UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA

dokumen-dokumen yang mirip
CARA MINIMALISASI LIMBAH ZAT RADIOAKTIF YANG EFEKTIF

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

IMOBILISASI LlMBAH SLUDGE RADIOAKTIF DARI PROSES PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA DENGAN KOAGULAN FERI KLORIDA MENGGUNAKANSEMEN

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

[::IJ PADAPUSATPENGEMBANGAN PEN G ELO LAAN LIMBAH RAD IOAKTIF. Sabat M. Panggabean PENGELOLAANLIMBAH

PRODUKSI RADIOISOTOP. NANIK DWI NURHAYATI,M.SI

KAJIAN PEMAKAIAN FERRO SULFAT PADA PENGOLAHAN LIMBAH CHROM

PE GGU AA FLOKULA Al 2 (SO 4 ) 3. 18H 2 O DA Ca(OH) 2 DALAM PEMEKATA RADIO UKLIDA Cs-137 DA Co-60

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR

PENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN TERHADAP KEKUATAN FISIKA DAN KIMIA BETON LIMBAH

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR UMPAN PROSES EVAPORASI

PENGOLAHAN SECARA KIMIA LlMBAH RADIOAKTIF CAIR YANG MENGANDUNG Am DENGAN MANGAN HIDROKSIDA

SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM

PENGOLAHAN LOGAM BERAT DARI LIMBAH CAIR DENGAN TANNIN. Djarot S. Wisnubroto Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

Ayi Muziyawati, li.'ardini. Sugeng P., Darmawan Aji Pusat Peng~mban~an Pengelolaan Limbah Radioaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISASI KADAR ZAT PADAT DALAM EFLUEN PADA PROSES SORBSI LIMBAH B3 CAIR MENGGUNAKAN ZEOLIT

Aneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar

KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN

OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI

PRARANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF

Mardini, Ayi Muziyawati, Darrnawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioal<tif, BATAN

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMISAHAN DAN PEROLEHAN KEMBALI Cr(VI) DARI ALIRAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR EMULSI TESIS MAGIS'1'ER. .

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PREPARASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR EFLUEN PROSES PENGOLAHAN KIMIA UNTUK UMPAN PROSES EVAPORASI

KAJIAN KESELAMATAN PENYIMPANAN LlMBAH THORIUM DARI PABRIK KAOS LAMPU

PREP ARASI LIl\1BAH CAIR EFLUEN HASIL PENGOLAHAN KIMIA PROSES KARBONAT UNTUK UMP AN PROSES EVAPORASI

3. Metodologi Penelitian

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

PENGUKURAN KONSENTRASI RADON DALAM TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untara, M. Cecep CH, Mahmudin, Sudiyati Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG

KAJIAN PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM PADA REDUKSI KADAR Pb dan Cd DALAM LIMBAH CAIR

Minimisasi limbah pada industri pelapisan logam : Studi kasus PT Arbontek Cakung Jakarta Timur

PERBANDINGAN KANDUNGAN Cs-137 DAN Sr-90 DALAM AIR KALI CISALAK DAN CIPELANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LIMBAH RADIOAKTIF DI PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF

AKTIVITAS CESIUM-137 ( 137 Cs) DI PERAIRAN BANGKA SELATAN SEBAGAI BASE LINE DATA RADIONUKLIDA DI PERAIRAN INDONESIA

PENGARUH KANDUNGAN LIMBAH RESIN DAN BAHAN ADITIF (BETONMIX) TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL SEMENTASI

Olly Norita Tetra *, Zaharasmi, dan Gionanda Laboratorium Elektro/Fotokimia, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Andalas, Padang

PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT DAN CAIR DARI PENIMBUL KE INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Arifin Pusat Teknologi Limbah Radioaktif -BATAN

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

RANCANG BANGUN PERANGKAT PREPARATOR SKALA LABORATORIUM PADA UNIT PENGOLAHAN KIMIA LIMBAH RADIOAKTIF CAIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI SEKITAR PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG DALAM RADIUS 5 KM TAHUN 2005

Universitas Pakuan Bogor, November ANALISIS 137 Cs DALAM AIR LAUT JEPARA DENGAN PENGKOMPLEKS KALIUM HEKSASIANOFERAT [II]

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

ADSORPSI LIMBAH URANIUM MENGGUNAKAN LEMPUNG NANGGULAN

Gambar 3. Penampakan Limbah Sisa Analis is COD

PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DAN B3 DI IRM. Sunardi

GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

KAJIAN PENERIMAAN DOSIS RADIASI PADA PEKERJA D.A.LAM PROSES DISMANTLIN(3 SUMBER BEKAS

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

No Urut : 120/S2-TL/TPL/1999

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

UJI COBA PENGOLAHAN BIJIH URANIUM RlRANG DENGAN KAPASITAS 0,75 KG: PEMURNIAN FOSFAT (P2BGGN/PGN- TPBGN/KJO 16/2005)

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERCETAKAN DENGAN PENAMBAHAN KOAGULAN TAWAS DAN FeCl 3 SERTA PENJERAPAN OLEH ZEOLIT RETNO SUDIARTI

Studi Distribusi Radionuklida 134 Cs pada Sistem Perairan Tawar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

KARAKTERISASI KAPASITAS TUKAR KATION ZEOLIT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR

OPTIMALISASI DEKONTAMINASI LIMBAH RADIOAKTIF HASIL DEKOMISIONING FASILITAS NUKLIR. Gatot Sumartono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

DETOKSIFIKASI SIANIDA PADA TAILING TAMBANG EMAS DENGAN NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN HIDROGEN PEROKSIDA (H 2 O 2 )

SISTEM PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT, CAIR DAN GAS. Arifin Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif

3 METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI

REDUKSI LIMBAH B3 CAIR MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN PASIR SILIKA

PENGOPERASIAN SISTEM AIR ElEBAS MINERAL SEBAGAI PENUNJANG PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF. Sri Maryanto Pusat Teknologi Limbah RAdioaktif, BATAN

PENGOLAHAN LIMBAH PENDUKUNG INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SISA PEMBAKARAN BOILER UNTUK PENURUNAN KADAR AMONIA DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

KELARUTAN BAHAN ALUMINIUM PADA PROSES DEKONTAMINASI KIMIA MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM DAN BASA

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

PENGOLAHAN LIMBAH URANIUM CAIR DENGAN ZEOLIT MURNI DAN H-ZEOLIT SERTA SOLIDIFIKASI DENGAN POLIMER EPOKSI

Penentuan Kesadahan Dalam Air

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

ANALISIS LEPASAN RADIOAKTIF DI RSG GAS

PENURUNAN BOD DAN COD LIMBAH INDUSTRI KERTAS DENGAN AIR LAUT SEBAGAI KOAGULAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Transkripsi:

UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA Sahat M. Panggabean, Yohan, Mard!ni Pusat Pengembangan Pengelolaan Lirl1bah Radioaktif ABSTRAK, UPAYA MINIMISASI LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN CARA PENGAMBILAN KEMBALI RADIONUKLIDA CS-137. Telah dilakukan penelitian tentang Upaya Minimisasi Limbah cair radioaktif dengan cara pengambilan kembali Radionuklida. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah radioaktif dengan cara mengambil kembali radionuklida yang selanjutnya dilakukan upaya pemanfaatan radionuklida tersebut terutama sebagai sumber radiasi. Jenis limbah yang digunakan dalarn penelitian ini adalah limbah yang berasal dari Instalasi Produksi Radioisotop yang mengandung radionuklida hasil fisi seperti, Ce-144,, Ce-141, dati sebagainya. Dalam penelitian ini upaya pengambilan kembali radionuklida tersebut dilakukan dengan cara presipitasi menggunakan koagulan kupri heksasianoferat dengan berbagai variasi konsentrasi. Dari pengerjaan tersebut telah berhasil dipisahkan radionuklida yang kemudian dikaji untuk pemanfaatannya kembali. Dari hasil penelitian ini diharapkan upaya pengelolaan limbah lebih diarahkan pada kemungkinan pemanfaatan kembali limbah tersebut daripada upaya pengolahannya yang selama ini dilaksanakan. Di samping itu penelitian ini akan lebih mempermudah di dalam pengolahannya karena telah terpisahkan radionuklida yang memiliki umur paruh panjang. ABSTRACT RADIOACTIVE WASTE MINIMISA TION EFFORT USED TECHNIQUE OF RECOVERY OF RADIONUCLfDE CS-137. Waste minimisation had been done by using of recovery technique of Radionuclide from radioactive waste. This research aimed to reduce the quantity and quality of radioactive waste by recovering of Radionuclide. This recovered Radionuclide then studied in order to reuse especially for a radiation source. The radioactive waste used in this research was come from Radioisotope Production Installation which contain Radionuclide such as, Ce-144,, Ce-141, and so on. In this research, recovery of Radionuclide had been done by using of precipitation technique and copper hexacyanoferrate in some variation concentration as a coagulant. In that work, it had been separated Radionuclide and then assessed it for reused. Based on the data taken out, it could be possible to change the philosophy of waste management from treatment its to be reused. Besides its, it will be easier to manage the waste because it had been separated the long life Radionuclide. PENDAHULUAN Pergeseran paradigma di dalam pengelolaan limbah yaitu dari kecenderungan mengolah menjadi memanfaatkannya kembali sebagai salah satu upaya minimisasi limbah, telah menjadi tuntutan akhir-akhir ini mengingat sumberdaya alam yang tidak terbarukan (non renewable resources) semakin menipis jumlahnya[1]. Upaya minimisasi tersebut juga dapat dilakukan pada limbah radioaktif. Untuk limbah radioaktif padat, upaya minimisasinya dapat dilakukan dengan menggunakannya kembali (reuse) atau mengambil kembali salah satu atau sebagian radionuklida yang diinginkan. Sedangkan pad a limbah cair, upaya minimisasi yang paling mungkin dilakukan adalah dengan cara mengambil kembali radionuklida yang diinginkan. Upaya mengambil kembali

tersebut mempunyai beberapa keunggulan di antaranya penggunaan sumberdaya alam akan lebih efektif dan efisien, mencegah terbentuknya limbah, mengurangi terjadinya risiko kesehatan manusia, mendorong dikembangkan dan dilaksanakannya teknologi bersih, dan sebagainya. Pad a penelitian ini limbah radioaktif yang digunakan adalah berasal dari Instalasi Produksi Radioisotop. Oi dalam upaya minimisasi limbah tersebut akan diupayakan untuk me-recovery radionuklida dari air limbah, yang selanjutnya dimungkinkan untuk digunakan kembali dalam bentuk fisik yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Pemilihan radionuklida ini berdasarkan umur paruh yang relatif panjang di samping banyak dibutuhkan oleh pasar atau industri. Selain upaya pengambilan kembali, dari hasil penelitian tersebut diharapkan pengolahan limbah akan lebih mudah karena telah terjadi pemisahan radionuklida yang berumur paruh panjang. TAT A KERJA DAN BAHAN Tata Kerja Limbah radioaktif cair ditentukan komposisi kimia dan radionuklidanya yang diduga akan mempengaruhi prosentase pengambilan kembali. Analisis radionuklida dilakukan dengan menggunakan alat MCA. Upaya pemisahan radionuklida dilakukan dengan cara sebagai berikut: -Sebanyak 500 ml limbah radioaktif dimasukkan ke dalam gelas kimia ukuran 1 liter, lalu ditambahkan koagulan K4Fe(CN)6 + CUSO4. -Kemudian ph larutan diatur sekitar 5-6 dengan menggunakan NaOH, lalu dilakukan pengadukan dengan kecepatan tinggi sekitar 500 rpm yang diikuti dengan pengadukan lambat sekitar 200 rpm selama 1 jam. -Setelah itu dienapkan semalam kemudian dilakukan penyaringan. Beningan yang diperoleh kemudian dianalisis kandungan radionuklidanya menggunakan MCA. Sedangkan terhadap endapan yang diperoleh dilakukan pencucian dengan cara membilas endapan tersebut dengan menggunakan air demin selanjutnya dianalisis menggunakan alat MCA. Endapan yang dihasilkan tersebut diharapkan relatif telah bersih dan hanya mengandung radionuklida. Keseluruhan pengerjaan di atas dilakukan dengan menvariasikan konsentrasi koagulan. -Oari tahapan tersebut kemudian dikaji kemungkinan upaya untuk pemanfaatannya lebih lanjut. Bahan dan Peralatan yang Digunakan Bahan HCI, NaOH, K4Fe(CN)61 CUSO4, air demin, Peralatan MCA, ph meter, pengaduk magnetik, peralatan gelas, dan lain sebagainya, HasH Penelitian Tahun 2000 67

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis limbah dengan menggunakan alat MCA diperoleh komposisi radionuklida seperti yang terlihat pada Tabel1 berikut: Dari Tabel 1 tersebut terlihat bahwa radionuklida mempunyai waktu paruh yang paling panjang di antara radionukiida yang ada serta mempunyai aktivitas jenis yang relatif besar. Dengan demikian upaya recovery-nya akan menghasilkan keuntungan antara lain: 1. Radionuklida yang diperoleh dapat diupayakan untuk penggunaan kembali. 2. Beningan yang tersisa mempunyai waktu paruh yang relatif pendek, sehingga untuk penanganan lebih lanjut akan relatif lebih mudah, misalnya proses imobilisasi dengan menggunakan matriks semen telah cukup aman untuk meluruhkan semua radionuklida yang tersisa untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama. Sebelum melakukan proses pemisahan radionuklida yang diinginkan, terlebih dahulu diperiksa ph limbah cairo Berdasarkan hasil analisis, diperoleh ph limbah sekitar 2. Menurut literatur, pemisahan radionuklida dari limbah cair dengan menggunakan koagulan K4Fe(CN)6 + CUSO4 akan diperoleh hasil yang maksimal pad a ph sekitar 5-6[2,3]. Berdasarkan informasi tersebut maka dilakukan pemisahan radionuklida pada ph tersebut dengan memvariasikan konsentrasi koagulan. Berdasarkan hasil pengerjaan di atas diperoleh prosentase pemisahan radionuklida seperti yang terlihat pada Tabel 2 di bawah ini. Oari Tabel 2 tersebut terlihat bahwa dengan konsentrasi koagulan 400 ppm K4Fe(CN)6 + 390,4 ppm CUSO4 diperoleh konsentrasi dalam beningan dengan hasil tidak terdeteksi. Endapan yang diperoleh pada pengerjaan di atas kemudian dilakukan pencucian dengan menggunakan air demin. Air cucian tersebut kemudian dianali$is kandungan radionuklidanya dengan menggunakan alat MCA untuk melihat kemurnian yang terdapat pada endapan. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh data beningan seperti yang terlihat pada Tabel 3. Berdasarkan data pada Tabel 3 tersebut ternyata telah dapat dipisahkan radionuklida sebanyak 99,9%. Pemisahan ini terjadi akibat proses kopresipitasi yaitu terserapnya radionuklida ketika terbentuk endapan yang kupri heksasianoferat berdasarkan reaksi sebagai berikut [4]: ~Fe(CN)6 + Cu2Fe(CN)6 + 2CUSO4~ 2K2SO4 68

7. Hasi! Pene/itian Tahun 2000 69 Tabel 2. Prosentase Pemisahan Radionuklida dengan Berbagai Variasi Konsentrasi Koagulan. ", (I.lCi/~c) 1. 100 Radionuklida 97,6 Ce-144 2 200 195,2 Ce-144 3. 300 292,8 Ce-144 4. 400 390,4 Ce-144 5. 500 488,0 Ce-144 6. 600 585,6 Ce-144 7.00 683,2 Ce-144 Keterangan: 1. ph perlakuan tetap yaitu 5,5 2. Waktu pengadukan selama 1 jam 3. Waktu pengenapan selama semala:m. Aktivitas 2,06.10-3 ~ I 3,27.10-5 5,17.10-4 i 9,28.10-4 4,64.10-4 1,77.10-3 2,56.10-5 4,19.10-4 8,69.10-4 4.53.10-4 1,57.10-3 2,43.10-5 4,46.10-4 8,29.10-4 4,65.10-4 1,45.10-3 4,36.10-4 7,89.10-4 3,86.10-4 3,57.10-4 5,40.10-4 5,23.10-4 2,90.10-4 1,80.10-4 9,71.10-5 5,15.10-4 1,36.10-4 1,89.10-4 8,99.10-5 4,95.10-4 1,16.10-4 Prosen Pemisahan (%) 19,8 98,S 22,8 15,S 22.9 31,1 98,8 37,5 21,0 24.7 38,9 98,9 33,4 24,6 22,8 43,6 ~100 34,9 28,3 35.9 86,1 ~100 19,4 52,S 51.8 92,9,.,100 88,5 53,2. 77.4 92,6 ~100 86,6 55,0 80.7 AKTIVITAS JENIS No. JENIS RADIONUKLIDA DALAM BENINGAN PROSENPOj(EMISAHAN (uci/cc) ( 0)

Proses kopresipitasi bukan hanya terjadi pada radionuklida, tetapi juga terjadi pada radionuklida lainnya. Namun jumlah prosentasenya relatif kecil. Hal ini dapat dipahami mengingat jari-jari atom radionuklida yang ada tidak sarna besarnya, Dari keseluruhannya, ternyata hanya radionuklida yang memiliki jari-jari atom paling besar yaitu 2,67 AD. Sedangkan radionuklida lainnya memiliki jari-jari atom di bawah 2 AD yaitu Ce-144 = 1,81 AD, Zr-90 = 1,60 AD, = 1,46 AD, dan = 1,34 AD. Selain ukuran jarijari atomnya, sifat keelektropositifan juga paling besar di antara radionuklida yang ada sehingga akan menyebabkan pembentukan "cluster" dengan molekul H2O semakin kecil dibanding radionuklida lainnya. Oi dalam proses kopresipitasi, pembentukan "cluster" dengan molekul H2O atau senyawa pengompleks lainnya misalnya EDT A yang terdapat dalam limbah akan mengganggu proses tersebut [4]. Untuk itu apabila diduga terdapat senyawa inpuritis yang dapat membentuk kompleks, sebaiknya dilakukan prapengolahan terlebih dahulu agar proses kopresipitasi dapat terjadi dangan lebih baik. Berdasarkan hasil pengerjaan t~rsebut di atas, selanjutnya dikaji kemungkinan penggunaannya terutama sebagai sumber radiasi. Penggunaan zat radioaktif untuk keperluan berbagai macam industri umumnya berada dalam bentuk logam padat atau yang dipadatkan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar radionuklida yang telah terpisahkan tersebut bisa dibuat dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau industri. Oari hasil pengerjaan tersebut juga telah terlihat pemisahan radionuklida berdasarkan waktu paruhnya. Radionuklida yang mempunyai waktu paruh paling lama selanjutnya diupayakan untuk digunakan kembali, sedangkan radionuklida lainnya masih dimungkinkan untuk dilakukan peng'ambilan kembali dengan berbagai metode yang ada. Namun apabila upaya ini tidak dilakukan, dan selanjutnya ingin segera dijadikan limbah yang selanjutnya dilakukan proses imobilisasi dengan menggunakan matriks semen, maka hal ini juga akan sangat menguntungkan mengingat waktu paruh dari radionuklida yang tersisa relatif sangat pendek.. Dengan demikian apabila limbah tersebut kemudian disimpan dalam waktu yang tidak terlalu lama, akan banyak yang mengalami peluruhan sehingga diharapkan dalam jangka waktu 10-15 tahun telah aman baik bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitarnya. KESIMPULAN DAN SARAN Oari pengerjaan di alas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemisahan radionuklida dari air limbah dapat dilakukan dengan metode kopresipitasi menggunakan koagulan kupri heksasianoferat yang selanjutnya memberi peluang untuk penggunaannya kembali bagi berbagai keperluan. 2. Pemisahan radionuklida telah menghasilkan radionuklida yang tersisa mempunyai waktu paruh yang relatif pendek sehingga menjadi lebih mudah di dalam pengolahannya, misalnya dengan proses imobilisasi menggunakan matriks semen. 70

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terutama kemungkinan upaya pemanfaatan radionuklida yang telah terpisahkan tersebut. DAFTAR PUSTAKA 1. KANTOR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, "Agenda 21 Indonesia; Strategi Nasional untuk Pembangunan Berkelanjutan", Jakarta, 1997. 2. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, "Treatment of Low and Intermediate Level Liquid Radioactive Waste", Technical Report Series No. 236, IAEA, Vienna, 1984. 3. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, "Chemical Precipitation Processes for Treatment of Aqueous Radioactive Waste", Technical Report Series No. 337, IAEA, Vienna, 1992. 4. GOMPPER, K., "Waste Management in Nuclear Facilities for Precipitation", Karlsruhe Nuclear Research Center, Karlsruhe, 1982. 71