MEMELAJARI TEORI-TEORI BELAJAR. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem

PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME

Konsep dan Makna Belajar

KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

Teori Belajar dalam Pembelajaran Matematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. laku peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu berdasarkan pengalaman dan

TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD. social studies, seperti di Amerika. Sardjiyo (repository. upi.

BAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didalam lingkungan nyata (Taufiq dkk : 6.2). Suatu teori biasanya

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

TEORI BELAJAR. Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: Blogs:

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

Social Learning Theory

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Perkembangan Sepanjang Hayat

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)

Pengantar Modifikasi Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. behaviorisme dengan tokohnya B.F. Skinner, Thorndike, Watson dan lainlain. perilaku jasmaniah yang nyata dan dapat diukur.

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi antar negara terasa hilang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan

TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Inisiasi 1 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SERTA PKn SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI, MORAL, DAN NORMA

TEORI BELAJAR. Abdur Rohim/

BAB I PENDAHULUAN. dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa. Pendidikan

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

Pertemuan Ke-4. Oleh: M. Jainuri, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Matematika. STKIP YPM Bangko. Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang

Program Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR. (Learning Theory) Oleh. Dr. H. MUKMINAN. PPs. UNY /

Psikologi Pendidikan

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN TEORI BANDURA. A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

Teori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.

Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt

Oleh : MEI FRANCISKA RRA1A109057

BAB II KAJIAN TEORITIK

LEARNING OLEH: ASEP SUPENA

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2010:105. Pengertian hasil belajar adalah suatu proses

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

TEORI BELAJAR KOGNITIF

JURNAL INKLUSI EDISI 1 VOL 2 DESEMBER 2010 DEWAN REDAKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan

MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)

Teori Belajar dan Pembelajaran

Jurnal Al-Ta dib Vol. 6 No. 1 Januari-Juni 2013

Model-Model Pembelajaran Matematika

BAB II KAJIAN TEORI. yang dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah

Agus Triyanto, M.Pd. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2011

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Behavior and Social Learning Theory

Pandangan tentang Pembelajaran

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

MANAJEMEN PEMBELAJARAN YANG KREATIF PADA MATA PELAJARAN SAINS FISIKA DI SMP NEGERI 3 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

OLEH : DELVIZA SURYANI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

SILABUS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN (2 SKS) (Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan)

Analisis Deskriptif Faktor-faktor Konsentrasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode Problem Solving

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang menimbulkan perubahan perilaku. Jadi perubahan perilaku adalah hasil

Belajar dan Pembelajaran

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Pada intinya, fokus IPS

BAB II KAJIAN TEORI. keinginan. Sedangkan menurut Sudarsono (2003:8) minat merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebagai katalisator utama pengembangan SDM, dengan

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Corey, ( 1998 : 91 ) adalah suatu proses dimana. dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons

TEORI BELAJAR PIAGET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB VIII PEMANFAATAN HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakekat Hasil Belajar Perubahan Lingkungan Fisik

Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta

Kemampuan Berfikir Asosiatif Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Oleh Andewi Suhartini 2014

TEORI BELAJAR SKINNER

Transkripsi:

MEMELAJARI TEORI-TEORI BELAJAR Oleh Muh. Samad Rumalean Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Abstrak: Teori dan praktek merupakan dua mata sisi uang yang tidak boleh dipisahkan antara keduanya. Dengan demikian maka seorang guru selain dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan pembelajaran, maka harus juga menguasai teori sebagai landasan berpijak. Tulisan ini akan membahas mengenai beberapa teori belajar yang relefan dengan sistem pendidikan Indonesia dewasa ini. Teori-teori tersebut antara lain: (1) Bentuk-Bentuk Belajar; (2) Prinsip-Prinsip Belajar dalam Teori Belajar; (3) Teori-Teori Belajar; (4) Teori Belajar Spekulatif dan Filosofis sebelum abad 20; (5) Teori Belajar Setelah Abad 20; (6) Peranan Teori dalam Kegiatan Belajar. Kata-kata kunci: Memelajari Teori, Teori-Teori Belajar. PENDAHULUAN Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar tentu saja tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsipprinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Oleh karenanya seorang guru perlu mempelajari teori dan prinsip-prinsip belajar sehingga dapat membimbing aktivitas dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang prilaku atau aktivitas-aktivitas, dan prilaku serta aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup (Walgito, 2004:10). Dari bahasan diatas terlihat bahwa adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan teori serta tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalanpersoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar. Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakantindakan belajar secara efektif, sehingga secara langsung pendidik berfungsi menyampaikan informasi pengetahuan sebanyak-banyakya kepada subjek didik dan fungsi subjek didik menyerap dan mengingat keseluruhan informasi itu. 83

PEMBAHASAN Belajar, perkembangan, pendidikan merupakan suatu peristiwa dan tindakan yang kompleks dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dengan adanya belajar maka terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa. Belajar menurut pandangan teori Behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.(budiningsih,2005:20) Belajar menurut pandangan teori Kognitif menyatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. (Budiningsih,2005:34) Meninjau hal diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada diri individu dalam mendapatkan informasi dan perubahan relatif lama sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri individu tersebut sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulis dan respon. Pengertian Teori Dalam penggunaan secara umum, teori-teori berarti sejumlah proposi-proposi yang terintegrasi secara sintaktik (artinya, kumpulan proposi ini mengikuti aturan-aturan tertentuyang dapat menghubungkan secara logis proposi yang satu dengan proposi yang lain, dan juga pada data yang diamati), dan yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati. Snalbecker (dalam Dahar,1988:5) Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran pemikiran teoritis yang mereka definisikan sebagai menentukan bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan. (http://id.wikipedia.org/wiki/teori) Snalbecker (1974) berpendapat, bahwa perumusan teori itu bukan hanya penting, melainkan vital bagi psikologi dan pendidikan, untuk dapat maju dan berkembang, dan memcahkan masalahmasalah yang ditemukan dalam bidang itu. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. (Wilis Dahar,1988:1) Bentuk-bentuk belajar Gage (dalam Dahar, 1988:15) mengemukakan, bahwa ada lima bentuk belajar, yaitu: Belajar Responden, Belajar Kontinguitas, Belajar Operant, Belajar Observasional, Belajar Konitif. a. Belajar Responden Salah satu bentuk dari belajar disebut belajar responden. Dalam belajar seperti ini, suatru respon dikeluarkan oleh suatu stimulus yang telah dikenal. Beberapa contoh belajar responden adalah hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi Rusia yang terkenal Ivan P. Pavlov. 84

b. Belajar Kontinguitas Asosiasi (contiguous) sederhana antara stimulus dan suatu respon dapat menghasilkan suatu perubahan dalam prilaku. Kekuatan belajar kontinguitas sederhana dapat dilihat bila seseorang memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan yang belum lengkap. c. Belajar Operant Belajar sebagai akibat reinforcementmerupakan bentuk belajar lain yang banyak diterapkan dalam teknologi modifikasi prilaku. Bentuk belajar ini disebut terkondisi operant, sebab prilaku yang di inginkan timbul secara spontan, tanpa dikeluarkan secara instinktif oleh stimulus apapun, waktu organisma beroperasi terhadap lingkungan. d. Belajar Observasional Konsep belajar observasional memperlihatkan, bahwa orang dapat belajar dengan mengamati orang lain melakukan apa yang akan dipelajai. e. Belajar Konitif Dalam belajar kognitif mengatakan bahwa proses-proses kognitif yang terjadi selama belajar, proses-proses ini menyangkut insight, atau berfikir dan reasoning, atau menggunakan logika deduktif dan induktif. 2. Prinsip-Prinsip Belajar dalam Teori Belajar Dari berbagai prinsip belajar terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individu. a. Perhatian dan Motivasi Menurut Suryabrata (2008:18) mengatakan bahwa, perhatian spontan atau perhatian ta disengaja cenderung untuk berlangsung lebih lama dan lebih intensif dari pada perhatian yang disengaja. Alangkah baiknya kalau pelajaran dapat diterima murid dengan perhatian yang spontan. Dari kajian Teori Belajar Pengolahan Informasi terungkap bahwa tanpa ada perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:42) Perhatian terhadap belajar akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Selain perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi memiliki kaitan yang erat dengan minat. Insentif, suati hadiah yang diharapkan diperoleh sesudah melakukan kegiatan, dapat menimbulkan motif. Hal ini merupakan dasar teori B.F. Skinner dengan Operant Conditioning-nya. b. Keaktifan Menurut Teori Kognitif, belajar menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. (Gage dan Berliner,1984 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:44) menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktuf, dan mampu merencanakan sesuatu. Thorndike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum law of exercice -nya yang menyatakan bahwa belajar membutuhkan latihanlatihan. 85

c. Keterlibatan langsung/ Berpengalaman Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan learning by doing -nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan siswa dalam belajar tidak hanya melibatkan fisik semata, tetapi keterlibatan metal emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap serta nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan. d. Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan dikemukakan oleh Teori Psikologi Daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, menghayal, mengingatkan, berfikir dan sebagainya. Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah Teori Psikologi Asosiasi atau Konektionisme dengan tokohnya Thorndike, dengan salah satu hukum belajarnya law of exercice, ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalamanpengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar. Sehingga dalam belajar masih tetap diperlukan latihan/pengulangan. (Gage dan Berliner, 1984 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:47). e. Tantangan Dalam Teori Medan dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu ada hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Penguatan positif maupun negatif juga akan menantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukum yang tidak menyenangkan. f. Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakter psikis, kepribadian, dan sifatsifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Teori-Teori Belajar Teori ialah prinsip kasar yang menjadi dasar pembentukan sesuatu ilmu pengetahuan. Dasar teori ini yang akan di kembangkan pada ilmu pengetahuan agar dapat di ciptakan pengetahuan baru yang lebih lengkap dan detail sehingga dapat memperkuat pengetahuan tersebut. Teori juga merupakan satu rumusan dari pada pengetahuan sedia ada yang memberi panduan untuk menjalankan 86

penyelidikan dan mendapatkan maklumat baru. Sehingga ada ahli yang mengemukakan asumsinya terhadap kebutuhan adanya sebuah rumusan teori. Menurut Snelbecker menjelaskan sejumlah asumsi dijadikan dasar untuk menentukan gejala yang diamati dan atau teori yang dirumuskan. a. Teori Belajar Spekulatif dan Filosofis sebelum abad 20: 1. Teori Disiplin Mental (Plato dan Aritoteles). 2. Teori Perkembangan Alamiah (J.Jean Rousseau, 1712-1778). 3. Teori Appersepsi (Johann Friendrich Herbart, 1776-1841). b. Teori Belajar Setelah Abad 20: 1). Kelompok Teori Behavioristik (a) Teori Classical conditioning (IP Pavlov) (b) Teori Connectionisme S.R Bond (Edward Thorndike) (c) Teori Operant Conditioning (BF skinner) 2). Kelompok Teori Kognitif (a) Teori Belajar Penemuan/ Discovery Learning (Seymour Jerome Bruner) (b) Teori Belajar Bermakna/ Exspository teaching (Ausubel). (c) Teori Pemprosesan Informasi /Transformation of Information (Robert Mills Gagné) (d) Teori Perkembangan Kognitif/ Cognitive Theory (Jean Piaget) (e) Teori Belajar Social kognitif/ Social Learning Theory (Albert Bandura). Peranan Teori dalam Kegiatan Belajar Proses belajar yang dilakukan manusia tidak selalu berhasil, bahkan seringkali proses belajar berujung pada kegagalan. Kegagalan dalam proses belejar merupakan hal yang biasa dan wajar. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita melaksanakan proses belajar berlangsung secara alamiah tanpa didasarkan pada teori yang tepat. Akibatnya proses belajar yang kita lakukan tidak dapat berhasil secara efektif dan efisien. Untuk mengurangi kegagalan dalam proses belajar, maka diperlukan landasan teoritik yang mampu menuntun pelaksanaan belajar. Dengan teori belajar, seseorang dapat memilih dan menentukan metode, alat, dan materi yang akan dipelajari secara tepat. Menurut Suppes (dalam Bell, 1991), secara umum teori itu memiliki empat fungsi, yaitu: 1. Teori berfungsi sebagai kerangka kerja dalam melakukan penelitian; 2. Teori memberikan suatu kerangka kerja bagi pengorganisasian butirbutir Informasi; 3. Teori dapat mengungkapkan komplekitas peristiwa-peristiwa yang kelihatannya sederhana; 4. Teori dapat mengorganisasikan kembali pengalaman-pengalaman sebelumnya. Proses belajar dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar tidak hanya berlangsung di sekolah saja, akan tetapi proses belajar dapat terjadi di luar sekolah. Dalam proses belajar di sekolah, teori belajar memiliki peranan penting, diantaranya: a. Teori belajar dapat berperan untuk mengurangi kegagalan hasil belajar. Dengan kata lain, teori belajar dapat menjadikan hasil belajar lebih optimal; b. Teori belajar dapat berperan dalam pemilihan metode, media, materi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar para siswa; c. Teori dapat berperan dalam mencegah munculnya hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam proses belajar. Karena dengan teori belajar akan dapat 87

diprediksi faktor-faktor yang akan menghambat dalam proses belajar; d. Teori belajar dapat berperan sebagai penuntun dalam pelaksanaan belajar. Dengan teori belajar, guru akan mudah melakukan tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan teori belajar yang digunakannya. KESIMPULAN Belajar didefinisikan sebagai perubahan prilaku yang diakibatkan oleh pengalaman. Belajar responden adalah sebagai suatu fungsi pengalaman,stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respon terkondisi, belajar kontinguitas yaitu bagaiman dua peristiwa-peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada suatu waktu, belajar operant merupakan konsekwensi prilaku mempengaruhi apakah prilaku itu akan diulang atau tidak dan seberapa besar pengulangan itu, pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadiankejadian kita belajar dari model-model, dan masing-masing kita mungkin menjadi suatu model bagi orang lain dalam belajar observasional, belajar konitif terjadi dalam kepala kita, bila kita melihat dan memahami peristiwaperistiwa disekitar kita, dan dengan insight, belajar menyelami pengertian. Beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individu. Teori belajar dikelompokan menjadi teori-teori belajar sebelum abad 20 yang dikembangkan berdasarkan pemikiran filosofis dan spekulatif, tanpa dilandasi eksperiment. Teori-teori belajar setelah abad 20 di bagi atas dua rumpun, yaitu rumpun prilaku atau behavioristik yang meliputi teori-teori stimulus-respon, dan rumpun Gestaltfield yang meliputi teori-teori kognitif. Dengan teori belajar, seseorang dapat memilih dan menentukan metode, alat, dan materi yang akan dipelajari secara tepat. SUMBER RUJUKAN Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset Wilis Dahar, Ratna. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: P2 LPTK http:// www.id.wiki pedia. org/ wiki/ teori. 88