Floribunda 4(7) ANALISIS KEKERABATAN MORFOLOGI MANGIFERA DARI SUMATERA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA JENIS MANGGA (Mangifera) BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN FLUORESENSI KLOROFIL

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

ANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN MACANG (Mangifera foetida Lour.) DI SUMATERA BAGIAN TENGAH

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN MANGGA (Mangifera sp.) DI KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Unsrat Manado, )

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 472/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN GAPU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

INVENTARISASI KLON UNGGUL LOKAL TANAMAN KAKAO DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA Badrul Munir, S.TP, MP PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE : Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 210/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK GAYO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VARIETAS KATSURI 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

SKRIPSI. KARAKTERISASI MORFOLOGI DAUN KULTIVAR DURIAN LOKAL (Durio zibethinus Murr.) DI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFICATION MORPHOLOGY DIVERSITY OF MANGO LEAF (Mangifera indica L.) IN CROSS PLANTS BETWEEN ARUMANIS 143 VARIETIES AND PODANG URANG 2 YEARS

PENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DI PULAU BENGKALIS BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING

Transkripsi:

Floribunda 4(7) 2013 169 ANALISIS KEKERABATAN MORFOLOGI MANGIFERA DARI SUMATERA TENGAH Fitmawati 1, Anggi Swita 2, Nery Sofyanti 1 & Herman 1 1 Departemen Biologi, FMIPA-Universitas Riau, Pekanbaru 2 Program Studi S1 Biologi, FMIPA-Universitas Riau, Pekanbaru Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia e-mail: fitmawati2008@yahoo.com Fitmawati, Anggi Swita, Nery Sofyanti & Herman. 2013. Morphological Relationships Analysis of Mangifera from Central Sumatera. Floribunda 4(7): 169 174.. Ten distinct species of Mangifera were determined in central of Sumatera. This study aimed to characterize and to determine species of Mangifera based on the morphological character. The study had been conducted from December 2012 to March 2013 on 4 study sites in Riau Province by using a survey method and a direct observation. Fifty morphological characters were scored and analyzed using PAUP 4.0. The cladogram formed two main clades, clade I only consisted of M. kemanga and clade II consisted of M. foetida, M. odorata, M. indica, M. laurina, M. sumatrana, M. zeylenica, M. quadrifida, M. torquendra and Mangifera sp. The clustering results in two cladograms were mainly based on the the similarity of morphological characters dan based on the line of evolution. Keywords: Mangifera, morphological character, Central Sumatera. Fitmawati, Anggi Swita, Nery Sofyanti & Herman. 2013. Analisis Kekerabatan Morfologi Mangifera dari Sumatera Tengah. Floribunda 4(7): 169 174.. Sepuluh jenis mangga ditemukan di Sumatera Tengah. Studi ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan membedakan spesies mangga (Mangifera L.) dengan penanda ciri morfologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Mei 2013 pada 4 lokasi berbeda di Provinsi Riau dengan menggunakan metode survei dan pengamatan langsung. Total 50 karakter morfologi dari setiap jenis dinilai dan dianalisis menggunakan PAUP 4.0. Sepuluh jenis mangga ditemukan. Kladogram membentuk dua klad utama yaitu klad I hanya terdiri dari M. kemanga dan klad II terdiri dari M. foetida, M. odorata, M. indica, M. laurina, M. sumatrana, M. zeylenica, M. torquendra, M. quadrifida and Mangifera sp. Hasil klustering pada kedua kladogram terutama berdasarkan kesamaan karakter morfologi dan berdasarkan garis evolusinya. Kata kunci: Mangifera, karakter morfologi, Sumatera Tengah. Keanekaragaman genetik dan ketersediaan bahan genetik adalah penentu keberhasilan program pemuliaan mangga. Sumatera tengah dengan curah hujan dan tipe habitat yang cukup beragam meliputi hutan dataran tinggi di sepanjang Bukit Barisan dan hutan hujan dataran rendah pada bagian pesisir pulaunya memiliki kekayaan jenis mangga melimpah. Tanaman mangga yang tumbuh dan tersebar di Sumatera memiliki keunggulan bunga tahan terhadap curah hujan tinggi atau teradaptasi dengan iklim basah. Keunggulan sifat ini dapat digunakan untuk merakit bibit unggul yang sesuai untuk dibudidayakan di Sumatera, terutama di Riau. Di sisi lain, keanekaragaman jenis dan kultivar mangga di Sumatera terancam punah seiring dengan menurunnya areal hutan sebagai habitat alaminya yang disebabkan oleh deforestasi, pengubahan habitat, industrialisasi, ekspansi perkebunan sawit dan lain sebagainya. Dengan laju deforestasi di Sumatera sebesar 268.000 ha/tahun atau 22.8% dari total deforestasi di Indonesia (Departmen Kehutanan 2008), diperkirakan dalam waktu kurang dari seperempat abad diduga telah hilang puluhan sampai ratusan mangga liar yang belum dieksplorasi dan diidentifikasi. Dalam rangka mendapatkan data tentang keanekaragaman Mangifera guna meminimalisasi penurunan jenis terutama tumbuhan mangga yang ada di Sumatera Tengah maka perlu dilakukan studi tentang keanekaragaman (eksplorasi, identifikasi dan karakterisasi) dan hubungan kekerabatan mangga yang tumbuh di tiga provinsi di Sumatra Tengah yaitu Riau, Sumatra Barat, dan Jambi. Secara umum kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memantapkan dasar yang kuat bagi pengembangan kultivar mangga Indonesia yang tahan terhadap curah hujan tinggi melalui tujuan khusus adalah memperoleh informasi yang akurat tentang kekayaan jenis mangga dan kerabatnya

170 Floribunda 4(7) 2013 yang ada di Sumatera yang teradaptasi dengan iklim basah di Sumatera tengah. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 Mei 2013. Lokasi pengambilan sampel di hutan alam dan taman nasional, perkebunan dan pekarangan rumah pada 3 provinsi di Sumatera Tengah yaitu Provinsi Riau, Sumatera Barat dan Jambi. Pengamatan morfologi dilakukan di lapangan dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengamatan langsung. Bahan tanaman berupa daun, bunga dan buah mangga diambil dari tanaman pada 3 provinsi di Sumatera Tengah. Pengamatan morfologi mengacu pada Fitmawati (2008) dan diskriptor mangga FAO (1987). Pengamatan dilakukan terhadap karakter-karakter yang terdapat pada pohon, daun, bunga, dan buah. Data fenotipik hasil pengamatan 50 karakter merupakan data deskripsi dan data skoring untuk mendapatkan pohon kekerabatan, menggunakan Bouea oppositifolia sebagai out group. Analisis kemiripan data morfologi dilakukan menggunakan program PAUP 4.0 melalui analisis maximum parsimony dengan bootstrap 1000x. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap genus Mangifera yang berasal dari 3 Provinsi di Sumatera Tengah diperoleh 10 jenis mangga yaitu Mangifera sp., M. foetida Lour., M. indica L., M. kemanga Bl., M. laurina Bl., M. odorata Griff., M. quadrifida Jack., M. sumatrana Miq., M. tor-quenda Konsterm. dan M. zeylenica (Bl) Hooker f. Tabel 1. Karakter Morfologi 10 Jenis Mangga. 1. Bentuk Tajuk 0 Agak Bulat 1 Membulat 2 Bulat 3 Jorong ke atas 4 Jorong ke samping 4 Lebar Daun (cm) 0 Sempit (3,4 6,2) (6,3 9,1) 2 Lebar (9,2 12) 7 Pangkal Daun 0 Membulat 1 Runcing 2 Meruncing 3 Tumpul 10 Permukaan Daun 0 Halus 1 Kasar 13 Tonjolan Areola 0 Jelas 1 Kurang jelas 2 Samar 2. Bentuk daun 0 Melonjong 1 Menjorong 2 Membundar telur 3 Membundar telur sungsang 4 Menyudip 5 Lanset 5 Memiliki pulvilus 0 Ada 1 Tidak 8 Tepi Daun 0 Rata 2 Bergelombang 11 Kepadatan Retikulasi Areola 0 Rapat 2 Jarang 14 Duduk Daun 0 Berhadapan 1 Berselingan 3. Panjang Daun (cm) 0 Pendek (10,7 20) (20,1 29,4) 2 Panjang (29,5 38,8) 6 Ujung Daun 0 Runcing 1 Meruncing 2 Tumpul 9 Warna Daun 0 Hijau pucat 1 Hijau 2 Hijau tua 12 Percabangan Areola 0 Cabang 2 1 Cabang 3 15 Panjang Tangkai Daun (cm) 0 Pendek (1,2 5,1) (5,2 9,1) 2 Panjang (9,2 13,1)

Floribunda 4(7) 2013 171 Lanjutan Tabel 1. Karakter Morfologi 10 Jenis Mangga. 16 Posisi Perbungaan 0 Ketiak 1 Ujung 19 Densitas Bunga 0 Rapat 2 Jarang 22 Bentuk daun gantilan 0 Segitiga lebar 1 Segitiga sempit 2 Membundar telur lebar 3 Membundar telur sempit 4 Sisi-sisi tidak sama 25 Jumlah Benang sari 0 5 (1 fertil) 1 5 (2 3 fertil) 28 Panjang Daun kelopak 0 Pendek (1,3 2,2) (2,3 3,2) 2 Panjang (3,3 4,2) 31 Bentuk Cakram 0 Cawan (cup) 1 Datar 2 Seperti bantal (cushionlike) 34 Warna Buah Matang 0 Hijau tua 1 Hijau kekuningan 2 Hijau keunguan 3 Hijau keunguan 4 Kuning jingga 5 Jingga (Orange) 37 Kuantitas Serat Pada Daging Buah 2 Tinggi 17 Bentuk Perbungaan 0 Kerucut 1 Piramidal 2 Jorong keatas 20 Tipe Bunga 0 Kelipatan 3 4 1 Kelipatan 4 5 23 Bentuk daun kelopak 0 Segitiga lebar 1 Segitiga sempit 2 Membundar telur lebar 3 Membundar telur sempit 4 Lanset 5 Sisi-sisi tidak sama 26 Jumlah Ridge 0 Ridge 3 4 1 Ridge 5 6 29 Bentuk Daun mahkota 0 Melonjong 1 Menjorong 2 Melanset sungsang 3 Lanset 32 Sifat Cakram 0 Mengembung 1 Tereduksi 35 Warna Daging Buah 0 Putih 1 Kuning pucat-terang 2 Kuning jingga 3 Jingga terang 38 Kadar Air 0 Agak berair 1 Berair 2 Sangat berair 18 Struktur Pembungaan 0 Glomerulate 1 Non-glomerulate 21 Warna Perhiasan Bunga 0 Putih 1 Kuning muda 2 Merah muda 3 Merah muda keunguan 24 Warna Perbungaan 0 Putih Kehijauan 1 Putih keunguan 2 Hijau kemerahan 3 Krem kekuningan 4 Kuning 5 Kuning kehijauan 6 Merah muda gelap 7 Merah tua 27 Posisi Ridge 0 Pangkal 1 1/3 dari pangkal 2 ½ 1/3 ke ujung 30 Warna Kepala Benang sari 0 Kuning 1 Merah 2 Merah keunguan 3 Keunguan 4 Ungu kehitaman 5 Hitam 33 Letak Ovari 0 Lateral 1 Lateral-frontal 2 Frontal 36 Bentuk Buah 0 Menjantung 1 Melonjong 2 Menjorong 3 Agak bulat 4 Membundar telur- Melonjong 5 Membundar telur sungsang 39 Aroma Daging Buah 2 Kuat

172 Floribunda 4(7) 2013 Lanjutan Tabel 1. Karakter Morfologi 10 Jenis Mangga. 40 Tekstur Kulit Buah 0 Halus 1 Kasar 43 Perlekatan Serat pada Daging Buah 0 Lemah 2 Kuat 46 Bentuk Ujung Buah 0 Runcing 1 Tumpul 2 Membulat 3 Datar 49 Perlekatan Serat pada Biji 2 Kuat 41 Bentuk Pangkal Buah 0 Meruncing bundar 1 Hampir datar 2 Datar 44 Warna Kulit Pohon 0 Putih-krem 1 Putih kecoklatan 2 Jingga kecoklatan 3 Merah muda keputihan 4 Merah muda gelap 5 Merah kecoklatan 6 Coklat 7 Coklat gelap 47 Tipe Biji 0 Monoembrioni 1 Poliembrioni 50 Panjang Bunga (mm) 0 Pendek (6 6,4) (6,8 7,5) 2 Panjang (7,6 8,3) 42 Bentuk Biji 0 Melonjong 1 Menjorong 2 Mengginjal (reniform) 45 Kuantitas Serat pada Biji 2 Tinggi 48 sifat Endokarp 0 Keras 1 Lunak Analisis hubungan kekerabatan pada 11 jenis mangga yang terpisah menjadi 10 jenis kelompok dalam (in group) dan 1 jenis kelompok luar (out group) dengan 50 karakter morfologi (Tabel 1) menggunakan PAUP 4.0 dan analisis Maximum Parsimony. Hasil analisis diperoleh 1 kladogram dengan indeks konsistensi sebesar 0.59 dan indeks homoplasi sebesar 0.41. Gambar 1 merupakan pohon filogenetik (kladogram) 10 jenis mangga pada 3 Provinsi di Sumatera Tengah. Kladogram yang terbentuk adalah monofiletik kecuali pada jenis M. kemanga yang berada sejajar dengan out group yaitu B. oppositifolia. Karakter yang memisahkan jenis ini dengan kelompok in group yang lain adalah karakter bentuk daun, warna daun, memiliki pulvilus, densitas bunga, warna perhiasan bunga, bentuk daun gantilan, warna perbungaan, jumlah benang sari, panjang daun kelopak, bentuk daun mahkota, jumlah ridge, posisi ridge, bentuk buah, bentuk ujung buah, aroma buah, perlekatan serat pada pulp, kuantitas serat pada pulp dan bentuk biji. M. kemanga keluar dari kelompok in group diduga karena memiliki karakter morfologi yang berbeda dengan karakter morfologi dalam kelompok in group. Kelompok in group terbagi menjadi dua sister grup yaitu klad I dan klad II. Klad I hanya terdapat satu jenis mangga dan klad II terdapat sembilan jenis mangga yang saling mengelompok menjadi kelompok besar. Pada klad II terbagi menjadi dua sub klad yaitu sub klad A dan sub klad B. Klad I terdiri dari satu jenis yaitu M. quadrifida. Karakter yang memisahkan jenis ini dengan klad II adalah karakter warna kulit pohon, lebar daun, memiliki pulvilus, warna kepala benang sari, bentuk pangkal buah, kuantitas serat pada biji dan tipe biji. Klad II sebanyak 8 jenis yaitu M. indica, M. laurina, M. sumatrana, M. zeylenica, Mangifera sp., M. torquendra, M. foetida dan M. odorata. Jenis-jenis ini bersatu pada cabang ke 15. Karakter yang menyatukan jenis-jenis ini adalah karakter bentuk daun mahkota. Klad II terbagi menjadi dua sub klad yaitu sub klad A dan sub klad B. Sub klad A terdiri dari satu jenis yaitu M. laurina. Karakter yang memisahkan jenis ini dengan sub klad B adalah karakter bentuk daun, permukaan daun, panjang tangkai daun, posisi perbungaan, jumlah ridge, posisi ridge, sifat cakram, tekstur kulit buah, perlekatan serat ke pulp, kuantitas serat pada biji dan

Floribunda 4(7) 2013 173 sifat endokarp. Sub klad B terdiri dari 7 jenis yaitu M. indica, M. sumatrana, M. zeylenica, M. torquendra, Mangifera sp., M. foetida dan M. odorata. Keseluruhan jenis ini menyatu pada karakter posisi perbungaan, posisi ridge, perlekatan serat ke pulp dan sifat endokarp. Sub klad B terdiri dari B 1 dan B 2. Kelompok B 1 terdiri dari M. foetida, M. torquendra, M. odorata dan Mangifera sp. Kelompok ini menyatu dikarenakan karakter bentuk daun, permukaan daun, jumlah benang sari, warna kepala benang sari dan warna buah matang. Kelompok B 2 terdiri dari M. indica, M. zeylenica dan M. sumatrana. Kelompok ini menyatu disebabkan karakter letak daun, bentuk daun, warna perbungaan, jumlah benang sari, warna kepala benang sari, bentuk pangkal buah dan warna buah matang. Secara morfologi M. torquendra dan M. foetida memiliki kemiripan pada bentuk buah, sehingga kemiripannya yang tinggi. Hal ini menyebabkan masyarakat pada umumnya mengenal kedua jenis itu dengan nama daerah macang. Namun secara prinsip, keduanya berbeda pada tipe bunga dan warna perhiasan bunga. M. foetida dengan M. torquendra dan M. indica dan M. zeylenica secara filogenetik memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat. Hal ini terlihat dari pengelompokkan pada pohon filogenetik (kladogram). Garis pada pohon filogenetik juga menunjukkan jauh dekatnya evolusi antar organisme. Semakin panjang garisnya, maka semakin jauh jarak evolusinya dan semakin pendek garisnya, semakin dekat jarak evolusinya. Garis yang semakin panjang menunjukkan bahwa jenis mangga tersebut memiliki karakter yang sudah maju, sedangkan garis yang semakin pendek menunjukkan bahwa karakter yang dimiliki jenis mangga tersebut adalah karakter yang masih primitif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan karakter morfologi yang diamati terdapat 10 jenis mangga pada genus Mangifera yaitu M. indica, M. laurina, M. sumatrana, M. quadrifida, M. torquendra, M. zeylenica, Mangifera sp., M. kemanga, M. odorata dan M. foetida. Kedua kladogram yang dihasilkan membentuk dua klad utama yaitu klad I dan klad II. Klad I terdiri dari M. kemanga, sedangkan klad II terdiri dari M. indica, M. laurina, M. sumatrana, M. zeylenica, M. quadrifida, Mangifera sp., M. torquendra, M. foetida dan M. odorata. Berdasarkan filogenetiknya, dapat diketahui bahwa 10 jenis mangga mengelompok berdasarkan kesamaan karakter morfologi dan berdasarkan garis evolusinya. M. odorata Mangifera sp. M. indica M. zeylenica M. foetida M. torquendra B 1 SUB KLAD B M. laurina M. sumatrana SUB KLAD A B 2 M. quadrifida KLAD I M. kemanga KLAD II B. oppositifolia Out group Gambar 1. Kladogram 10 Jenis Mangga Berdasarkan Karakter Morfologi. DAFTAR PUSTAKA Baswarsiati & Yuniarti. 2010. Karakter Morfologis dan Beberapa Keunggulan Mangga Podang Urang (Mangifera indica L.). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jawa Timur. Clifford HT & Stephenson W. 1975. An

174 Floribunda 4(7) 2013 Introduction to Numerical Classification. Academic Press, Inc. New York. Davis PH & Heywood VH. 1973. Principles of Angiosperm Taxonomy. Robert E. Krieger Publishing Company. New York. Dwidjoseputro D. 1994. Pengantar Fisiologi Tanaman. Gramedia. Jakarta. Fitmawati. 2008. Biosistematika Mangga Indonesia. [Desertasi]. IPB. Bogor IPGRI. 2009. Descriptors for Mango (Mangifera indica). International Plant Genetic Resources Institute, Roma. Italia. Mardalis. 2002. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Bumi Aksara. Jakarta. Suskendriyati H, Wijayanti A, Hidayah N & Cahyuning D. 2002. Studi Morfologi dan Hubungan Kekerabatan Varietas salak pondoh (Salacca zalacca (Gaert.) Voss.) di Dataran Tinggi Sleman. Biodiversitas. 1(2): 59 64. Radford RB. 1986. Fundamental of Plant Systematics. Harper and Row Published. New York. Rifai MA. 1976. Sendi-Sendi Botani Sistematika. LBN-LIPI. Bogor. Rochyati S. 2012. Inventarisasi dan Karakterisasi Mangga (Mangifera) Berbuah Di Luar Musim Di Kota Pekanbaru. Skripsi. FMIPA -UR, Pekanbaru. Tenda E, Tulalo M & Miftahurrachman. 2009. Hubungan Kekerabatan Genetik Antar Sembilan Aksesi Kelapa Asal Sulawesi Utara. Jurnal Littri. 15(3): 139 144.