Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL Nia Fitriani 1, Maman Soemantri 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : niaaa.hasibuan@gmail.com Abstrak--Pada era teknologi sekarang ini, tuntutan akan pelayanan jasa telekomunikasi yang mudah, cepat dan hemat sangat menarik perhatian pelanggan. Perusahaan telekomunikasi pun berkompetisi untuk mengembangkan teknologi baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendukung layanan tersebut. Segala layanan yang sebelumnya berbasis Time Division Multiplexing (TDM) beralih ke jaringan internet protocol atau biasa disingkat dengan IP yang lebih efisien. Teknologi ini dirancang untuk menyesuaikan perkembangan teknologi terbaru pada sistem telekomunikasi. Sektor telekomunikasi diarahkan menjadi satu layanan yang mencakup data, suara, gambar dan komunikasi mobile dengan kualitas tinggi. Salah satu fitur berbasis jaringan IP yang sedang berkembang pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah VoIP (Voice Over Internet Protocol). VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, bukan lagi melewati sirkuit analog telepon biasa. Definisi singkat dari VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP). Salah satu sistem yang mendukung teknologi VoIP ini adalah softswitch. Softswitch sebagai suatu sistem cerdas ( Intelligent System) yang melakukan fungsi call control pada jaringan VoIP. Kata kunci--- teknologi, IP, VoIP, Softswitch I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini berbanding lurus dengan bertambahnya kebutuhan komunikasi masyarakat. Sektor telekomunikasi yang merupakan cabang strategis saat ini diarahkan menjadi satu layanan yang mencakup data, suara, gambar dan komunikasi mobile dengan kualitas tinggi. Jaringan yang didukung oleh protocol IP semakin fleksibel dalam memenuhi tuntutan kebutuhan layanan-layanan baru di masa depan. Next Generation Network atau sering disingkat dengan NGN merupakan suatu jaringan telekomunikasi masa depan yang diinginkan untuk mampu meningkatkan kinerja dan efisiensi suatu badan pelayanan telekomunikasi. Salah satu fitur sedang berkembang di PT. Telkom saat ini adalah VoIP (Voice Over Internet Protocol). Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui 1 media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP). 1.2 Tujuan Tujuan makalah ini adalah : a. Membahas tentang voice over internet protocol. b. Penggunaan softswitch pada voice over internet protocol. 1.3 Batasan Masalah 1. Hanya membahas teori umum pada VOIP. 2. Hanya mengenalkan sedikit teknologi Softswicth. 3. Hanya membahas protokol yang digunakan pada sofswitch di perusahaan yang bersangkutan.
II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian VOIP VoIP adalah suatu mekanisme teknologi yang memungkinkan terjadinya percakapan (voice) dengan memanfaatkan jaringan internet. Sinyal suara analog yang didengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time. Definisi VoIP secara singkat adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP). 2.2 Prinsip Kerja VOIP Prinsip kerja VoIP adalah menumpangkan sinyal suara pada paket data jaringan komunikasi internet sehingga sistem komunikasi suara dapat dengan mudah berjalan di atas protokol teknologi komunikasi internet. 2.3 Protokol VOIP Ada beberapa protokol yang menjadi penunjang jaringan VoIP, antara lain : 1. TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet. Standarisasi diperlukan agar antar komputer terjadi kesepakatan tentang tata cara pengiriman dan penerimaan data sehingga data dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan UDP serta dibawah lapisan tsb ada protokol yang bernama IP. a. Transmission Control Protocol (TCP) merupakan protokol yang menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end-to-end. b. User Datagram Protocol (UDP) merupakan salah satu protokol utama diatas IP, yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP digunakan pada VoIP pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus dan lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan c. Internet Protocol (IP) Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi 2 komputer pada jaringan paket switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer di identifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data. 2. SIP ( Session Initiation Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk inisiasi, modifikasi dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah protokol Open Standard yang dipublikasikan oleh IETF, RFC 2543 dan RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi voice, SIP juga dapat digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi data media lain seperti video dan text. Disebutkan sebagai hanya melakukan negosiasi sesi komunikasi adalah karena SIP merupakan signalling protocol, bukan media transfer protocol. Artinya SIP tidak menghantar data media (voice, video dan text), melainkan hanya melakukan negosiasi sesi komunikasi saja dan memanfaatkan protokol lain seperti RTP sebagai media transfer protocol. 3. H.323 VoIP dapat berkomunikasi dengan sistem lain yang beroperasi pada jaringan packetswitch. Untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan suatu standarisasi sistem komunikasi yang kompatibel satu sama lain. Salah satu standar komunikasi pada VoIP menurut rekomendasi ITU-T adalah H.323 (1995-1996). Standar H.323 terdiri dari komponen, protokol dan prosedur yang menyediakan komunikasi multimedia melalui jaringan packet-based. Bentuk jaringan packetbased yang dapat dilalui antara lain jaringan internet, Internet Packet Exchange (IPX)-based, Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN). H.323 dapat digunakan untuk layanan layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony), komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan suara, video dan data. 4. RTP ( Real Time-Transport Protocol). Umumnya digunakan dalam jaringan IP. RTP dirancang untuk menyediakan fungsi transport jaringan untuk melakukan pengiriman data real
time, misalnya audio atau video, melalui layanan jaringan multicast atau unicast. 5. MGCP atau Media Gateway Control Protocol adalah protokol pengontrol panggilan berbasis client-server. 6. H.248/MEGACO memungkinkan penggabungan paket voice, fax dan multimedia antara jaringan PSTN dan jaringan IP. Penggabungan dengan voice-to-text application misalnya, dimungkinkan dalam protokol ini. Dikembangkan dari Media Gateway Control Protokol (MGCP), Megaco menyediakan control yang terpusat untuk komunikasi multimedia dan layanan yang berbasis IP. Secara fungsional, Megaco adalah protocol pensinyalan yang digunakan antara MG dan MGC (softswitch). 2.4 Sistem Jaringan VOIP mempunyai fungsi sebagai pembatas antara Instalasi Kabel Rumah (IKR) pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal pada jaringan kabel. Distribution Point Distribution Point adalah perangkat yang mendistribusikan jaringan berfungsi untuk menghubungkan kabel sekunder ke saluran dropwire ke rumah pelanggan, yang nantinya diteruskan oleh pesawat telepon. MSAN MSAN atau Multi Service Access Node adalah suatu platform jaringan akses yang berfungsi sebagai gateway yang memberikan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan high speed internet access (HSIA), voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama. Metro Ethernet Metro ethernet adalah jaringan komunikasi data yang berskala metro atau menjangkau satu kota besar dengan menggunakan teknologi ethernet sebagai protokol transportasi datanya Softswitch Gambar 2.1 Jaringan VOIP IP Telepon IP Telepon merupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui jaringan data/internet. Splitter Splitter berfungsi memisahkan sinyal analog (suara) dan digital (koneksi data) supaya satu line telepon bisa dipakai baik untuk koneksi internet (digital signal) maupun telepon biasa (analog signal). Softswitch adalah suatu sisitem komunikasi NGN yang menggunakan standar terbuka untuk membuat jaringan terintegrasi dengan memadukan kemapuan layanan yang intelegence dalam menangani traffic voice, data dan multimedia secara lebih efisien dan dengan potensi nilai tambah layanan yang jauh lebih besar dari pada PSTN. Sentral Softswitch Sentral softswitch berguna untuk menginformasikan billing, mengarahkan voice over packet building blocks, memvalidasi user accounts, menyediakan service access, merutekan signalling messages kejaringan PSTN dan me-manage availability jaringan. Kotak Terminal Batas (KTB) KTB merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal / distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah (indoor cable) yang 3
III. PEMBAHASAN 3.1 Konsep Softswitch Softswitch merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple play sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasis IP. Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian software yang mengatur call processing. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun circuit. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri. 3. Call Control & Signaling Plan Call Control & Signaling Plan mengontrol elemen utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plan. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan yang diterima dari Transport Plan dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plan. 4. Transport Plan Transport plan bertanggungjawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Transport plan dibagi menjadi tiga daerah : IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP Access Domain. 3.3 Arsitektur Jaringan 3.2 Arsitektur Fungsi Gambar 3.1 arsitektur fungsi softswitch 1. Management Plan Management Plan menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa/layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya seperti informasi billing. 2. Service & Application Plan Service & Application Plan menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa/layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control plan ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan/jasa pengeksekusi logika melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plan. 4 Gambar 3.2 arsitektur jaringan softswitch 1. Application Server Application Server merupakan entitas pengeksekusi aplikasi. Peran utama Application Server adalah untuk menyediakan logika layanan dan eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan, contohnya seperti features, OSS, NMS. 2. MG (Media Gateway) Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan trafik dalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan jaringan akses pelanggan.
3. SG (Signalling Gateway) Signaling gateway sebagai gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang dikontrol oleh softswitch. 4. Protokol Signalling Gateway atau SG Controller 3.4 Arsitektur Layer Gambar 3.4 protokol pesinyalan pada softswitch Gambar 3.3 arsitektur layer softswitch 1. Application Layer Application Layer merupakan bagian jaringan yang menyediakan dan mengeksekusi satu atau beberapa aplikasi layanan di dalam IMS. Application Layer juga mengontrol Media Server yang memberikan fungsi seperti conference, IVR, tone processing. Protokol yang diterapkan antara control layer dan application layer adalah SIP. 2. Control Layer merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai pengendali proses pembangunan dan pemutusan hubungan yang melibatkan elemen-elemen jaringan pada layer yang lain berdasarkan signaling message yang diterima dari Transport Layer. 3. Transport Layer merupakan bagian jaringan yang berfungsi sebagai media transport bagi semua message di jaringan, seperti: call signaling, call & media setup atau informasi voice atau datanya sendiri. 3.5 Protokol Pesinyalan Softswitch Terdapat 4 kategori pada jaringan softswitch, yaitu : 1. Protokol pengontrol panggilan atau VoIP Signalling 2. Protokol pengontrol Media Gateway atau Media Protokol yang digunakan untuk signaling selalu berbasis TCP (Transfer Control Protocol) sedang untuk RTP yang digunakan adalah protocol berbasis UDP (User Datagram Protocol). Signaling dilakukan diantara port TCP yang sudah umum diketahui, pada gambar di atas digunakan H.245, H.255 dan SIP. Protokol yang digunakan untuk pengontrol media adalah MGCP yang merupakan protokol komunikasi antara MGC dan MG dengan menggunakan master/slave ini, MG dapat mengeksekusi command yang dikirim oleh MGC. Media Gateway Control Protocol (MEGACO/ H.248) memiliki arsitektur master/slave. MGC bertindak sebagai master server yang bertanggung jawab untuk melakukan fungsi kontrol panggilan dan MG bertindak sebagai slave client yang bertanggung jawab untuk mencampur media. Komunikasi antara MGC dan MG dengan menggunakan protocol MEGACO berfungsi untuk mengatur koneksi dari media stream. Protokol yang digunakan untuk transport adalah protokol Real-time Transport Protocol (RTP) menyediakan fungsi transportasi jaringan end-to-end yang sesuai untuk aplikasi pengiriman data real time, seperti suara atau video lewat layanan jaringan multicast atau unicast. Protokol yang digunakan untuk signalling gateway adalah protokol SIGTRAN. SIGTRAN adalah sebuah singkatan dari Signaling Transport (Sinyal Transportasi) yang menghasilkan sebuah spesifikasi untuk sebuah keluarga protokol yang menyediakan layanan datagram dan layer penyesuaian untuk Signaling System 7 (SS7) dan ISDN Communication Protocol. 3. Protokol transport atau MGC Controller 5
IV. PENUTUP BIODATA MAHASISWA 4.1 Kesimpulan 1. VoIP adalah suatu mekanisme teknologi yang memungkinkan terjadinya percakapan ( voice) dengan memanfaatkan jaringan internet IP. 2. Prinsip kerja VoIP adalah menumpangkan sinyal suara pada paket data jaringan komunikasi internet sehingga sistem komunikasi suara dapat dengan mudah berjalan di atas protokol teknologi komunikasi internet. 3. Protokol VoIP terdiri dari TCP/IP, UDP, SIP, H.323, MEGACO/H.248. 4. Arsitektur softswitch terdiri dari arsitektur fungsi, arsitektur jaringan dan arsitektur layer. 5. Ada empat protokol pesinyalan softswitch, yaitu protokol pengontrol panggilan atau VoIP signalling, protokol pengontrol mediagateway atau media, protokol transport dan MGC controller dan protokol Signalling Gateaway atau SG Controller. 4.2 Saran 1. Selalu lakukan upgrade softswitch karena kebutuhan layanan berbasis IP terus berkembang. Nia Fitriani (21060110141094) lahir di Jakarta pada tanggal 1 April 1993, telah menempuh pendidikan SD hingga SMA di Jakarta dan sedang melanjutkan kuliah di Universitas Diponegoro jurusan Teknik Elektro konsentrasi Teknologi Informasi. Menyetujui, Dosen Pembimbing Maman Soemantri., ST, MT NIP 197406271999031002 2. Mengadakan customer educate untuk sistem VoIP ke pelanggan karena sistem ini memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan jaringan telepon konvensional. DAFTAR PUSTAKA [1] Chendramata, Aidil. 2007. Sistem Keamanan dan Instalasi VoIP menggunakan Session Initiation Protocol. Jakarta : Departemen Komunikasi dan Informatika. [2] Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta : Graha Ilmu. [3] Jonathan, Davidson. 2000. Voice over IP Fundamentals. Cisco System. [4] Rafiudin, Rahmat. 2006. Protokol-protokol Esensial Internet. Yogyakarta 6