PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 12 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 13 TAHUN 2000 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 67 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 Tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa, maka perlu menetapkan Kerjasama Antar Desa ; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto. Mengingat : 1. Undang undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah Daerah Tingkat II di Sulawesi ( Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822 ) ;
2. Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839 ); 3. Undang undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848 ) ; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 Tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri, dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang undang Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa ; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Pelaksanaan dan penyesuaian Peristilahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan ; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Jeneponto. b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah Kabupaten Jeneponto. c. Kepala Daerah adalah Bupati Jeneponto. d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Badan Legislatif Daerah Kabupaten Jeneponto. e. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Jeneponto. f. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten Jeneponto. g. Badan Perwakilan Desa (BPD) adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas Pemuka pemuka, masyarakat yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Desa. h. Kerjasama Antar Desa adalah suatu bentuk kerjasama yang di lakukan oleh 2 (dua) desa atau lebih, dalam suatu Kecamatan atau di Luar Kecamatan, Kabupaten dan seterusnya yang mengandung unsur timbal balik saling menguntungkan dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di tingkat desa. i. Perselisihan adalah terjadinya ketidak serasian hubungan antara desa yang melakukan kerjasama.
BAB II BENTUK KERJASAMA Pasal 2 Kerjasama Antar Desa dapat di lakukan antara desa dengan desa lain dalam satu Kecamatan, antara desa di luar Kecamatan dalam satu Kabupaten dan antara desa dengan desa lain diluar Kabupaten dan seterusnya. Pasal 3 Kerjasama Antar Desa sebagaimana di maksud dalam pasal 2 di atas meliputi bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang sifatnya saling menguntungkan kedua belah pihak. Pasal 4 (1). Kerjasama Antar Desa sebagaimana di maksud dalam pasal 3 diatas harus di tetapkan dengan keputusan bersama. (2). Keputusan bersama sebagaimana di makud dalam ayat (1) di atas harus memuat ketentuan tentang hal hal pokok yang di sepakati seperti : a. Ruang Lingkup bidang yang di kerjasamakan. b. Personil pelaksana c. Aturan pelaksana d. Pembiayaan e. Batas waktu f. Lain lain yang di anggap perlu (3). Keputusan bersama sebagaimana di maksud dalam ayat (1) di tanda tangani bersama oleh masing masing Kepala Desa setelah melalui musyawarah Badan Perwakilan Desa (BPD).
(4). Keputusan yang telah di sepakati hasilnya di sampaikan kepada : a. Bupati Kepala Daerah bagi desa yang bekerjasama berada dalam satu wilayah Kabupaten dan tembusan kepada masing masing camat, bagi desa desa yang berlainan Kecamatan. b. Masing masing Bupati Kepala Daerah bagi desa yang bekerjasama berada dalam wilayah Kabupaten yang berlainan tetapi masih dalam satu wilayah Propinsi. c. Masing masing Gubernur Propinsi bagi desa yang bekerjasama berada dalam wilayah Propinsi yang berlainan. Pasal 5 Dalam hal terjadi perubahan, penundaan atau pencabutan keputusan bersama baru berlaku setelah mendapatkan persetujuan masing masing Badan Perwakilan Desa (BPD). BAB III PELAKSANAAN KERJASAMA Pasal 6 Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dibentuk organisasi kerjasama dengan personilnya mengutamakan Perangkat Desa dari masing masing desa yang bersangkutan. Pasal 7 Biaya pelaksanaan kerjasama antar desa di tanggung oleh masing - masing desa yang bersangkutan.
Pasal 8 Untuk memperlancar serta mencapai daya guna dan hasil guna dalam pelaksanaan kerjasama antar desa, Camat yang bersangkutan wajib memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasannya. BAB IV BENTUK PERSELISIHAN Pasal 9 (1). Perselisihan antara desa dapat terjadi terhadap desa desa yang saling bekerja sama (2). Perselisihan sebagaimana di maksud dalam ayat (1) meliputi urusan bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang mengakibatkan kerugian bagi Pemerintah Desa yang bersangkutan. BAB V PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 10 Pejabat yang berwenang untuk bertindak dan mengambil keputusan dalam penyelesaian perselisihan antar desa sebagaimana di maksud dalam pasal 9 adalah : a. Camat untuk perselisihan antar desa dengan desa di dalam satu wilayah Kecamatan b. Bupati Kepala Daerah untuk perselisihan antar desa di luar Kecamatan satu wilayah Kabupaten. c. Gubernur Kepala Daerah untuk perselisihan antar desa di luar wilayah Kabupaten untuk satu wilayah Propinsi
d. Menteri Dalam Negeri untuk perselisihan antar desa yang berlainan Propinsi. Pasal 11 Penyelesaian perselisihan antar desa sebagaimana di maksud dalam pasal 9 di laksanakan secara musyawarah / mufakat, yang hasilnya di tetapkan dalam keputusan bersama yang di tanda tangani oleh masing masing Kepala Desa dan hasilnya di sampaikan kepada pejabat yang berwenang sebagaimana di maksud dalam pasal 10. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua yang mengatur mengenai Kerjasama Antar Desa yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 13 Hal hal yang belum dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Bupati Jeneponto. Pasal 14 (1). Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
(2). Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkan di dalam lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto. Ditetapkan di : Jeneponto Pada tanggal : 5 September 2000 BUPATI JENEPONTO ttd Dr.Ir.H. BAHARUDDIN BASO TIKA, MS Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor : 12 Tanggal 15 September 2000 seri : Nomor : 12 SEKRETARIS DAERAH ttd Drs. H. SYAHRIR WAHAB Pangkat : Pembina Utama Muda Nip : 580 007 694 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Perundang - Undangan IQBAL MAHMUD