I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Salah satu subsektor agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya sumbangan industri ini. Pertama produk pulp dan kertas harganya banyak ditentukan dalam nilai dollar, kedua komponen impor yang digunakan dalam proses produksi nilainya tidak lebih dari 30% dan terakhir produk pulp dan kertas cenderung banyak yang ditujukan untuk pasar luar negeri. Menurut Mansyur (Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia dalam Bisnis Indonesia, 21 Pebruari 2011) menjelaskan pemain industri pulp mengalami tekanan melalui penerbitan kebijakan yang bahkan meninjau ulang pemberian konsesi yang memiliki hutan primer dan gambut. Peninjauan ulang tersebut terkait dengan sumber bahan baku pulp yang berasal dari hutan alam yaitu kayu akasia, apabila tidak dikelola dan dikendalikan dengan baik maka akan dapat mengancam kelestarian sumber daya hutan dan lingkungan. Selain itu ketidakseimbangan antara ketersediaan bahan baku dengan kapasitas produksi pulp merupakan masalah yang berpengaruh sangat besar terhadap kelestarian sumberdaya alam jika tidak diantisipasi sejak dini, dimana kapasitas produksi pulp diatas kemampuan hutan menghasilkan kayu secara lestari. Konsensi hutan tanaman industri yang dimiliki pemain industri pulp dan kertas diperkirakan mencapai 4,3 juta ha. Hampir 70%-nya telah melakukan penanaman, sisanya yang 30% masih dikembangkan untuk ditanami. Target pengusaha industri pulp yang ingin mencapai tiga besar dunia pun semakin suram dengan adanya kebijakan LoI
dan tekanan LSM asing terhadap pemerintah. Sebagaimana diketahui sebelumnya Indonesia ditargetkan akan mencapai pemain ketiga terbesar setelah Amerika Serikat, Kanada dan Brazil yang berperan besar memasok kebutuhan 200 juta ton pulp dan kertas dunia. Padahal sebelumnya Indonesia dijagokan bisa menduduki peringkat tiga dunia dengan kapasitas produksi pulp dan kertas sebesar 80 juta ton per tahun. Saat ini produksi kertas Indonesia menduduki peringkat ke-12 dunia, dengan pangsa pasar 2,2% dari total produksi dunia yang mencapai 350 juta ton. Sedangkan produksi pulp Indonesia menduduki peringkat ke-9 dunia, dengan pangsa 2,5% dari total produksi dunia yakni 200 juta ton (Data Kemenperin, 2011). Selama 2004-2008, kapasitas produksi pulp nasional meningkat rata-rata 0,6% per tahun, yaitu dari 5,2 juta ton/ tahun menjadi 6,4 juta ton/ tahun. Pada tahun 2009, kapasitas terpasangnya naik lagi menjadi 6,9 juta ton/ tahun. Sementara itu, konsumsi kertas dunia naik 25-3% per tahun. Pertumbuhan konsumsi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pabrik pulp dan kertas di Indonesia. Kapasitas produksi pulp nasional dan besarnya peningkatan produksi, terlihat pada tabel 1. Tabel 1. Kapasitas Produksi Pulp Nasional dan Besarnya Peningkatan Produksi No Tahun Kapasitas Produksi (ton) Peningkatan Produksi (ton) 1 2004 5.200.000 2 2005 5.500.000 300.000
3 2006 5.800.000 300.000 4 2007 6.100.000 300.000 5 2008 6.400.000 300.000 6 2009 6.900.000 500.000 7 2010 7.900.000 1.000.000 Sumber : Data Kementerian Perindustrian, 2011 PT. Kertas Nusantara merupakan salah satu pemain dalam industri pulp dan kertas yang memproduksi 100% pulp. Dari tahun 2004-2010 PT. Kertas Nusantara memproduksi pulp dengan jumlah hasil produksi di bawah kapasitas produksi terpasang. Hal ini ditunjukkan pada tabel 2. Kapasitas Produksi PT. Kertas Nusantara (2004-2010) Tabel 2. Kapasitas Produksi PT. Kertas Nusantara dari tahun 2004-2010 No Tahun Kapasitas Produksi (ton) Penurunan Produksi (%) 1 2004 300.000 43 2 2005 325.000 48 3 2006 350.000 33 4 2007 325.000 48 5 2008 300.000 43 6 2009 325.000 48 7 2010 300.000 43 Sumber : diolah dari Bagian Produksi PT. Kertas Nusantara Target ekspor pulp PT. Kertas Nusantara adalah 80-85% dari hasil produksi sedangkan dalam pencapaiannya PT. Kertas Nusantara bisa melakukan ekspor 50% dari hasil produksi. Hal ini ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3. Jumlah Ekspor PT. Kertas Nusantara No Tahun Kapasitas Produksi Jumlah Ekspor 1 2004 300.000 150.000 2 2005 325.000 162.500 3 2006 350.000 175.000 4 2007 325.000 162.500 5 2008 300.000 150.000
6 2009 325.000 162.500 7 2010 300.000 150.000 Sumber : diolah dari Agen Pemasaran PT. Kertas Nusantara Target perusahaan banyak yang belum tercapai maka dibutuhkan strategi untuk pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan bekerja dengan intregritas dan komitmen kepada pelanggan, karyawan dan para pemegang saham dalam waktu yang bersamaan dan mengoperasikan sebuah proses dan untuk menyediakan produk yang memenuhi standar baik standar dari indusri, pemerintah dan internasional. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan evaluasi, pembenahan dan perumusan strategi pengembangan PT. Kertas Nusantara yang telah dijalankan kearah yang lebih baik. 1. 2. Rumusan Masalah Setelah 20 tahun menjadi salah satu bagian dari industri pulp, PT. Kertas Nusantara bukanlah pemain baru. PT. Kertas Nusantara memiliki 1000 karyawan yang terdiri dari 200 orang untuk manajemen perusahaan dan 800 orang buruh. PT. Kertas Nusantara telah berkomitmen untuk menjadi seorang pemimpin lingkungan melalui kebijakan tidak menebang hutan perawan, mengelola lahan hutan sendiri untuk mencapai kehutanan yang berkelanjutan. Masalah utama yang dihadapi PT. Kertas Nusantara yaitu produksi masih dibawah kapasitas produksi terpasang dan pencapaian ekspor PT. Kertas Nusantara 50% dari total produksi sedangkan target ekspor pulp sebesar 80-85% dari total hasil produksinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan bahan baku yang mempengaruhi kapasitas produksinya dibawah kapasitas produksi terpasang yang dimiliki PT. Kertas Nusantara. Selain itu masalah yang dihadapi oleh PT. Kertas Nusantara antara lain adalah kualitas produk yang dihasilkan dari kayu akasia belum dapat ditemukan bahan baku alternatif yang mempunyai kualitas yang sama yaitu pulp
grade A, kelemahan perusahaan mencari modal kerja dan investasi tambahan, kurangnya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perusahaan berkomitmen kepada pelanggan, karyawan dan para pemegang saham untuk mengoperasikan sebuah proses dan untuk menyediakan produk yang memenuhi standar internasional, pemerintah dan industri. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi, PT. Kertas Nusantara harus dapat menemukan strategi untuk mengembangkan PT. Kertas Nusantara. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka terdapat permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini, yakni sebagai berikut : 1. Faktor kekuatan dari dalam dan dari luar apa saja yang menghambat pengembangan PT. Kertas Nusantara? 2. Alternatif strategi apa saja yang tepat untuk pengembangan PT. Kertas Nusantara? 3. Strategi apa yang layak untuk diimpelemtasikan untuk pengembangan PT. Kertas Nusantara? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi faktor kekuatan dari dalam dan dari luar yang mempengaruhi pengembangan PT. Kertas Nusantara. 2. Mencari alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan PT. Kertas Nusantara. 3. Memilih strategi yang paling layak diimplementasikan untuk pengembangan PT. Kertas Nusantara.
Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB