DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING

MODEL DATA MINING DALAM PENGKLASIFIKASIAN KETERTARIKAN BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Data Mining untuk Menentukan Kombinasi Media Promosi Barang Berdasarkan Perilaku Pembelian Pelanggan Menggunakan Algoritma Apriori

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS)

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

EDUCATIONAL DATA MINING (KONSEP DAN PENERAPAN)

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth

Assocation Rule. Data Mining

BAB I PENDAHULUAN. baik. Maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

SKRIPSI TI S1 FIK UDINUS 1

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

SISTEM APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASITINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR


Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG

Penerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Analisa Data Mining Menggunakan Algoritma Frequent Pattern Growth Pada Data Transaksi Penjualan Restoran Joglo Kampoeng Doeloe Semarang

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN DATA MINING UNTUK POLA KELULUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES MINING ( STUDI KASUS SMAN 8 BATAM )

ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

ANALISIS KERANJANG BELANJA DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA PERUSAHAAN RETAIL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di

Analisis Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas dengan Metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH

ANALISIS ALGORITMA APRIORI UNTUK REKOMENDASI PENEMPATAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN

PENCARIAN ATURAN ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI SEBAGAI BAHAN REKOMENDASI STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO ACIICA

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan besar di Asia (Kartiwi, 2006). Pertumbuhan e-commerce yang

IMPLEMENTASI DATA MINING PENJUALAN SABUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI ( Studi Kasus : PT. Unilever)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar

PENENTUAN STRATEGI MARKETING PENJUALAN PRODUK DENGAN ALGORITMA APRIORI

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK PERLENGKAPAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan sepeda motor pada PT. Bintang Utama Motor semakin

IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

Transkripsi:

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki Mataram Email : heroe_santoso@yahoo.com 1), putu.hariyadi@gmail.com 2), kangpray@gmil.com 3) Abstrak Pengelola swalayan harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan konsumen. Swalayan mempunyai kekurangan, diantaranya permasalahan peletakkan barang-barang yang tidak sesuai dengan perilaku konsumen dalam membeli barang secara bersamaan dalam satu waktu. Hal ini tentunya mempengaruhi tingkat penjualan. Adanya kegiatan penjualan setiap hari, data transaksi penjualan akan terus bertambah, menyebabkan penyimpanan data semakin besar. Data transaksi penjualan hanya dijadikan arsip tanpa dimanfaatkan dengan baik. Pada dasarnya kumpulan data memiliki informasi-informasi yang sangat bermanfaat. Berdasarkan permasalahannya diperlukan adanya sistem untuk mengolah data barang berdasarkan kecenderungannya yang muncul bersamaan dalam suatu transaksi menggunakan algoritma apriori. Penerapan algoritma apriori diharapkan akan menemukan pola berupa produk yang sering dibeli bersamaan. Pola tersebut digunakan untuk menempatkan produk yang sering dibeli bersamaan dalam sebuah area yang saling berdekatan. Adapun hasil yang dicapai berupa laporan hasil data minng pola pembelian barang yang sering dibeli secara bersamaan guna pengembangan strategi pemasaran dalam penjualan barang. Kesimpulannya membangun aplikasi penerapan data mining analisa pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori untuk mengetahui prilaku konsumen dalam membeli produk barang secara bersamaan, sebagai alternative keputusan dalam menentukan penempatan barang diarea yang saling berdekatan sesuai prilaku konsumen dalam membeli barang secara bersamaan. Kata kunci: Data Mining, algoritma apriori, perilaku konsumen 1. Pendahuluan Jumlah pasar swalayan yang terus berkembang membuat para pengelola swalayan juga dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran yang lebih baik. Untuk itu maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Penulis menemukan banyak kekurangan yang terjadi, diantaranya permasalahan peletakkan barang-barang yang tidak sesuai dengan perilaku kebiasaan konsumen dalam membeli barang secara bersamaan dalam satu waktu. Hal ini tentu akan mempengaruhi tingkat penjualan barang. Data transaksi penjualan akan terus bertambah setiap harinya dan menyebabkan penyimpanan data yang sangat besar. Kebanyakan data transaksi penjualan hanya dijadikan arsip saja tanpa dimanfaatkan dengan baik. Padahal kumpulan data tersebut memiliki informasi yang sangat bermanfaat. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya aplikasi untuk mengelompokkan data barang berdasarkan kecenderungannya yang muncul bersamaan dalam suatu transaksi menggunakan algoritma apriori. Penerapan algoritma apriori dalam penelitian ini diharapkan akan menemukan pola berupa produk yang sering dibeli bersamaan. Pola tersebut bisa digunakan untuk menempatkan produk yang sering dibeli bersamaan dalam sebuah area yang saling berdekatan, merancang kupon diskon pada produk tertentu untuk menarik daya beli konsumen. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana membuat aplikasi data mining analisa pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori untuk memberikan gambaran keterkaitan antar barang dengan menganalisis data transaksi penjualan berdasarkan pola berupa produk barang yang sering dibeli secara bersamaan. Tujuan Penulisan Tujuan penulisannya adalah membangun aplikasi penerapan data mining analisa pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori untuk menemukan pola pembelian barang yang sering dibeli secara bersamaan guna pengembangan strategi pemasaran dalam penjualan barang. Metodelogi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penerapan data mining adalah metode Waterfall. Pengembangan metode Waterfall sendiri melalui beberapa tahapan yaitu Analisis, Desain, Coding, Testing [1]. 3.7-19

Tinjauan Pustaka Pengertian Data Mining a. Data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar [2]. b. Data mining, sering juga disebut sebagai knowledge discovery in database (KDD) adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar [3]. c. Data mining didefinisikan sebagai proses menemukan pola-pola dalam data. Proses ini otomatis atau seringnya semiotomatis. Pola yang ditemukan harus penuh arti dan pola tersebut memberikan keuntungan, biasanya keuntungan secara ekonomi. Data yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Karakteristik data mining : a. Data mining berhubungan dengan penemuan sesuatu yang tersembunyi dan pola data tertentu yang tidak diketahui sebelumnya. b. Data mining biasa menggunakan data yang sangat besar. c. Data mining berguna untuk membuat keputusan yang kritis, terutama dalam strategi [2]. Pengenalan Pola, Data Mining, dan Machine Learning Keluaran dari data mining ini bisa dipakai untuk memperbaiki pengambilan keputusan di masa depan. Sehingga istilah pattern recognition jarang digunakan karena termasuk bagian dari data mining [4]. Machine Learning adalah suatu area dalam artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang berhubungan dengan pengembangan teknik-teknik yang bisa diprogramkan dan belajar dari data masa lalu. Tahap-Tahap Data mining a. Pembersihan data (data cleaning) Merupakan proses menghilangkan noise dan data yang tidak konsisten atau data tidak relevan. b. Integrasi data (data integration) Merupakan penggabungan data dari berbagai database ke dalam satu database baru. c. Seleksi Data (Data Selection) Data yang ada pada database sering kali tidak semuanya dipakai, oleh karena itu hanya data yang sesuai untuk dianalisis yang akan diambil dari database. d. Data Transformation Data diubah atau digabung ke dalam format yang sesuai untuk diproses dalam data mining e. Proses mining. Merupakan suatu proses utama saat metode diterapkan untuk menemukan pengetahuan berharga dan tersembunyi dari data. f. Evaluasi pola (pattern evaluation). Untuk mengidentifikasi pola-pola menarik kedalam knowledge based yang ditemukan. bermanfaat. g. Presentasi pengetahuan. Merupakan visualisasi dan penyajian pengetahuan mengenai metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang diperoleh pengguna. Dalam presentasi ini, visualisasi juga bisa membantu mengkomunikasikan hasil data mining [5]. Gambar 1. Tahap-tahap Data Mining Algoritma Apriori. Algoritma apriori adalah salah satu algoritma yang melakukan pencarian frequent itemset dengan menggunakan teknik association rule [6]. Untuk mencari association rule dari suatu kumpulan data, tahap pertama yang harus dilakukan adalah mencari frequent itemset terlebih dahulu. Frequent itemset adalah sekumpulan item yang sering muncul secara bersamaan. Penting tidaknya suatu asosiasi dapat diketahui dengan dua tolak ukur, yaitu support dan confidence. Support adalah nilai penunjang atau persentase kombinasi sebuah item dalam database, sedangkan confidence adalah nilai kepastian yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiasi. Proses utama yang dilakukan dalam algoritma apriori untuk mendapat frequent itemset [6] yaitu : 1. Join (penggabungan). Proses ini dilakukan dengan cara pengkombinasian item dengan yang item lainya hingga tidak bisa terbentuk kombinasi lagi. 2. Prune (pemangkasan). Proses pemangkasan yaitu hasil dari item yang telah dikombinasikan kemudian dipangkas dengan menggunakan minimum support yang telah ditentukan. Konsep Aturan Asosiasi Rule. Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiasi antara kombinasi item. Contoh dari aturan asosiasi dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan adalah dapat diketahui berapa besar kemungkinan seseorang membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur 3.7-20

penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Metodologi dasar analisis asosiasi a. Analisis Pola Frekuensi Tinggi Tahapan ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus berikut. Support A = Jumlah Transaksi Mengandung A Total Transaksi Sedangkan nilai support dari 2 item diperoleh dari rumus 2 berikut. Support ( A,B) = Transaksi Mengandung A dan B Σ Transaksi b. Pembentukan Aturan Asosiasi Pembentukan Aturan Asosiasi Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan asosiasif jika A maka B. Nilai confidence dari aturan jika A maka B diperoleh dari rumus berikut : Confidence P (B A) = Transaksi Mengandung A dan B Transaksi Mengandung A 2. Pembahasan a. Database dari transaksi belanja pasar swalayan seperti ditunjukkan dalam tabel 1. Tabel 1. Tabel Transaksi Transaksi Item yang di beli 1 Susu, Teh, Gula 2 Teh, Gula, Roti 3 Teh, Gula 4 Susu, Roti 5 Susu, Gula, Roti 6 Teh, Gula 7 Gula, Kopi, Susu 8 Gula, Kopi, Susu 9 Susu, Roti, Kopi 10 Gula, Teh, Kopi b. Data pada Tabel 1 dalam database transaksi direpresentasikan seperti Tabel 2. Tabel 2. Tabel Representasi Transaksi Transaksi Item yang dibeli 1 Susu 1 Teh 1 Gula 2 Teh 2 Gula 2 Roti 3 Teh 3 Gula 4 Susu 4 Roti 5 Susu 5 Gula 5 Roti 6 Teh 6 Gula 7 Gula 7 Kopi 7 Susu 8 Gula 8 Kopi 8 Susu 9 Susu 9 Roti 9 Kopi 10 Gula 10 Teh 10 Kopi c. Data transaksi item yang dibeli dibuat dalam bentuk tabular seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Tabel Tabular Transaksi Teh Gula Kopi Susu Roti 1 1 1 0 1 0 2 1 1 0 0 1 3 1 1 0 0 0 4 0 0 0 1 1 5 0 1 0 1 1 6 1 1 0 0 0 7 0 1 1 1 0 8 0 1 1 1 0 9 0 0 1 1 1 10 1 1 1 0 0 d. Calon 2 itemset pada setiap data transaksi dan frekuensi masing-masing dihitung sesuai dengan data tabular pada table 3. Tabel 4 berikut ini menunjukkan calon 2 itemset dari data transaksi pada tabel 3 di atas. Tabel 4. Tabel calon 2 itemset Kombinasi Jumlah Teh, gula 5 Teh, kopi 1 Teh, susu 1 Teh, roti 1 Gula, kopi 3 Gula, susu 4 Gula, roti 2 Kopi, susu 3 Kopi, roti 1 Susu, roti 3 e. Dari data tersebut diatas tahap selanjutnya seleksi frekuensi batas minimal yang ditentukan. Jika minimal supportnya ditetapkan nilai = 2, maka : F 2 = { {teh, gula}, {gula, kopi}, 3.7-21

{gula, susu}, {gula, roti}, {kopi, susu}, {susu,roti} } seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Tabel calon 2 itemset Kombinasi Jumlah Teh, gula 5 Gula, kopi 3 Gula, susu 4 Gula, roti 2 Kopi, susu 3 Susu, roti 3 f. Kombinasi 2 itemset dalam F 2 pada tabel 5 dapat di gabungkan menjadi calon 3 itemset. Itemsetitemset dari F 2 yang dapat digabungkan adalah itemset-itemset yang memiliki kesamaan dalam k-2 item pertama. Calon 3 itemset yang dapat dibentuk dari F 2 tampak pada Tabel 6. Tabel 6. Tabel calon 3 itemset Kombinasi Jumlah Teh, gula, susu 1 Teh, gula, roti 1 Gula, susu, roti 1 Gula, kopi, susu 2 Kopi, susu, roti 1 Teh, gula, kopi 1 Dengan demikian F 3 = {gula, kopi, susu}, karena hanya kombinasi inilah yang memiliki frekuensi kemunculan 2. g. Pembentukan Aturan Asosiasi Pembentukan Aturan Asosiasi setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan asosiasif jika A maka B. Nilai confidence dari aturan jika A maka B Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat besarnya nilai support dan confidence dari calon aturan asosiasi seperti tampak pada tabel 7. Tabel 7. Tabel Aturan Asosiasi 3 itemset Aturan Confidence Jika dan susu, kopi 2/4 50% Jika dan kopi, susu 2/3 67% Jika membeli kopi dan susu, gula 2/3 67% Misalkan ditetapkan nilai minimum confidence 60%, maka aturan yang bisa terbentuk adalah dengan dua aturan berikut. Jika dan kopi, maka akan membeli susu Jika membeli kopi dan susu, maka akan Calon aturan asosiasi dari F2 dapat dilihat pada tabel 8 berikut. Tabel 8. Tabel Aturan Asosiasi 2 itemset Aturan Confidence Jika membeli teh, maka akan 5/5 100% akan membeli teh 5/8 62.5% akan membeli kopi 3/8 37.5% Jika membeli kopi, maka akan 3/4 75% akan membeli susu 4/8 50% Jika membeli susu, maka akan 4/6 67% akan membeli roti 2/8 25% Jika membeli roti, maka akan 2/4 50% Jika membeli kopi, maka akan membeli susu 3/4 75% Jika membeli susu, maka akan membeli kopi 3/6 50% Jika membeli susu, maka akan membeli roti 3/6 50% Jika membeli roti, maka akan mebeli susu 3/4 75% Aturan Asosiasi Final terurut berdasarkan support x confidence terbesar dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9. Tabel Aturan Asosiasi Final Aturan Jika membeli teh, gula Jika, teh Jika membeli susu, gula Jika membeli kopi, gula Jika membeli kopi, susu Jika membeli roti, maka akan mebeli susu Jika dan kopi, maka akan membeli susu Suppo rt Confide nce Support x Confidence 50% 100% 50.0% 50% 62.50% 31.3% 40% 67% 26.8% 30% 75% 22.5% 30% 75% 22.5% 30% 75% 22.5% 20% 67% 13.4% 3.7-22

Jika membeli kopi dan susu, maka akan 20% 67% 13.4% Tabel final association rule menjelaskan tentang support dan confidence dari masing-masing kombinasi 2 itemsets dan 3 itemsets. Hasil perhitungan support pada tabel final association rule didapatkan dari jumlah transaksi mengandung A dan B dibagi total transaksi. Sedangkan confidence didapatkan dari jumlah transaksi mengandung A dan B dibagi jumlah transaksi mengandung A. Hasil perkalian support dan confidence itulah yang menjadi hasil akhir dari algoritma apriori. 2004.Saat ini menjadi Dosen di STMIK Bumigora Mataram. I Putu Hariyadi, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara (STTAR) Malang, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS), lulus tahun 2015. Saat ini menjadi Dosen di STMIK Bumigora Mataram. Prayitno, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram, lulus tahun 2015. 3. Kesimpulan Data Mining dapat di implementasikan dengan menggunakan database penjualan produk barang untuk dapat menemukan kecenderungan pola kombinasi itemsets sehingga dapat dijadikan sebagai informasi untuk mengetahui prilaku konsumen dalam membeli produk barang secara bersamaan, sebagai alternative alat bantu keputusan dalam menentukan penempatan barang diarea yang saling berdekatan sesuai prilaku konsumen dalam membeli barang secara bersamaan, membantu untuk mengetahui produk barang yang jarang dibeli konsumen dan sebagai alat alternative dalam meningkatkan strategi pemasaran dengan cara membuat diskon barang tertentu yang jarang di beli untuk menarik minat beli konsumen. Saran Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyajikan sistem proses output itemset barang lebih dari 3 itemset Daftar Pustaka [1] Pressman,Roger S, 2002, Rekayasa perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (buku satu), Andi, Yogyakarta. [2] Davies, and Paul Beynon, 2004, Database System Third Edition, Palgrave Macmillan, New York. [3] Pramudiono,I., 2007, Pengantar Data Mining: Menambang Permata Pengetahuan di Gunung Data. diakses tanggal 15 mei 2015, dari http://www.ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2006/08/iko-datamining. [4] Santoso,B.,2007, Data Mining :Teknik pemanfaatan data untuk keperluan bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta. [5] Han, J and Kamber, M, 2006 Data Mining Concepts and Techniques, Second Edition.Morgan Kauffman, San Francisco. http://id.wikipedia.org/wiki/elektronika, 23 Maret 2015. https://charistasfibriani.wordpress.com [6] Erwin, 2009. Analisis Market Basket dengan Algoritma Apriori dan FP-Growth. Jurnal Generik Vol.4 No2. juli 2009. Biodata Penulis Heroe Santoso, M.Kom, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika dan Komputer STIKI Malang, lulus tahun 1995. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 3.7-23

3.7-24