I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOMPARATIF SAHAM LQ45 SEBELUM DAN SESUDAH PILPRES AMERIKA SERIKAT 2016

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Karisma Tejo Widaghdo

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Event Study. Studi peristiwa (event study)

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

Ni Made Ardani. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

Management Analysis Journal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. kelancaran sistem pembayaran, dan sebagai pengatur dan pengawas perbankan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA ATAS PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

III.METODE PENELITIAN

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

PENGARUH ISU POLITIK TERHADAP REAKSI PASAR MODAL INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

Kata Kunci : Abnormal return, Volume Perdagangan Saham, Event Study, Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2808

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

GLOSARIUM. B Blue Chip : Saham yang emitennya memiliki reputasi baik. D Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa.

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

ABSTRAK. Kata-kata kunci: return saham, abnormal return, stock split, volume perdagangan saham, trading volume activity

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013

ABSTRAK Kata kunci: Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakuan dengan menggunakan metode event study, yang

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LARASATI SUNARTO, SE Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia (Purbawati dkk, 2016).

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

ABSTRACT. Keywords: Idul Fitri, event study, abnormal return, capital market. xii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Analisis Perbandingan Harga Saham Sebelum dan Setelah Pengumuman Laporan Keuangan pada Bank-Bank Yang Go Public Di Indonesia Periode 2015

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab

Transkripsi:

ANALISIS PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU LEGISLATIF 9 APRIL 2014 (EVENT STUDY PADA SEKTOR-SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA) 1 I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {widi.hartawan@gmail.com, adiputraundiksha@gmail.com, arisurya.dharmawan@gmail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan dan abnormal return pada saham sektor industri sebelum dan sesudah pemilu legislatif 2014 pada tanggal 4 April sampai dengan 14 April 2014. Penelitian ini menggunakan event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap rata-rata aktivitas volume perdagangan saham dan rata-rata abnormal return selama 3 hari sebelum, event date, dan 3 hari sesudah peristiwa pemilu legislatif. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi harga saham penutupan harian, IHSG, volume perdagangan saham harian, dan jumlah saham yang beredar. Return ekspektasi menggunakan model disesuaikan pasar (market adjusted model). Hasil penelitian menunjukkan: (1) Berdasarkan uji statistik terhadap rata-rata aktivitas volume perdagangan saham selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham legislatif. (2) Berdasarkan uji statistik terhadap rata-rata abnormal return saham selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif. Kata kunci: Volume Perdagangan, Abnormal Return, Pemilu Legislatif 2014 Abstract This study was aimed at analyzing the difference in the average of trade volume and abnormal return in industrial sector stocks before and after April the 9 th 2014 legislative election. This study used an event study, in which observation was made of the average of activities in trade volume and abnormal return within 3 days before the event date and 3 days after the event date (the legislative election). The sampling method used was purposive sampling. The data used consisted of prices of stocks at daily closing, stock price index, daily stock trade volume, and the number of current stocks. The return expectation used market adjusted model. The results showed (1) based on statistical testing of the average of stock trade volume activities for the event period, it was found that there was no significant difference in average of activities of stock trade volume before and after the legislative election event, (2) based on the statistical testing of the average of abnormal return

during the event period, it was found that there was no significant difference in abnormal return before and after the legislative election event. Keywords: Trade Volume, Abnormal Return, the 2014 Legislative Election PENDAHULUAN Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Menurut Nurhaeni (2009) pasar modal yang merupakan instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan non ekonomi. Perubahan lingkungan ekonomi mikro dan ekonomi makro berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal. Demikian pula lingkungan non ekonomi seperti peristiwa politik juga dapat menjadi faktor pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek. Peristiwa politik seperti pergantian pemerintahan melalui Pemilihan Umum (Pemilu) mempunyai pengaruh yang besar terhadap iklim dan stabilitas ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi ke depannya akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang ditentukan oleh pemerintahan yang baru. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu peristiwa. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan abnormal return kepada investor. Selain itu, suatu peristiwa juga memungkinkan terjadinya perubahan aktivitas volume perdagangan di pasar modal yang mencerminkan keputusan investor. Menurut Samsul (2006:274) banyak peristiwa yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar begitu peristiwa itu terjadi. Peristiwa corporate action, seperti split, right issue,waran mempunyai pengaruh terhadap harga saham tetapi lamban. Peristiwa insidental yang tidak terulang kembali setiap tahun tahun tetapi dapat terjadi sewaktu-waktu, seperti ledakan bom, kerusuhan masa dalam pergantian presiden berdampak seketika dan drastis terhadap harga saham. Setiap hari terdapat aliran informasi masuk ke dalam pasar modal dan jika informasi-informasi ini relevan dengan penilaian saham maka informasi-informasi tersebut akan mempengaruhi harga saham. Dalam UU No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal pasal 1 ayat 7, dijelaskan bahwa Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Informasi merupakan kebutuhan yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan mereka melakukan transaksi di pasar modal, dimana transaksi ini tercermin melalui perubahan harga dan volume perdagangan saham (Robert Ang dalam Laksitafresti, 2012). Pelaku pasar modal biasanya selalu mengikuti harga saham dan mencari informasi tentang perusahaan untuk menentukan harga saham. Hubungan antara informasi dan harga saham dibahas dalam konteks efisiensi pasar (market efficiency). Menurut Telaumbanua dan Sumiyana (2008), pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga terefleksi pada harga yang mereka transaksikan.

Penelitian yang mengamati reaksi pasar modal terhadap event study berupa peristiwa politik dilakukan oleh Suwaryo (2008) yang melakukan penelitian tentang dampak pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2004 terhadap abnormal return investor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa pemilu presiden dan wakil presiden telah direspon pasar modal di Indonesia terbukti dengan diperolehnya abnormal return investor pada saham LQ45, tetapi rata-rata abnormal return secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Nunung Nurhaeni (2009) meneliti reaksi abnormal return dan aktivitas volume perdagangan di BEI terhadap pemilihan umum legislatif tahun 2009 pada saham yang terdaftar dalam kelompok perusahaan LQ45. Dari hasil penelitian Nunung Nurhaeni menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif 2009 dan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap ratarata TVA sebelum dan setelah pemilu legislatif. Penelitian yang dilakukan oleh Laila Munirotul Husna (2010) tentang pengaruh pemilu legislatif Indonesia tahun 2009 terhadap harga saham sektor properti dan real estate memperoleh hasil bahwa terdapat korelasi antara harga saham properti dan real estate dengan peristiwa pemilu legislatif 2009 dan terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham properti dan real estate sebelum pemilu legislatif 2009 dengan harga saham sesudah pemilu legislatif 2009. Pada tahun 2014 di Indonesia terjadi peristiwa politik yaitu Pemilu Legislatif yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah peristiwa pemilu legislatif pada 9 April 2014 mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh investor. Pengaruh tersebut diukur dengan melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan saham dan abnormal return yang diperoleh sebelum dan sesudah peristiwa. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar dalam sektor-sektor industri di BEI dengan lama periode pengamatan 6 hari kerja, yang terbagi menjadi 3 hari sebelum peristiwa dan 3 hari sesudah peristiwa. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan pada saham sektorsektor industri di BEI sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014? (2) Apakah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada saham sektor-sektor industri di BEI sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014? sedangkan yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis adanya perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan pada saham sektor-sektor industri di BEI sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014, (2) Untuk menganalisis adanya perbedaan rata-rata abnormal return pada saham sektor-sektor industri di BEI legislatif tahun 2014. Volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam analisis teknikal pada penilaian harga saham dan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Menurut Robert Ang (1997) dalam Laksitafresti (2012), adanya perubahan volume perdagangan saham diakibatkan oleh penawaran dan permintaan yang dilakukan oleh investor terhadap saham entitas di bursa. Semakin meningkat volume penawaran dan permintaan saham, maka semakin besar pengaruhnya terhadap fluktuasi volume perdagangan di bursa, dan semakin meningkatnya volume perdagangan saham dan frekuensi perdagangan, menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut oleh investor. Hasil penelitian Nunung Nurhaeni (2009), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata TVA sebelum dan setelah pemilu legislatif. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H 1 : Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham

legislatif tahun 2014. Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Jika menggunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pelaku pasar, sebaliknya pengumuman peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pelaku pasar. Hasil penelitian Suwaryo (2008), meunjukkan bahwa rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu pemilu presiden dan wakil presiden secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan hasil penelitian Nunung Nurhaeni (2009), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif 2009. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H 2 : Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014. METODE Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang datanya berasal dari catatan-catatan atau dokumen tertulis. Pengumpulan data dimulai dengan menetapkan data yang diperlukan sesuai dengan variabel yang diukur dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang terdaftar dalam sektor industri di Bursa Efek Indonesia yang terdiri atas sembilan sektor, yaitu sektor Pertanian, sektor Pertambangan, sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, sektor Properti dan Real Estate, sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi, sektor Keuangan, sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi sedangkan sampelnya berjumlah 305 perusahaan yang dapat dilihat pada tabel 1. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sahamnya aktif diperdagangkan selama periode penelitian dari tanggal 4 14 April 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui website www.idx.co.id yang terdiri atas: 1. Volume perdagangan saham harian dari masing-masing sektor industri di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014. 2. Jumlah saham dari masing-masing sektor industri yang beredar di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014. 3. Harga saham harian masing-masing sektor industri yang beredar di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 Tabel 1. Populasi dan Sampel Sektor-Sektor Industri No Sektor Populasi Sampel 1 Pertanian 20 16 2 Pertambangan 39 32 3 Industri Dasar dan Kimia 62 39 4 Aneka Industri 40 17 5 Industri Barang Konsumsi 37 21 6 Properti dan Real Estate 54 41 7 Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 49 29 8 Keuangan 81 44 9 Perdagangan, Jasa dan Investasi 110 66 Jumlah 492 305 Sumber: data diolah, 2014.

April 2014. 4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sekitar peristiwa Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014. Teknik Analisis Data Penelitian ini ingin menganalisis apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan dan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa. Langkah-langkah dalam analisis variabel volume perdagangan adalah: 1. Menghitung aktivitas volume perdagangan masing-masing sekuritas (1) 2. Menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham yang dijadikan sampel di masing-masing sektor industri (2) = rata-rata aktivitas volume perdagangan TVAit = aktivitas volume perdagangan sekuritas i n = jumlah sekuritas 3. Menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa masing-masing sektor industri (Munawarah, 2009) (3) (4) = rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum peristiwa = rata-rata aktivitas volume perdagangan sesudah peristiwa TVAsebelum = aktivitas volume perdagangan sebelum peristiwa TVAsesudah = aktivitas volume perdagangan sesudah peristiwa t = periode waktu 4. Melakukan pengujian normalitas data. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov. 5. Melakukan uji statistik. Dalam penelitian ini, akan diuji dengan menggunakan metode paired sample t test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa. Langkah-langkah dalam analisis variabel abnormal return adalah: 1. Menghitung actual return masingmasing sekuritas Rit (5) = return saham harian sekuritas i Pit = harga saham harian harian sekuritas i Pit-1 = harga saham harian harian sekuritas i -1 2. Menghitung expected return dengan menggunakan model disesuaikan pasar (Telaumbanua dan Sumiyana, 2008) (6) E [Rit] = expected return sekuritas i IHSGt = indeks harga saham gabungan pada hari t IHSGt-1 = indeks harga saham gabungan pada hari t-1 3. Menghitung abnormal return sekuritas i AR it = (7) abnormal return sekuritas i R it = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas i pada periode t E [R it] = return ekspektasi sekuritas i

4. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang dijadikan sampel di masing-masing sektor industri (8) = rata-rata abnormal return AR it = abnormal return sekuritas i n = jumlah sekuritas 5. Menghitung rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa masingmasing sektor industri (Munawarah, 2009) (9) (10) = rata-rata abnormal return sebelum peristiwa = rata-rata abnormal return sebelum peristiwa ARsebelum = abnormal return sebelum peristiwa ARsesudah = abnormal return sebelum peristiwa t = periode waktu 6. Melakukan pengujian normalitas data. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov. 7. Melakukan uji statistik. Dalam penelitian ini, akan diuji dengan menggunakan metode paired sample t test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah peristiwa. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pengujian Hipotesis I Pengujian hipotesis I terhadap ratarata aktivitas volume perdagangan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh peristiwa Pemilu Legislatif terhadap rata-rata aktivitas volume perdagangan dengan melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dengan sesudah peristiwa Pemilu Legislatif selama periode pengamatan, yaitu 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa Pemilu Legislatif. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal. Pengujian normalitas menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu berdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Dapat dilihat dari tabel 2 bahwa nilai Z untuk variabel volume perdagangan sebelum pemilu legislatif sebesar 0,524 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,946 dan nilai Z untuk variabel volume perdagangan sesudah pemilu legislatif sebesar 1,090 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,185. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki distribusi data yang normal dan layak digunakan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired sample t test). Menurut Santoso (2011), metode paired sample t test ini dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan (paired), yaitu sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Dasar pengambilan keputusan dalam metode ini yaitu jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak sedangkan jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Selain itu, pengambilan keputusan juga dapat diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sedangkan jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai t hitung = -1,057 lebih kecil dari t tabel sebesar -2,306, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak terdapat perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014. Dengan taraf kesalahan 5% menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% dapat dipastikan tidak terdapat perbedaan

Tabel 2. Uji Normalitas Data Variabel Volume Perdagangan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum sesudah N 9 9 Normal Parameters a,b Mean.1411.1711 Std. Deviation.06698.13905 Most Extreme Differences Absolute.175.363 Positive.175.363 Negative -.144 -.256 Kolmogorov-Smirnov Z.524 1.090 Asymp. Sig. (2-tailed).946.185 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: data diolah, 2014. antara rata-rata aktivitas volume perdagangan saham 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014. Namun jika dilihat dari tabel, tanda minus di depan nilai t memperlihatkan bahwa rata-rata aktivitas volume perdagangan (TVA) saham sebelum pemilu legislatif lebih kecil daripada rata-rata aktivitas volume perdagangan sesudah pemilu legislatif. Dimana sebelum pemilu legislatif, rata-rata aktivitas volume perdagangan sebesar 0,1411 dan sesudah pemilu legislatif sebesar 0,1711. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham sebesar 0,0300. Walaupun terjadi peningkatan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham, namun pola perdagangan saham tidak berubah secara signifikan. Tabel 3. Paired Sample Test Variabel Volume Perdagangan Paired Samples Test Pair 1 sebelum - sesudah Paired Differences Mean -.03000 Std. Deviation.08515 Std. Error Mean.02838 95% Confidence Interval of Lower -.09545 the Difference Upper.03545 T -1.057 Df 8 Sig. (2-tailed).321 Sumber: data diolah, 2014.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nunung Nurhaeni (2009) tentang reaksi aktivitas volume perdagangan di BEI terhadap pemilihan umum legislatif tahun 2009, yang menemukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata TVA sebelum dan setelah pemilu legislatif 2009. Analisis Pengujian Hipotesis II Pengujian hipotesis II terhadap ratarata abnormal return dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh peristiwa Pemilu Legislatif terhadap ratarata abnormal return dengan melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dengan sesudah peristiwa Pemilu Legislatif selama periode pengamatan, yaitu 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa Pemilu Legislatif. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal. Pengujian normalitas menggunakan formula Z-test dari Kolmogorov-Smirnov. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu berdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Dapat dilihat dari tabel 4 bahwa nilai Z untuk variabel abnormal return sebelum pemilu legislatif sebesar 0,702 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,708 dan nilai Z untuk variabel abnormal return sesudah pemilu legislatif sebesar 1,002 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,268. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki distribusi data yang normal dan layak digunakan untuk pengujian hipotesis Tabel 4. Uji Normalitas Data Variabel Abnormal Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum sesudah N 9 9 Normal Parameters a,b Mean -.3511.0889 Std. Deviation.28330.36140 Most Extreme Differences Absolute.234.334 Positive.234.166 Negative -.133 -.334 Kolmogorov-Smirnov Z.702 1.002 Asymp. Sig. (2-tailed).708.268 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: data diolah, 2014. dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired sample t test). Menurut Santoso (2011), metode paired sample t test ini dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan (paired), yaitu sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Dasar pengambilan keputusan dalam metode ini yaitu jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak sedangkan jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Selain itu, pengambilan keputusan juga dapat diambil berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sedangkan jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung = -2,302 lebih kecil dari t tabel sebesar -2,306 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak terdapat perbedaan antara rata-rata abnormal return legislatif tahun 2014. Dengan taraf

kesalahan 5% menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% dapat dipastikan tidak terdapat perbedaan antara rata-rata abnormal return 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah peristiwa pemilu legislatif tahun 2014. Namun jika dilihat dari tabel, tanda minus di depan nilai t memperlihatkan bahwa rata-rata abnormal return sebelum pemilu legislatif lebih kecil daripada ratarata abnormal return sesudah pemilu legislatif. Berdasarkan hasil penghitungan ini dapat disimpulkan bahwa peristiwa pemilu legislatif merupakan suatu informasi yang membuat pelaku pasar merespon positif informasi tersebut. Walaupun dalam penelitian ini terdapat peningkatan rata-rata abnormal return sebesar 0,4400 tetapi pergerakan ini tidak cukup signifikan. Tabel 5. Paired Sample Test Variabel Abnormal Return Paired Samples Test Pair 1 sebelum - sesudah Paired Differences Mean -.44000 Std. Deviation.57335 Std. Error Mean.19112 95% Confidence Interval of Lower -.88071 the Difference Upper.00071 T -2.302 Df 8 Sig. (2-tailed).050 Sumber: data diolah, 2014. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nunung Nurhaeni (2009) tentang reaksi abnormal return di BEI terhadap pemilihan umum legislatif tahun 2009, yang menemukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan sebelum setelah peristiwa pemilu legislatif 2009. Akan tetapi, hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwaryo (2008) tentang dampak pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2004 terhadap abnormal return investor dan ditemukan bahwa rata-rata abnormal return secara uji statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan Pembahasan Peristiwa pemilu legislatif merupakan pesta demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan setiap 5 tahun, dimana rakyat mempunyai hak untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD dalam menentukan keadaan bangsa dan negara. Secara umum, terjadinya peristiwa pemilu legislatif memberikan sinyal tentang adanya informasi buruk terhadap aktivitas bursa atau pergerakan harga saham yang menurun, dimana akan menimbulkan risiko bagi para investor dan bagi investasinya. Hal ini terlihat dari perubahan rata-rata aktivitas volume perdagangan dan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pemilu legislatif 9 April 2014. Perbedaan nilai rata-rata aktivitas volume perdagangan dan abnormal return pada periode pengamatan sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislatif menunjukkan bahwa situasi dan kondisi legislatif memiliki kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi. Perbedaan rata-rata aktivitas volume

perdagangan dan abnormal return yang signifikan tidak terjadi pada peristiwa pemilu legislatif 2014. Tidak adanya reaksi pasar yang signifikan atas peristiwa tersebut, merefleksikan bahwa pelaku pasar sudah belajar dari pengalaman dalam mengantisipasi peristiwa ini sehingga mereka tidak terburu-buru untuk melakukan aktivitas jual beli saham. Selain itu, pelaku pasar juga lebih memfokuskan keputusan investasi mereka pada kinerja perusahaan daripada peristiwa yang terjadi sehingga keputusan jual beli saham akan dilakukan jika ada perubahan yang signifikan pada kondisi perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, sehingga dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Berdasarkan uji untuk sampel yang berhubungan (paired sample t test) selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham dan rata-rata abnormal return pada sektor-sektor industri sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan umum legislatif tahun 2014. Hal ini merefleksikan bahwa peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang sudah dapat diantisipasi pelaku pasar dan pelaku pasar lebih menfokuskan keputusan investasinya pada kinerja perusahaan. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagi investor agar berhati-hati terhadap risiko yang akan dihadapi ketika berinventasi pada saat-saat terjadi peristiwa seperti peristiwa politik. Untuk penelitian selanjutnya agar menambahkan analisa antar sektor, menggunakan model estimasi yang berbeda dalam menaksir return yang sesungguhnya, dan bisa mengambil sampel lain, seperti saham LQ45. DAFTAR PUSTAKA Husna, Laila Munirotul. 2010. Analisis Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Pemilu Legislatif 2009 (Event Study pada Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di BEI). Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Laksitafresti, Astri. 2012. Pengaruh Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas (WTP-PP) dan Opini Wajar dengan Pengecualian (WDP) Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Periode 2004-2010). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Munawarah. 2009. Analisis Perbandingan Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Suspend BEI (Studi Kasus pada Saham LQ 45 di BEI Periode 6-15 Oktober 2008). Tesis. Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro. Nurhaeni, Nunung. 2009. Dampak Pemilihan Umum Legislatif Indonesia Tahun 2009 Terhadap Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham di BEI (Uji Kasus pada Saham yang Terdaftar dalam Kelompok Perusahaan LQ 45). Tesis. Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Santoso, Singgih. 2011. Mastering SPSS Versi 19. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Suwaryo. 2008. Dampak Pemilu Presiden dan Wakil Presiden terhadap Abnormal Return Investor. Jurnal Perfomance Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Telaumbanua, Binsar I.K. dan Sumiyana. 2008. Event Study: Pengumuman Laba terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia

2004-2006). Journal Managemen Teori dan Terapan. Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 1995. Jakarta: Kementerian Keuangan RI.