KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-833.PL TAHUN 1995 TENTANG BENTUK DAN PENGGUNAAN CAP KEIMIGRASIAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA. No.1331, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Cap Imigrasi. Bentuk. Penggunaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1331, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Cap Imigrasi. Bentuk. Penggunaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Nomor: 32 TAHUN 1994 (32/1994) TENTANG VISA, IZIN MASUK, DAN IZIN KEIMIGRASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG. Nomor: 32 TAHUN 1994 (32/1994) TENTANG VISA, IZIN MASUK, DAN IZIN KEIMIGRASIAN

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

-2-2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1994 TENTANG VISA IZIN MASUK, DAN IZIN KEIMIGRASIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 32 TAHUN 1994 TENTANG VISA, IZIN, MASUK, DAN IZIN KEIMIGRASIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Nomor: 32 TAHUN 1994 (32/1994) TENTANG VISA, IZIN MASUK, DAN IZIN KEIMIGRASIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.04-PW TAHUN 1995 TENTANG PENDAFTARAN ORANG ASING MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-658.IZ TAHUN 2003 TENTANG KEMUDAHAN KHUSUS KEIMIGRASIAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-314.IL TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA TINDAKAN KEIMIGRASIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-316.PR Tahun 1995 TENTANG SUMBER DATA, PENGOLAHAN DATA DAN PENYAMPAIAN LAPORAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-310.IZ TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA ALIH STATUS IZIN KEIMIGRASIAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.GR TAHUN 2010 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.05-IZ TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02-IZ TAHUN 2003 TENTANG

BERITA NEGARA. No.1370, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pendaftaran. Anak Kewarganegaraan Ganda. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Keimigrasian. Visa. Perubahan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemba

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemba

MENTRI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

PERATURAN MENTRI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN

BERITA NEGARA. No.1834, 2015 KEMENKUMHAM. TPI. Masuk dan Keluar. Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PEMROSESAN IZIN TINGGAL BAGI WARGA NEGARA ASING MAHASISWA, PENELITI DAN TENAGA KERJA ASING BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh Wawan Anjaryono,SE,MH

-2- Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nom

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

9 Oktober 2013 Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Terbatas. Bekerja. Berlibur. Kemudahan.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN MEMPEROLEH VISA DAN IZIN MASUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2009 TANGGAL 28 MEI 2009

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 1993 TENTANG PEMBERIAN SURAT KETERANGAN FISKAL LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN TINGGAL BAGI ORANG ASING DI WILAYAH INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1994 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 36 TAHUN 1994 TENTANG SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1994 TENTANG SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAMA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1994 TENTANG: SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASAI MANUSIA

PP 26/1999, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHAKIMAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR IMI-1489.UM TAHUN 2010 TENTANG PENANGANAN IMIGRAN ILEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN

KEBIJAKAN BEBAS VISA KUNJUNGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR F.565.IZ Tahun 1992 T E N T A N G

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 1995 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA WARGA NEGARA ASING PENDATANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 53/PJ/2008 TENTANG

2015, No IndonesiaTahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tent

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

IZIN TINGGAL KUNJUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENKUMHAM. Izin Tinggal Tetap. Alih Status. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-833.PL.03.10 TAHUN 1995 TENTANG BENTUK DAN PENGGUNAAN CAP KEIMIGRASIAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Keimigrasian perlu diatur mengenai Bentuk dan Penggunaan Cap Tanda Masuk, Cap Tanda Bertolak, Cap Pengambilan Dokumen dan Cap Perpanjangan Izin Keimigrasian; b. bahwa dalam rangka memudahkan pelaksanaan tugas Keimigrasian dan untuk keseragaman dipandang perlu untuk menghimpun semua Bentuk Cap Keimigrasian dalam suatu Ketentuan; c. Bahwa beradasrkan pertimbangan tersebut dalam huruf a dan b, maka perlu dibuat Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi tentang bentuk dan Penggunaan Cap keimigrasian. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1994 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pencegahan dan Penangkalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3561); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3563); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3562); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1994 tentang Smart Perjanjian Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994

Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3572); 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 Tentang Susunan Organisasi Departemen sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir untuk Departemen Kehakiman degan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1988; 7. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.02-PR.07.10 Tahun 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman; 8. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.02-IZ.01.02 Tahun 1983 Tentang Bebas Visa Kunjungan Singkat sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.01-IZ.01.02 Tahun 1995; 9. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.01-IZ.01.02 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Wraga negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing; 10. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.02-IZ.01.02 Tahun 1995 tentang Visa Singgah, Visa Kunjungan, Visa Tinggal Terbatas, Izin Masuk dan Izin keimigrasian; 11. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.02-PW.09.02 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pengolahan Data dan Informasi Keimigrasian; 12. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.02-PW.09.02 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pengawasan, Pengajuan Keberatan Orang Asing dan Tidak Keimigrasian; 13. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.03-PW.09.02 Tahun 1995 tentang Pencegahan dan Penangkalan Bersifat Keimigrasian; 14. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.04-PW.09.02 Tahun 1995 tentang Pendaftaran Orang Asing. MEMUTUSKAN : Memutuskan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI TENTANG BENTUK DAN PENGGUNAAN CAP KEIMIGRASIAN. BAB I BENTUK

BAGIAN PERTAMA CAP VISA Pasal 1 (1). Cap Visa, berbentuk segi empat dengan ukuran 8 cm x 60 cm (2). Cap Visa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam Bahasa Inggris sebagai berikut : a. Tulisan REPUBLIC OF INDONESIA b. Jenis Visa / Type of Visa c. Nomor & indek Visa / Index & Visa Number d. Valid for single / Multiple Journy (s) e. Nama / Name f. Jangka Keberadaan / Length of stay g. Masa berlaku visa?expiration date h. Izin / Authorization DIRJENIM i. No. j. Date k. Tempat pengeluaran / Place Issue l. Tanggal pengeluaran / Date of issue m. Dasar hukum pemberian visa. (3). Bentuk Cap Izin Visa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 2 (1) Cap Visa Saat Kedatangan, berbentuk segi empat dengan ukuran 8 cm x 60 cm (2). Cap Visa Saat Kedatangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam Bahasa Inggris sebagai berikut : a. Tulisan REPUBLIC OF INDONESIA b. Jenis Visa / Type of Visa c. Nomor & indek Visa / Index & Visa Number d. Valid for single / Multiple Journy (s) e. Nama / Name

f. Jangka Keberadaan / Length of stay g. Masa berlaku visa?expiration date h. Izin / Authorization DIRJENIM i. No. j. Date k. Tempat pengeluaran / Place Issue l. Tanggal pengeluaran / Date of issue m. Dasar hukum pemberian visa (3). Bentuk Cap Visa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Kedua Cap Izin Masuk Pasal 3 (1) Cap Izin Masuk Singgah atau Kunjungan berbentuk segiempat dengan ukuran 4 cm x 3,5 cm; (2) Cap Izin Masuk Singgah atau Kunjungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. IMIGRASI INDONESIA b. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang memberikan Izin Masuk ; c. VISIT TRANSIT d. PERMITTED TO ENTER AND REMAIN e. Kolom Tanggal ; f. IN INDONESIA FOR... DAYS ; g. FROM THE DATE SHOWN ABOVE ; h. Dasar hukum pemberian Izin Masuk pemegang KPP APEC; k. Kode Cap ; (3). Bentuk Cap Izin Masuk Visa Singgah atau Kunjungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 4 (1) Cap Izin Masuk Bebas Visa Kunjungan Singkat berbentuk, segi empat dengan ukuran 4 cm x 3,5 cm;

(2) Cap Izin Masuk Bebas Visa Kunjungan Singkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. IMIGRASI INDONESIA b. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang memberikan Izin Masuk ; c. VISIT TRANSIT d. PERMITTED TO ENTER AND REMAIN e. Kolom Tanggal ; f. IN INDONESIA FOR... DAYS ; g. FROM THE DATE SHOWN ABOVE ; h. Dasar hukum pemberian Izin Masuk pemegang KPP APEC; k. Kode Cap ; (3). Bentuk Cap Izin Masuk Bebas Visa Kunjungan Singkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 5 (1) Cap Izin Masuk untuk Awak Alat Angkut, berbentuk segi empat dengan ukuran 4 cm x 3,5 cm; (2) Cap Izin Masuk Awak Alat Angkut, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. IMIGRASI INDONESIA b. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang memberikan Izin Masuk ; c. Crew Visit d. Permitted To Enter And Remain e. Kolom Tanggal ; f. Daving Transpotation mode s stay in Indonesia not exceeding sixty days g. Dasar hukum pemberian Izin Masuk Masuk untuk Awak Alat Angkut h. Kode Cap ; (3). Bentuk Cap Izin Masuk untuk Awak Alat Angkut, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 6 (1) Cap Izin Masuk dengan Visa Tinggal Terbatas, berbentuk segiempat dengan ukuran 4 cm x 3,5 cm;

(2) Cap Izin Masuk dengan Izin Tinggal Terbatas, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. ADMISSION b. Permitted To Enter and due to report at Immigration office in... within 07 (seven) days from date here of. c. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan tanggal pemebrian d. Kode Cap e. Immigration officer f. Dasar hukum pemberian Izin Masuk dengan Visa Tinggal Terbatas (3). Bentuk Cap Izin Masuk dengan Visa Tinggal Terbatas, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Ketiga Cap tanda Masuk atau Cap Izin Masuk Dinas/Diplomatik dan Cap Tanda Bertolak Pasal 7 (1) Cap Tanda Masuk atau Cap Izin Masuk Dinas/Diplomatik, berbentuk segienam dengan ukuran sisi laur 1,9 dan sis dalam 1,8 cm; (2) Cap Tanda Masuk atau Cap Izin Masuk Dinas/Diplomatik, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang memberikan Tanda Masuk atau Izin Masuk. b. Kode Cap c. KEDATANGAN / ARRIVAL d. Kolom Tanggal e. IMMIGRATION INDONESIA f. Dasar hukum pemberian (3). Bentuk Cap Tanda Izin Masuk atau Cap Izin Masuk Dinas/Diplomatik, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 8 (1) Cap Tanda Bertolak, berbentuk segitiga dengan ukuran sisi laur 5,2 X 3,7 Cm dan sisi dalam 5,1

X 3,5 Cm (2) Cap Tanda Bertolak, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang memberikan Tanda Masuk atau Izin Masuk. b. Kode Cap c. BERANGKAT - DEPARTURE d. Kolom Tanggal e. IMMIGRATION INDONESIA f. Dasar hukum pemberian Tanda Bertolak (3). Bentuk Cap Tanda Bertolak, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Keempat Cap Penolakan Izin Masuk Pasal 9 (1) Cap Tanda Penolakan Izin Masuk, berbentuk lingkaran luar berdiameter 3,4 cm dan lingkaran dalam berdimater 3,3. (2) Cap Tanda Penolakan Izin Masuk, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. IMMIGRATION INDONESIA b. Kode Cap c. Tempat Kantor Imigrasi atau Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang menolak Izin Masuk d. DENIED ENTRY e. Dasar hukum Penolakan Izin Masuk f. Namor (3). Bentuk Cap Penolakan Izin Masuk, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Kelima Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian

Pasal 10 (1) Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian, berbentuk segi empat dengan ukuran 6,5cm X 5 cm. (2) Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. KEMUDHAN KHUSUS KEIMIGRASIAN / SPECIAL IMMIGRATION FACILITATION PERMIT b. Nomor c. Diizinkan tinggal di / Permitted to stay in INDONESIA d. Sampai dengan / Until e. Pekerjaan / Accupation f. Izin / Authorization DIRJENIM g. Nomor h. Tempat dan tanggal pengeluaran i. Dasar hukum pemberian Kemudahan Khusus Keimigrasian. (3). Bentuk Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Keenam Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas Keimigrasian Izin Tinggal dan Cap Pendaftaran Orang Asing Pasal 11 (1) Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap berbentuk segi empat dengan ukuran 4,5cm X 2,5 cm. (2) Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas arau Izin Tinggal Tetap, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut: a. ITAS / ITAP b. No c. Berlaku s/d d. Tempat dan tanggal pengeluaran e. Pejabat Imigrasi

f. Dasar hukum pemberian masa berlakunya Pemberian Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap (3). Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 12 (1) Cap Pendaftaran Orang Asing, berbentuk segi empat dengan ukuran 4,5cm X 2,5 cm. (2) Cap Pendaftaran Orang Asing, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. POA b. Nomor c. Tempat dan tanggal pengeluaran d. Pejabat Imigrasi e. Dasar hukum Pendaftaran Orang Asing (3). Bentuk Cap Pendaftaran Orang Asing, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Ketujuh Cap Perpanjangan Izin keimigrasian Dan Izin Tetap Singgah Pasal 13 (1) Cap Perpanjangan Izin Keimigrasian, berbentuk segi empat dengan ukuran 5cm X 3,5 cm. (2) Cap Perpanjangan Izin Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. Kolom Nomor b. Perpanjangan s/d EXTENDED TILL c. Tempat dan tanggal pengeluaran d. Chief Immigration office e. Dasar hukum Perpanjangan Izin Keimigrasian

(3) Bentuk Cap Perpanjangan Izin Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 14 (1) Cap Izin Tetap Singgah, berbentuk segi empat dengan ukuran 5,5 cm X 2,5 cm. (2) Cap Izin Tetap Singgah, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. Nomor b. PERMITTED FOR TRANSIT UNTIL c. Tempat dan tanggal pengeluaran d. Chif Immigration office (3) Bentuk Cap Izin Tinggal Tetap, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Kedelapan Cap Perpanjangan izin Masuk Kembali Pasal 15 (1) Cap Perpanjangan Izin Masuk Kembali, berbentuk segi empat dengan ukuran 5 cm X 4 cm. (2) Cap Perpanjangan Izin Masuk Kembali, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. EXTENSION OF RE-ENTRY PERMIT b. Nomor / Number c. Izin Dirjenim / Authorization No d. Diizinkan Masuk Kembali ke Indonesia / Permitted for Re-entry to Indonesia e. Sampai dengan / Until (3) Bentuk Cap Perpanjangan Izin Masuk Kembali, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Kesembilan Cap Pengembalian Dokumen Imigrasi Pasal 16

(1) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi bagi pemegang Izin Tinggal Terbatas dan Izin Tinggal Tetap yang tak lagi tinggal di Indonesia, berbentuk segi empat dengan ukuran 6 cm X 4 cm. (2) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. Kolom Nomor b. Dokumen dikembalikan / Document Surrendered c. Diizinkan meninggalkan wilayah RI / Permitted to leave RI teretory d. Dalam waktu... Hari / Whithin... day e. Tempat dan tanggal pengeluaran f. Chif Immigration office (3) Bentuk Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 17 (1) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia atau meninggal dunia, berbentuk segi empat dengan ukuran 6 cm X 4 cm. (2) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatancatatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. DICABUT b. NOMOR c. DOKIM d. BPOA e. DENGAN ALASAN f. BERDASARKAN (3) Bentuk Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Bagian Kesepuluh Cap Tindakan Keimigrasian Pasal 18 (1) Cap Tindakan Keimigrasian, berbentuk segi empat dengan ukuran 6 cm X 1,5 cm.

(2) Cap Tindakan Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi catatan-catatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai berikut : a. No b. Diperintahkan Meninggalkan Wilayah R.I. / Should leave R.I. Territory c. Dalam waktu... Hari / Whithin... day d. Tempat dan tanggal pengeluaran e. Pejabat Imigrasi / Immigration officer f. Dasar hukum Pemberian Tindakan Keimigrasian (3) Bentuk Cap Tindakan Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. BAB III PENGGUNAAN BAGIAN PERTAMA Cap Visa Pasal 19 Cap Visa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan dalam rangka pemberian visa dengan cara mencantumkan pada kolom jenis visa : a. Huruf A untuk Visa Singgah b. Huruf B untuk Visa Kunjungan c. Huruf C untuk Visa Tinggal Terbatas d. Huruf D untuk Visa Kunjungan Kolektif e. Huruf E untuk Visa Multiple Pasal 20 Cap Visa Saat Kedatangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digunakan dalam rangka pemberian visa dengan cara mencantumkan pada kolom jenis visa : a. Huruf A untuk Visa Singgah b. Huruf B untuk Visa Kunjungan c. Huruf D untuk Visa Kunjungan Kolektif Bagian Kedua Cap Izin Masuk

Pasal 21 Cap Izin Masuk Singgah atau Kunjungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 digunakan dalam rangka pemberian Izin Masuk kepada Orang Asing yang memiliki Visa Singgah atau Kunjungan dengan mencoret kata : a. Visit untuk Izin Masuk dengan Visa Singgah b. Transit untuk Izin Masuk dengan Visa Kunjungan Pasal 22 Cap Izin Masuk Bebas Visa Kunjungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 digunakan dalam rangka pemberian Izin Masuk kepada Warga Negara Asing yang dibebaskan dari keharusan memiliki visa. Pasal 23 Cap Izin Masuk untuk Awak Alat Angkut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 digunakan dalam rangka pemberian Izin Masuk kepada Orang Asing yang sedang bertugas sebagai Awak Alat Angkut pada alat angkut yang berlabuh atau berada di Wilayah Republik Indonesia. Pasal 24 Cap Izin Masuk dengan Visa Tinggal Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 digunakan dalam rangka pemberian Izin Masuk kepada Warga Negara Asing yang memiliki Visa Tinggal Terbatas. Bagian Ketiga Cap Tanda Masuk atau Cap Izin masuk Dinas / Diplomatik dan Tanda Bertolak Pasal 25 Cap Izin Masuk atau Cap Izin Masuk Dinas / Diplomatik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 digunakan dalam rangka : a. Pemberian legalitas kepada Warga Negara Indonesia bahwa mereka masuk ke wilayah Indonesia telah melalui pemeriksaan Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi. b. Pemberian izin Masuk bagi Pemegang Izin Masuk kembali dan Pemegang Visa Dinas / Diplomatik. Pasal 26 Cap Tanda Bertolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 digunakan dalam rangka pemberian legelitas

kepada Warga Negara Indonesia dan Orang Asing bahwa mereka keluar wilayah Indonesia telah melalui pemeriksaan Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Bagian Keempat Cap Penolakan Izin Masuk Pasal 27 (1) Cap Penolakan Izin Masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 digunakan dalam rangka pemberian izin penolakan izin Masuk kepada Orang Asing yang tidak diizinkan masuk ke wilayah Indonesia berdasrkan Pasal 8 dan Pasal 22 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992. (2) Penggunaan Cap Penolakan Izin Masuk, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2K5 dan mencoret pasal yang tidak perlu. Bagian Kelima Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian Pasal 28 (1) Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 digunakan dalam rangka pemberian perpanjangan Kemudahan Khusus Keimigrasia. (2) Penggunaan Cap Kemudahan Khusus Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2N2. Bagian Keenam Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap dan Cap Pendaftaran Orang Asing Pasal 29 (1) Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 digunakan dalam rangka pemberian bukti bahwa telah diberikan Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggal Tetap. (2) Penggunaan Cap Bukti Pemberian Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan carat mencoret : a. Kata ITAP untuk pemberian atau perpanjangan Izin Tinggal Terbatas, dengan mencantumkan Register 2C1 atau 2C2 dan masa berlaku Izin Tinggal Terbatas. b. Kata ITAP untuk pemberian atau perpanjangan Izin Tinggal Tetap, dengan mencantumkan Register 2D1 atau 2D3 dan masa berlaku Izin Tinggal Tetap.

Pasal 30 (1) Cap Pendaftaran Orang Asing, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 digunakan dalam rangka pemberian bukti bahwa Orang Asing telah melaksanakan Pendaftaran Orang Asing. (2) Penggunaan Cap Pendaftaran Orang Asing, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2G1. Bagian Ketujuh Cap Prpanjangan Izin Keimigrasian Pasal 31 (1) Cap Perpanjangan Izin Keimigrasian sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 13 digunakan dalqam rangka pemberian perpanjangan Izin Kunjungan, Perpanjangan sementara Izin Tinggal Terbatas dan perpanjangan sementar Izin Tinggal Tetap. (2) Penggunaan Cap Perpanjangan Izin Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register : a. 2B1 Untuk perpanjangan izin Kunjungan b. 2C5 untuk perpanjangan sementara Izin Tinggal Terbatas dan c. 2D4 untuk perpanjangan sementara Izin Tinggal Tetap Pasal 32 (1) Cap Izin Tetap Singgah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 digunakan dalam rangka pemberian Izin untuk Tetap Singgah bagi pemegang Izin Singgah yang karena suatu keadaan diluar kemampuannya belum dapat segera keluar wilayah Indonesia. (2) Penggunaan Cap Izin Tetap Singgah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2B2. Bagian Kedelapan Cap Perpanjangan Izin Masuk Kembali Pasal 33 (1) Cap Perpanjangan Izin Masuk Kembali, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 digunakan dalam rangka pemberian Perpanjangan Izin Masuk Kembali oleh Perwakilan Republik Indonesia di Luar negeri. (2) Penggunaan Cap Perpanjangan Izin Masuk Kembali, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2L2 Bagian Kesembilan Cara Pengambilan Dokumen Imigrasi Pasal 34 (1) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 digunakan dalam rangka pemberian batas waktu meninggalkan Indonesia bagi pemegang Izin Tinggal Terbatas dan Izin Tinggal Tetap yang meninggalkan Indonesia tanpa Izin Masuk Kembali dan pemberian bukti bahwa dokumen Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggal Tetap tersebut telah dikembalikan. (2) Penggunaan Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2G3 dan dengan mencantumkan Nomor register Dokumen Imigrasi yang telah dikembalikan. Pasal 35 (1) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 digunakan dalam rangka : a. Pemberian batas waktu meninggalkan Indonesia bagi Orang Asing Pemegang Izin Tinggal Terbatas Kemudahan Khusus Keimigrasian yang meninggalkan Indonesia tanpa izin Masuk Kembali dan tidak bersamaan dengan alat angkut. b. Pemberian batas waktu meninggalkan Indonesia bagi Orang Asing Pemegang Izin Kunjungan Bebas Visa Kunjungan Singkat, karena suatu hal diluar kemampuannya tidak dapat meninggalkan Indonesia setelah Izin Kunjungannya berakhir. c. Pemberian batas waktu meninggalkan Indonesia bagi Orang Asing yang pada saat ditolak Perpanjangan Izin Keimigrasiannya tersebut telah habis masa berlakunya. d. Pemberian batas waktu meninggalkan Indonesia bagi Awak Kapal Asing yang ke luar wilayah Indonesia tidak dengan kapalnya. (2) Penggunaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) : a. Huruf a dilaksanakan dengan mencantumkan register 2G3 dan mencoret kata Dokumen Dikembalikan / Docoument Surenderet. b. Huruf b dan huruf d dilaksanakan dengan mencantumkan register 2K2 dan mencoret kata Dokumen Dikembalikan / Docoument Surenderet. c. Huruf c dilaksanakan dengan mencantumkan register 2K3 dan mencoret kata Dokumen Dikembalikan / Docoument Surenderet.

Pasal 36 (1) Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 digunakan dalam rangka pemberian bukti tanda bahwa dokumen Imigrasi tersebut telah dikembalikan. (2) Penggunaan Cap Pengambilan Dokumen Imigrasi, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2G3. Bagian Kesepuluh Cap Tindakan Keimigrasian Pasal 37 (1) Cap Tindakan Keimigrasian,, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 digunakan dalam rangka Pemberian Tindakan Keimigrasian kepada Orang Asing yang terkena Tindakan Keimigrasian. (2) Penggunaan Cap Tindakan Keimigrasian, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan mencantumkan Register 2K1. BAB III PENUTUP Pada saat berlakunya Keputusan ini : Pasal 38 1. Bentuk Cap Bebas Visa Kunjungan Singkat sebagaimana dimaksud dalam lapiran 1 Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F-963.IZ.01.02 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Visa Kunjungan. 2. Bentuk Cap Visa sebagaimana dimaksud dalam lapiran 1 dan Bentuk Cap Visa Saat Kedatangan sebagaimana dimaksud dalam lapiran 2 Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F-306.IZ. 01.10 Tahun 1995 tentang Bentuk, Pencoretan dan penomoran Visa. 3. Bentu Cap Izin Masuk sebagaimana dimaksud dalam lapiran 1 dan Bentuk Cap Tindakan keimigrasian sebagaimana dimaksud dalam lapiran 8 Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F-314.11.02.10 Tahun 1995 tentang Tata Cara Tindakan keimigrasian. 4. Bentuk Cap izin Tetap Singgah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka III B. I a. ). Bentuk Cap izin Tetap Singgah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka Va DAN Bentuk Cap perpanjangan Izin Kunjungan sebagaimana dimaksud dalam lapiran y. B. Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F-3D2.17.01.10 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemberian, Perpanjangan, Penolakan dan Gugurnya Izin Keimigrasian. 5. Bentuk Cap Perpanjangan Re-entry Permit sebagaimana dimaksud dalam lapiran Petunjuk

Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F308.17.IZ.03.01 Tahun 1995 tentang Tata cara Pemberian dan Penolakan Izin Masuk Kembali. Pasal 39 Keputusan ini berlaku mulai tanggal 02 Januari 1996. Ditetapkan di : Jakarta, Pada tanggal : 8 Nopember 1995 DIREKTUR JENDRAL IMIGRASI ttd P R A N O W O