BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

dokumen-dokumen yang mirip
Presiden No. 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional. Pengembangan Pemerintahan Secara Elektronik. INPRES ini

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) adalah laporan pertanggung-jawaban

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

PENELITIAN PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM E-GOVERNMENT SERTA P E N T I N G N Y A K O M I T M E N.

Evaluasi Web Site e-governent Instansi Pemerintah Daerah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

Motivasi Kebijakan E-Government

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

IMPLEMENTASI STANDAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA TEKNOLOGI INFORMASI GUNA MENDUKUNG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI LEMBAGA PEMERINTAHAN

b. bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETERBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

Analisis E-Government pada Kabupaten/Kota di Indonesia

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

Evolusi Vol. I No.1 September 2013

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Fakta telah

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Fenomena ini membuat masyarakat

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan bentuk penghormatan atas demokrasi di suatu negara, yang nampak dari

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

PERKEMBANGAN E-GOVERNMENT INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 41

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. telah menggunakan komputer dan internet. Masyarakat yang dinamis sudah akrab

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Fungsi Dasar, Layanan Utama dan Contoh Struktur Organisasi Perangkat Daerah Bidang Kominfo Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

UPAYA PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOPERASI DAN UKM KABUPATEN PRINGSEWU

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akibat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 32. berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan Rencana Kinerja Anggaran ( RKA ) dan Rencana Kinerja Tahunan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mencerminkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi akan permintaan

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINS! SUMATERA UTARA

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAREPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta. potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai hal yang melekat di dalamnya seperti kartu tanda penduduk atau

I. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penghambat dalam melakukan aktivitas lain. Manusia tidak bisa hidup

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat yang. tengah mengalami transformasi menuju era masyarakat informasi.

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi internet di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna memperbaiki pelayanan publik, serta meningkatkan efisiensi pelaksanaan otonomi daerah. Jaringan informasi berbasis teknologi internet yang digunakan pemerintah tersebut dikenal dengan nama Electronic Government. Menurut Clay G. Wescott Pejabat Senior Asian Development Bank ketika mempelajari penerapan e-government di Asia Pasifik, (Indrajit, 2003; 15), berpendapat bahwa: E-government is the use of information and communications technology (ICT) to promote more efficient and cost-effective government, facilitate more convenient government services, allow greater public access to information, and make government more accountable to citizens. E-government merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi

2 terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat. Di Indonesia inisiatif ke arah electronic government telah diperkenalkan sejak tahun 2001 melalui Instruksi Presiden No.6 Tahun 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Kemudian keluarnya Instruksi Presiden RI No.3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government merupakan langkah serius Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di dalam proses pemerintahan dan menciptakan masyarakat Indonesia yang berbasis informasi. Untuk mendorong agar jajaran pemerintah pusat maupun pemerintah daerah membuat dan mengelola website secara profesional serta menyeragamkan nama domain milik pemerintah, Depkominfo mengeluarkan Peraturan Menteri No.28 tahun 2006 tentang pembuatan domain dengan penggunaan ekstensi.go.id. Kemudian disahkannya Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yaitu UU No.11 tahun 2008 juga merupakan dukungan untuk penyelenggaraan electronic government. Undang-undang ini telah memberi dukungan legal terhadap transaksi pelayanan publik yang dilakukan secara elektronik. Wujud nyata dari implementasi e-government yang telah umum dilaksanakan adalah pembuatan website pemerintah daerah. Website pemerintah daerah merupakan pengembangan e-government di Indonesia yang memiliki sasaran

3 agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media internet. Dalam Instruksi Presiden RI No.3 Tahun 2003 juga dijelaskan bahwa penerapan electronic government juga merupakan jawaban atas tuntutan masyarakat, bahwa masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Masyarakat juga menginginkan agar asiprasi mereka didengar dengan demikian pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan kebijakan negara. Dengan demikian pemerintah daerah harus segera melaksanakan proses transformasi menuju e-government. Melalui proses transformasi tersebut, pemerintah daerah otonom dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi dan birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua informasi dan layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Dengan demikian seluruh lembagalembaga negara, masyarakat, dunia usaha, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dapat setiap saat memanfaatkan informasi dan layanan pemerintah secara optimal. (Buku panduan Kominfo, 2002 : 4). Sebuah negara dan daerah memutuskan untuk mengimplementasikan e- government karena percaya bahwa dengan melibatkan teknologi informasi didalam kerangka manajemen pemerintahan, akan meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah, memperbaiki proses transparansi dan akuntabilitas

4 dikalangan penyelenggara pemerintahan dan mendorong partisipasi masyarakat (Indrajit, 2007: 7). Saat ini hampir semua pemerintahan daerah di Indonesia sudah mempunyai website sebagai wujud dari pelaksanaan e-government, salah satunya adalah adanya website Kabupaten Pringsewu. Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang telah menerapkan electronic government. Pembangunan e-government di Kabupaten Pringsewu di bawah pengelolaan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu. Asisten III Bidang Administrasi Umum Hi. Djohan, SE., MM menyambut baik upaya Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai leading sector yang membidangi Teknologi informasi telah berupaya menyediakan informasi pembangunan bagi masyarakat. Daerah merupakan pusat kegiatan pembangunan, melalui pelaksanaan Otonomi Daerah maka arus informasi dalam berbagai kegiatan akan sangat cepat (Sumber : http://www.pringsewukab.go.id/overview/page/92/d/171 diakses 10 Januari 2014). Sebagai jawaban dari hal tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pringsewu Nomor B.346/KPTS/D.12/2013 tertanggal 16 September 2013 melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Kabupaten Pringsewu membuat website resmi dengan alamat www.pringsewukab.go.id yang merupakan media informasi dan komunikasi dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat. Beliau menambahkan bahwa : Dalam perspektif internal Pemerintah, Saya berharap media ini dapat dioptimalkan oleh pemerintah untuk menginformasikan program atau kegiatan pembangunan. Dalam konteks ini Pemerintah harus memerankan dirinya sebagai penyedia layanan dan informasi seluas mungkin bagi kepentingan publik. Dalam perspektif eksternal Pemerintahan, Saya berharap media ini menjadi media yang dapat dipakai oleh masyarakat luas untuk tidak saja mengikuti perkembangan wilayah ini namun juga

5 menjadi media yang menjadi titik masuk bagi peluang-peluang investasi baik di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, hingga pariwisata. (Sumber : http://www.pringsewukab.go.id/overview/page/92/d/171 diakses pada 10 Januari 2014) Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu telah memiliki jaringan intranet dan internet yang terkoneksi ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Daerah setempat, dengan menempatkan server berkemampuan 1 Tera Bytes di Indonesia Data Center (IDC) Jakarta. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menerapkan e-government guna meningkatkan kualitas birokrasi dan pelayanan publik. Penerapan e-government juga diharapkan akan mampu merealisasikan salah satu misi pemerintah daerah yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah Good Governance and Clean Government. Demikian diungkapkan Bupati Pringsewu Sujadi saat menerima kunjungan tim dari Balai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dipimpin Ir.Irwan Rawal Husdi, Selasa (28/10). (Sumber : http://pringsewukab.go.id/pringsewumenuju-e-government/, diakses pada 4 November 2014). Beliau juga menambahkan : Artinya pengembangan e-government dilakukan dalam rangka penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah daerah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, agar pelayanan publik dan segala informasi dapat diakses secara mudah dan terjangkau oleh masyarakat. (Sumber : http://pringsewukab.go.id/pringsewu-menuju-e-government/, diakses pada 4 November 2014).

6 Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto juga menyatakan bahwa Kabupaten Pringsewu telah siap menuju e- government, baik SDM maupun infrastruktur. Sebagaimana dikutip dalam saibumi.com, Beliau menyatakan bahwa : Saat inipun, masyarakat telah dapat mengakses informasi dari Pemda Pringsewu melalui situs www.pringsewukab.go.id, dan bahkan antar SKPD pun telah terkoneksi dengan intranet, dan internet, (Sumber: http://www.saibumi.com/artikel-59035-terima-kunjungan-bpptpringsewu-siap-terapkan-egovernment-melalui-ti.html, diakses pada 4 November 2014 ). Akan tetapi saat ini pelaksanaan e-government di Kabupaten Pringsewu yang dikelola Oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu masih kurang memanfaatkan website sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara masyarakat dan pemerintah terlebih untuk pelayanan publik, hal tersebut dapat dilihat dari sarana aplikasi website yang kurang memadai seperti belum tersedianya sarana interaksi antara pemerintah dengan masyarakat, tidak adanya status online pada website bagi petugas yang mengelola dan terdapat beberapa layanan informasi yang tidak dapat diakses. Website Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga belum menyediakan fasilitas aplikasi polling yang dapat di manfaatkan untuk menjaring aspirasi masyarakat terhadap isu daerah yang bersangkutan sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan pemerintah daerah dalam menentukan suatu kebijakan, sehingga iklim demokrasi yang menjadi tujuan implementasi e-government belum dapat dicapai. Fasilitas interaksi yang disediakan dalam website Pemerintah Daerah setidaknya terdiri dari buku tamu, forum diskusi, chatting, online support, link kontak, dan polling. (Wibawa, 2009; 114).

7 Selain menampilkan informasi mengenai berita dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, website Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga menyediakan sarana buku tamu bagi pengunjung website, akan tetapi fasilitas ini hanya memungkinkan pengunjung website atau masyarakat untuk menuliskan komentarnya tanpa ada tanggapan dari pengelola website atau tidak dapat berinteraksi langsung. Dengan demikian interaksi tidak berjalan dua arah antara masyarkat dengan pemerintah melainkan hanya satu arah. Website Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga terdapat link kontak yang menyediakan fasilitas aplikasi Transparansi Pengelolaan Anggran Daerah yang merupakan akses bagi masyarakat untuk mengetahui dan ikut mengawasi pengelolaan anggran daerah di Kabupaten Pringsewu, akan tetapi fasilitas ini juga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya karena hanya menghubungkan dengan website BPKAD yang tidak memiliki konten informasi apapun, sehingga tujuan meningkatkan transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e- government belum dapat dicapai. Oleh karena itu, pengelolaan e-government di Kabupaten Pringsewu terlihat belum serius dalam pemanfaatan dan pengembangannya karena sarana aplikasi yang tersedia dalam website belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk mencapai tujuan penerapan e- government. Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Implementasi Electronic Government Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu Tahun 2014.

8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana implementasi electronic government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu Tahun 2014? 2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam implementasi electronic government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui implementasi electronic government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu Tahun 2014. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi electronic government pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu Tahun 2014.

9 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yakni: 1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi studi Ilmu Administrasi Negara khususnya mengenai Sistem Informasi Manajemen Sektor Publik. 2. Secara praktis diharapkan penelitian ini mampu memberikan masukan yang bermanfaat bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu selaku pihak pengelola website Pemerintah Kabupaten Pringsewu guna mengembangkan implementasi electronic government melalui website Pemerintah Daerah.