IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 2 MATARAM PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN PILIHAN GANDA BERALASAN JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Oleh YUDI MIFTAHUL ROHMANI E1A 12 61 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 216 1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125 Telp. (37) 623873 HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI Jurnal yang disusun oleh : Yudi Miftahul Rohmani NIM. E1A1261 dengan judul Identifikasi Miskonsepsi Peserta Didik SMAN 2 Mataram pada Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Manusia dan Hewan dengan Menggunakan Pilihan Ganda Beralasan telah diperiksa dan disetujui. 2
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMAN 2 MATARAM PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN PILIHAN GANDA BERALASAN Yudi Miftahul Rohmani 1), Syamsul Bahri 2), M. Yamin 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No.62, Mataram Email: yudimiftahulrohmani@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian deskriptif yang bertujuan menentukan adanya miskonsepsi peserta didik, menghitung persentase miskonsepsi, mengetahui letak miskonsepsi tertinggi pada subkonsep pernapasan manusia dan hewan di SMA Negeri 2 Mataram pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia dan Hewan. Sampel penelitian berjumlah 59 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling dari seluruh peserta didik SMA Negeri 2 Mataram kelas XI IPA Tahun Ajaran 215/216. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi berupa tes pilihan ganda beralasan tertutup. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat peserta didik yang mengalami miskonsepsi pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia dan Hewan yang tergolong sangat rendah yaitu sebesar 14%. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada subkonsep volume dan kapasitas paru-paru dengan persentase 38,98%. Kata-kata Kunci: Miskonsepsi, Tes Pilihan Ganda Beralasan Tertutup 3
THE IDENTIFICATION MISCONCEPTION OF STUDENTS OF SMAN 2 MATARAM ON HUMAN AND ANIMAL RESPIRATORY SYSTEM TOPIC BY USING THE CLOSED-REASONED MULTIPLE CHOICE INSTRUMENT Yudi Miftahul Rohmani 1), Syamsul Bahri 2), M. Yamin 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No.62, Mataram Email: yudimiftahulrohmani@gmail.com ABSTRACT Identification misconception of students of SMAN 2 Mataram on human and animal respiratory system topic by using the closedreasoned multiple choice instrument has been conducted. This descriptive is design research to know misconception of students, to count the percentage of misconception, and also to know the most misconception incidence on human and animal respiratory subconcept at students of 11 th grade science class of SMA Negeri 2 Mataram academic year of 215/216. The sample of this research was 59 students which is taken by using purposive sampling technique. The instrument is used to identify the misconception was closed-reasoned multiple choice. The result shows that the incidence of student with misconception is just 14%, and this percentage is cathegorized a very low. The highest number of student with misconception occur on the lung capacity and volume sub-concept with precentage of 38,98%. Keywords: Misconcepion, closed-reasoned multiple choice, 4
PENDAHULUAN Permasalahan pendidikan yang mendasar sering berkaitan dengan penanaman konsep yang terkadang keliru. Kesalahan pemahaman konsep oleh peserta didik secara konsisten akan mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran selanjutnya dari peserta didik yang bersangkutan. Setelah pembelajaran di sekolah, seringkali kerangka konsep yang telah dibangun oleh peserta didik menyimpang dari konsep yang benar. Selanjutnya kerangka konsep peserta didik yang salah itu akan disebut miskonsepsi [1]. Mata pelajaran biologi sebagian besar berupa pemahaman dan hafalan dengan istilah-istilah asing juga beberapa materi yang harus menggunakan rumus, sehingga tidak mudah bagi pendidik untuk membuat peserta didik menghafal dan memahami materi-materi dalam pelajaran biologi [2]. Dalam proses pembelajaran biologi dibutuhkan metode dan strategi yang tepat. Bila metode dan strategi yang digunakan dalam penyampaian konsep biologi salah maka akan timbul masalahmasalah dalam diri peserta didik. Salah satu masalah yang dapat ditimbulkan adalah peserta didik kurang mampu memahami konsep yang diajarkan. Hal ini akan berdampak pada rendahnya prestasi peserta didik. Salah satu materi dalam biologi yang berisikan pemahaman dan hafalan adalah sistem pernapasan pada manusia dan hewan. Konsep yang dijelaskan dalam materi ini adalah tentang organ-organ pernapasan manusia dan hewan, mekanisme pernapasan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia. Kecendrungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafal konsep, teori, dan hukum. Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran [3]. Hal ini juga terjadi di SMAN 2 Mataram, dimana proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik cenderung pasif karena tidak ada timbal balik dari proses pembelajaran. Untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada peserta didik dapat menggunakan tes berupa pilihan ganda beralasan. Pada tes pilihan ganda beralasan selain diminta untuk memilih salah satu jawaban yang 5
benar dari pilihan yang diberikan, peserta didik juga diminta untuk memberikan alasan mengapa memilih jawaban tersebut. Kelebihan menggunakan tes diagnostik pilihan ganda beralasan ini adalah pendidik dapat memperkecil kemungkinan jawaban tebakan peserta didik, namun tes diagnostik jenis pilihan ganda beralasan ini belum cukup untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada peserta didik, sehingga perlu dilakukan wawancara kepada beberapa peserta didik [4]. 1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Mataram pada tanggal 24 Mei 216. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 di SMAN 2 Mataram yang yang berjumlah 59 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes. Tes berupa pilihan ganda berlasan tertutup yang berjumlah 23 butir soal. Uji validasi soal dibantu oleh 3 validator ahli. Jawaban peserta didik dinalisis dengan mengelompokkannya ke dalam paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep. Pengelompokan peserta didik ke dalam paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep dilakukan dengan menganalisis jawaban peserta didik. Berdasarkan data pengelompokkan peserta didik tersebut, dapat diketahui persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep. Data paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep peserta didik dikonversikan dalam bentuk data kualitatif sesuai dengan kriteria tingkat pemahaman konsep dan miskonsepsi yaitu: 81-1% (sangat tinggi); 61-8% (tinggi); 41-6% (sedang); 21-4% (rendah); 2% (sangat rendah) [5]. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis jawaban peserta didik dengan menggunakan pilihan ganda beralasan tertutup diperoleh persentase peserta didik yang masuk kategori paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep pada setiap subkonsep sistem pernapasan manusia dan hewan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 6
Tabel 1. Persentase Paham Konsep, Miskonsepsi dan Tidak Paham Konsep No Indikator Konsep Nomor Soal Persentase (%) P M TP 1 2 3 4 5 6 7 Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ sistem pernapasan manusia Menjelaskan proses pernapasan yang terjadi pada manusia Membandingkan volume dan kapasitas paru-paru Menjelaskan proses pertukaran gas Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang gangguan/penyakit yang terdapat dlm sistem pernapasan manusia Mengamati sistem pernapasan pada hewan Menghubungkan antara struktur dan fungsi sistem pernapasan pada hewan Keterangn: P : Paham Konsep M : Miskonsepsi TP : Tidak Paham Konsep Struktur dan fungsi sistem pernafasan manusia. 1 98,31, 1,69 2 91,53 3,39 5,8 2 74,58 15,25 1,17 4 45,76, 54,24 Rata-rata 77,54 4,66 17,8 5 79,66, 2,34 Proses 6 45,76 5,8 49,15 pernafasan 7 76,27 15,25 8,47 manusia. 8 66,1 1,17 23,73 Rata-rata 66,95 7,63 25,42 Volume dan 9 27,12 55,93 16,95 kapasitas paruparu 1 62,71 22,3 15,25 Rata-rata 44,92 38,98 16,1 11 67,8 3,39 28,81 Pertukaran O 2 dan CO 2 12 13 59,32 3,51 3,39 4,68 66,1 14 47,46 18,64 33,9 Rata-rata 51,27 6,36 42,37 Kelainan pada sistem pernapasan 15 72,88 1,69 25,42 16 42,37 45,76 11,86 17 88,14 1,69 1,17 18 84,75 11,86 3,39 Rata-rata 72,3 15,25 12,71 Sistem 19 81,36 15,25 3,39 pernapasan hewan 2 4,68 23,73 35,59 Rata-rata 61,2 19,49 19,49 Struktur dan fungsi sistem pernapasan pada hewan 21 84,75 1,69 13,56 22 77,97 2,34 1,69 23 64,41, 35,59 Rata-rata 75,71 7,34 16,95 Total rata-rata 64,21 14,25 21,55 7
PERSENTASE Persentase Persentase rata-rata peserta didik yang paham konsep pada konsep sistem pernapasan manusia termasuk dalam kategori tinggi yaitu 64,21%. Persentase rata-rata peserta didik yang miskonsepsi pada konsep sistem pernapasan manusia termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu 14,25%. Persentase rata-rata peserta didik yang tidak paham konsep sistem pernapasan juga termasuk dalam kategori rendah yaitu 21,55%. Untuk lebih jelasnya data-data tersebut di atas di sajikan dalam gambar 1, 2 dan 3. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 77,54 75,71 72,3 66,95 61,2 51,27 44,92 42,37 38,98 25,42 17,8 19,49 19,49 16,1 15,25 16,95 12,71 7,63 4,66 6,36 7,34 subkonsep 1 subkonsep 2 subkonsep 3 subkonsep 4 subkonsep 5 subkonsep 6 subkonsep 7 Axis Title % Paham % Miskonsepsi % Tidak Paham Konsep Gambar 1. Persentase peserta didik paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep pada 7 subkonsep sistem pernapasan manusia dan hewan 7 6 64,21 5 4 3 2 1 14,25 21,55 %P %M %TP Gambar 2. Persentase peserta didik Paham Konsep, Miskonsepsi dan Tidak Paham Konsep pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia dan Hewan 8
Persentase 6 55,93 5 45,76 4 3 2 1 23,73 22,3 2,34 18,64 15,25 15,25 15,25 11,86 1,17 5,8 3,39 3,39 3,39 1,69 1,69 1,69 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 21 22 23 subkonsep 1 subkonsep 2 subkonsep 3 subkonsep 4 subkonsep 5 subkonsep 6 subkonsep7 Gambar 3. Persentase miskonsepsi peserta dididk pada konsep sistem pernapasan manusia dan hewan 9
Seperti yang terlihat pada gambar 3 miskonsepsi yang terjadi pada sebagian besar butir soal tergolong dalam kategori sangat rendah. Hanya ada 2 butir soal yang tergolong dalam kategori rendah, dan sisanya tergolong dalam kategori sedang. Pada gambar 1 terlihat bahwa persentase miskonsepsi pada setiap subkonsep bervariasi. Persentase miskonsepsi tertinggi ditemukan pada subkonsep volume dan kapasitas paru-paru sebesar 38,98%, sedangkan persentase miskonsepsi terendah ditemukan pada subkonsep struktur dan fungsi sistem pernapasan manusia sebesar 4,66%. Pada subkonsep volume dan kapasitas paru-paru peserta didik kesulitan dalam menentukan atau membedakan jenis dari volume udara pernapasan. Miskonsepsi tertinggi pada subkonsep volume dan kapasitas paru-paru ini dapat disebabkan oleh materi pada subkonsep ini bersifat abstrak dibandingkan dengan subkonsep lainnya. Materi pada subkonsep ini menjelaskan tentang jenis volume udara pernapasan yang hanya disertai grafik. Pendidik menyampaikan materi ini pada peserta didik hanya menggunakan metode ceramah karena tidak dapat dilakukan praktik langsung sehingga peserta didik hanya menghafal konsep yang ada pada buku. Pada tabel 1 terlihat persentase paham konsep, miskonsepsi dan tidak paham konsep pada setiap butir soal yang mewakili setiap subkonsep pada konsep sistem pernapasan manusia dan hewan. Persentase miskonsepsi tertinggi ditemukan pada soal nomor 9 sebesar 55,93%. Soal nomor 9 mewakili subkonsep volume dan kapasitas paru-paru. Berdasarkan hasil analisis jawaban peserta didik yang mengalami miskonsepsi diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta didik memilih pilihan jawaban yang tepat, namun salah dalam memilih pilihan alasan sehingga menimbulkan miskonsepsi. Hal ini menunjukkan bahwa cukup besar peserta didik yang belum memahami subkonsep ini secara utuh. Pada buku pegangan yang dimiliki peserta didik subkonsep volume dan kapasitas paru-paru 1
hanya berisi penjelasan-penjelasan dari jenis volume udara pernapasan, selain itu dalam menyampaikan materi ini pendidik menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik cenderung hanya menghafal materi yang ada di buku dan materi yang disampaikan oleh pendidik. 4. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Miskonsepsi masih terjadi pada konsep sistem pernapasan manusia dan hewan di SMA Negeri 2 Mataram. 2. Persentase peserta didik yang mengalami miskonsepsi pada konsep sistem pernapasan manusia dan hewan sebesar 14,25%, persentase ini tergolong sangan rendah. 3. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada subkonsep volume dan kapasitas paru-paru dengan persentase 38,98%. 11
DAFTAR PUSTAKA [1] Wahyuningsih, T., Raharjo, T., Masithoh, D. F. 213. Pembuatan Instrumen Tes Diagnostik Fisika SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Fisika: Vol.1 No.1 halaman 111. [2] Afifudin, N. 28. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Koopratif Tipe Jigsaw dan Group Investigation (GI) Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Peserta didik. Tesis. Universitas Sebelas Maret. [3] Sutejo, B. 212. Panduan Pengembangan IPA Terpadu untuk Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiah. Jakarta: Depdiknas. [4] Suwarto. 213. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [5] Ariyanti, S. 215. Identifikasi Miskonsepsi Biologi Peserta didik Kelas XI Semester II pada Konsep Sistem Regulasi di MAN 2 Mataram Pada Tahun Ajaran 214/215. Skripsi. Universitas Mataram. 12