3. Shefer Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku pada masa itu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

1) Nasionalis. 2) Pemberani

Manfaat Mempelajari Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

BAB I PENDAHULUAN I.1

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH SUTAN SJAHRIR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

Mam MAKALAH ISLAM. Pesan Mohamad Roem Seputar Kepahlawanan

Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta )

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

Oleh : Izza Akbarani*

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

PEDOMAN PRAKTIKUM.

Politik Diplomasi Ki Bagus Hadikusuma Oleh: Dr. Martinus Sardi, MA

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Jaya), kota ini berkembang pesat semenjak kemerdekaan Republik. dengan begitu pesat, ini terlihat dari banyaknya bangunan bangunan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Historis. Menurut H. Roeslan Abdulgani yang dikutip oleh Hugiono dan P.K.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

3. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Ia yang lebih mendahulukan tujuan. Who Is The Next Soekarno? (121/M)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

14 주차문장내적합한접사넣기 클립 1 : 동사접사정리

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

KEGUNAAN SEJARAH Bersifat edukatif, k

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar konsep tinjauan historis terdiri atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha untuk membuat sejarah sebagai kenangan berusaha menyajikan

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE DI TINGKAT PENYIDIKAN DI TINJAU DARI UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

Wawancara disampaikan dengan bahasa yang baik, sopan dan santun, tidak bernada keras.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

MENJADI PAHLAWAN Oleh: Janedjri M. Gaffar (Sekretaris Jenderal Mahkamah Kostitusi RI)

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara 1. yang akrab dengan perjuangan suatu bangsa atau seseorang yang

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

Transkripsi:

BAB II MOHAMMAD HATTA II.1 Sejarah II.1.1 Pengertian Sejarah Mifathul (2010) menjelaskan secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajarotun yang berarti pohon. Kata ini kemudian berkembang menjadi akar, asal-usul, riwayat dan silsilah. Dalam bahasa Inggris kata sejarah disebut dengan history, yang berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti ilmu. Diantara beberapa tokoh yang mencoba mendefinisikan sejarah (seperti dikutip Mifathul, 2010) antara lain : 1. Ibnu Khaldun (1332-1406) Sejarah merupakan catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu. 2. R. G. Collingwood Sejarah ialah sejenis bentuk penyelidikan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan manusia pada masa lampau. 3. Shefer Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku pada masa itu. 4. Drs. Sidi Gazalba Sejarah sebagai masa lampau manusia, dan wilayahnya disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsir dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa yang berlaku. 4

II.1.2 Manfaat Mempelajari Sejarah Menurut Mifathul (2010), ada tiga manfaat mempelajari sejarah, yaitu: 1. Edukatif Sejarah menjadi sumber pembelajaran bagi seseorang. Dengan sejarah, masyarakat bisa belajar berbagai hal, seperti keberhasilan, kebaikan, kegagalan dan kesalahan. Apabila dalam suatu sejarah mengajarkan tentang kebaikan dan keberhasilan, maka dapat dijadikan contoh untuk bisa menjaganya, menirunya dan menerapkannya dalam kehidupan seharihari dimasa kini, sebaliknya apabila sejarah mengajarkan tentang kesalahan dan kegagalan, maka itu pun bisa dijadikan acuan untuk tidak mengulangi kesalahan dan kegagalan masa lalu agar tidak terulang dimasa kini. 2. Inspirasif Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep kreatif yang berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya menumbuhkan rasa kebangsaan 3. Rekreatif Rekreasi merujuk pada nilai estetika dari sejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan cerita-cerita indah tentang peristiwa sejarah ataupun tokoh. Dengan membaca sejarah, seseorang akan bisa menerobos batas waktu dan tempat menuju masa lalu yang jauh sekalipun untuk mengikuti berbagai peristiwa manusia di dunia. II.2 Keteladanan Mohammad Hatta Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (perbuatan, kelakuan, sifat). Secara sederhana Perilaku Teladan dapat dimaknai sebagai sebuah tindakan yang seharusnya dapat dicontoh tentang kebaikan dan kebenarannya Namun secara 5

lebih terperinci, Perilaku sendiri merupakan ekspresi sikap seseorang. Sikap itu sudah terbentuk dalam diri karena berbagai tekanan atau hambatan dari luar atau dalam dirinya. Artinya, potensi reaksi yang sudah terbentuk dalam diri akan muncul berupa perilaku aktual sebagai cerminan sikap. Gambar II.1 Mohammad Hatta Sumber : http://52englishfreaks.blogspot.com/2013/02/dr-mohammad-hatta.html ( 15 Juli 2014 ) Menurut Bohar Soeharto (1996), perilaku adalah sebagai hasil proses belajar. Dalam proses belajar itu terjadi interaksi antara individu dan dunia sekitarnya. Sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari seorang individu akan dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut maupun oleh situasi masa kini. Kemudian, teladan sendiri memiliki makna layak diikuti dan ditiru. Hal ini tentunya sesuai dengan nilai- nilai moralagamis. Dengan demikian,pengertian Perilaku Teladan adalah sikap dan aktivitas manusia yang selaras dengan nilai- nilai moral kebajikan dan jauh dari nilai-nilai kejahatan. Mohammad Hatta adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga wakil presiden yang pertama Indonesia yang patut diteladani karena sikapnya. Ada beberapa kisah dari Mohammad Hatta yang bisa dijadikan teladan:. 6

a. Kisah Kesederhanaan Bung Hatta Kisah ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja. Suatu ketika Bung Hatta berjalan-jalan di pertokoan di luar negeri. Dia mengidam-idamkan sepatu Bally yang terpampang di etalase. Begitu mengidamkannya, guntingan iklan sepatu Bally itu dia simpan di dompetnya.dia berharap suatu waktu bisa membelinya. Namun apa daya, sampai meninggal Bung Hatta belum bisa membeli sepatu Bally itu. Dan, guntingan iklan masih tersimpan di dompetnya. Andai saja Bung Hatta mau menggunakan kekuasaannya, tentu dia akan mudah mendapatkan sepatu Bally yang diidam-idamkan itu. Pada Tahun 1952, Bung Hatta hendak melakukan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara. Tapi Bung Hatta menolaknya, karena ia ingin pergi haji sebagai rakyat biasa, bukan sebagai wakil presiden. Dia menunaikan rukun Islam kelima dari hasil honorarium penerbitan beberapa bukunya. Bung Hatta yang dikenal sebagai Gandi dari Indonesia itu dikenal sangat ingin menyelami kehidupan sebagai rakyat Indonesia. Ketika meninggal dunia pun Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia hanya ingin dimakamkan di taman makam biasa. "Saya ingin dikubur di kuburan rakyat biasa. Saya adalah rakyat biasa," kata Hatta dikutip dari buku "Bung Hatta Menjawab" karangan Z Yasni. b. Kepemimpinan Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang pemimpin sejati yang pikirannya selalu berorientasi pada rakyat. Banyak sekali tulisannya tentang perjuangan dan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Menurut beliau Rakyat adalah badan dan jiwa bangsa, dan rakyat itulah yang menjadi ukuran tinggi rendah derajat kita. Dengan 7

rakyat kita akan naik dan dengan rakyat kita turun. Dan demokrasi dapat berjalan kalau diiringi dengan rasa tanggung jawab c. Kedisiplinan Mohammad Hatta adalah sosok yang tidak membedakan orang dalam disiplin waktu. Suatu saat seorang duta besar ingin bertemu dengan beliau. Namun pada hari dan waktu yang ditentukan, duta besar tersebut baru datang setelah ditunggu lebih dari 30 menit. Beliau tidak ingin lagi menemuinya dan duta besar itupun menjadi malu karena keterlambatannya d. Kejujuran Hatta bukan orang kaya. Gajinya sebagai wakil presiden selalu habis digunakan untuk membeli buku. Dia juga tidak pernah mau main ambil uang yang bukan haknya. Hatta pernah menyuruh asistennya mengembalikan dana taktis wakil presiden sebesar Rp 25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan pun tidak apa-apa. Dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Tapi Hatta orang jujur yang punya kehormatan. e. Ketabahan Di zaman penjajahan Belanda, Bung Hatta berkali-kali mengalami penangkapan dan pembuangan oleh pemerintah Belanda, antara lain ke Tanah Merah, Digul, Banda Neira, kemudian ke Sukabumi, sebelum Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942. Pada dasar penangkapan dan pembuangan Bung Hatta disebabkan oleh penolakannya atas bujukan Belanda untuk bekerja sama walaupun digaji dengan uang yang sangat besar. f. Pengorbanan Pada saat dipembuangan Digul, Mohammad Hatta menerima tawaran berkerja di departemen Ekonomi Jakarta dengan gaji 27 pound sterling sebulan. Tetapi gaji itu tidak dihabiskan sendiri. Disertai honorium karangannya, Bung Hatta memberi bantuan sesama orang buangan yang 8

merasa kekurangan dalam memenuhi hidupnya. Apalagi yang dating diaantara mereka juga datang dengan anak istrinya. g. Ketaatan Dalam Beragama Bagi Hatta, seorang muslim harus mengikuti "suruhan dan larangan" agama (menyuruh yang baik, melarang yang tidak baik) dalam hidup. Ada dua hal yang sangat mempengaruhi Hatta dalam melihat dan memahami Islam. Kedua soal ini menyangkut iman (kepercayaan) dan kepedulian pada masyarakat masalah hablum minallah, hablum minannas (hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia). h. Berjiwa Patriot Pada saat belajar di Eropa, Mohammad Hatta terus memperkenalkan Indonesia di Eropa. Hatta berpidato tentang Indonesia pada Liga Wanita Internasional untuk perdamaian dan kemerdekaan yang diaadakan di Gland, Swiss. Tentu saja dalam pidato itu Bung Hatta mengemungkakan penderitaan rakyat Indonesia karena penjajah dan sebaliknya, kemegahan kerajaan kuno Indonesia. i. Haus akan ilmu pengetahuan Mohammad Hatta adalah seseorang yang tidak bisa lepas dari buku, bahkan ketika dibuang ke Banda Neira Bung Hatta membawa koleksi buku-bukunya yang berjumlah 16 peti besi. j. Keberanian Mohammad Hatta Pada saat masa kependudukan Jepang di lapangan Ikada pada 8 Desember 1942, Bung Hatta membuat gempar Indonesia dengan pidatonya Indonesia terlepas dari penjajahan imprealisme Belanda. Dan karena itu ia tidak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda meresakan setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam kedasar lautan dari pada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali. 9

II.3 Kesimpulan dan Solusi Mengenalkan sejarah nasional sangat penting pada masa perkembangan anak, melalui cerita teladan dari pahlawan selain menanamkan nilai-nilai yang baik dapat membuat seorang anak memiliki rasa kebangsaan. Menggenalkan tokoh pahlawan nasional kepada anak untuk dijadikan sebagai teladan, dapat digunakan sebagai sarana mendidik dan membentuk kepribadian anak. Nilai-nilai luhur yang ditanamkan pada diri anak melalui penghayatan terhadap makna dan maksud cerita. Dengan demikian diperlukan sebuah media informasi yang menarik agar dapat memikat para anak-anak untuk membacanya. 10