Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

BAB IV ANALISA. - Utara : Rumah penduduk. - Selatan : Jalan sekunder dan pasar Slipi. - Barat : Rumah penduduk dan kios

PERATURAN TATA BANGUNAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. yaitu: aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek manusia. 3 kategori sesuai dengan fungsinya, yaitu:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP


BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB II DESKRIPSI PROYEK

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB III : DATA DAN ANALISA

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Dasar dari perencanaan dan perancangan Kos Kosan Hotel ini adalah konsep

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Transkripsi:

1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga keserasian lingkungan (perbandingan lahan tertutup bangunan hijau, keseragaman kepadatan bangunan dalam tapak, menjaga keseimbangan alam. Jarak bebas, dimaksudkan antara lain agar: Membentuk keserasian bangunan tunggal/rengang. Penerangan dan penghawaan ruang (kenyamanan & kesehatan) Keamanan terhadap bahaya kebakaran, antara lain untuk sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran, dsb. b. Tinggi pagar Tinggi pagar depan bangunan non rumah tangga maksimal 2m (im masif). Tinggi pagar bangunan renggang, untuk pekarangan samping dan belakang 3m (dibelakang GSB) bila sebagai pembatas pandang maksimal 7m. c. Tinggi antara lantai ke lantai berikutnya 5m untuk penggunaan yang bersifat umum, boleh >5m (pada lt. dasar/lt. teratas) d. Tata ruang harus jelas (umum dan privat, pola sirkulasi orang, dsb.) e. Pencahayaan dan penghawaan memenuhi kebutuhan f. Keamanan, keselamatan dan keserasian g. Sirkulasi kendaraan dalam site h. Bidang tampak dengan kaca refleksi maksimal 24% i. Pintu masuk kendaraan bermotor untuk persil sudut minimal 20m dari titik belok tikungan

j. Salah satu sisi pekarangan harus berbatasan dengan jalan umum minimal 3m dan pintu masuk utama harus berorientasi ke jalan umum k. GSB-GSJ untuk penghijauan, parkir, sumur resapan, utilitas kota l. Koridor minimal 1,2m, ketinggian bebas (bersih) 2,2m 2. Fasilitas Penunjang Kegiatan Utama Mushollah Kaki lima/food court Kantin Ruang tunggu supir Parkir, tanpa mengurangi daerah hijau Akses dan sarana untuk penyandang cacat 3. Parkir Tabel standar kebutuhan parkir (terlampir) Standar parkir (terlampir) 4. Basement Tidak untuk hunian Tidak mengganggu jaringan sarana dan prasarana kota, dengan minima jarak 2m dari GSJ Penghawaan dan pencahayaan mencukupi Keselamatan dan keamanan pemakai bangunan Minimal 2 buah tangga yang menuju ke permukaan tanah, bila dipakai untuk umum salah satu harus berhubungan dengan jalan, pekarangan atau lapangan terbuka Perhitungan KDB dan KLB LDP: luas tanah yang dikuasai (dalam perpetakan) dan dibelakang GSJ Luas lantai: batas dinding terluar

Ruangan beratap tanpa dinding atau berdinding <1,2m dihitung 50% (maksimal 10% KDB) Overstek atap tidak dihitung jika 1,5m Teras tidak beratap dan berdinding <1,2m tidak dihitung luas Lantai untuk parkir tidak dihitung KLB (maksimal 50% KLB, selebihnya diperhitungkan 50%) Lantai bangunan parkir maksimal 150% KLB Ramp dan tangga terbuka dihitung 50% (maksimal 10% KDB)

Ketentuan Tentang Jarak Bebas dan Jarak Lantai-lantai Bangunan Jarak Bebas dan Ketinggian Bangunan (Perda 4/1975 dan Perda 7/1991 dan SK. Gub 678/1994) Batas lahan yang sudah dikuasai dengan sah dalam perpetakan yang sesuai dengan rencana kota Rumus Jarak Bebas (Y) n = (3.50 + n/2)m n = jumlah lapis Y = jarak bebas (m) Lantai dasar/ lantai.1 Jarak Bebas Antar Massa Bangunan dalam Satu Daerah Perencanaan (DP) 1. Kedua dinding berjendela/transparan 1. Kedua dinding berjendela/transparan Jarak bebas minimum= Y A + Y B Jarak bebas minimum= (Y A + Y B )0,5 2. Kedua dinding berjendela/transparan Jarak bebas minimum= Y A + 0,5Y B

4. Jika nilai jarak GSB-GSJ kurang dari Y mana untuk: Ketinggian bangunan >4 lapis, jarak bebas minimum bidan terluar massa bangunan dengan GSJ = Y N Ketinggian bangunan 4 lapis, jarak minimum bidang terluar massa bangunan dengan GSJ = nilai GSB 5. Apabila denah dari lantai dasar suatu massa bangunan sampai dengan denah lantai tertinggi membentuk bidang vertikal (yang lurus), maka jarak bebas minimum diberi reduksi sebesar 10% dari ketentuan. 6. Apabila suatu massa bangunan denahnya membentuk huruf U atau H (dengan lekukan) bila kedalaman lekukan melebihi Y, maka massa bangunan tersebut dianggap dua massa bangunan dan antara kedua massa tersebut lebar minimum lekukan harus = Y

Jarak Bebas dan Overstek (Perda 4/1975 dan Perda 7/1991 dan SK. Gub 678/1994) 1. Lebar overstek tidak lebih dari 1.50m dan bidang mendatarnya tidak digunakan sebagai lantai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari as kolom terluar blok bangunan 2. Lebar overstek tidak lebih dari 1.50m dan bidang mendatarnya digunakan sebagai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari garis proyeksi bidang vertikal terluar overstek tersebut. 3. Lebar overstek lebih dari 1.50m dimana bidang mendatarnya tidak digunakan atau digunakan sebagai lantai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari proyeksi bidang vertikal terluar overstek tersebut. 4. Lebar overstek bervariasi dan ada yang melebihi 1.50m dimana bidang mendatarnya tidak digunakan sebagai lantai bangunan, maka jarak bebas diperhitungkan dari proyeksi bidang vertikal terluar overstek dengan lebar overstek maksimum. Jarak Lantai ke Lantai Bangunan (Perda 4/1975 dan Perda 7/1991 dan SK. Gub 678/1994)

Ketentuan Parkir (Perda 4/1975 dan Perda 7) Standar Jumlah Parkir No. Pengguna Predikat Standar Parkir 1 mobil 1. Perkantoran Setiap 100m 2 luas bruto 2. Jasa perdagangan/toko Setiap 60m 2 luas bruto 3. Bioskop Kelas A-1 Setiap 7 kursi Kelas A-2 Setiap 10 kursi Kelas A-3 Setiap 15 kursi 4. Hotel Kelas 1 (*4-5) Setiap 5 unit kamar Kelas 2 (*2-4) Setiap 7 unit kamar Kelas 3 (*1-ke bawah) Setiap 10 unit kamar 5. Restoran/hiburan Kelas 1 Setiap 10m 2 luas bruto Kelas 2 Setiap 20m 2 luas bruto 6. Pasar Tingkat kota Setiap 100m 2 luas bruto Tingkat wilayah Setiap 200m 2 luas bruto Tingkat lingkungan Setiap 300m 2 luas bruto 7. Gedung Padat Setiap 4m 2 luas bruto pertemuan/konvensi Non padat Setiap 10m 2 luas bruto 8. Bangunan olahraga Setiap 15 penonton/kursi 9. Rumah sakit VIP Setiap 1 tempat tidur Kelas 1 Setiap 5 tempat tidur Kelas 2 Setiap 10 tempat tidur 10. Perguruan tinggi Setiap 200m 2 luas bruto 11. Sekolah (kec.inpres& Setiap 100m 2 luas bruto daerah MTH) 12. Bangunan industri/pergudangan a. Ruang industri/gudang - Luas s/d 2000m2 - Luas 2000m2 s/d 5000m2 - Luas di atas 5000m2 b. Ruang kantor dalam parkir/gudang 200m 2 /1truk 300m 2 /1truk Minimal tersedia 10 parkir truk 500m 2 /1truk Minimal tersedia 17 parkir truk 100m 2 /1mobil

Parkir di Halaman 1. Pada penataan halaman parkir harus mengupayakan adanya pohon peneduh dan untuk jumlah parkir >20 mobil harus disediakan ruang duduk supir dengan ukuran 2x3m 2. Perkerasan halaman parkir harus menggunakan material resapan air (instruksi gubernur No.17/th.1992) 3. Pengaturan parkir pada ruang terbuka antara GSB-GSJ diatur dan sebagainya. No. Lebar Rencana Jalan (m) Luas Maksimum Lahan Parkir L < 30m Diperbolehkan s/d 100% 30m < L < 50m Diperbolehkan s/d 50% L > 50m Mutlak harus dihijaukan 4. Pintu keluar/masuk ke daerah perencanaan minimal 20m dari tikungan dan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut, letak pintu diletakkan pada ujung sisi muka (frontage) terjauh dari tikungan

Ketentuan Parkir Tata Letak dan Deminsi Parkir 1. Ukuran unit parkir 1 mobil (sedan/van) ditentukan minimul lebar 2.3m dan panjang 4.5m pada posisi tegak lurus, khusus untuk parkir sejajar ditentukan minimum lebar 2.3m dan panjang 6m. Ratio di dalam bangunan 25m 2 /mobil. 2. Alternatif tata letak (layout) parkir seperti dalam gambar A. Parkir 90 o B. Parkir 90 o 2 lajur 1 lajur C. Parkir 60 o 1 lajur D. Parkir 60 o 2 lajur E. Parkir 45 o 1 lajur F. Parkir 45 o 2 lajur G. Parkir 30 o 1 lajur I. Parkir sejajar 1 lajur H. Parkir 30 o 2 lajur J. Parkir sejajar 2 lajur 3. Apabila pada salah satu ujung jalan pada tempat parkir tersebut buntuk, maka harus disediakan duang maneuver agar kendaraan padat parkir dan keluar dengan mudah 4. Apabila disediakan pendestrian pada posisi parkir tegak/menyudut, maka lebar pendestrian ditentukan minimum 1.5m

STANDAR RUANG Unit Apartemen No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tidur Orang tua utama Tidur Berias Kerja Ganti pakaian Tempat tidur Meja sudut Meja rias rias Lemari Meja kerja kerja

2. Ruang tidur anak Anak Tidur Ganti pakaian Belajar Bermain Tempat tidur Meja sudut Meja belajar Lemari 3. Ruang duduk Orang tua Anak Tamu Berbincang Minum Nonton TV Sofa Meja Meja TV TV 4. Ruang makan Orang tua Anak Makan Minum Meja

5. Dapur Orang tua Anak Pembantu Masak Cuci piring Tempat cuci Kompor Lemari Kulkas 6. Kamar mandi Orang tua Anak Tamu Buang air Mandi Gosok gigi Cuci muka Kloset Wastafel Shower 7. Kamar pembantu Pembantu Tidur Ganti pakaian Tempat tidur Lemari 8. Kamar mandi pembantu Pembantu Buang air Mandi Gosok gigi Cuci muka Kloset Wastafel Shower

Ruang Pengelola Apartemen No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tunggu Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Ruang menejer Menejer Tamu Bekerja Meja Lemari

3. Ruang sekretaris Sekretaris Bekerja Meja Lemari 4. Ruang marketing Karyawan Tamu Bekerja Sofa Meja tamu

5. Ruang administrasi Karyawan Bekerja Meja Lemari 6. Ruang rapat Menejer Karyawan Rekan bisnis Rapat Meja Layar LCD

7. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Ruang Penunjang Apartemen No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Lobby Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi

2. Resepsionis Karyawan Bekerja Meja Lemari 3. Ruang karyawan kebersihan Karyawan Beristirahat Makan Loker Meja 4. Toilet Seluruh karyawan Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel

Fitness Center No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Lobby Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Resepsionis Karyawan Bekerja Meja Lemari

3. Ruang fitness Pengunjung Olahraga Alat-alat fitness

4. Sauna Pengunjung Duduk panjang Tungku 5. Ruang karyawan Karyawan Beristirahat Makan Loker Meja 6. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel

Kolam Renang No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Lobby Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Resepsionis Karyawan Bekerja Meja Lemari

3. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Retail Mal No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang display Pengunjung Memilih produk Rak display Karyawan 2. Kasir Karyawan Pengunjung Transaksi Meja kasir

Swalayan No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang display Pengunjung Memilih produk Rak display produk kering Karyawan 2. Ruang display produk basah Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display 3. Ruang display buah Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display

4. Ruang display masakan Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display 5. Ruang display produk dingin Pengunjung Karyawan Memilih produk Rak display 6. Kasir Karyawan Pengunjung Transaksi Meja kasir

7. Pintu masuk Pengunjung Mengambil kereta belanja Kereta belanja 8. Ruang karyawan Karyawan Beristirahat Makan Loker Meja 9. Ruang menejer Menejer Tamu Bekerja Meja Lemari

10. Toilet karyawan Karyawan Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Salon No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tunggu Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi

2. Ruang tata rambut Karyawan Pengunjung Menata rambut Duduk Meja Lemari 3. Ruang cuci rambut Karyawan Pengunjung Mencuci rambut

6. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Ruang Makan Food Court 1. Ruang makan Pengunjung Karyawan Makan Membereskan piring Meja

2. Wastafel Pengunjung Cuci tangan Wastafel Retail Food Court 1. Dapur Karyawan Cuci piring Memasak Tempat cuci Kompor Lemari

Ruang Pengelola Mal No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang tunggu Tamu Menunggu Sofa Meja tamu Zona sirkulasi 2. Ruang menejer Menejer Tamu Bekerja Meja Lemari

3. Ruang sekretaris Sekretaris Bekerja Meja Lemari 4. Ruang marketing Karyawan Tamu Bekerja Sofa Meja tamu

5. Ruang administrasi Karyawan Bekerja Meja Lemari 6. Ruang rapat Menejer Karyawan Rekan bisnis Rapat Meja Layar LCD

7. Toilet Seluruh karyawan Tamu Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel Ruang Ibu dan Anak No. Ruang Pengguna Kegiatan Perabot Standar 1. Ruang menyusui Pengunjung Menyusui Menganti popok Tempat tidur 2. Ruang duduk Pengunjung Duduk Sofa Meja

Arena Bermain 1. Ruang bermain Pengunjung bermain Alat-alat permainan

Kantin Karyawan dan Supir 1. Ruang makan Karyawan Supir Makan Minum Meja 2. Dapur Karyawan Cuci piring Memasak Tempat cuci Kompor Lemari 3. Toilet Karyawan Supir Buang air Kloset

4. Wastafel Karyawan Supir Cuci tangan Wastafel Pelayanan Umum 1. Telepon umum Semua pengguna Menelepon Telepon 2. Toilet Semua pengguna Buang air Cuci tangan Kloset Wastafel