ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

ANALISIS USAHA KARAK (STUDI KASUS DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO) SKRIPSI. Oleh: Nurul Khotimah H

ANALISIS EFISIENSI AGROINDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KRECEK SINGKONG DI SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI JAMUR TIRAM PADA DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DI KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh: Lucky Yoga Adhiyana H

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PROFITABILITAS DAN EFISIENSI BUDIDAYA KOPI DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN GETAS SALATIGA

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA. Skripsi. Oleh : ARISTA HENY UNTARI H

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KONDISI USAHA UMKM MITRA BINAAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) SKRIPSI

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI KETELA RAMBAT KUNING DAN KETELA RAMBAT PUTIH DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR. Skripsi

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Oleh: MUJIYONO S

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS DAYA SAING BUAH STROBERI DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga)

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TEBU UNTUK PEMBUATAN GULA PASIR DAN GULA TUMBU DI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS

Kata kunci : Efisiensi Biaya, Pendapatan, Biaya, Pelaku Budidaya Bibit Jamur Tiram

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

AGUS PRANOTO

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PROFFITABILITAS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

ANALISIS KOMPARASI DISTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI JERUK DAN USAHATANI KOPI DI KABUPATEN KARO

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

ANALISIS EFISIENSI DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TEPUNG TAPIOKA PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN NGUNTORONADI SKRIPSI

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. 3 Industri Pengolahan 26,36 24,80 24,35 23,97 23,69 4 Listrik, Gas, dan Air 0,83 0,76 0,75 0,76 0,77

ANALISIS USAHA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus Vannamei) STUDI KASUS DI KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. Milly Puspasari, 2014 Analisis Deskriptif Usaha Batu Alam Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

Sartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

Betti L Sianturi 1), Hendrik 2), and Ridar Hendri 2)

Transkripsi:

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, Surakarta 57126, Telepon +62 271 637457 Email: syn2t@yahoo.com. Telp. 085643193101 Abstract: This research was motivated to know the sum of the cost, the income, profit, profitability and the efficiency level of rattan handycraft industry in the scale of UMKM at Gatak Subdistrict of Sukoharjo Regency. Basic method used was descriptive analysis. The method in determine the location of research was purposive, the area choosen was Gatak Subdistrict of Sukoharjo Regency. The sample of the village determination by using purposive sampling. The population in this research was all of the people belongs to the rattan handycraft industry which there in Gatak Subdistrict of Sukoharjo Regency which cosist of the sample taken was 30 respondent. The respondent determination of rattan handycraft industry in each village used simple sampling method. The result it of this research shown that the average of total cost rattan handycraft industry in Gatak Subdistrict of Sukoharjo Regency was Rp 90.658.727,11 per month. The average omset gotten by rattan industry was Rp 96.331.092,86 it means that the average profit gotten by industry of rattan was Rp 5.672.365,78 per month. Profitability of rattan industry in Gatak Subdistrict was 5,94%. Rattan industry in Gatak Subdistrict has efficiency value in amount of 1,06. Keywords: Rattan Handycraft, Cost, Income/omzet, Profit, Profitability, Business Efficiency. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas dan tingkat efisiensi industri kerajinan rotan skala UMKM di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Metode penentuan lokasi penelitian dengan sengaja (purposive), daerah yang dipilih adalah Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Penentuan sampel desa menggunakan metode purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku industri kerajinan rotan yang ada di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 responden. Penentuan responden industri kerajinan rotan pada masingmasing desa menggunakan metode simple random sampling (sampel acak sederhana). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total rata-rata industri sebesar Rp 90.658.727,11 per bulan. Penerimaan rata-rata yang diperoleh industri kerajinan rotan sebesar Rp 96.331.092,86 sehingga keuntungan rata-rata yang diperoleh industri kerajinan rotan sebesar Rp 5.672.365,78 per bulan. Profitabilitas industri sebesar 5,94%. Industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak memiliki nilai efisiensi sebesar 1,06. Kata kunci: Kerajinan Rotan, Biaya, Penerimaan, Keuntungan, Profitabilitas, Efisiensi Usaha.

PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian bangsa Indonesia. Hampir semua sektor yang ada di Indonesia tidak lepas dari sektor pertanian. Potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia menjadi negara yang subur dengan beraneka ragam flora dan fauna yang dapat tumbuh dan berkembang (Sudaryanto dan Syafa at, 2002). Sebagai negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian sebagai sumber penghidupan. Oleh karena itu perlu adanya pembangunan nasional yang bertumpu pada pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian harus lebih ditingkatkan agar dapat terwujud pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, salah satunya yaitu dengan adanya pengolahan hasil pertanian. Industri di Indonesia merupakan bagian penting dari sistem perekonomian nasional, karena berperan dalam mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui misi penyediaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan berperan dalam peningkatan perolehan devisa serta memperkokoh struktur industri nasional. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri di sektor pertanian salah satunya adalah industri rotan. Potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dalam pengembangan industri rotan disebabkan besarnya bahan baku yang dimiliki oleh Indonesia. Produksi rotan di Indonesia mencapai 17.217.441 ton per tahun (Rivai R Syam, 2006). Dari total produksi rotan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh industri yang berbahan baku rotan di Indonesia. Kabuapaten Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki jumlah industri pengolahan rotan di Jawa. Meskipun Kabupaten Sukoharjo bukan penghasil rotan namun Kabupaten Sukoharjo di Kecamatan Gatak merupakan sentra industri kerajinan berbahan baku rotan yang miliki jumlah unit industri dan nilai produksi yang cukup tinggi yaitu sebanyak 526 unit industri dengan nilai produksi Rp 325.970.500.000,00 (Disperindag Kabupaten Sukoharjo, 2012). Kenyaataan inilah yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analisis usaha Kecamatan Gatak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas dan efisiensi dari industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif analitik. Teknik penelitian dengan survey. Metode penentuan lokasi dengan purposive yaitu di Kecamatan Gatak dengan pertimbangan Kecamatan Gatak memiliki unit industri kerajinan rotan dengan jumlah tenaga kerja terbanyak di Kabupaten Sukoharjo. Penentuan desa sampel dilakukan

Tabel 1. Rata-rata Biaya Tetap Industri Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak No. Jenis Biaya Tetap Rata-rata per Bulan (Rp) Prosentase (%) 1. Penyusutan Peralatan 155.083,46 3,63 2. Sewa Tempat Industri 126.847,73 2,97 3. Pajak Bumi dan Bangunan 3.318,97 0,08 4. Biaya Pinjaman Bank 532.500,00 12,48 5. Bunga Modal Investasi 3.448.299,60 80,83 Jumlah 4.266.049,76 100 secara purposive sampling. Desa sampel yang dipilih yaitu Desa Trangsan, Dukuh, Kramat, dan Jamur. Penetapan jumlah reponden dilakukan secara proporsional dengan pengambil sampel sebanyak 30 reponden dan penentuan responden pada masing-masing desa dilakukan dengan menggunakan simple rondom sampling. Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan kekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pencatatan. Metode analisis data untuk mengetahui biaya mengunakan analisis biaya, mengetahui penerimaan menggunakan analisis penerimaan, mengetahui keuntungan menggunakan analisis keuntungan. Untuk menghitung profitabilitas menggunakan analisis profitabilitas dan untuk menghitung efisiensi usaha menggunakan analisis efisiensi keuntungan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis biaya Biaya merupakan salah satu faktor yang penting dalam melakukan suatu usaha yang merupakan nilai dari semua korbanan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang secara tetap dibayar atau dikeluarkan oleh produsen atau pengusaha dan besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi kerajinan rotan yang dihasilkan. Rata-rata biaya tetap pada Kecamatan Gatak dapat dilihat pada Tabel 1 yang menunjukkan bahwa jumlah rata-rata biaya tetap per bulan yang dikeluarkan oleh produsen Kecamatan Gatak adalah sebesar Rp 4.266.049,76 dengan sumber biaya tetap yang pertama berasal dari rata-rata biaya penyusutan peralatan yaitu sebesar Rp 155.083,46 (4,15%). Biaya tetap yang kedua yaitu biaya rata-rata sewa tempat industri rotan sebesar Rp 126.847,73 (3,40%). Biaya tetap yang ketiga yaitu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang digunakan untuk tempat prosuksi kerajinan rotan yaitu sebanyak sebesar Rp 3.318,97 (0,09%). Biaya tetap yang keempat yaitu rata-rata biaya pinjaman bank sebesar Rp 532.500,00 dan biaya

Tabel 2. Rata-rata Biaya Variabel Industri Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak No. Jenis Biaya Variabel Rata-rata Per Bulan (Rp) Prosentase (%) 1. Biaya Bahan Baku 52.043.664,46 59,87 2. Biaya Bahan Penolong 13.398.900,39 15,41 3. Biaya Tenaga Kerja 7.254.000,00 8,35 4. Biaya Transportasi 1.304.612,50 1,50 5. Biaya finishing 12.924.000,00 14,87 Jumlah 86.925.177,35 100 Tabel 3. Rata-rata Biaya Total Industri Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak No. Total Jenis Biaya Rata-rata per Bulan (Rp) Prosentase (%) 1. Total Biaya Tetap 4.266.049,76 4,68 2. Total Biaya Variabel 86.925.177,35 95,32 Biaya Total 91.191.227,11 100 tetap yang kelima yaitu rata-rata biaya bunga investasi sebasar Rp 3.448.299,60 atau 92,36% dari total biaya tetap yang dikeluarkan oleh Kecamatan Gatak. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi kerajinan rotan sampai dipasarkan, yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi kerajinan rotan yang dihasilkan. Rata-rata biaya variabel Industri dapat dilihat pada Tabel 2 yang menunjukan bahwa rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan oleh industri kerajinan rotan dalam per bulan sebesar Rp 86.925.177,35. Tabel 4. Rara-rata Produksi dan Penerimaan Industri Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak. No. Keterangan Rata-rata harga/unit (Rp) Rata-rata Produksi Per Bulan (unit) Nilai Total (Rp) 1. Kursi 188.508,70 241 45.487.967,89 2. Sketsel 188.333,33 210 39.550.000,00 3. Ayunan Bayi 79.250,00 143 11.293.125,00 Penerimaan rata-rata per produsen (Rp) 96.331.092,89

Tabel 5. Rata-rata Keuntungan Industri Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak No. Keterangan Rata-rata per bulan (Rp) 1. Penerimaan Total 96.331.092,89 2. Biaya Total 91.191.227,11 Keuntungan 5.139.865,78 Besarnya biaya variabel ini dipengaruhi oleh volume produksi kerajinan rotan yang dihasilkan, semakin besar volume produksi maka semakin besar pula biaya variabel yang dikeluarkan.biaya variabel pada industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak yang pertama berasal dari rata-rata biaya bahan baku rotan per bulan sebesar Rp 52.043.664,46 (59,87%). Biaya variabel yang kedua berasal dari ratarata biaya bahan penolong per bulan sebesar Rp 13.398.900,39 (15,41%). Biaya variabel yang ketiga berasal dari rata-rata biaya tenaga kerja per bulan sebesar Rp 7.254.000,00 (8,35%). Biaya variabel yang keempat berasal dari rata-rata biaya tenaga kerja per bulan sebesar Rp 1.304.615,50 (1,50%). Biaya variabel yang kelima berasal dari rata-rata biaya finishing per bulan sebesar Rp 12.924.000,00 (14,87%). Biaya Total Industri Kerajinan Rotan Biaya total dalam Industri merupakan hasil penjumlahan dari total biaya tetap dan total biaya variabel yang dikeluarkan selama proses produksi pembuatan kerajinan rotan sampai hasil kerajinan rotan dipasarkan. Besar rata-rata biaya total Kecamatan Gatak dapat dilihat pada Tabel 3 yang menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak selama satu bulan adalah sebesar Rp 91.191.227,11. Biaya terbesar yang dikeluarkan oleh industri kerajinan rotan adalah biaya variabel sebesar Rp 86.925.177,35 atau 95,32% dari biaya total. Hal ini disebabkan biaya variabel menyesuaikan dengan produksi kerajinan rotan dan tingginya harga dari bahan-bahan seperti bahan baku, bahan penolong, biaya finishing, biaya tenaga kerja dan biaya transportasi. Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp 4.266.049,76 atau 4,68% dari jumlah biaya total yang dikeluarkan oleh industri kerajinan rotan. Penerimaan Industri Kerajinan Rotan Penerimaan industri kerajinan rotan merupakan perkalian antara total produk (kursi, ayunan bayi, sketsel) yang diproduksi dengan harga per satuan produk (kursi, ayunan bayi, sketsel). Penerimaan Kecamatan Gatak dapat dilihat pada Tabel 4 yang menunjukkan bahwa rata-rata produksi industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak meliputi tiga jenis produk yaitu kursi, sketsel, ayunan bayi. Harga rata-rata per unit untuk kursi rotan yaitu sebesar Rp 188.508,70 dan rata-rata produksi

Tabel 6.Profitabilitas usaha Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak No. Keterangan Rata-rata per Responden (Rp) 1. Keuntungan Industri 5.139.865,78 2. Biaya Total 91.191.227,11 Profitabilias 5,64% sebanyak 241 unit per bulan dengan penerimaan sebesar Rp 45.487.967,89, untuk sketsel harga rata-rata per unit yaitu sebesar Rp 188.333,33 dan jumlah rata-rata produksi sebanyak 210 unit per bulan dengan penerimaan sebesar Rp 39.550.000,00, dan untuk jenis ayunan bayi dengan harga rata-rata per unit yaitu sebesar Rp 79.250,00 dan jumlah rata-rata produksi per bulan sebanyak 143 unit dengan penerimaan sebesar Rp 11.293.125,00. Total rata-rata penerimaan industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak sebesar Rp 96.331.092,89. Keuntungan Industri Kerajinan Rotan Keuntungan yang diperoleh pengrajin rotan merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Keuntungan rata-rata industri dapat dilihat pada Tabel 5 yang menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan total per industri kerajinan rotan sebesar Rp 96.331.092,89 dengan biaya total yang dikeluarkan rata-rata sebesar Rp 91.191.227,11. Dengan demikian, keutungan rata-rata yang diperoleh setiap industri kerajinan rotan selama satu bulan yaitu sebesar Rp 5.139.865,78. Profitabilitas usaha Profitabilitas merupakan hasil bagi antara keuntungan industri dengan biaya total yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk mengetahui besarnya profitabilitas dari industri dapat dilihat pada Tabel 6 yang menunjukkan bahwa profitabilitas atau tingkat keuntungan dari industri sebesar 5,64%. Hal ini berarti setiap penerimaan sebesar Rp 100,00 akan memperoleh keuntungan Rp 5,64. Industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak termasuk dalam kriteria menguntungkan, karena memiliki nilai profitabiltas lebih dari satu. Efisiensi usaha Kerajinan Rotan Efisiensi usaha kerajinan rotan di Kecamatan Gatak dapat dihitung menggunakan R/C ratio. Efisiensi merupakan perbandingan total penerimaan yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan industri. Efisiensi usaha kerajinan rotan di Kecamatan Gatak dapat dilihat pada Tabel 7 yang menunjukkan bahwa efisiensi usaha kerajinan rotan di Kecamatan Gatak sebesar 1,06. Hal ini berarti bahwa industri kerajinan rotan yang dijalankan efisien dengan nilai R/C rasio lebih dari satu. Nilai efisiensi usaha 1,06 berarti bahwa

Tabel 7. Efisiensi usaha Kerajinan Rotan di Kecamatan Gatak No. Keterangan Rata-rata per Responden (Rp) 1. Penerimaan Total 96.331.092,89 2. Biaya Total 91.191.227,11 Efisiensi usaha 1,06 Sumber : Analisi Data Primer, 2013 setiap Rp 100,00 biaya yang dikeluarkan oleh industri akan mendapatkan penerimaan 1,06 kali biaya yang telah dikeluarkan tersebut. Efisiensi usaha merupakan upaya yang dilakukan oleh industri untuk meminimumkan biaya produksi supaya penerimaan yang diperoleh industri lebih tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Gatak meminimumkan biaya transportasi dan biaya pemasaran. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis Kecamatan Gatak yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Biaya total rata-rata industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak sebesar Rp 91.191.227,11 per bulan. Penerimaan rata-rata yang diperoleh industri kerajinan rotan sebesar Rp 96.331.092,86 sehingga keuntungan rata-rata yang diperoleh industri kerajinan rotan sebesar Rp 5.139.865,78 per bulan. Profitabilitas industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak sebesar 5,64.Industri kerajinan rotan di Kecamatan Gatak memiliki nilai efisiensi sebesar satu. saran yang dapat diberikan yaitu: Untuk upaya meningkatkan keuntungan industri sebaiknya pengrajin tetap menjaga kualitas produk dan selektif dalam pemilihan bahan baku rotan. DAFTAR PUSTAKA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo. 2012. Data Pengusaha/Pengajin Industri Rotan Kabupaten Sukoharjo. Hernanto, F. 1993. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 2010. Positioning Paper KPPU Terhadap Kebijakan Ekspor Rotan. Jakarta. Sudaryanto, T dan N. Syafa at. 2002. Analisis Kebijaksanaan pengembangan Agribisnis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor. Syam, R. R. 2006. National Strategy for Promoting Sustainable Rattan Development in Indonesia. Indonesia.