BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

USAHA ITIK PETELUR DAN TELUR TETAS

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

1. PENDAHULUAN. Salah satu produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi. menghasilkan telur sepanjang tahun yaitu ayam arab.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber penyedia daging dan telur telah dipopulerkan di Indonesia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

JURNAL INFO ISSN :

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 3 Nomor 1, Oktober 2017

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

Itik Petelur - Itik Indian Runner (Malaysia dan Cina) - Itik Khaki Cambell (Inggris) - Itik lokal tersebar di Indonesia (Itik Cirebon, Itik Tegal, Iti

BUDIDAYA BEBEK PEKING

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

PELUANG DAN POTENSI USAHA TERNAK ITIK DI LAHAN LEBAK ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

I. PENDAHULUAN. peternakan seperti telur dan daging dari tahun ke tahun semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peluang Usaha Pengembangan Bebek Peking (telur, DOD/Day Old Duck dan pedaging) Oleh : Wawan Gunawan,A.Md (THL TBPP Kec.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

BUDIDAYA TERNAK ITIK Oleh : Sapto Waluyo

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras di Indonesia

BISNIS PETERNAKAN BEBEK

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Umum Kandang Local Duck Breeding and Production Station

I. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 2, Juni 2014

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

PENDAHULUAN. begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober Desember 2015

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

BAB I PENDAHULUAN. Itik merupakan salah satu jenis unggas yang dianggap sebagai hewan asli

BAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh

KARAKTERISTIK POLA PEMBIBITAN ITIK PETELUR DI DAERAH SENTRA PRODUKSI

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

Irawati Bachari, Iskandar Sembiring, dan Dedi Suranta Tarigan. Departemen Perternakan Fakultas Pertanian USU

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM BALI DENGAN POLA SELEKSI PRODUKSI

PELATIHAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN ITIK SECARA INTENSIF DI KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

I. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Ayam Ras

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

HUBUNGAN SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI TERHADAP ANALISIS USAHA PETERNAKAN TELUR TETAS ITIK MOJOSARI DI MODOPURO

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KALISAPUN DAN MAKANTAR KELURAHAN MAPANGET BARAT KOTA MANADO

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Komoditas Sejarah Ayam Petelur. Ayam liar atau ayam hutan adalah ayam yang pertama kali dipelihara oleh

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

Peluang Bisnis Top ~ 1

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

Transkripsi:

BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO Wara Pratitis SS, Susi Dwi Widyawati, dan Joko Riyanto Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Suprayogiwara@yahoo.co.id ABSTRAK Itik berpotensi sebagai sumber protein hewani asal telur dan daging, yang saat ini sudah banyak digemari masyarakat luas.budidaya itik juga mudah dan lebih tahan penyakit dibandingkan ayam.budidaya Itik sebagian besar dilaksanakan ditingkat pedesaan dan dipelihara secara tradisional yaitu digembalakan maupun semi intensif serta belum terintegrasi dalam satu bidang usaha. Tujuan kegiatanmeningkatkan produksi telur pada budidaya itik petelur, meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha itik petelur penghasil telur tetas,meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha pembesaran itik, meningkatkan hasil dan kualitas penetasan pada usaha penetasandan meningkatkan pruduktivitas pembesaran itik jantan. Kegiatan dilaksanakan di Kelompok Ngudi Lestari berlokasi di Desa Kagokan, Gatak, Sukoharjo dengan 2 orang peternak sebagai percontohan beternak dengan metode Hulu -Hilir.Peternak memelihara mulai dari itik petelur, penetasan dan pembesaran pejantan. Telur yang tidak masuk grade telur tetas dijual sebagai telur konsumsi yang dipasarkan dalam bentuk telur asin yaitu pengawetan telur. Hal ini juga dapat digunakan sebagai peluang diversifikasi pangan (telur) yang dapat dikembangkan. Kegiatan meliputi penerapan metode pemeliharaan terpadu hulu-hilir dengan meningkatkan kemampuan cara budidaya itik secara intensif. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah Sosialisasi program, penyuluhan dan percontohan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh, peternak termotivasi untuk mengaplikasikan metode budidaya itik huluhilir dengan pemeliharaan yang terintegrasi sehingga ada peningkatan pendapatan peternak. Selain itu, hal positif yang dirasakan peternak bahwa metode Hulu-Hilir ini, dapat mengurangi kendala beternak itik yang terjadi sebelumnya, seperti rutinitas penyediaan bibit dan menekan angka kematian sebagai akibat dari pencemaran lingkungan pada itik yang digembalakan. Kata Kunci : Metode hulu-hilir, bibit, telur tetas, itik jantan, pengawetan telur 227

PENDAHULUAN Itik disebut juga dengan Bebek (bahasa Jawa). Itik sangat berpotensi sebagai penyedia protein hewani asal telur dan daging. Daging Itik semakin banyak digemari dengan semakin meningkatnya jumlah rumah makan penyaji olahan daging Itik. Budidaya Itik sebagian besar dilaksanakan ditingkat pedesaan baik dipelihara ekstensif (digembalakan) maupun semi-intensif (dikandangkan). Sistem budidaya itik dipedesaan pada umumnya tidak terintegrasi dari hulu sampai hilir berada dalam satu areal dengan berbagai usaha meliputi usaha pemelihaaraan itik petelur, penghasil telur tetas dan telur konsumsi, pembesaran itik (anak itik sampai umur 3 bulan dan umur 3-6/8 bulan), usaha pakan itik, usaha penetasan telur itik untuk dihasilkan anak itik umur sehari atau day old duck (DOD), dan usaha produksi telur asin. Kelompok Ngudi Lestari berlokasi di Desa Kagokan, Gatak, Sukoharjo. Daya dukung wilayah sangat memungkinkan daerah ini untuk budidaya itik. Bahan pakan itik selain mudah diperoleh juga murah dan selalu tersedia sepanjang waktu. Areal persawahan didaerah ini merupakan sumber pakan utama dalam penggembalaan itik periode itik dara. Unit usaha budidaya itik hulu-hilir meliputi budidaya itik sebagai penghasil telur bibit dan telur konsumsi, usaha penetasan telur sebagai penghasil anak itik, usaha pembesaran itik sebagai penghasil itik siap potong dan itik indukan dan pejantan, usaha pakan itik dan produksi telur asin. Produk utama yang dihasilkan oleh mitra atau peternak itik berupa hasil penjualan anak itik umur sehari, itik umur 3 dan 8 bulan jantan dan betina hasil pembesaran, itik dara, itik siap bertelur, itik afkir jantan dan betina, telur itik tetas dan telur itik konsumsi dan telur asin. Kelompok Ngudi Lestari di Krasak, Gatak, Sukoharjo mempunyai anggota aktif sebanyak 25 orang. Kelompok sudah membentuk organisasi. Ibu Dwi Suyanti bertindak sebagai ketua sekaligus sebagai pemilik ternak itik Krasak populasi terbanyak sekitar 1.000 ekor. Usaha pembesaran di Kelompok Ngudi Lestari terdiri dari peternak pembesaran Pejantan dari DOD hingga dipanen umur 3 bulan dan pemeliharaan DOD betina sampai 4 bulan yang siap bertelur (calon indukan) serta penetasan. Pakan yang digunakan digunakan pakan jadi jenis BR1 produksi Comfeed untuk jenis BR1 dengan kadar protein 20-21 % dan ME 2200-2400 kkal/kg dengan pemberian 105 gram/ekor/hari. Untuk pembesaran itik 3-6/8 bulan pakan diberikan dengan jenis yang sama dengan pembesaran DOD-3bulan hanya jumlahnya ditingkatkan menjadi 110 gram/ekor/hari. Hasil panen itik pejantan umur 2 bulan atau mancapai berat 1000 gram per ekor dipasarkan kepada pelanggan untuk dijual kepada pembeli dari rumah makan atau restoran menu daging itik seperti itik goreng atau bebek goreng. Sebagian peternak budidaya pembesaran itik 3-6/8 bulan khusus memelihara itik jantan dan betina yang layak dijadikan sebagai indukan atau pejantan pengganti untuk budidaya itik petelur penghasil telur tetas. Itik calon pejantan dan calon betina dipilih berdasarkan kriteria bentuk tubuh, keadaan tubuh, kondisi tubuh dan karakter sebagai indukan dan pejantan. 228

Pengusaha produsen telur asin sebagian besar dilaksanakan oleh ibu-ibu yang suaminya menjadi anggota kelompok Ngudi Lestari. Telur yang digunakan untuk produksi telur asin berasal dari hasil pembelian telur konsumsi dari peternak itik petelur penghasil telur konsumsi. Telur asin dibuat masih dibuat secara sederhana dan manual menggunakan abu gosok dan tepung batu bata merah. Kapasitas produksi rata-rata 500 butir perorang perhari, dijual masih daerah sekitar Gatak Sukoharjo. METODE PELAKSANAAN Model aplikasi Farmer Friendly Technology terpadu hulu-hilir berbasis pada pengembangan teknologi akrab-pengguna bagi masyarakat peternak itik Ngudi Lestari 229

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan yang dilakukan di Kelompok Terna Ngudi Lestari melalui pendekatan pemecahan masalah yang dihadapi kelompok tersebut. Kegiatan dilakukan dengan bentuk penyuluhan, pelatihan, percontohan, evaluasi. Percontohan pemeliharaan itik secara intensif dengan metode Hulu-Hilir dilakukan oleh Ibu Dwi Suyamti. Tujuan percontohan untuk mengaplikasikan metode Hulu-Hilir sebagai upaya untuk memotivasi peternak yang lain. Dengan adanya demplot memberikan dampak pada sistem pemeliharaan yang lebih baik dan ada peningkatan pendapatan. Penurunan angka kematian sampai 75% : Hal yang sangat menguntungkan dalam beternak adalah rendahnya angka kematian ternak yang dipelihara. Program Hulu-Hilir mampu menekan angka kematian hingga 75%. 230

Keadaan ini dapat dijelaskan dengan berjalannya program ini, itik secara intensif dikelola oleh pemiliknya, sehingga segala sesuatunya dapat dikelola dengan baik, seperti perkandangan yang baik dan sehat sehingga itik dapat dengan mudah diawasi makanan dan kesehatannya. Sistem perkandangan yang lebih bersih Program ini memotivasi peternak untuk membuat sistem perkandangan yang lebih bersih, mengingat itik selalu berada di kandang dan tidak diumbar diluar kandang. Selain itu sanitasi kandang yang harus selalu diperhatikan karena dapat menekan angka kematian itik. Peternak mampu menyusun ransum sendiri dengan kandungan nutrien yang sesuai dengan kebutuhan ternak Perbaikan manajemen pakan mampu meningkatkan ketrampilan peternak untuk membuat formulasi pakan untuk itik DOD (Day Old Duck), itik perode pertumbuhan dan itik petelur. Formulas pakan yang dibuat mengacu pada standar kebutuhan nutrien, ketersediaan bahan pakan dan harga pakan sehingga diperoleh harga pakan yang murah namun mengandung nutrien yang dibutuhkan itik. Limbah peternakan itik yang masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan adalah cangkang telur. Cangkang ini dapat digunakan sebagai sumber mineral Ca yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan itik dan ransum itik petelur. Peningkatan ketrampilan membuat formulasi pakan sendiri sangat menguntungkan bagi peternak. Hal ini disebabkan karena bahan pakan yang digunakan dapat berasal dari sumber daya alam yang ada disekitar lingkungan peternak. Misalnya, penggunaan limbah pertanian, perkebunan atau limbah industri. Penyediaan bibit petelur secara kontinyu Daya Fertilitas (Fertile ability) atau persentase banyaknya telur yang fertil dari sejumlah telur yang ditetaskan sangat dipengaruhi oleh sex ratio perkawinan antara itik jantan dan itil betina Rasio itik pejantan:betina dibuat 1:5 untuk memperoleh daya tetas 85 %. Pada program ini dibuat rasio itik jantan : betina = 1 : 10, sedangkan sebelum program ini berjalan, rasio yang digunakan 1 : 20. Salah satu kendala beternak itik adalah penyediaan bibit itik atau DOD yang sangat tergantung pada penyedia bibit itik. Program Hulu-Hilir memberikan prospek yang baik dalam menyediakan bibit dengan menetaskan sendiri, sehingga kontinyuitas penyediaan bibit dapat terjamin. Teknologi pengawetan telur itik Selama ini proses pembuatan telur asin dilakukan secara sederhana dengan perendaman dalam larutan garam dan menggunakan media batu bata merah atau abu dapur sebagai sarana proses pengasinan telur. Kedua cara ini menghasilkan telur asin dengan satu rasa yaitu asin. Disisi lain, permintaan telur asin dipasar membutuhkan variasi rasa dari telur asin. Dengan adanya program, peternak mempunyai peluang pengembangan teknologi pengawetan telur. Karena dipasaran mulai berkembang produk telur asin dengan variasi rasa lain seperti rasa soto, rasa rawon, rasa keju dan lain lain. Untuk itu, diperlukan aplikasi pembuatan telur asin dengan tambahan rasa lain menggunakan metode penyuntikan. 231

FOTO KEGIATAN Itik-itik milik Peternak Itik Ngudi Lestari dipelihara secara intensif Produksitelurberkisarantara 60 70% Telur disortir untuk kualifikasi telur tetas dan telur konsumi Pelatihan TEKNIK PENETASAN yang dilakukan di PeternakItik Ngudi Lestari 232

Itikjantanumur 1 (satu) bulan Itik jantan umur 2 (dua) bulan Sekelompok itik jantan umur 2 (dua) bulan yang siap dipasarkan 233

KESIMPULAN Program Hulu-Hilir pada sistem peternakan itik memberikan motivasi yang sangat baik bagi peternak itik ditinjau dari peningkatan keterampilan peternak dalam kemampuannya menyediakan bibit sendiri, mampu membuat formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak dengan harga murah, kebersihan dan sanitasi kandang meningkat dan memperbaiki keterampilan pengawetan telur itik. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1979. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bratara Karya Aksara. Jakarta Haryoto, 1996. Membuat Telur Asin. Kanisius. Yogyakarta Jamesway. 1993. What is chick quality. World Poultry. No 2;vol 1 Kelly, S. 1995. Membuat Mesin Tetas Elektronik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta North, MO. 1984. Commercial chicken production manual.published by Van Nostrad Reinhold, New York. Rasyaf, M. 1984. Pengelolaan Penetasan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Soedjarwo, E, 1992. Membuat MesinTetas Sederhana. Penebar Swadaya, Jakarta. Tony, N. 2001. Menetaskan Telur Itik Secara Modern. Majalah Peternakan Poultry Indonesia,Nomor 253 edisi 25 Mei 24 Juni 2001, halaman 55-56. Jakarta. Warisno, 2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Argo Media Nusantara, 234