IMPLEMENTASI VoIP DI LINGKUNGAN ITATS

Transkripsi

1 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 IMPLEMENTASI VoIP DI LINGKUNGAN ITATS Achmad Fadhol Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya, 60117, Indonesia afdolurr@yahoo.com ABSTRAK VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan proses komunikasi pada IP meliputi pemaketan suara analog dari headset telepon, dimana suara itu didigitalisasi, dimampatkan / dikompresi, dikirim dalam paket paket pendek melalui jaringan, lalu didecode dan diirekonstruksi agar kembali menjadi sinyal suara di ujung sebelah sana. Dalam komunikasi menggunakan VoIP bersifat sangat fleksibel, artinya bisa menggunakan perangkat lunak atau menggunakan perangkat keras khusus untuk komunikasi VoIP. Untuk mengimplementasikan VoIP diperlukan beberapa penginstalan perangkat lunak (software). Terdapat pula perangkat keras (hardware) yang bisa digunakan dalam VoIP antara lain ATA (Analog Telephone Adapter), IPPhone, dll. Untuk mendapatkan kinerja terbaik perlu dilakukan beberapa test yang membandingkan antara hardware dan software. Test tersebut meliputi test bandwidth dan jitter. Dengan CODEC G.711 nilai jitter dari hardware atau Linksys PAP2 sebesar 0,62 ms dan pada software atau X-Lite sebesar 0,95 ms. Hardware membutuhkan bandwidth sebesar 71,78 kbps dan software membutuhkan bandwidth sebesar 76,31 kbps. I. PENDAHULUAN Sejak telepon konvensional mulai berkembang pada tahun 1800an, dunia telekomunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya kebutuhan akan komunikasi khususnya telepon. Tetapi perkembangan itu tidak diikuti dengan perkembangan telepon konvensional, maka lahirlah ide untuk merancang sebuah komunikasi secara digital. VoIP (Voice over Internet Protocol) berawal dari bertambahnya kebutuhan akan komunikasi dengan harga ekonomis. Dengan menggunakan VoIP, ongkos produksi menjadi lebih murah dibandingkan telepon konvensional. Didalam PSTN konvensional setiap user dihubungkan oleh sepasang kabel tembaga kedalam CO (Central Office) switch atau PBX. VoIP membolehkan tradisional switch untuk terkoneksi kedalamnya. Sehingga sangat memungkinkan VoIP berkolaborasi dengan sistem konvensional sekarang ini. Jumlah pengguna layanan VoIP bagi pelanggan terus mengalami kenaikan. Riset yang dilakukan In-Stat mencatat, pengguna layanan telepon berbasis internet ini sampai akhir kuartal kedua tahun 2006 mencapai lebih dari 9 juta pengguna (detikinet. com, 2007). Charles Gerlach, direktur konsultasi In-Stat, menyatakan dampak dari kenaikan pengguna VoIP ini akan sangat berpengaruh bagi jumlah pengguna layanan telepon seluler, sehingga dapat mengancam kelangsungan bisnis seluler. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh analis pasar yang menyebutkan, hampir setengah pengguna Voip rumahan telah melakukan pemutusan terhadap penggunaan layanan telepon konvensional, setelah mereka tersambung dengan layanan telepon via internet ini. Kenaikan pengguna Voip juga membuat persaingan bagi provider layanan ini. In-Stat juga mencatat, Skype mendominasi sebagai aplikasi VoIP yang paling banyak dipakai oleh pengguna rumahan di Amerika dengan jumlah pengguna sekitar 2,1 juta. VoIP memberikan harapan lebih terhadap kemudahan dalam penerapannya. Berbagai protocol yang sering kita kenal berlomba-lomba memberikan feature lebih dan mudah bagi penggunanya. Kita mengenal berbagai macam protocol yang digunakan didalam VoIP, diantaranya H323, SIP dan IAX. Dewasa ini SIP lebih banyak digunakan oleh pelaku bisnis dikarenakan kemudahan dalam konfigurasinya dan hemat biaya. Jadi VoIP memberikan solusi atas berkembangnya kebutuhan akan komunikasi.tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu mengaplikasikan VoIP dilingkungan ITATS, mengkombinasi antara software dan hardware untuk teknologi VoIP serta menganalisa VoIP dengan melakukan test bandwidth dan jitter. II. STUDI PUSTAKA Dengan adanya perkembangan dunia telekomunikasi yang beragam dan dengan penggunaan jaringan internet maka lahirlah sebuah ide untuk membuat sebuah telepon internet. Secara sederhana telepon internet adalah jaringan telepon yang menggunakan internet sebagai media komunikasinya. VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah solusi dari mahalnya biaya komunikasi dan kecanggihan teknologi. 2.1 Konsep Dasar Voice over Internet Protocol Secara umum proses komunikasi pada IP meliputi pemaketan suara analog dari headset telepon, dimana suara itu didigitalisasi, dimampatkan / dikompresi, dikirim dalam paket paket pendek melalui jaringan, lalu didecode dan B1-103

2 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 B1-104 diirekonstruksi agar kembali menjadi sinyal suara di ujung sebelah sana (Onno W. Purbo, 2007). Jadi Internet Protocol (IP) Telephony merupakan suatu proses yang memungkinkan transfer data voice didalam suatu jaringan (network). Transmisi paket voice diatas Internet Protocol kita kenal sebagai VoIP (Voice over Internet Protocol). Sisi positif dari teknologi ini adalah kemudahan dalam mengimplementasikan dibanding jaringan telepon konvensional. Dengan hanya mempunyai aplikasi yang berjalan pada IP base, maka kita bisa menumpangkan VoIP diatasnya. Maka dari itu VoIP lebih hemat biaya dan kaya akan aplikasi baru didalamnya seperti (voic , instant messaging, video conference, etc ). Seperti halnya layanan voice pada umumnya., beberapa konsep PSTN (Public Switched Telephone Network) juga terdapat dalam VoIP. VoIP yang ditopang diatas suatu jaringan mempunyai fungsi yang sama seperti PSTN. Pada intinya kestabilan transmisi data dan signal harus tercapai apapun vendor yang mensupport teknologi tersebut. Selain manfaat diatas berikut terdapat keuntungan keuntungan dalam penggunaan VoIP, antara lain : 1. Biaya lebih murah untuk sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). 2. Cukup dengan lokasi yang terhubung dengan akses internet, biaya percakapan menjadi sangat murah. 3. Memanfaatkan infrastruktur jaringan komputer dan internet yang sudah ada untuk berkomunikasi dengan suara. 4. VoIP menggunakan lebar jalur (bandwidth) yang lebih kecil daripada telepon biasa sehingga suara yang terformat data yang dilewatkan membutuhkan kecepatan akses yang tidak terlalu besar (8 Kbps). 5. Dengan adanya gateway, bentuk jaringan VoIP dapat disambungkan dengan PABX yang ada. 6. VoIP dapat menghubungkan ke banyak sambungan. Misalnya dari PC ke telepon biasa, dan sambungan lainnya. MGCP Internet protocol (IP) merupakan pendukung teknologi VoIP, dimana Internet Protocol terdiri dari dua macam antara lain : 1. TCP (Transmission Control Protocol) 2. UDP (User Datagram Protocol) Pada VoIP macam macam protokol dapat dibedakan menurut fungsi dan kegunaannya masing masing, antara lain : 1. Call Control and Signaling H.323 (merupakan dasar dari sistem komunikasi multimedia), dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain: - H. 245 (Call Control Protocol) yang bekerja pada TCP/IP - H. 225 (Call Signaling Protocol) yang terdiri dari Q. 931 yang bekerja pada TCP/IP dan RAS (Registration Admission Signaling) yang bekerja pada UDP/IP. SIP (Session Initiation Protocol) bekerja pada kedua IP yaitu TCP dan UDP 2. Signaling and Gateway Control Pada fungsi ini hanya terdapat MGCP (Media Gateway Control Protocol) yang bekerja pada UDP/IP. 3. Media Didalam fungsi ini terdapat fungsi Audio/Video yang terdiri dari RTP (Real Time Transport Protocol), RTCP (Real Time Transport Control Protocol) dan RTSP (Real Time Streaming Protocol), dimana semua bekerja pada UDP/IP. Umumnya ada empat komponen utama dalam VoIP yaitu : IP Network Call Processor Media/signaling gateway Subscriber terminal 2.2 Protocol Didalam penggunaan sistem VoIP, paket - paket suara dikirim melalui Voice over IP Protocol. Protocol lebih mirip jika diibaratkan sebagai sebuah pintu gerbang. Protocol merupakan sebuah aturan atau rule yang harus dipenuhi agar akses komunikasi VoIP bisa melewati jaringan internet. Di dalam komunikasi VoIP mengenal tiga macam protocol, yaitu : SIP H.323 Gambar 1 Komponen IP 2.3 Software dan Hardware Komunikasi via jaringan VoIP bersifat sangat fleksibel, artinya bisa menggunakan perangkat lunak atau menggunakan perangkat keras khusus untuk komunikasi VoIP. Unsur yang diperlukan untuk membentuk jaringan VoIP salah

3 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 B1-105 satunya adalah user agent. User agent merupakan sebuah software atau hardware yang digunakan oleh komputer agar dapat memanggil dan menerima panggilan, baik berasal dari sambungan komputer ke komputer, komputer ke IP-phone, PSTN (Public Switched Telephone Network) atau perangkat lainnya Software Software yang dibutuhkan untuk ber-voip biasa disebut softphone (software phone). Software bisa didapatkan secara gratis, cukup melakukan browsing dan mendownload software tersebut. Softphone yang bisa digunakan untuk melakukan sambungan VoIP beraneka macam. Jenis software yang dapat berfungsi sebagai user agent sebagai berikut : 1. Jenis softphone SIP, misalnya Sjphone dan X-Lite. 2. Jenis softphone IAX, misalnya Idefisk dan IaxLite. 3. Jenis softphone H.323, misalnya Netmeeting Hardware Selain menggunakan software atau softphone, komunikasi VoIP bisa dilakukan dengan hardware VoIP. Logika berfikir peralatan VoIP tidak berbeda jauh dengan softphone yang digunakan di komputer. Sebelumnya harus mengkonfigurasi minimal setting alamat IP (yang terdiri dari alamat IP, subnet mask, dan alamat gateway) dan melakukan registrasi ke SIP Server/SIP Proxy ( yang terdiri dari user name/nomor telepon, password, dan hostname server). Dengan berbekal 6 informasi diatas sudah dapat mengoperasikan perangkat VoIP. Ada beberapa jenis hardware telepon internet yang dapat diperoleh dipasaran, antara lain : 1. IPPhone 2. Analog Telephone Adapter (ATA) 2.4 Proxy Server Softswitch yang digunakan yaitu Asterisk. Dimana asterisk merupakan salah satu software open source IP PBX jenis SIP proxy terbaik di internet. Feature yang ada di asterisk sangat banyak antara lain voic , conference brigde, call detailed record, dll. Software Asterisk bisa didapatkan dengan mendownload di mempunyai Bitrate range 30 kbps. CODEC GSM mendukung kinerja dari X-Lite. G.711 G.711 merupakan CODEC standart industri yang mempunyai Bitrate range 80 kbps. CODEC G.711 mendukung kinerja dari X-Lite dan Linksys PAP Performansi Jaringan VoIP dengan Bandwidth dan Jitter Pada penelitian ini penulis menganalisa jaringan VoIP dengan menggunakan parameter Bandwidth dan Jitter Bandwidth Bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan Jitter Variasi delay (jitter ) yaitu variasi dalam delay yang diakibatkan oleh panjang-panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, atau waktu yang diperlukan dalam proses retransmisi data ( karena jalur yang digunakan berbeda). Jitter ini mempunyai pengaruh yang besar dalam performansi transfer data yang sifatnya real time. III. Perencanaan Jaringan VoIP Pada perencanaan sistem yang digunakan sangat sederhana, yang dibutuhkan yaitu tiga buah komputer dan sebuah hardware berupa gateway jenis ATA, masing-masing komputer berfungsi sebagai server dan dua buah sebagai client. Untuk client diinstal X-lite, serta hardware sebagai gateway. Antara server dan client mempunyai network id yang berbeda. SIP SERVER ( ) 2.5 CODEC CODEC (Coder Decoder) mempunyai peranan penting dalam komunikasi VoIP karena merupakan sebuah alat dengan seperangkat aturan yang mengatur bagaimana sinyal suara analog diubah menjadi data digital. Adapun macam macam CODEC antara lain : GSM GSM merupakan salah satu CODEC open source yang USER 1 ( ) USER 2 ( ) HUB ` LINKSYS PAP 2 ( ) Gambar 2 Perencanaan Jaringan VoIP

4 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 B1-106 Pada gambar 3.1 secara umum dibagi menjadi 4 bagian penting, yaitu : 1. VoIP Server 2. VoIP Client 3. ATA Linksys PAP2 4. Hub / Switch Pada perencanaan jaringan VoIP secara sederhana topologi yang digunakan yaitu topologi star. Dimana topologi ini menghubungkan tiap tiap node dengan kabel ke hub. Secara umum server akan terhubung ke hub begitu juga dengan client client. Topologi Star dipilih karena pemasangan kabel mudah dan fleksibel, penambahan atau pengurangan terminal mudah, kontrol terpusat sehinna memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan dalam pengelolaan jaringan. Pada implementasi VoIP spesifikasi secara detail adalah sebagai berikut : Tabel 1 Spesifikasi VoIP Pada hardware spesifikasinya adalah sebagai berikut : Jenis : Analog Telephone Adapter / ATA Produk : Linksys Tipe : PAP2T-AS IP Address : Antara server, client dan hardware dihubungkan oleh sebuah hub/switch. Client mempunyai IP Address yang berbeda dengan server. Untuk memastikan terkoneksinya suatu jaringan kita melakukan ping dari client ke server atau sebaliknya. IV. PENGUJIAN DAN ANALISA Data diperoleh dengan menjalankan program linux debian pada server, dimana telah tersedia fitur fitur untuk mengetahui berapa besar bandwidth dan jitter. Dari hubungan yang dilakukan antara user 1 yang mempunyai IP Address dengan user 3 yang mempunyai IPAddress dengan server yang mempunyai IP Address Terdapat 2 (dua) tipe data yang berbeda yaitu dimana yang pertama X-Lite menggunakan CODEC GSM dan yang kedua menggunakan CODEC G.711. Sedangkan Linksys PAP2 hanya menggunakan CODEC G.711. Skema uji coba dapat digambarkan sebagai berikut : Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa dilakukan test bandwidth dan jitter dimana akan dibandingkan kinerja hardware dan software. Dalam hal ini hardware adalah Linksys PAP2 dan software adalah X-Lite Bandwidth Dari hasil pengambilan data diatas maka data dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 2 Tabel Bandwidth IP Address Bandwidth (kbps) GSM G (X-Lite) ke 28,75 76, (Server) (Server) ke 78,62 76, (Linksys PAP2) (Linksys 73,75 71,78 PAP2) ke (Server) (Server) ke (X-Lite) 28,64 76,15 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa X- Lite yang menggunakan CODEC GSM mempunyai nilai bandwidth yang kecil dibandingkan menggunakan CODEC G.711. Selain itu juga pada CODEC G.711 nilai bandwith dari hardware lebih kecil dibandingkan dengan nilai bandwidth software. Pemilihan codec sangat berpengaruh pada penggunaan bandwidth jaringan nantinya. Makin baik codec melakukan sampling, makin efisien juga jalur yang digunakan. Kualitas akhir suara juga harus diperhatikan agar tidak sekadar cepat, codec juga harus menghasilkan sinyal audio yang baik, semakin besar bandwidth maka semakin bagus kualitas suara yang dihasilkan begitu juga sebaliknya. Sebagai salah satu media yang menentukan performance dari suatu jaringan, bandwidth merupakan media pembawa informasi dan juga menjadi faktor batasan dalam transfer data Jitter Dari pengambilan data diperoleh nilai nilai jitter sebagai berikut : Tabel 3 Tabel jitter Gambar 3 Skema uji coba Dari tabel.3 dapat diketahui bahwa saat X- Lite menggunakan CODEC GSM nilai jitternya sangat besar, sedangkan saat menggunakan CODEC G.711 nilai jitternya relatif kecil. Jitter paling besar adalah pada saat CODEC GSM dan pada saat proses data dari IP ke

5 SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 B1-107 V. KESIMPULAN Dari hasil analisa yang telah ditentukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa poin kesimpulan sebagai berikut: Nilai bandwidth pada X-Lite yang menggunakan CODEC GSM sebesar 28,75 kbps dan X-Lite yang menggunakan CODEC G.711 sebesar 76,31 kbps. Pada CODEC G.711 nilai jitter dari hardware atau Linksys PAP2 sebesar 0,62 ms dan pada software atau X-Lite sebesar 0,95 ms. Sedangkan nilai bandwidth dari hardware sebesar 71,78 kbps dan nilai bandwidth dari software sebesar 76,31 kbps. Nilai jitter paling besar yaitu pada saat X-Lite menggunakan CODEC GSM dan pada saat transfer data dari IP Address ke sebesar 13,58 ms. VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Noprianto, 2006, Panduan Praktis debian GNU/ LINUX 3.1, Dian Rakyat. 2. Priyanggoro Sigit, 2006, Membuat Jaringan VoIP OpenSource dengan Asterisk dan X-Lite, IlmuKomputer.Com 3. Purbo W. Onno, 2007, VoIP Cikal Bakal Telkom Rakyat, INFOKOMPUTER (PT. Prima Infosarana Media). 4. Raharja Anton. R, 2006, VoIP Fundamental, 5. Rasyid Rafdian, 2003, Pengantar Manfaat VoIP, Ilmukomputer.com 6. Wendy Aris, 2006, Voice over VPN, Bukuweb.com 7. Yani Ahmad, 2007, VoIp Nelpon Murah Pake Internet, Kawan Pustaka