ANALISIS STRUKTUR PADA GIRDER OVERHEAD CRANE SWL 30 TON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBAHASAN MATERI

PENGARUH JUMLAH PLAT BESI TERHADAP DEFLEKSI PEMBEBANAN PADA PENGUJIAN SUPERPOSISI Andi Kurniawan 1),Toni Dwi Putra 2),Ahkmad Farid 3) ABSTRAK

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

ANALISA KELAYAKAN KERJA OVERHEAD CRANE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PEMINDAH BAHAN

ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER

FINAL PROJECT DENGAN JUDUL

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN KERANGKA OVERHEAD CRANE DOUBLE GIRDER KAPASITAS 5 TON

MEKANISME KERJA JIB CRANE

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE BERPALANG TUNGGAL KAPASITAS 10 TON

ANALISIS DEFLEKSI BATANG LENTURMENGGUNAKAN TUMPUAN JEPIT DAN ROLPADA MATERIAL ALUMINIUM 6063 PROFIL U DENGAN BEBAN TERDISTRIBUSI

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

Mekanika Rekayasa III

Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu

ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55

BAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal

Tujuan Pembelajaran. Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme sistem mesin

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA PERANCANGAN POROS BELAKANG GOKAR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

Jurnal Teknika Atw 1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 5 TON

Besarnya defleksi ditunjukan oleh pergeseran jarak y. Besarnya defleksi y pada setiap nilai x sepanjang balok disebut persamaan kurva defleksi balok

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON

Studi Besaran Torka Induksi pada Motor Listrik Hoist Berdasarkan Hasil Perhitungan dan Simulasi

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss

Tujuan Pembelajaran:

Prinsip Dasar Metode Energi

ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

3- Deformasi Struktur

KAJI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL LENDUTAN BALOK BAJA KARBON ST 60 DENGAN TUMPUAN ENGSEL - ROL

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

Kajian Analisis Respon Statis Jembatan Tipe Gelagar Beton Bertulang Dengan Metode Pembebanan (Loading Test)

BAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

LENDUTAN (Deflection)

BAB 5 ANALISIS. pemilihan mekanisme tersebut terutama pada proses pembuatan dan biaya. Gambar 5-1 Mekanisme Rack Gear

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

ANALISA PERBANDINGAN NILAI LENDUTAN DAN PUTARAN SUDUT PADA JEMBATAN PCI-GIRDER DENGAN PROGRAM MIDAS CIVIL TERHADAP HASIL PENGUKURAN DI LAPANGAN

STRUKTUR STATIS TAK TENTU

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

Tegangan Dalam Balok

Analisis dan Redesign Kekuatan Struktur pada Girder Overhead Crane 6.3 Ton

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari roda sederhana, gerobak, ayunan, katrol, hingga crane yang saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS

DISAIN SISTEM LOADING DAN UNLOADING UNTUK ALAT ANGKUT MATERIAL DENGAN RODA TUNGGAL BERBASIS MEKANISME EMPAT BATANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

Outline TM. XXII : METODE CROSS. TKS 4008 Analisis Struktur I 11/24/2014. Metode Distribusi Momen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUAT LENTUR DAN PERILAKU BALOK PAPAN KAYU LAMINASI SILANG DENGAN PAKU (252M)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang. 1. Kapal tongkang jenis Floating Crane.

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

ANALISADEFLEKSI PLAT STOPPER PADA MESIN UJI TARIK HIDROLIK Budi Hartono. Abstrak

Hitachi Hoists.

Studi Defleksi Balok Beton Bertulang Pada Sistem Rangka Dengan Bantuan Perangkat Lunak Berbasis Metode Elemen Hingga

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR

ANALISA GETARAN BEARING BERBASIS VARIASI JARAK PENYANGGA PADA ALAT UJI PUTARAN KRITIS

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

KATA PENGANTAR. karunia-nya kepada saya sebagai penulis, sehingga tersusunya makalah momen

ANALISIS SIMULASI ELEMEN HINGGA KEKUATAN CRANE HOOK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS SUMBER TERBUKA

Transkripsi:

INFO TEKNIK Volume 15 No. Desember 014 (199-1) ANALISIS STRUKTUR PADA GIRDER OVERHEAD CRANE SWL 30 TON Jefriansyah 1, Ma ruf 1 Alumni Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Unlam Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Unlam Email : jefriansyah.hiqua@gmail.com ABSTRACT Overhead crane is a device used to move goods. Overhead cranes are very important during the production period, if there is a problem in the overhead crane, it can disrupt the production process. Therefore, load testing was conducted to determine the results of the girder deflection, whether large deflection is still within the limits that are allowed or not. This study to calculate the girder overhead crane occur in the loading variations, and adjust the properties of the material used. The amount of deflection is calculated using the equation Castigliano theorem. research on the loading of 8.7 tons, 30 tons, and 37.5 tons with theoretical calculations obtained deflection value calculation results is 6,060mm, 6,335mm, and 7.918 for the imposition of the middle girder (1/span). 5,191mm, 5,410mm and 6,763mm for the loading side (1/3span). The simulation results are 5,649mm, 5,834mm, and 6.898 for the imposition of the middle girder (1/span) and 4,986mm, 5,101mm and 6,03mm for the loading side (1/3span). The results obtained have great value below allowable deflection value is 3.75 mm. Keywords: Girder Overhead crane, load variation, deflection. 1. PENDAHULUAN Overhead crane merupakan salah satu fasilitas sebagai sarana pemindahan barang yang sangat penting untuk berbagai kegiatan produksi. Mengingat besarnya fungsi dan nilai resiko, maka selama periode produksi, crane harus diperiksa dan dirawat dengan baik. Dengan adanya pemeriksaan maka temuantemuan dini terhadap kerusakan atau kemunduran kekuatan sebuah overhead crane dapat ditemukan, dan akhirnya untuk dapat direkomendasi atau diganti. Overhead crane dapat dikatakan layak kerja setelah dilakukannya pengujian beban, pengujian lapangan dan pemeriksaan visual. Pengujian beban dilakukan untuk mengetahui hasil defleksi pada girder, apakah besar defleksi tersebut masih dalam batas yang di ijinkan atau tidak.

00 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014 Pengujian beban dilakukan untuk mengetahui hasil defleksi pada girder, apakah besar defleksi tersebut masih dalam batas yang di ijinkan atau tidak. Pengujian uji beban statis dilakukan dengan besar beban 0 s/d SWL maximum, sedangkan pengujian beban dinamis dilakukan pada beban 100% - 15% X SWL maksimum. Teknik yang di terapkan pada penelitian ini menggunakan perhitungan teoritis dangan metode castigliano dan simulasi menggunakan autodesk inventor 014, bagaimana hasil perhitungan pada girder overhead crnare sebagai bagian dari analisa struktur dengan variasi pembebanan, dan menyesuaikan dengan sifat material yang digunakan.. KAJIAN PUSTAKA Pesawat angkat adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas. Crane termasuk salah satu dari jenis pesawat angkat, Crane adalah gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah untuk mengangkat atau sekaligus memindahkan muatan yang dapat digantung bebas atau dikaitkan pada crane. Overhead crane sendiri adalah salah satu jenis dari crane. Overhead crane adalah pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau barang atau orang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan atau dapat juga didefinisikan sebagai suat alat yang dikonstruksi atau dibuat secara khusus untuk mengangkat naik dan menurunkan barang. Salah satu komponen overhead crane yaitu girder, girder adalah satu konstruksi dimana trolly menggantung dan bergerak. Gambar 1. Overhead Crane

Kosjoko Pengaruh Perendaman 01 Komponen- komponen dasar overhead crane terdiri dari beberapa bagian seperti ditampilkan pada gambar. Gambar. Bagian overhead crane Penjelasan : 1. wheel/roda adalah landasan atau penggantung untuk gerakan transversal. girder adalah satu konstruksi dimana trolly menggantung dan bergerak 3. trolly adalah gabungan hoist drum dan hook, terletak pada girder 4. girder joint/bogie adalah ujung ujung ginder termasuk roda 5. hook block adalah hook,block, dan wire rope 6. railling adalah tempat operator dan crane berjalan/ bergerak. 7. Electric control adalah tempat kendali dan pendistribusian arus listrik 8. Electric motor adalah sumber tenaga penggerak peralatan crane 9. Cabin operator adalah tempat operator mengontrol operasi crane 10. Whell drive shaft adalah poros penghubung putaran dari motor kesistem Mekanisme gerakan pesawat angkat diperoleh dengan memanfaatkan kerja mekanik melalui beberapa komponen transmisi yang telah direncanakannya. Ada beberapa macam mekanisme gerakan yang dimiliki oleh pesawat angkat jenis overhead crane, adalah : a. Hoisting mechanism Peralatan ini berfungsi untuk melakukan gerakan tegak lurus, menaikkan, menggantung sementara dan menurunkan beban, pada umumnya terdiri dari motor listrik atau dapat juga pocket, rem pengaman, tali baja atau dapat juga rantai mata dan alat bantu pengangkat beban. Housting mechanism ditampilkan pada gambar 3

0 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014 Gambar 3. Hoisting mechanism b. Travelling mechanism Peralatan ini berfungsi untuk melakukan gerakan lurus datar sepanjang lintasan rails (rail travelling mechanism) atau permukaan tanah (trackless travelling mechanism), pada umumnya terdiri dari motor listrik atau dapat juga secara manual, komponen tranmisi, roda, rem pengaman, sprocket dan rantai mata. Travelling mechanism ditampilkan pada gambar 4 Gambar 4. Travelling mechanism c. Transversing mechanism Peralatan ini berfungsi untuk melakukan gerakan merubah jarak jangkau (outreach) kearah horizontal dengan menggunakan trolley yang berjalan sepanjang lintasan rail pada girder, pada umumnya terdiri dari motor listrik atau dapat juga secara manual, komponen transmisi, drum atau dapat juga sprocket, rantai mata, rem pengaman, roda untuk berjalan rails. Traversing mechanism ditampilkan pada gambar 5 (PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan)

Kosjoko Pengaruh Perendaman 03 Gambar 5. Traversing mechanism Pengujian beban merupakan pengujian yang sangat penting dalam pengujian crane. Sebab, pada testing ini crane akan diuji keseluruhan fungsi alat dan unjuk kerja pengangkatan pada semua kondisi operasi dengan beban yang mendekati, sama atau bahkan melebihi kapasitas maksimumnya. Pengujian beban pada overhead crane SWL 30 Ton dilakukan dengan beban tidak lebih dari 100 % rated load dan diuji kesemua arah serta fungsi. Pengujian over load dilakukan dengan beban tidak lebih dari 15% dari rated load. Menurut C.alkin (005) perhitungan desain konvensional yang diusulkan dan standar DIN dilakukan untuk memverifikasi tingkat stres dan defleksi, sebagai hasil untuk desain overhead crane dapat diusulkan. Defleksi merupakan perubahan bentuk pada balok dalam arah y akibat adanya pembebanan vertikal yang diberikan pada balok atau batang. Defleksi diukur dari permukaan netral awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi. Konfigurasi yang diasumsikan dengan deformasi permukaan netral dikenal sebagai kurva elastis dari balok. Gambar 6 (a) memperlihatkan balok pada posisi awal sebelum terjadi deformasi dan gambar 6 (b) adalah balok dalam konfigurasi terdeformasi yang diasumsikan akibat pembebanan. (a) (b) Gambar 6. Defleksi pada balok

04 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014 Jarak perpindahan Y didefinisikan sebagai defleksi balok. Hal hal yang mempengaruhi defleksi yaitu : Kekakuan batang,semakin kaku suatu batang maka lendutan batang yang akan terjadi pada batang akan semakin kecil. Besar kecilnya gaya yang diberikan, Besar kecil gaya yang diberikan pada batang berbanding lurus dengan besarnya defleksi yang terjadi, dengan kata lain semakin besar beban yang dialami batang maka defleksi yang terjadipun semakin besar. Jenis tumpuan yang diberikan, Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis tumpuan berbeda-beda, jika karena itu besarnya defleksi pada penggunaan yang berbedabeda tidaklah sama, semakin banyak reaksi dari tumpuan yang melawan gaya dari beban maka defleksi yang terjadi pada tumpuan rol lebih besar dari tumpuan pin (pasak) dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih besar dari tumpuan jepit. Jenis beban yang terjadi pada batang, beban terdistribusi merata dengan beban titik, keduanya memiliki kurva defleksi yang berbeda-beda. Pada beban terdistribusi merata slope yang terjadi pada bagian batang yang paling dekat lebih besar dari slope titik, ini karena sepanjang batang mengalami beban sedangkan pada beban titik hanya terjadi pada beban titik tertentu saja. Pada kasus girder overhead crane (misalnya) yang ditumpu kedua ujungnya (posisi horizontal), jika diberikan beban pada girder maka girder tersebut akan mengalami defleksi. Besar defleksi yang terjadi dapat ditentukan dengan menggunakan metode metode yang ada. Teorema Castigliano dapat digunakan untuk mencari defleksi : Teorema Castigliano dapat digunakan untuk mencari defleksi dw (1) 1 dp Metode ini sering disebut sebagai metode penurunan parsiil (Partial Deriative). Usaha-usaha luar W yang bekerja pada balok adalah sama dengan usaha dalam yang tersimpan dalam balok 1 Sdl atau : 1 W Sdl () Subtitusikan sehingga: W 1 S My da I dan My 1 dl I E dx ke dalam persamaan diatas, My My 1 da dx I I E

Kosjoko Pengaruh Perendaman 05 W W 1 1 L A y 0 0 L M 0 EI da dx M EI dx Subtitusikan persamaan (3) ke dalam persamaan (1), diperoleh : (3) d dw dp L M 0 EI dp dx 1 L 1 0 Persamaan defleksi: 1 Dimana : M adalah Momen (Nm) E adalah Modulus Elastis (N/mm ) I adalah momen Inersia (mm 4) dm M dp dx EI dm L M dp dx (4) 0 EI Program autodesk inventor 014, Program komputer ini dapat digunakan untuk menganalisa masalah struktur khususnya defleksi pada girder overhead crane. Urutan Kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Membuat sebuah model/part yang akan dianalisa.. Memilih material untuk model/part 3. Mengatur kekerasan/kehalusan mesh 4. Membei beban (load), beban dapat berupa: i) gaya (Force) ii) moment iii) bearing load pada permukaan silindris. iv) bearng load pada permukaan silindris. v) beban karna gravitasi (Body Load) 5. memberi tumpuan (constraint), dapat berupa: i) fixed constraint ii) pin constrain iii) frictionless constraint 6. menjalankan analisa tegangan 7. menvisualisasikan hasil dan simulasi 8. membuat laporan dalam bentuk file doc

06 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014 3. METODE PENELITIAN Pada penulisan penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan penelusuran literatur, wawancara dan dokumentasi. Metode literatur menggunakan cara mengumpulkan data tertulis yang berkaitan dengan masalah penulisan dan juga jurnal dari penelitian sebelumnya dalam hal analisa stuktur pada girder overhead crane. Interview dengan cara melakukan tanya jawab dengan Engineer untuk memperoleh informasi yang berhubungan analisa struktur. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan gambar girder overhead crane. Setelah melakukan pengumpulan data, dilakukan perhitungan defleksi dengan menggunakan teori castigliano dan simulasi menggunakan autodesk inventor 014, kemudian membandingkan hasil perhitungan teoritis dan simulasi dengan nilai defleksi yang di ijinkan yaitu 3,75 cm. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah Pengaruh pembebanan 8,7 ton, 30 ton dan 37,5 ton pada girder overhead crane. Variabel terikat adalah besar nilai defleksi pada girder overhead crane. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Overhead crane mengalami pembebanan pada bagian tengah girder, nilai pembebanan yang diberikan adalah adalah sebesar 8160 N, 94000 N, dan 367500 N. Pada gambar 7 merupakan gambar komponen Girder Overhead Crane yang akan dianalisa dengan menggunakan software Autodesk Inventor 014, analisa yang akan dilakukan adalah berupa uji pembebanan pada Girder. Gambar 7. komponen Girder Overhead Crane

Kosjoko Pengaruh Perendaman 07 Tabel 1. Hasil Perhitungan Defleksi No Letak pembebanan Beban (Ton) Defleksi yang di ijinkan (mm) Defleksi (Teori castigliano) (mm) 1 Bagian tengan girder 8,7 6,060 (1/span) 30 6,335 3 37,5 7,918 4 Bagian samping girder 8,7 3,75 5,191 5 (1/3span) 30 5,410 6 37,5 6,763 Tabel. Hasil Simulasi Defleksi No Letak Beban Hasil simulasi Defleksi Defleksi pembe- (Ton) yang di (Simulasi) banan ijinkan (mm) (mm) 1 Bagian 8,7 6,059 tengan girder 3,75 (1/span) 30 6,318

08 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014 Tabel (Lanjutan). Hasil Simulasi Defleksi No Letak pembebanan Beban (Ton) Hasil simulasi Defleksi yang di ijinkan Defleksi (Simulasi) (mm) (mm) 3 37,5 7,773 4 Bagian samping girder 8,7 5,369 (1/3span) 5 30 5,56 6 37,5 6,745

Kosjoko Pengaruh Perendaman 09 Dari hasil perhitungan perhitungan teoritis dan simulasi menggunakan autodesk inventor 014 didapat nilai defleksi yang terjadi pada komponen girder. Pada saat girder dipengaruhi gaya dengan variasi pembebanan didapatkan nilai : Pembebanan pada bagian tengah girder dengan beban 8,7 Ton, 30 Ton dan 37,5 Ton, masing-masing nilai defleksinya yaitu : (teoritis) : 6,060 mm, 6,335 mm dan 7,918 mm Defleksi simulasi : 6,059 mm, 6,318 mm dan 7,773 mm Persen galat hasil perhitungan teortis dengan hasil simulasi dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : selisih = Tabel 3. Perbandingan Hasil Perhitungan Defleksi Menggunakan Teori Castigliano dengan hasil simulasi No Letak pembebanan Beban (Ton) Defleksi yang di Defleksi (Teori Defleksi (simulasi) Persen galat ijinkan (mm) castigliano) (mm) (mm) ( ) 1 Bagian tengan girder 8,7 6,060 6,059 0,00016 (1/span) 30 6,335 6,318 0,0069 3 37,5 7,918 7,773 0,01865 4 Bagian samping girder 8,7 3,75 5,191 5,369 0,03315 5 (1/3span) 30 5,410 5,56 0,0099 6 37,5 6,763 6,745 0,0066

Persen Galat (%) Defleksi (mm) Defleksi (mm) 10 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014 8 7.8 Perbandingan Beban Terhadap Defleksi Pada Bagian Tengah Girder (1/Span) Perhitungan Teoritis Simulasi 7.6 7.4 7. 7 6.8 6.6 6.4 6. 6 8 9 30 31 3 33 34 35 36 37 38 Beban (Ton) Gambar 8. Grafik perbandingan defleksi terhadap pembebanan pada bagian tengah girder 6.8 6.6 Perbandingan Beban Terhadap Defleksi Pada Bagian Samping Girder (1/3Span) Perhitungan Teoritis Simulasi 6.4 6. 6 5.8 5.6 5.4 5. 5 8 9 30 31 3 33 34 35 36 37 38 Beban (Ton) Grafik 9. Grafik perbandingan defleksi terhadap pembebanan pada bagian samping girder (1/3 span) 0.035 0.03 Perbandingan Beban Terhadap Persen Galat 1/Span 1/3Span 0.05 0.0 0.015 0.01 0.005 0 8 9 30 31 3 33 34 35 36 37 38 Beban (Ton) Grafik 10. Grafik perbandingan pembebanan terhadap persen galat hasil perhitungan dan simulasi

Kosjoko Pengaruh Perendaman 11 Pada tabel l dan tabel memperlihatkan hasil defleksi terhadap pembebanan pada bagian tengah girder (1/ span) dan samping girder (1/3 span).berdasarkan hasil perhitungan teoritis pada bagian tengah girder (1/ span) dengan beban 8,7 ton, 30 ton dan 37,5 ton didapatkan besar nilai defleksi (teori) masing masing yaitu 6,060 mm, 6,335 mm dan 7,918 mm dan besar nilai defleksi (simulasi) masing masing yaitu 6,059 mm, 6,318 mm dan 7,773 mm. Dan pada bagian samping girder (1/3 span) dengan beban 8,7 ton, 30 ton dan 37,5 ton didapatkan besar nilai defleksi (teori) masing masing yaitu 5,191 mm, 5,410 mm dan 6,763 mm dan besar nilai defleksi (simulasi) masing masing yaitu 5,369 mm, 5,56 mm dan 6,745 mm. semakin besar beban yang dialami batang maka defleksi yang terjadipun semakin besar. Hasil pembebanan ini memiliki persentase selisih antaran nilai defleksi hasil perhitungan dengan hasil simulasi yang sangat kecil mendekati angka nol, maka dapat diartikan tidak ada galat antara pehitungan dengan simulasi. Untuk pembebanan bagian tengah girder (1/ span) didapatkan nilai persen galat pada beban 8,7 ton, 30 ton dan 37,5 ton masing masing yaitu 0,00016, 0,0069 dan 0,01865. Dan pada bagian samping girder (1/3 span) didapatkan nilai persen galat pada beban 8,7 ton, 30 ton dan 37,5 ton masing masing yaitu 0,03315, 0,0099 dan 0,0066. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan teoritis menggunakan teori castigliano dan simulasi dengan autodesk inventor 014 yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan akibat pembebanan yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan teoritis dengan menggunakan teori castigliano sebagai berikut : a. pembebanan pada bagian tengah girder dengan beban 8,7 ton, 30 ton, dan 37,5 ton besar nilai defleksi masing masing yaitu 6,060 mm, 6,335 mm dan 7,918 mm. b. pembebanan pada bagian samping girder dengan beban 8,7 ton, 30 ton, dan 37,5 ton besar nilai defleksi masing masing yaitu 5,191 mm, 5,410 mm dan 6,763 mm.

1 INFO TEKNIK,Volume 15 No. Desember 014. Hasil simulasi dengan menggunakan Autodesk Inventor 014 sebagai berikut : a. pembebanan pada bagian tengah girder dengan beban 8,7 ton, 30 ton, dan 37,5 ton besar nilai defleksi masing masing yaitu 6,059 mm, 6,318 mm dan 7,773 mm. b. pembebanan pada bagian samping girder dengan beban 8,7 ton, 30 ton, dan 37,5 ton besar nilai defleksi masing masing yaitu 5,369 mm, 5,56 mm dan 6,745 mm. 3. Perbandingkan hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi menggunakan Software Autodesk Inventor 014 sebagai berikut : a. pembebanan pada bagian tengah girder dengan beban 8,7 ton, 30 ton, dan 37,5 ton besar persen galat hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi masing masing yaitu 0,00016%,0,0069%dan 0,01865%. b. pembebanan pada bagian samping girder dengan beban 8,7 ton, 30 ton, dan 37,5 ton besar persen galat hasil perhitungan teoritis dengan hasil simulasi masing masing yaitu 0,03315%,0,0099% dan 0,0066%. c. Defleksi yang diizinkan pada overhead crane t-3-01 SWL 30 Ton adalah 3,75 mm. Pada hasil perhitungan teoritis dan simulasi didapatkan nilai defleksi yang lebih kecil dibandingkan defleksi yang di izinkan, sehingga girder masih amam untuk mengangkat beban baik pada kurang dari 100%SWL, 100% SWL dan 15% SWL. DAFTAR PUSTAKA API RP D, 003. Operation and Maintenance of Offshore 5 th Edition, American Petroleum Institute ASME B30.-005, 010. Overhead Crane and Gantry Crane. New York: The American Sosiety of Mechanical Engineers. C. Alkin, C. E. Imrak, H. Kocabas. Solid Modeling and Finite Element Analysis of an Overhead Crane Bridge. Journal Czech Technical University in Prague. Erik Oberg, Franklin D Jones, Holbrook L. Horton, and Henry H ryffel. 000. Machinery s Handbook. New York : Industrial Press Inc Herbert Morris. 198. Operation, Manual & Maintenance Book. Loughborough, UK. Pinem, Daud. 010. Mekanika Kekuatan Lanjut. Rekayasa Sains, Bandung.