengangguran yang dapat menambah kesejahteraan TKI beserta keluarganya. Besarnya jumlah penghasilan dari TKI yang dikirimkan pada warganya di kampung halaman akan berdampak terhadap perubahan kondisi keluarga TKI di daerah asal baik dari segi sosial maupun ekonomi. Tahun 2009 2008 2007 6,617,623,916.97 6,617,926,494.45 6,003,832,922.62 USD Gambar 1.1 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri Tahun 2007-2009 (USD) Sumber: BNP2TKI. Diolah Pusdatinaker (diakses tanggal 27 Mei 2012) Migrasi tenaga kerja terjadi karena adanya perbedaan antar negara, terutama dalam memperoleh kesempatan ekonomi. Sebagai respon masyarakat terhadap perbedaan kemampuan ekonomi telah menimbulkan kesadaran adanya tekanan untuk melakukan migrasi ke daerah yang menjanjikan adanya kesempatan kerja yang lebih baik. Pada umumnya, TKI berasal dari daerah yang kelebihan tenaga kerja dan atau berpenghasilan rendah menuju daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dapat menawarkan upah yang lebih tinggi. Hal lain yang mengakibatkan tingginya tenaga

3 kerja di Indonesia adalah adanya fenomena bahwa tingkat pendidikan rendah maka upah yang didapat juga rendah, sedangkan di luar negeri, tingkat pendidikan rendah, upah yang didapat tinggi. Fenomena seperti inilah yang menarik minat sebagian masyarakat untuk menjadi TKI. Jumlah tenaga kerja Indonesia terus mengalami peningkatan sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah Indonesia yang dikaitkan dengan peningkatan ekonomi dan untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan. Banyak tenaga kerja Indonesia mempunyai etos kerja yang rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara Asia lainnya, seperti Thailand, Filipina, dan Korea Selatan. Rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia berarti rendahnya pengetahuan mereka tentang hak-haknya. Oleh karena itu, mereka mempunyai risiko dan menjadi objek yang dirugikan misalnya dibayar kurang, disiksa, jam kerja terlalu panjang, dan bekerja ganda. Beberapa hari terakhir pemerintah Indonesia kalang-kabut dalam menyikapi tuntutan keluarga tiga TKI asal Nusa Tenggara Barat yang menjadi korban penembakan polisi Malaysia. Penyebab penembakan ini masih dipertanyakan karena di tubuh korban terdapat adanya indikasi bekas jahitan sehingga ada indikasi organ tubuh yang konon diambil. Tidak hanya itu saja, sebanyak 1.364 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) atau rata -rata 136 orang per bulan telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sejak bulan Januari-Oktober 2011 (www.jakartapress.com diakses pada tanggal 18 Juni 2012). TKI yang mendapat perawatan intensif itu umumnya mengalami kekerasan oleh majikan atau kecelakaan di negara tempat mereka bekerja. TKI dari Arab Saudi dan Malaysia selama ini umumnya sering mendapat perlakukan kasar hingga menyebabkan cacat fisik.

4 Kecelakaan bahkan kematian TKI selalu saja dilihat sebagai musibah semata, padahal dalam ketentuan UU No 39/2004 Pasal 73 Ayat (2) tentang penempatan dan perlindungan TKI, aturan tentang prosedur tetap penanganan buruh migran yang meninggal di luar negeri sudah diatur dengan sangat jelas. Gambar 1.2 Unit Kerja Perlindungan Sumber: BNP2TKI. Diolah Pusdatinaker (diakses tanggal 27 Mei 2012) Selain itu mereka sering dirugikan oleh perbuatan calo tenaga kerja dan juga oleh pialang ( recruiter). Permasalahan TKI merupakan bagian dari pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai ditangani oleh para penguasa dan pejabat negeri. Anak-anak

5 negeri ini pergi keluar negeri mencari sesuap nasi, namun tak jarang dianiaya dan berujung pada maut. Persoalan para pahlawan devisa tidak kunjung selesai. Permasalahan TKI menyisakan beberapa catatan penting yang perlu kita renungkan dan pahami. Bagaimanapun juga para pahlawan devisa ini telah menyumbang dan membantu geliat pemasukan ekonomi dalam negeri. Persoalan penganiayaan merupakan bentuk ujian harga diri sebuah bangsa Indonesia. Fenomena ini sudah berlangsung lama. Dibutuhkan pola komunikasi yang sesuai antara pemerintah dan para calon TKI dalam mensosialisasikan permasalahan ini. Untuk itu sosialisasi program tentang penempatan dan perlindungan TKI diadakan oleh Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Maksud dan tujuan dari kegiatan ini antara lain mensosialisasikan program penempatan dan perlindungan ke luar negeri. Dalam sosialisasi ini, komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan ( noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Studi-studi migrasi internasional Indonesia telah menunjukkan bahwa migran asal Indonesia dicirikan oleh tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang masih rendah, berumur antara 15-40 tahun. Karena didesak kebutuhan hidup, kebanyakan dari para calon TKI tidak mengindahkan syarat-syarat yang ada. Komunikasi dalam keluarga dan pergaulan sebenarnya mempunyai pengaruh andil yang cukup besar dalam pengambil keputusan untuk menjadi TKI. Dalam sebuah keluarga yang salah satu anggotanya pernah

6 berpengalaman menjadi TKI secara tidak sadar pasti akan memberikan stimuli tentang TKI kepada anggota keluarganya yang lain sehingga seolah sudah menjadi budaya, di waktu kedepannya anggota keluarga yang lainnya ikut tertarik untuk menjadi TKI. Dengan berbagai fenomena permasalahan tenaga kerja yang bekerja di luar negeri, seharusnya para calon TKI mengurungkan niatnya untuk berangkat menjadi TKI. Namun pada kenyataannya masih ada calon tenaga kerja yang berminat bekerja ke luar negeri dan bahkan para TKI purna pun banyak yang mau kembali lagi untuk menjadi TKI. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: a. Faktor-faktor apa saja yang mendorong untuk menjadi TKI b. Bagaimana proses komunikasi yang dialami TKI purna dalam keluarga dan kelompok pergaulan c. Bagaimana pola dan jaringan komunikasi yang dialami TKI purna dalam keluarga dan kelompok pergaulan.

7 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengetahui dan menganalisis proses dan faktor komunikasi yang mendukung untuk menjadi TKI. b. Menemukan pola dan jaringan komunikasi yang dialami TKI purna dalam keluarga dan kelompok pergaulan sehingga mendorong menjadi TKI. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, yaitu: 1. Secara Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan penelitian pola dan jaringan komunikasi dalam keluarga dan kelompok pergaulan. Juga untuk menambah dan mengembangkan wawasan penulis dalam mempraktekkan teori-teori yang penulis dapatkan dengan keadaan sebenarnya di lapangan dan didalam lingkungan masyarakat. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, gambaran dan informasi tentang pola komunikasi dalam keluarga dan kelompok pergaulan.