KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

I. PENDAHULUAN. sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan dan kemungkinan mengakibatkan. berbagai penyakit-penyakit yang dapat dialaminya.

Human Papilloma Virus Oleh : Sisilia Rani Thoma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

I. PENDAHULUAN. wanita di dunia. Berdasarkan data dari WHO/ICOInformation Centre on. jumlah kasus sebanyak kasus dan jumlah kematian sebanyak

I. PENDAHULUAN. dengan insiden dan mortalitas yang tinggi (Carlos et al., 2014). Sampai saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker yang menempati peringkat teratas diantara berbagai penyakit kanker

A. Pengetahuan Kanker Serviks NO. PERTANYAAN JAWABAN 1. Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit?

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

I. PENDAHULUAN. perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang

Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terutama pada daerah transformasi epitel gepeng serviks. Sebagian besar

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB I PENDAHULUAN. Papiloma Virus (HPV) terutama HPV 16 dan 18 (Aziz et al, 2006 ).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

[Referensi 3] Pendaftaran Vaksinasi dan Angket Pra Pemeriksaan Vaksin. Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ Laki-laki Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling sering terjadi pada kisaran umur antara tahun.

Herpes Simpleks Virus

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Kanker Leher Rahim (serviks)

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi wanita merupakan hal yang perlu diperhatikan agar suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Papanicolaou smear atau Pap smear adalah metode yang digunakan untuk

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. keempat tersering yang terjadi pada wanita, dan secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker leher rahim

Faktor-faktor resiko yang Mempengaruhi Penyakit Menular Seksual

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

Tingkat Pengetahuan Siswi Sekolah Menengah Atas tentang Kanker Serviks dan Pencegahannya. Rosnancy Sinaga :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perempuan di seluruh dunia (Nganwai et al., 2008). Kanker serviks merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 45 penderita karsinoma epidermoid serviks uteri

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

Kanker Servix. Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada negara-negara berkembang yang lain. Kanker leher rahim merupakan. Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2008 Kota Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Human pappiloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penyakit kanker yang menyerang kaum perempuan (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengetahuan dan Sikap Wanita Mengenai Kanker Serviks dan Pap Smear Di RSU. Hermana Lembean Bulan November- Desember Tahun 2013

Transkripsi:

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM???? Abstrak Jangan salah tafsir!!! Bukan berarti orang yang kutilan itu punya kanker rahim, terutama pada wanita. Karena memang bukan itu yang dimaksud. Disini dimaksudkan bahwa penyebab kutil dan kanker leher rahim merupakan virus dalam satu genus. Sebagian dari virus ini hanya mengakibatkan kutil. Tetapi beberapa jenis lain dari virus ini dapat mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu kanker rahim. Mungkin banyak orang yang tidak mengira penyebab kanker leher rahim adalah satu genus dengan penyebab kutil yang hanya penyakit ringan. Tapi jangan remehkan kutil!!! Kutil sendiri ada beberapa macam. Dari kutil kulit, kutil plantar, kutil datar, kondiloma genital hingga papiloma laring. Dari kutil pada tangan atau kaki hingga kutil pada vagina, penis dan dubur. Sedangkan kanker leher rahim yaitu lesi genital yang ditularkan secara seksual terkait dengan virus ini menjadi lebih sering ditemukan. Kanker serviks ( kanker leher rahim) ini merupakan kanker wanita kedua yang paling sering di seluruh dunia, ± 500.000 kasus baru setiap tahunnya. Dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di negara berkembang. Virus yang menyebabkan kutil dan kanker leher rahim ini dikenal dengan sebutan Papillomavirus. Karena lebih sering terjadi pada manusia sering disebut Human Papilloma Virus (HPV). Meskipun sebenarnya virus ini bisa juga menyerang pada binatang seperti kelinci dan sapi Belum banyak orang yang mengenal tentang virus ini, walaupun sudah banyak kita dapati orang-orang disekitar kita yang menderita sakit karena virus ini. Seperti apakah virus tersebut?? Papillomavirus...

ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI Human Papilomavirus adalah suatu virus yang terdiri lebih dari 80 tipe dan terbagi atas dua, yaitu virus berisiko tinggi yang terdiri dari 12 tipe dan virus berisiko rendah. HPV tipe 6,11, 42, 43, dan 44 adalah tipe yang berisiko rendah adalah tipe yang berisiko rendah dan dihubungkan dengan condyloma pada genital. Sedangkan tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59 dan 68 adalah tipe berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks. Virus Papilloma berdiameter sekitar 55 nm, mengandung genom yang cukup besar ( BM 5 x 10 6 berbanding 3 x 10 6 ). Bentuk bulat. FISIOLOGI Virus ini mempunyai kapsul isohedral yang telanjang tanpa selubung dengan 72 kapsomer, serta mengandung DNA sirkuler dengan untaian ganda. Penyusunan genom Papillomavirus lebih kompleks. Papillomavirus sangat tropik terhadap sel epitel kulit dan selaput mukosa. Asam nukleat virus dapat ditemukan dalam sel stem basa, tetapi ekspresi gen lanjut ( protein kapsid ) terbatas pada lapisan paling atas keratinosit yang terdiferensiasi. Stadium dalam siklus replikatif virus kemungkinan bergantung pada faktor spesifik yang terdapat pada rentetan stadium terdiferensiasi sel epitel. KLASIFIKASI Familia : Papovaviridae Genus : Papillomavirus

SIKLUS HIDUP Gambaran skematik dari kulit kutil (papilloma) Siklus hidup papillomavirus berkaitan dengan diferensiasi sel epitel. PENYAKIT YANG DITIMBULKAN Telah disebutkan sebelumnya bahwa da banyak penyakit yang ditimbulkan oleh papillomavirus. Diantaranya adalah kutil kulit pada tangan atau kaki hingga kutil pada penis, vagina dan dubur. Selain itu virus ini juga mengakibatkan papilloma laring dan kanker leher rahim (kanker serviks). 1. Kutil

Yang paling sering kita jumpai adalah kutil pada kulit biasanya terdapat di tangan atau di kaki dibandingkan dengan kutil kelamin. Kutil pada kulit merupakan penyakit yang tergolong ringan yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus. Kutil cenderung hilang secara spontan dengan berjalannya waktu. Tetapi paad penderita denagn imonosupresi akan mengalami peningkatan kejadian kutil dan neoplasia epitel vulva. Neoplasia berarti perkembangan baru sel yang tidak normal. Sehingga imun menjadi peranan yang sangat penting dalam perlindunagn terhadap infeksi oleh papillomavirus. 2. Papilloma Laring Papilloma laring sering ditemukan pada anak-anak, tetapi penyakit ini sebenarnya masih jarang terjadi. Ini disebabkan oleh HPV-6 dan HPV-11. Infeksi ini kebanyakan didapat si anak selama perjalanan melalui jalan lahir ibu dengan kutil genital. Pertumbuhan papilloma laring dapat menyumbat laring. Papilloma laring harus diangkat secara berulang-ulang melalui pembedahan. DNA virusnya dapat dideteksi pada jaringan normal laring penderita yang sedang kambuh. Deangan catatan bahwa infeksi laten ini dapat bertindak sebagai suatu lesi baru. Untuk penyembuhan papilloma laring dapat digunakan interferon yang sudah terbukti keberhasilannya dalam mengobati papilloma laring. 3. Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) Kanker serviks terjadi pada wanita. Penyakit ini disebabkan oleh HPV-16 atau HPV-18. HPV-16 atau HPV-18 dianggap merupakan risiko kanker yang tinggi. Penularan virus ini biasanya melalui hubungan seksual. Kemungkinan seorang wanita terinfeksi HPV selama kehidupan seksualnya mencapai 70%. Terutama pada wanita yang melalukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan akan semakin

mudah tertular oleh virus ini. Sedangkan faktor risiko yang dapat mempermudah terjadi karsinoma sel skuamosa adalah hubungan seksual diri, pasangan seksual yang banyak, merokok, dan pemakaian kontrasepsi oral. Kofaktor pada infeksi HPV tampak mempercepat perkembangan sel kanker. Dan adanya koinfeksi dengan virus herpes, klamidia, dan HPV duhubungkan dengan peningkatan risiko kanker serviks. Sebagian besar penderita kanker serviks berada pada stadium lanjut. Untuk mengatasi hal ini diperlukan fasilitas khusus untuk pengobatan seperti peralatan radioterapi yang hanya tersedia di beberapa kota besar saja. Sebagai contoh bias dilakukan skrining kanker serviks, servikografi atau dengan pemeriksaan visual secara langsung. Di samping mahal, pengobatan terhadap kanker stadium lanjut memberikan hasil yang tidak memuaskan dengan harapan hidup 5 tahun yang rendah. Maka dari itu lebih baik dilakukan pencegahan, memgingat biaya pengobatannya yang sanagt mahal. INFEKSI HPV HPV menginfeksi sel epitel squamous yang terstratifikasi dan melalui kaskade proses seluler, menstimulasi proliferasi seluler. Setelah terinfeksi HPV, sel dapat menjadi hiperplastik dan berkembang menjadi diplasia berat dan bahkan kanker infasif. Mikroabsorpsi di kulit atau mukosa, membuat HPV dapat masuk ke lapisan basal sel. HPV menginduksi sel untuk berploriferasi, membagi dan mengembang secara lateral. Ketika sel yang terinfeksi matang ke permukaan, replikasi virus dan pembentukan partikel virus terjadi pada permukaan suprabasilar. Ketika sel mencapai permukaan bagian atas epidermis atau mukosa, partikel virus terlepas dan dapat menginfeksi jaringan di dekatnya.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN TERHADAP INFEKSI OLEH HPV DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA : (terutama untuk infeksi HPV berisiko tinggi/kanker) 1. Penggunaan alat kontrasepsi yang dapat memberikan perlindungan. 2. Tidak merokok karena di dalam rokok sendiri terdapat bahanbahan yang bersifat karsinogen. 3. Banyak memakan sayur dan buah yang mengandung antioksidan. 4. Dengan operasi / pembedahan 5. Dengan radioterapi 6. Penggunaan vaksin Vaksin yang ditemukan sebagai pencegah infeksi olh HPV adalah VLP. Kebanyakan vaksin profilaktik merupakan partikel protein mirip virus (VLP) yang dibuat dari struktur protein yang dikenal sebagai L1. Hasil Penelitian telah memperlihatkan tingkat keamanan dan respon imun yang dihasilkan cukup baik dan menyatakan rekombinan partikel protein vaksin mirip virus (VLP) HPV dapat ditoleransi dengan baik dan dapat mencegah dengan sempurna (mendekati 100%) serangkaian infeksi virus HPV tipe 16. CARA PENGUNAAN VAKSIN Vaksin dapat diberikan pada kelompok umur 10 hingga 55 tahun. Vaksinasi pada pria sampai saat ini masih tidak diperlukan karena tidak cost effective. Vaksinasi dapat diberikan minimal oleh perawat terlatih. Pemeriksaan identifikasi DNA (Hibrid capture) tidak diperlukan sebelum vaksinasi. Vaksin diberikan 3 dosis pada bulan 0,1 dan bulan ke6. Penelitian yang ada saat ini hingga 5,5 tahun belum diperlukan boster. Vaksin juga dapat diberikan pada wanita dengan penyakit yang mengganggu imunitas (immunosupresi). Wanita dengan riwayat terinfeksi HPV atau lesi prakanker dapat diberikan meskipun efektivitasnya lebih rendah. Vaksin belum direkomendasikan bagi wanita hamil.

Daftar Pustaka Anonim, 2007, http://spiritia.or.id, Human Papilloma Virus, tanggal akses : 27 April 2008 Anonim, 2007, http://www.cdc.gov/std/hpv/,human Papilloma Virus, tanggal akses : 27 April 2008 Collier, L., 1998, Microbiology and Microbial infection, Edisi 9, Volume 1, Virology, 294, Oxford University Press, New York Jawetz,et all, 1995, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 20, 583-586, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Sjamsuddin,Sjahrul, 2001, Jurnal : Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks, Jakarta, tanggal akses : 29 April 2008