BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur memiliki berbagai macam bentuk kesenian daerah. Kesenian

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad ini gerak perubahan zaman terasa semakin cepat, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

TARI KAWUNG ANTEN KARYA GUGUM GUMBIRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. itu wajib bagi generasi muda untuk melestarikan dan menjaganya agar tidak. hilang terkena arus globalisasi dan modernisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

BAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan

BAB I PENDAHULUAN. kemurniannya secara turan-temurun, juga beraneka benda-benda atau bangunan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran musik bisa didapat melalui jalur formal, non formal

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan musik sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kota

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Falsafah hidup masyarakat jawa dalam pertunjukan musik gamelan. Falsafah hidup masyarakat jawa dalam pertunjukan musik gamelan.zip

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ARIF RAMDAN, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rudat adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. Gereja mulai menggunakan nyanyian dalam upacara keagamaan sebelum abad

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan juga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo seperti pada upacara-upacara

BAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Objek. Salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan adalah area ruang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur memiliki berbagai macam bentuk kesenian daerah. Kesenian daerah merupakan salah satu budaya manusia yang mengungkapkan keindahan, karena memiliki kecenderungan pada hal-hal yang indah. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang mengatakan, Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyenangi keindahan. Islam memposisikan seni dalam proporsi yang sebenarnya, dimana seni digunakan oleh manusia sebagai sarana untuk mengekspresikan fitrah diri mereka yang suci, karena seni ditemukan oleh jiwa manusia di dalam Islam sebagaimana Islam bertemu dengan seni di dalam jiwa manusia (Shihab, 1996:386). Salah satu cabang ilmu kesenian daerah yang paling digemari adalah seni musik dan tari. Musik dan tari memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan nyata, dan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sehari-hari. Musik dan tari dapat memberikan banyak inspirasi kepada manusia untuk berlaku positif maupun sebaliknya, hal itu tergantung pada bagaimana musik itu disajikan (Al-Baghdadi, 1991:63-64). Seni musik telah ada sejak zaman Rasulullah saw, karena pada zaman itu kaum lelaki senang memanggil penyanyi budak (jawari) ke rumah mereka jika ada pesta pernikahan. Buktinya Amir bin Sa ad (seorang dari tabi in) pernah meriwayatkan tentang apa yang terjadi dalam suatu pesta pernikahan. Ia berkata: 1

"Saya masuk ke rumah Qurazhah bin Ka ab dan Abu Mas ud Al-Anshari. Ketika itu sedang berlangsung pesta perkawinan. Tiba-tiba beberapa perempuan budak (jawari) mulai menyanyi-nyanyi. Maka saya bertanya: Kalian berdua adalah sahabat Rasulullah saw dan pejuang di perang Badar. Kenapa hal yang seperti ini kalian lakukan pula? Quraizhah menjawab: Duduklah, kalau engkau mau. Mari kita dengar bersama. Kalau tidak, silakan pergi. Sesungguhnya telah diperbolehkan bagi kita untuk mengadakan hiburan (nyanyian) apabila ada pesta perkawinan." (HR. An-Nasa i 1930:135). Menurut keterangan di atas, seni musik hukumnya diperbolehkan seperti yang telah dipaparkan didalam buku-buku hadits, terdapat nash yang memperbolehkan seseorang menyanyi dan memainkan alat-alat musik. Tetapi kebolehan itu disebutkan pada nash tersebut hanya ada pada acara pesta-pesta perkawinan, khitanan, dan ketika menyambut tamu yang baru datang. Ada pula yang menyebutkan kebolehannya memuji-muji orang yang mati syahid dalam peperangan, serta menyambut kedatangan hari raya dan yang sejenisnya. Tidak jauh berbeda antara fungsi seni musik pada zaman Rasulullah dengan fungsi seni musik di Indonesia saat ini, khususnya seni musik tradisional. Fungsinya antara lain sebagai sarana atau media ritual yang berkaitan dengan upacara-upacarakematian, kelahiran, dan keagamaan. Sebagai media hiburan yang merupakan cara untuk menghilangkan kejenuhan masyarakat. Sebagai media ekspresi diri karena seniman dapat mengaktualisasikan potensi diri melalui musik, 2

serta sebagai media komunikasi yang dapat menjadi tanda bagi anggota masyarakat atas suatu peristiwa atau kegiatan (http://rainning.wordpress.com/ 2009/06/24/perkembangan- musik-tradisional.htm). Musik dan tarian dalam pandangan Islam dipandang sebagai bagian dari budaya masyarakat, maka budaya menginginkan musik dan tarian yang memiliki instrumen dan karakteristik khas (http: //www.anneahira.com/musik-dalampandangan-islam.htm). Seperti halnya budaya musik dan tari tradisional Indonesia yang memiliki berbagai macam instrumen daerah, gaya tarian dengan karakteristik khasnya. Kekhasan dari budaya musik tradisional terletak pada syair dan melodinya yang menggunakan gaya bahasa daerah setempat yang menjadikannya sebagai identitas dan jati diri dari masyarakat. Sedangkan kekhasan dari tari tradisional terletak pada nilai moral dan penyampaian pesan budaya dari tiap daerah. Kekhasan dalam tari tradisional meliputi ragam gerak yang berbeda-beda di tiap daerah, semisal tari tradisional Jawa Timur yang memiliki ragam gerak tegas, berwibawa dengan pandangan mata yang tajam, gerak tangannya patahpatah, langkah kakinya menapak kuat. Raga gerak tari seperti ini nampak lincah dan keras (http:// cinta seni budaya. blogspot. com /2011/02/ ciri-ciri-tari-daerahjawa.html). Berbeda dengan tari tradisional Jawa Tengah yang memiliki ragam gerak kaku, angkuh, serta berwibawa. Semua ragam gerak tersebut memiliki makna dan filosofi tersendiri bagi masyarakat tiap daerah. 3

Musik sebagai pengiring tari tradisional mempunyai kekhasan yang dimiliki oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jawa Timur. Kekhasan itu dilihat dari; pertama, teknik permainannya yang dipukul atau ditabuh. Kedua, dari bentuk instrumen musik itu sendiri, contoh instrumen yang terkenal dari Jawa Timur adalah gamelan sandur (gamelan Madura), yaitu seperangkat alat musik yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Alat musik digunakan adalah bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada yang digunakan adalah pentatonis (http://rainning. wordpress.com /2009/06/24/perkembangan-musik-tradisional.htm). Ketiga, dari penyajiannya yang sesuai dengan gaya bahasa daerah Jawa Timur, contohnya terdapat pada lagu Rek Ayo Rek dari Surabaya dan Karabhan Saphe dari Madura. Dan yang keempat, dari jenis-jenis musik di Jawa Timur, meliputi karawitan, gambang keromong, gambus, qasidah, dan tembang Jawa. Gambar 1.1 Instrumen Gamelan Sumber: (http://rainning.wordpress.com/2009/06/24/perkembangan-musiktradisional.htm) 4

Karakter khas sebagai masyarakat Indonesia yang sopan dan ramah dapat terlihat dari seni musik dan tari tradisional Indonesia yang memiliki semangat kolektivitas tinggi. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman, unsurunsur musik luar negeri seperti rock, k-pop, j-pop,k-pop, jazz, dan lain sebagainya mulai masuk dan turut menghiasi dunia musik tanah air tak terkecuali daerah Malang. Perlahan-lahan masyarakat mulai meninggalkan semangatnya dari kesenian musik dan tari tradisional dan beralih menuju musik asing tersebut. Identitas dan jati diri mengenai seni perlahan menghilang dalam kehidupan masyarakat saat ini. Tidak sedikit diantara masyarakat Jawa Timur yang tidak mengenal ragam seni musik dan tari seperti seni karawitan khas Jawa Timur. Masalah seperti ini didukung pula dengan adanya berbagai ajang pencarian bakat yang ikut memamerkan bagaimana musik asing bekerja. Contohnya adalah Akademi Fantasi Indosiar, Indonesian Idol, X-Factor, dan lain sebagainya yang diadakan setiap tahun sekali. Banyaknya masyarakat yang turut berpartisipasi meramaikan ajang tersebut membuktikan bagaimana eksistensi musik asing saat ini dibanding musik tradisional. Dengan berbagai permasalahan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai penerus bangsa perlu adanya kerjasama antara seniman dan pemerintah dalam pengembangan musik tradisional yang hampir tidak dijamah lagi oleh masyarakat Jawa Timur. Unsur-unsur yang terdapat pada musik dan tari tradisional Jawa Timur haruslah diterapkan ke dalam sistem pendidikan dan pengembangan seni tradisional khususnya seni karawitan. 5

Masyarakat perlu memikirkan tentang usaha mengenai pelestarian seni karawitan. Maka dari itu, perlu dirancang sebuah Pusat Pengembangan Seni Karawitan di Malang yang dapat menjadi pusat informasi dan pendidikan musik tradisional Jawa Timur. Tidak hanya untuk masyarakat daerah Jawa Timur saja, melainkan seluruh masyarakat Indonesia dan turis mancanegara yang berkunjung ke Malang. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya kesenian musik dan tari tradisional karawitan Jawa Timur kepada dunia Internasional. Kota Malang layak untuk dijadikan tempat pusat pengembangan seni karawitan Jawa Timur. Ditinjau dari letak Kota Malang sebagai kota terbesar kedua yang berada di tengah-tengah Propinsi Jawa Timur, diharapkan mempermudah pencapaian dari kota-kota lain disekitarnya. Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di Kota Malang. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran seni hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan. Hal ini sangat perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat. Kota Malang memiliki potensi sebagai pusat pengembangan seni juga ditunjukkan dengan banyaknya seniman dan tempat pendidikan seni tradisional yang berada di Malang. Tempat pendidikan seni tersebut antara lain yaitu Padepokan Seni Mangun Dharma, Sanggar Seni Suromenggolo, Sekolah Seni 6

dan Tari Karawitan Senaputra, Dewan Kesenian Malang, dan sebagainya. Tempat-tempat tersebut kini terlihat sepi karena jarang terawat dengan baik dan masyarakat Indonesia peminat seni tradisional semakin sedikit, oleh karena itu perlu adanya pusat pengembangan seni tradisional untuk lebih menghidupkan kesenian tradisional yang hampir mati. Pusat pengembangan seni ini juga diharapkan mampu menarik kembali minat masyarakat terhadap kesenian dan budaya Jawa Timur. Terkait dengan tema obyek rancangan yaitu Pusat Pengembangan Seni Musik dan Tari Karawitan Jawa Timur, tema yang diambil adalah tema Association with Other Art. Tujuan dari tema tersebut adalah melakukan perancangan pada obyek dengan cara menerapkan prinsip-prinsip ilmu musik tradisional Jawa Timur. Prinsip itu terdapat dalam melodi, harmoni, ritme, agar perancangan sesuai dengan sistem seni musik tradisional Jawa Timur itu sendiri. Association with other artakan menjadi image dari obyek perancangan itu sendiri. Keindahan dan harmoni yang dimiliki sesuai dengan prinsip yang diterapkan pada musik dan tari tradisional Jawa Timur. Dengan adanya hal tersebut, diharapkan masyarakat lebih tertarik dan berminat untuk mendalami seni tradisional Jawa Timur. 7

1.2 Rumusan Masalah Dari rangkaian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, permasalahan perancangan tersebut akan dirumuskan dalam dua hal sebagai berikut: 1. Bagaimana rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang mewadahi fungsi pengembangan, pendidikan, dokumentasi, dan pertunjukan? 2. Bagaimana rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang menerapkan prinsip-prinsip musik pada tema association with other art? 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan yang dapat diambil dari kajian rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur diantaranya sebagai berikut: 1. Menghasilkan rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang mewadahi fungsi pengembangan, pendidikan, dan pertunjukan. 2. Menghasilkan rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang menerapkan prinsip-prinsip musik dalam tema association with other art. 1.4 Manfaat Manfaat yang dapat diambil dari kajian obyek rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur, sebagai berikut: 8

1. Bagi pemerintah dapat memberikan masukan terhadap sebuah rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang sesuai dengan kebudayaan daerah. 2. Bagi akademisi, Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur diharapkan mampu menjadi pusat pendidikan musik dan tari berskala regional. Serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk studi ekskursi tentang seni karawitan Jawa Timur di Malang. 3. Bagi masyarakat umum dapat memberikan masukan dan pandangan yang berarti terhadap Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur serta mengetahui rancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang bertema association with other art. 4. Bagi perancang dapat mengetahui tentang bagaimana cara merancang obyek Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur yang dapat digunakan sebagai wadah untuk pengembangan, pendidikan, pelestarian, dan pertunjukan dengan menerapkan tema association with other art. 1.5 Batasan 1.5.1 Objek Batasan obyek pada Pusat Pengembangan Seni Karawitan Jawa Timur sebagai berikut: Pengguna pada obyek ini dikhususkan bagi anak-anak dan remaja usia 7-21 tahun, baik masyarakat Indonesia maupun wisatawan asing. 9

Objek ini mewadahi fungsi pengembangan, pendidikan, pelestarian, dan pertunjukan. Alat musik yang diajarkan berupa alat musik tradisional Jawa Timur yaitu gamelan sandur yang meliputi bonang, rincik, saron, jengglong, suling, kecapi, dan rebab. Jenis musik yang ada meliputi seni musik karawitan. Jenis tarian yang diajaran adalah tari tradisional Jawa Timur dengan iringan alat musik gamelan. 1.5.2 Tema Tema rancangan yang akan diterapkan adalah association with other art (on music), yang merupakan sebuah perancangan dengan mengambil prinsip-prinsip yaitu melodi, harmoni dan ritme dari musik karawitan Jawa Timur. 10