Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

Rendah. Veronica Magdalena Pinontoan 1, Sandra G.J Tombokan 2, 1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SULIT MAKAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK PERTIWI DESA BUGEL KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Hardiana 1 PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BPS BEKTI SAYEKTI S.SiT TARUBASAN KARANGANOM KLATEN

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

Jurnal Harapan Bangsa Vol.1 No.2 Desember 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

PERBEDAAN BERAT BADAN LAHIR DAN NILAI APGAR BAYI PADA IBU PARITAS TINGGI DAN PARITAS RENDAH DI RSUD CILACAP TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN PARITAS DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan Tingkat Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Plered, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2014

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN USIA IBU SAAT MELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD TIDAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Transkripsi:

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita 2, Devi Rosita 3 INTISARI AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran hidup,akb Kabupaten Jepara meningkat dari 77 bayi pada tahun 2009 menjadi 178 bayi pada tahun 2010 AKB Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,8 per 1000 kelahiran hidup, salah satu penyebab BBLR adalah paritas. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 26 Maret 2012 data yang diperoleh di RSUD R.A Kartini Jepara, angka kejadian BBLR tahun 2010 141 kasus BBLR, pada tahun 2011 adalah 139 kasus BBLR dari 1200 KH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian BBLR di RSUD R.A Kartini Jepara. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 139 orang dengan teknik Total Sampling. Jenis data sekunder dari rekam medik periode 1 April 2011 sampai 31 Maret 2012 kemudian diolah secara editing, coding, entry data, processing dan dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji Kolmogrov- Smirnov. Hasil penelitian paling banyak paritas primipara yaitu sebanyak 73 (53%), mayoritas kejadian BBLR sebanyak 118 (84%) dan ρ Value (0,576) >0,05 tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR. Ibu primipara yang melahirkan BBLR lebih tinggi sebanyak 65 orang (89%) dibandingkan ibu grande multipara yang melahirkan BBLR sebanyak 21 orang (78%), p emberian penyuluhan terhadap wanita tentang pencegahan BBLR harus diberikan sedini mungkin terutama dari ibu mulai hamil untuk merawat kehamilannya sebaik mungkin sehingga tidak melahirkan bayi dengan BBLR. Kata kunci : Berat Badan Bayi Lahir Rendah, Paritas PENDAHULUAN Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kualitas manusia seyogyanya harus dimulai sedini mungkin sejak janin dalam kandungan. Oleh karena itu upaya meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan salah satu program prioritas. Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang terjadi hampir pada setiap wanita. Dari setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat sempurna secara jasmaniah dan dengan berat badan lahir yang cukup. Tetapi adakalanya kelahiran bayi tersebut tidak seperti yang diharapkan, seperti lahirnya bayi dengan berat lahir rendah yaitu kurang dari 2500 gram. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu indikator dari tingkat kesehatan ibu dan anak, dan bayi dengan berat lahir rendah merupakan determinan yang utama pada kematian perinatal dan neonatal. Menurut WHO bayi berat lahir rendah merupakan penyebab dasar kematian neonatal (Depkes RI, 2006;h.10). Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi, yaitu tercatat 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007, masih tinggi bila dibandingkan dengan negara negara di bagian ASEAN, dan penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena gangguan HIKMAH 6

perinatal. Dari seluruh kematian perinatal sekitar 34,7% disebabkan karena BBLR. Sementara itu, prevelensi BBLR di Indonesia saat ini di perkirakan 7 14% yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi. Begitu juga menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 1961 telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby (bayi dengan berat badan lahir rendah = BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi berat kurang dari 2500 gram pada bayi prematur. Keadaan ini dapat disebabkan oleh : masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat yang sesuai (masa kehamilan dihitung mulai dari hari pertama haid yang teratur, bayi Smallfor Gestational Age (SGA) : bayi yang kurang dari berat badan yang semestinya menurut masa kehamilannya (Kecil untuk Masa Kehamilan =KMK) kemudian kedua -duanya (pernyataan 1 dan 2) (Prawirohardjo, 2005;h.771). Beberapa faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kejadian bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dilihat dari karakteristik sosial ekonomi (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status ekonomi), dan riwayat persalinan (umur ibu, urutan anak, keguguran / lahir mati), dan pelayanan antenatal (frekuensi periksa hamil, tenag a pemeriksa hamil, umur kandungan saat memeriksa kehamilannya). Menurut Sianturi (2007) bahwa beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR antara lain faktor sosial demografis, faktor antropometri, faktor paritas. Dan menurut Manuaba (2005), bahwa resiko terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 kemudian menurun pada paritas 2 atau 3, selanjutnya meningkat kembali pada paritas 4 dan selanjutnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rumalutur (2006) dan elizawarda (2003), paritas merupakan faktor resiko yang signifikan terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan paritas lebih dari 4 anak berisiko 2,4 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Berdasarkan hasil survey kesehatan daerah dan survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), AKB di Indonesia tahun 2007 sejumlah 34 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian neonatal sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dalam 1 tahun, insiden BBLR di Rumah Sakit di Indonesia berkisar 20%, Sedangkan berdasarkan laporan rutin AKB Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 10,8 per 1000 kelahiran hidup, AKB tahun 2009 sebesar 10,37 per 1000 KH. Penyebab utama kematian neonatal adalah BBLR sebanyak 29% (DepKes RI, 2007). Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara jumlah kematian bayi meningkat dari 77 bayi pada tahun 2009 meningkat menjadi 178 bayi pada tahun 2010 (Profil DinKes Jepara, 2010; h. 13). Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 26 Maret 2012 data yang diperoleh di RSUD R.A Kartini Jepara, angka kejadian BBLR tahun 2010 141 kasus BBLR, pada tahun 2011 adalah 139 kasus BBLR dari 1200 KH. Menurut Manuaba (2005; h. 152), bahwa BBLR dapat terjadi dikarenakan oleh 4 T (Terlalu dekat, Terlalu muda, Terlalu tua,terlalu banyak (paritas tinggi). Hasil wawancara dengan Kepala Ruang VK didapatkan penyebab dari BBLR adalah Paritas Muda (primipara), umur ibu terlalu muda <20 tahun dan umur terlalu tua >35 tahun. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan Paritas dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Kartini Jepara Periode 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2012. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis data sekunder dari rekam medik periode 1 April 2011 sampai 31 Maret 2012 dan dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. HIKMAH 7

HASIL PENELITIAN 1. Paritas Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdsarkan Paritas Jumlah frekuensi (f) % Paritas Primipara 73 53% Multipara 39 28% Grande multipara 27 19% Total 139 100% 2. Kejadian BBLR Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian BBLR Kejadian BBLR Jumlah frekuensi (f) % BBLR 118 84% BBLSR 16 12% BBLER 5 4% Total 139 100% 3. Hubungan Paritas dengan Kejadian BBLR Tabel 3 Hubungan Paritas dengan Kejadian BBLR Kejadian BBLR Total Paritas BBLR BBLSR BBLER f % f % f % f % ρ Value Primipara 65 89% 6 8% 2 3% 73 100% Multipara 32 82% 5 13% 2 5% 39 100% Grande 21 78% 5 19% 1 4% 27 100% multipara Total 118 16 5 139 0,576 Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut. Penelitian dengan judul Hubungan Paritas Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Rsud R.A Kartini Jepara yang dilakukan bulan Maret 2012 dengan menggunakan observasi data rekam medik ibu bersalin yang mengalami BBLR sejumlah 139 responden dan analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat, dengan uji Kolmogrov-smirnov. BAHASAN 1. Paritas Ibu Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD R.A Kartini Jepara pada tahun 2011 sebagian besar adalah bayi yang dilahirkan ibu primipara sebanyak 73 orang (53%) sedangkan yang paling sedikit terjadi dilahirkan oleh ibu dengan grande HIKMAH 8

multipara (paritas 5 atau lebih) yaitu sebanyak 27 orang (19%). Sedangkan untuk ibu multipara yaitu sebanyak 39 orang (28%). 2. Kejadian BBLR Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti bahwa ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah di RSUD R.A Kartini Jepara tahun 2011 didapatkan hasil kejadian terbanyak adalah kejadian BBLR sebanyak 118 orang (84%). Hal ini dikarenakan 53% ibu yang mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah ibu yang primipara. 3. Hubungan Paritas dengan Kejadian BBLR Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu primipara yang melahirkan BBLR lebih tinggi sebanyak 65 orang (89%) dibandingkan ibu grande multipara yang melahirkan BBLR sebanyak 21 orang (78%). Hasil uji statistik Kolmogrov-Smirnov dengan hasil ρ Value > 0,05 (0,576) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian BBLR. Hal ini disebabkan adanya banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR. KESIMPULAN 1. Sebagian besar ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan paritas primipara sebanyak 73 orang (53%). 2. Sebagian besar ibu dengan kejadian BBLR sebanyak 118 orang (84%). 3. Tidak ada hubungan yang bermakna paritas dengan kejadian BBLR, berdasarkan nilai ρ Value > 0,05 (0,576). SARAN Bagi peneliti saran bagi penelitian lebih lanjut yaitu untuk tidak hanya meneliti hubungan paritas dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) ibu dari dimensi lain misalnya riwayat melahirkan bayi BBLR, pekerjaan suami, status gizi ibu hamil dan Hb ibu menjelang persalinan. Bagi tempat penelitian melakukan dekaji faktor resiko terjadinya BBLR pada saat kunjungan ANC seperti umur beresiko (<20 tahun & >35 tahun). Memberikan KIE pada saat ANC yaitu pada ibu yang berumur <20 tahun dan >35 tahun. Menyediakan area No Smoking. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan institusi pendidikan kesehatan memperbanyak referensi tentang faktor resiko terjadinya BBLR dan menyediakan informasi sebagai sumber untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta;2006. h.131 Dahlan Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2001. h. 5 Departemen Kesehatan RI. Modul Manajemen BBLR Acuan. Jakarta: Depkes RI. 2006. h. 10. Departemen Kesehatan RI. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2007. (di akses tanggal 12 maret 2012). http ://www.depkes.go.id/ download/profil/ provjateng2007.pdf. HIKMAH 9

Hidayat, A. AA. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika ; 2007.93 Jannah, Nurul. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Andi;2012. 122-123. 117-119 Jitowiyono, Sugeng dkk. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika;2010. h.76-77 Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC ; 2005. h.34-35, 152 Notoatmojo. S. Metodologi Penelitiaan Kesehatan. Cetekan Ketiga Edisi Revisi. jakartarineke Cipta ; 2010. h.115, h.182, h.188 Notoatmojo S. Metodologi Penelitiaan Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2005. h.5 Pantikawati, Ika. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika;2010. h.77 Pantiawati, I. Bayi Dengan BBLR. Yogyakarta : Nuha Medika ; 2010. h.4-5,50-52 Proverawati, Atikah, dkk. Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta :Nuha Medika ; 2010. h.1, h.4-5 Pusdiknakes. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta: WHD-JHP, EGC; 2003. h. 7-8 Pusdiknakes. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologis bagi Dosen Diploma III Kebidanan Konsep Kebidanan. Jakarta: WHD-JHP, EGC;2001 Saifudin, AB. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal. Cetakan 5.jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; 2002. H.376 Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Revisi Terbaru. Bandung: CV Alvabeta ; 2007. h. 4, 243-244 Varney. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC. 2006. h. 691, 713 Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005. h. 89, 771 Waryana, SKM: Gizi Reproduksi, Yogyakarta. Pustaka rihama. 2010. h.33 HIKMAH 10