BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Berdasarkan Undang undang RI Nomor 10. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Waktu, Tempat dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama milik negara yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. Lahir pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, BNI sempat berfungsi sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial sejak tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 Oktober 1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank Negara Indonesia. Menyusul penunjukan De Javache Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peran BNI sebagai bank sentral. BNI lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa pada tahun 1950 dengan akses langsung transaksi luar negeri. Kantor cabang BNI pertama diluar negeri dibuka di Singapura tahun 1955. Segmentasi nasabah juga telah dibidik BNI sejak awal dengan dirintisnya bank yang melayani khusus nasabah wanita, yaitu Bank Sarinah dimana seluruh petugas bank adalah perempuan dan Bank Bocah yang memberikan edukasi kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan menabung sejak dini. Pelayanan Bank Bocah dilakukan juga oleh anak-anak. Bahkan 1

sejak 1963, BNI telah merintis layanan perbankan di perguruan tinggi saat membuka Kantor Kas Pembantu di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. Saat ini BNI telah memiliki kantor layanan hampir diseluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta terkemuka di Indonesia. Peningkatan Shareholders Value BNI mulai menjual saham perdananya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1996. BNI menjadi bank negara pertama yang gopublic. Bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah, BNI menerbitkan saham baru pada tahun 2007 dan 2010 melalui Penawaran Umum Terbatas (right issue) dengan memperluas komposisi kepemilikan saham publik menjadi 40%. Dengan meningkatnya kepemilikan publik, BNI dituntut untuk meningkatkan kinerja unggul sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. 1.1.2. Visi, Misi, dan Logo PT. Bank Negara Indonesia (Persero) a. Visi Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja b. Misi 1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama 2. Menigkatkan nilai Investasi yang unggul bagi investor 3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi 4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan komunitas 2

5. Menjadi acuan pelaksanan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik c. Logo Gambar 1.1 Logo BNI Sumber : http://www.bni.co.id/portals/_default/skins/bni/images/bnilogo.png 1.2. Latar Belakang Penelitian Subagio (Latumaerissa, 2014:4) menjelaskan bahwa Bank merupakan badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan atau pihak lainnya dan mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selama triwulan I tahun 2010- hingga triwulan I 2015 kondisi keuangan PT. Bank Negara Indonesia (BNI) dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.2 bahwa laba bersih yang selalu meningkat dari setiap periode. 3

Dalam Jutaan Rupiah 12000000 Laba Bersih Triwulanan BNI 10000000 8000000 6000000 4000000 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2000000 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Gambar 1.2 Sumber : www.idx.co.id (data diolah) Dari gambar 1.2 dapat dilihat pertumbuhan laba bersih BNI secara Triwulanan mulai dari Triwulan I tahun 2010 sampai Triwulan III tahun 2015. Pada Triwulan I tahun 2010, laba bersih yang dibukukan oleh BNI sebesar Rp. 1,026 Triliun. Kemudian pada Triwulan I tahun 2011, laba bersih BNI meningkat menjadi Rp. 1,25 Triliun. Pada Triwulan I tahun 2012, laba bersih BNI kembali meningkat menjadi Rp. 1,55 Triliun. Selanjutnya, pada Triwulan I tahun 2013 BNI kembali mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi Rp. 2,07 Triliun. Peningkatan laba bersih juga terjadi pada Triwulan I tahun 2014, sehingga pada periode ini BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 2,4 Triliun. Kemudian pada Triwulan I tahun 2015 BNI berhasil membukukan peningkatan laba bersih menjadi Rp. 2,84 Triliun. 4

Pada Triwulan II tahun 2010, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp. 1,93 Triliun. Pada Triwulan II tahun 2011, laba bersih yang dibukukan oleh BNI meningkat menjadi Rp. 2,73 Triliun. Peningkatan laba bersih pada Triwulan II 2011 ini disebabkan penurunan non performing loan (NPL) gross dari 4,3% menjadi 4%, penurunan NPL net dari 0,9% menjadi 0,7% dengan pertumbuhan loan to deposit ratio (LDR) dari 68,2% menjadi 76,1% serta peningkatan pendapatan bunga sebesar 5% dan peningkatan pendapatan non bunga sebesar 6%. Selain itu, operasional perusahaan juga semakin efisien dengan rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) turun dari 78% menjadi 70,1%, rasio kecukupan modal (CAR) masih di level 17,2% (setelah memperhitungkan risiko pasar dan risiko operasional) sehingga memberikan keleluasaan bagi BNI untuk melakukan ekaspansi bisnis di 2011 (swa.co.id diakses 4 November 2015). Selanjutnya, pada Triwulan II tahun 2012, BNI berhasil membukukan peningkatan laba bersih menjadi Rp. 3,29 Triliun. Pada Triwulan II tahun 2013, BNI juga berhasil meningkatkan laba bersih menjadi Rp. 4,28 Triliun dan pada Triwulan II tahun 2014 laba bersih BNI meningkat menjadi Rp. 4,95 Triliun. Pada Triwulan II tahun 2015, laba bersih BNI mengalami penurunan yang cukup jauh dibandingkan dengan Triwulan II tahun 2014. Pada Triwulan II tahun 2015, BNI membukukan laba bersihnya sebesar Rp. 2,43 Triliun. Laba bersih BNI tersebut turun sebesar 50,8%, hal tersebut karena dipicu kenaikan angka kredit macet atau non performing loan (NPL) nasabah perseroan dari 2,2% menjadi 3%. (Detik Finance, diakses 14 September 2015). Triwulan III tahun 2010, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp. 2,86 Triliun. Laba bersih tersebut meningkat pada Triwulan III tahun 2011 menjadi Rp. 4,05 Triliun. Pada Triwulan III tahun 2012, BNI berhasil membukukan peningkatan laba bersih menjadi Rp. 5,04 Triliun. Selanjutnya pada Triwulan III tahun 2013 kembali membukukan 5

peningkatan laba bersih menjadi Rp. 6,54 Triliun. Laba bersih Triwulan III tahun 2013 tersebut meningkat sebesar 29,8% dibanding periode yang sama tahun 2012.Rasio LDR pada Triwulan III tahun 2013 meningkat menjadi 84,7% dari 76,8%, sementara rasio NPL net turun dari 0,8% menjadi 0,6% dan NPL gross turun menjadi 2,4% dari 3,4% (Bisnis Tempo.co diakses 4 November 2015). Triwulan III tahun 2014 peningkatan laba bersih yang dibukukan oleh BNI sebesar Rp. 7,64 Triliun. Pada Triwulan III tahun 2015, BNI membukukan laba sebesar Rp. 6,03 Triliun. Laba bersih tersebut turun dibandingkan dengan Triwulan III tahun 2014 sebesar Rp. 7,64 Triliun. Pada Triwulan IV tahun 2010 BNI membukukan laba bersih sebesar Rp. 4,1 Triliun. Kemudian pada Triwulan IV tahun 2011, laba bersih BNI meningkat menjadi Rp. 5,8 Triliun. Pada Triwulan IV 2012, laba bersih BNI meningkat kembali menjadi Rp. 7,04 Triliun. Peningkatan laba bersih BNI kembali terjadi pada Triwulan IV tahun 2013 dan 2014, masing-masing sebesar Rp. 9,06 Triliun dan Rp. 10,8 Triliun. Tingkat profitabilitas BNI juga dapat dilihat melalui Return On Asset yang ada pada gambar 1.3 3.00% Return On Asset BNI 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Gambar 1.3 Sumber : Laporan Keuangan Triwulanan BNI (data diolah) 6

Return On Asset dari BNI cenderung mengalami peningkatan pada setiap periodenya. Namun, pada Triwulan II tahun 2015, Return On Asset BNI mengalami penurunan yang cukup jauh dibandingkan dengan Triwulan II pada tahun 2014. Return On Asset BNI pada Triwulan II tahun 2015 menjadi 1,48%, sedangkan Return On Asset pada Triwulan II tahun 2014 adalah 3,26%. Selain itu, Return On Asset BNI pada Triwulan III tahun 2015 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan Triwulan III tahun 2014. Return On Asset BNI pada Triwulan III tahun 2015 adalah 2,45%, sedangkan pada Triwulan III tahun 2014 adalah 3,32%. Dalam hal ini perlu adanya penilaian kinerja keuangan. Menurut Keown (2011:74) rasio keuangan merupakan penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dengan melakukan perhitungan rasio keuangan bank tersebut nantinya akan terlihat kinerja keuangannya dan juga dapat mengetahui seberapa besar keuntungan atau tingkat profitabilitas yang dimiliki oleh bank tersebut. Menurut Mulyono (Wardiah, 2013:283) dalam dunia perbankan, rasio solvabilitas dapat dihitung dengan Capital Adequacy Ratio (CAR). Sedangkan untuk rasio likuiditas dapat diketahui dengan Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio rentabilitas dalam perbankan dapat diukur melalui Return On Assets (ROA). Selain rasio tersebut, peneliti juga menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) sebagai faktor yang dapat memengaruhi profitabilitas perbankan. Menurut Latumaerissa (2014:164) NPL juga akan menyebabkan tingginya biaya modal (cost of capital) yang tercermin dari biaya operasional dari bagi bank umum yang bersangkutan. Dengan tingginya biaya modal maka akan berpengaruh terhadap perolehan laba bersih dari bank. Selain itu, terdapat rasio BOPO yang merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi biaya operasional perbankan dan rasio Net Interest Margin (NIM) yang mengindikasikan kemampuan bank menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan penempatan aktiva produktif (Taswan, 2010:167) 7

Penelitian yang dilakukan oleh Purwoko dan Bambang (2013) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank yang listed di Bursa Efek Indonesia. Faktor yang diteliti antara lain adalah BOPO, NPL, NIM, CAR, dan LDR. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel BOPO dan NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, NIM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan CAR dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Selain itu, penelitian yang dilakukan Tan Sau Eng (2013) menyatakan bahwa secara simultan NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Secara parsial, hanya NIM, LDR, dan NPL memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. Selain itu, NIM merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap ROA. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan variabel CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM sebagai faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank dan ROA sebagai pengukur kinerja profitabilitas bank. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Periode 2010-2015) 1.3. Perumusan Masalah Perbankan merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang keuangan. Tujuan dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau jasa bank lainnya. Laba bersih BNI apabila dilihat secara Triwulanan mulai dari Triwulan I tahun 2010 sampai dengan Triwulan I tahun 2015 selalu mengalami peningkatan di periode yang sama setiap tahunnya. Namun, pada Triwulan II 2015, laba bersih PT. Bank Negara Indonesia (BNI) mengalami penurunan yang cukup tajam. Laba bersih yang dihasilkan 8

sebesar Rp. 2,43 Triliun, menurun sebesar 50,8% dari laba bersih pada Triwulan II tahun 2014 yakni Rp. 4,936 Triliun. Pada Triwulan III tahun 2015, laba bersih BNI juga mengalami penurunan dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2014. Laba bersih yang dihasilkan BNI pada Triwulan III tahun 2015 sebesar Rp. 6,03 Triliun sedangkan pada Triwulan III tahun 2014 sebesar Rp. 7,64 Triliun. Apabila dilihat dari rasio Return On Asset BNI, profitabilitas BNI cenderung mengalami peningkatan pada setiap periodenya. Namun pada Triwulan II tahun 2015 Return On Asset BNI mengalami penurunan signifikan menjadi 1,48% dibandingkan dengan Return On Asset pada Triwulan II tahun 2014 sebesar 3,26%. Penurunan Return On Asset BNI juga terjadi pada Triwulan III tahun 2015 menjadi 2,45% dibandingkan dengan Return On Asset pada Triwulan III tahun 2014 sebesar 3,32%. Berdasarkan hal tersebut maka judul dari penelitian ini adalah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Periode 2010-2015). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan adalah CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM. Sedangkan alat ukur kinerja profitabilitas yang digunakan adalah ROA. 1.4. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan kondisi keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk? 2. Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset secara parsial? 3. Apakah terdapat pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Asset secara parsial? 9

4. Apakah terdapat pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset secara parsial? 5. Apakah terdapat pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset secara parsial? 6. Apakah terdapat pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Assets (ROA) secara parsial? 7. Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Assets (ROA) secara simultan? 1.5. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui perkembangan kondisi keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Retun On Asset secara parsial. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Retun On Asset secara parsial. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset secara parsial. 5. Mengetahui seberapa besar pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset secara parsial. 6. Mengetahui seberapa besar pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Assets (ROA) secara parsial. 7. Mengetahui seberapa besar pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Assets (ROA) secara simultan. 10

1.6. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang dapat dilihat dari aspek praktis dan akademis, yakni : 1.6.1. Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menemukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menemukan faktor yang paling mempengaruhi profitabilitas perbankan. Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi masukan bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 1.6.2. Aspek Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan pengetahuan tambahan bagi civitas akademika yang ingin menambah wawasan dibidang perbankan. 1.7. Ruang Lingkup Penelitian Objek dari penelitian ini adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan Triwulanan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk mulai dari Triwulan I 2010 sampai dengan Triwulan III tahun 2015. 1.8. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 Bab, yakni : BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai teori-teori yang terkait dengan penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk pengumpulaan dan analisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi : karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, teknik analisa data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran untuk penelitian selanjutnya. 12