The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

dokumen-dokumen yang mirip
(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

The Influences of Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Model Learning to Student Result Learning on DigestiveSystem Food Material

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

ABSTRACT. Keywords : Open ended problems model of learning, students learning achievement, environment pollution ABSTRAK

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

ABSTRACT. Keywords : Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model, students learning achievement.

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Ika Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Neng Revi Rismayanti, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati

The Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material ABSTRACT

Difference result study of students using project based learning model and discovery learning model on plantae concept

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

System Concepts) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

Influence of Cooperative Learning Model Type of Means Ends Analysis to The Student Learning Result in Ecosystem Concept

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM ON THE CONCEPT OF BIODIVERSITY IN X PUBLIC HIGH SCHOOL SINDANGKASIH AT CIAMIS

Abstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

Lia Nuraeni, Purwati Kuswarini, Suharsono

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Asep Rahman, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

Keyword : numbered heads together, life organization

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Wahyu Alamsyah, Purwati Kuswarini, Endang Surahman ABSTRACT

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Raeni H. Endang Surahman Romy Faisal Mustofa

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

Nurul Fahmi, Edi Hernawan, Diana Hernawati ABSTRACT

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Anna Pertiwi, Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Ripal Sobandi, Edi Hernawan ABSTRACT

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Key words: student teams achievement divisions, flashcard, system pernapasan

Dini Pandini H. Endang Surahman Diana Hernawati

*Maratul Afidah **Ade Purmatisa

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II

Abstract. Keyword : Learning result, Experiment Method. Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY (STS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya) The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material Ariska, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati. E-mail: ariska@student.unsil.ac.id Biology Department Faculty of Educational Sciences and Teacher s Training Siliwangi University Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Post Code 164 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 E-mail: info@unsil.ac.id ABSTRACT The purpose of this research is to know the influences of Science Technology Society (STS) model learning to student result learning on pollution environment material at the 10 th public Junior High School at Tasikmalaya. This research is conducted in November 2015 to April 2016 at the 10 th public Junior High School at Tasikmalaya. True experimental is the method used of this research with population the students in 7 th grade of the 10 th public Junior High School at Tasikmalaya, in number of 376 students. Sample was took using cluster random sampling at the rate of 2 classes. The research instrument used is the test result in pollution environment material. The written test is the form of multiple choice with four options. The technique of analyzing the data is used t- test with α = 0,05. The results showed t count is the rejection region H 0. This indicates that there is the influences of Science Technology Society (STS) model learning to student result learning on pollution environment in 7 th grade of the 10 th public Junior High School at Tasikmalaya. Keywords : Science Technology Society (STS) model, student result learning, pollution environment. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Science Technology Society (STS) jika diterapkan pada proses pembelajaran mengenai materi pencemaran lingkungan di kelas VII SMP negeri 10 Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan April 2016 di SMP negeri 10 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true eksperimental dengan populasi peserta didik kelas 1

VII SMP negeri 10 Tasikmalaya, dengan jumlah 376 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas. Instrumen yang digunakan adalah teknik tes hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan. Tes tertulis ini berupa pilihan ganda dengan empat option. Teknik data yang digunakan adalah uji t dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan t hitung berada didaerah penolakan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Science Technology Society (STS) terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas VII SMP negeri 10 Tasikmalaya. Kata Kunci : Model Science Technology Society (STS), Hasil Belajar Peserta Didik, Pencemaran Lingkungan. PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas pendidikan terletak pada berbagai faktor faktor dalam pembelajaran seperti tenaga pendidik, prasarana, peserta didik, serta proses dalam pembelajarannya. Faktor faktor tersebut harus menjadi satu kesatuan utuh yang harus senantiasa berjalan secara sistematis agar kualitas pendidikan semakin membaik. Menurut Wirtha & Rapi (Smarabawa, et.al., 2008:2) masih banyak peserta didik belajar hanya menghafal konsep-konsep, mencatat apa yang diceramahkan guru, pasif, dan jarang menggunakan pengetahuan awal sebagai dasar perencanaan pembelajaran. Hal senada juga diungkapkan oleh Suastra (Smarabawa, et.al., 2007:2) bahwa dalam kenyataannya masih terdapat beberapa hambatan yang menyebabkan guru belum mampu melakukan perubahanperubahan terhadap pola pembelajaran yang konvensional secara konsisten. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya khususnya untuk materi pencemaran lingkungan pada tahun ajaran 2014/2015 permasalahan yang dihadapi oleh pendidik adalah sulitnya menyampaikan materi materi biologi yang harus dipahami oleh peserta didik dan pembelajaran yang digunakan disekolah. Pembelajaran langsung yang hanya bersifat satu arah tanpa melibatkan peserta didik secara langsung membuat peserta didik menjadi kurang termotivasi dan kurang memperhatikan materi yang 2

disampaikan oleh guru. Sehingga mengakibatkan peserta didik tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan test pada kegiatan akhir pembelajaran. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai ulangan IPA mengenai materi pencemaran lingkungan tahun ajaran 2014/2015 mencapai 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum di SMP Negeri 10 Tasikmalaya adalah sebesar 76. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran IPA sehingga peserta didik tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soal-soal yang dievaluasikan. Maka guru dituntut untuk mampu mengembangkan kreativitas, ide dan gagasan peserta didik. Model pembelajaran dijadikan sebagai salah satu alternatif, dalam proses pembelajaran tersebut dengan menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS). Pada model Science Technology Society (STS) peserta didik diajak secara langsung untuk melihat fenomena-fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Lingkungan tidak hanya berwujud lingkungan fisik yang berupa fenomena abiotik (makhluk tak hidup) maupun fenomena alam biotik (makhluk hidup). Tetapi peserta didik juga mempelajari dampaknya terhadap lingkungan masyarakat. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Science Technology Society (STS) terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Pencemaran Lingkungan di Kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunkan metode true experimental design dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan, dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya sebanyak 12 kelas dengan jumlah 376 3

orang. Sampel diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas eksperimen (VII I) dan kontrol (VII L). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pretest-post test yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbedaan pencapaian dilihat dari pencapaian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah 40 soal. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Kemudian data diolah dengan menggunakan uji t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data Pretest, posttest dan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut: Tabel 1.Data Statistik Pretest, Posttest dan N-Gaindi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Pretest eksperimen Pretest Kontrol Posttest Eksperimen 4 Posttest Kontrol N-gain eksperimen N-gain kontrol Skor minimum 14 13 26 22 0,33 0,23 Skor maksimum 25 24 37 33 0,80 0,63 Rata-rata 19,19 18,26 31,60 27,95 0,60 0,45 Varians 9,51 9,55 9,60 11,12 0,01 0,01 Standar deviasi 3,08 3,09 3,10 3,33 0,1 0,1 Untuk menguji kenormalan data digunakan uji lilliefors, Ringkasan perhitungan uji normalitas sebagai berikut: Tabel 2.Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Lo Lkritis Hasil Pretest eksperimen 0,0945 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal Posttest eksperimen 0,1325 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal

Data Lo Lkritis Hasil N-gain eksperimen 0,1493 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal Pretest kontrol 0,0773 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal Posttest kontrol 0,123 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal N-gain kontrol 0,1532 0,1634 Lo < Lkritis Terima Ho normal Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji F maksimum, Ringkasan perhitungan uji homogenitas sebagai berikut: Tabel 3.Ringkasan Hasil Uji Homogenitas F maksimum Data F hitung F tabel pre post test eksperimen pre posttest kontrol N-gain eksperimen N-gain kontrol Hasil 1,01 1,88 F hitung < F tabel Terima Ho 1,16 1,88 F hitung < F tabel Terima Ho 1 1,88 F hitung < F tabel Terima Ho Kedua varians homogen Kedua varians homogen Kedua varians homogen Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t dependent dan uji t independent. Ringkasan perhitungan uji Hipotesis sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan uji hipotesis Data t hitung t tabel Hasil Analisis Analisis -24,41 2,05 t hitung < -t tabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Pretest Posttest Eksperimen Pretest Posttest Kontrol N-gain Eksperimen - N-gain Kontrol -19,44 2,05 t hitung < -t tabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest 7,5 2,004 t hitung > +t tabel Tolak Ho Ada pengaruh model Pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya 5

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji t skor N-gain eksperimen - skor N-gain kontrol maka diperoleh t hitung 7,5 dan t tabel 2,004. Maka hasil menunjukan t hitung berada didaerah penolakan Ho, yang artinya ada pengaruh model Pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen 0,60 dan untuk N-gain kontrol 0,45. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunkan model pembelajaran science technology society (STS) jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Hal tersebut disebabkan karena dalam model pembelajaran science technology society (STS) memiliki 3 komponen dalam proses pembelajarannya, diantaranya pada tahap peserta didik mencari informasi dengan melakukan eksplorasi melalui wawancara kepada warga (Society) kemudian peserta didik melakukan observasi untuk mendapatkan data (Science). Kemudian peserta didik mengaitkan keadaan nyata yang ada di lapangan hasil wawancara dengan teoriteori yang dibahas didalam buku literatur (Science). Peserta didik mendiskusikan temuannya serta mencari informasi dari berbagai media media tentang tempat yang pernah mengalami masalah yang sama dengan tempat observasi serta upaya penanggulangan yang pernah dilakukan di tempat tersebut (Technology). Pada tahap pengambilan keputusan atau menentukan solusi yang tepat untuk menanggulangi permasalahan guru mengarahkan peserta didik agar pemecahan masalah didasari oleh informasi yang telah mereka dapatkan (Science). Hasil pembelajaran antara pretest dan posttest peserta didik di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) disajikan dalam gambar berikut ini: 6

(%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 49,5 84,4 47,1 68,6 89,6 42,2 87,9 51,7 41,3 C1 C2 C3 C4 C5 Gambar 1 Diagram Batang Perbedaan Nilai Kognitif Pretest dan Posttest Peserta Didik di Kelas Eksperimen (%) Berdasarkan diagram pada gambar 1 di atas, terlihat perbedaan nilai peserta didik sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses belajarnya menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS). Tingkat keberhasilan pretest peserta didik dalam menjawab soal C 1 sebesar 49,5%, soal C 2 sebesar 47,1%, C 3 sebesar 62%, C 4 sebesar 42,2%, dan C 5 sebesar 41,3%. Sedangkan tingkat keberhasilan posttest dalam menjawab soal C 1 sebesar 84,4%, soal C 2 sebesar 68,6%, C 3 sebesar 89,6%, C 4 sebesar 87,9%, dan C 5 sebesar 51,7%. Dari nilai presentase pretest dapat dilihat bahwa jumlah jawaban peserta didik yang paling menonjol adalah pada aspek kognitif C 3. Namun dari nilai presentase posttest jawaban peserta didik dari aspek kognitif C 1 sampai C 5 mengalami peningkatan yang signifikan, selain itu jawaban yang menonjol tidak hanya pada satu aspek kognitif saja diantaranya C 1, C 3, dan C 4. Hal tersebut membuktikan bahwa peserta didik sudah mampu mengingat apa yang disampaikan guru maupun apa yang mereka lihat saat berada di lapangan. Tidak hanya mengingat tapi peserta didik juga mulai mengaplikasikan apa yang mereka dapatkan saat mengikuti pembelajaran. Setelah mengaitkan dengan teoriteori yang ada peserta didik meng kembali untuk lebih mendalami konsepkonsep tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) mampu membuat peserta didik lebih memahami termotivasi untuk memahami materi. 7 62 Pretest Post test

Hasil pembelajaran antara pretest dan posttest peserta didik di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung disajikan dalam gambar berikut ini: (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 48,7 79,7 64,4 46,7 48,2 C1 C2 C3 C4 C5 Gambar 2 Diagram Batang Perbedaan Nilai Kognitif Pretest dan Posttest Peserta Didik di Kelas Kontrol (%) Berdasarkan diagram pada gambar 2 di atas, terlihat perbedaan nilai peserta didik sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses belajarnya menggunakan model pembelajaran langsung. Tingkat keberhasilan pretest peserta didik dalam menjawab soal C 1 sebesar 48,7%, soal C 2 sebesar 46,7%, C 3 sebesar 48,2%, C 4 sebesar 41,3%, dan C 5 sebesar 31%. Sedangkan tingkat keberhasilan posttest dalam menjawab soal C 1 sebesar 79,7%, soal C 2 sebesar 64,4%, C 3 sebesar 89%, C 4 sebesar 63,7%, dan C 5 sebesar 39,6%. Dari nilai presentase pretest dan posttest tersebut terlihat bahwa pemahaman peserta didik dari aspek kognitif C 1 sampai C 5 hanya menonjol pada aspek kognitif C 1 dan C 3. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran langsung peserta didik hanya mengingat apa yang telah disampaikan oleh guru. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru di sekolah peserta didik mengaitkan dan mengaplikasikannya dengan kegiatan kesehariaan mereka. Adapun data hasil belajar peserta didik dari setiap kategori N-gain di kelas yang menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) dan model pembelajaran langsung dapat dilihat dari diagram berikut ini. 89 8 41,3 63,7 39,6 31 Pretest Posttest

30 25 20 21 26 15 10 5 0 8 3 0 0 Rendah Sedang Tinggi Model Pembelajaran Science Technology Society (STS) Model Pembelajaran Langsung Gambar 3 Diagram Kategori N-gain dari Model Pembelajaran Science Technology Society (STS) dan model pembelajaran langsung Gambar 3 menjelaskan data hasil belajar peserta didik dari setiap kategori N-gain di kelas yang menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) dan model pembelajaran langsung. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa data hasil belajar peserta didik dari setiap kategori N-gain di kelas yang menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) yaitu kategori tinggi sebanyak 8 orang, kategori sedang sebanyak 21 orang, dan kategori rendah tidak ada. Sedangkan di kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung yaitu kategori tinggi tidak ada, kategori sedang sebanyak 26 orang, dan kategori rendah sebanyak 3 orang. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) terdapat beberapa kelebihan diantaranya menarik untuk dilakukan karena peserta didik langsung melakukan identifikasi masalah ke lingkungan sekitarnya, melatih peserta didik untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya dan masyarakat disekitarnya, proses belajar lebih menyenangkan karena tidak hanya dilakukan di kelas dan terpaku pada buku karena peserta didik langsung diajak terjun ke lapangan sehingga membuat peserta didik memperdalam pengetahuan dari pengalaman secara nyata. 9

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) juga memiliki kekurangan atau kendala dalam pelaksanaannya yaitu materi yang digunakan harus yang bisa diamati di kehidupan sehari-hari agar bisa dilakukan observasi secara langsung, memerlukan waktu yang lama untuk melakukan pemecahan masalah karena terlalu banyak dipakai proses observasi ke lapangan. Sehingga pembelajaran atau penugasan laporan akhir setelah proses observasi dikerjakan diluar jam pelajaran sekolah atau dikerjakan di rumah masing-masing yang memungkinkan pengerjaan hanya dilakukan oleh sebagian anggota kelompok. Selain itu, saat pelaksanaan presentasi dapat terlihat peserta didik yang mampu menguasai materi dan yang tidak menguasai materi karena proses pengerjaan laporan dilakukan oleh sebagian anggota kelompok. SIMPULAN Berdasarkan hasil data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran science technology society (STS) terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. SARAN 1. Dalam penggunaan model pembelajaran Science Technology Society (STS) guru sebaiknya membatasi waktu saat peserta didik melakukan observasi ke lapangan. 2. Guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri, rasa tanggung jawab, serta saling menghargai antar peserta didik agar seluruh proses pembelajaran berlangsung dengan lancar, terutama dalam proses presentasi. 3. Dalam penggunaan model pembelajaran Science Technology Society (STS) guru hendaknya memilih materi yang bisa dikaitkan dengan dunia nyata. 10

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning in Physics: A possible hidden variable in diagnostic pretest score. American Association of Physics Teachers. (Desember XII). Amerika. Poedjiadi, Anna. (2010). Sains Teknologi Masyarakat Metode Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Putra, Sitiava Rizema. (2012). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: DIVA Press. Sagala, Syaiful (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabetta. Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Smarabawa, et.al,. (2007). Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. (Volume 3 Tahun 2013). Singaraja. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wati, Icha Kurnia., dkk (2013). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat(STM) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Volume 7, Nomor 1. Surakarta. Widaningsih, Dedeh. (2013). Modul Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan. Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis. 4(2), 61-69. Jurnal. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Winataputra, Udin S. dkk (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. 11