BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Beragam cara pengembangan metode untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Konsentrasi Sukrosa dan Sari kulit Terhadap Sifat Kimia Minuman Sinbiotik Kulit Pisang Kepok

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimiawi Susu Kambing Segar

I. PENDAHULUAN. serta mengkonsumsi produk pangan yang baik untuk pencernaan. Probiotik berkembang makin pesat sejalan dengan makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan

I. PENDAHULUAN. Diversifikasi produk olahan kelapa yang cukup potensial salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan perhatian lebih dibandingkan permasalahan kesehatan lainnya.

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak ramah lingkungan dalam bidang industri (Falch, 1991).

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kombinasi antara probiotik dan prebiotik dapat disebut sebagai sinbiotik

BAB I. PENDAHULUAN. bersifat komplek dan kronis. Terjadinya infeksi atau inflamasi pada penderita DM

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (Dendrocalamus asper) dan bambu legi (Gigantochloa ater). Keunggulan dari

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

I. PENDAHULUAN. sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola

BAB I PENDAHULUAN. glukosa. Unit-unit fruktosa dalam inulin dihubungkan oleh ikatan β-(2 1)-Dfruktosil-fruktosa

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk. memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan selera konsumen di

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

PENDAHULUAN. segar seperti diolah menjadi sosis, nugget, dendeng, kornet dan abon.

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian yang dilakukan oleh WHO (2013). Di Indonesia sendiri, didapatkan bahwa anemia pada balita cukup tinggi yaitu 28%.

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Produk pangan saat ini telah mengalami perubahan trend yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

5.1 Total Bakteri Probiotik

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia, terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil dari segala ciptaannya. Sekecilkecilnya makhluk ciptaannya pasti akan memberikan suatu pelajaran bagi orang yang mempelajarinya dan orang-orang yang berakal. Allah Subhanahu Wa Ta ala berfirman dalam Al-Qur an Surat Ali-Imron ayat 191 Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. Ayat diatas memberikan motivasi pada manusia untuk mempelajari segala sesuatu ciptaan Allah tidaklah sia-sia. Salah satunya ialah mikroorganisme, merupakan makhluk ciptaan Allah yang saat ini banyak dimanfaatkan, diolah dan dimodifikasi oleh para ilmuwan dari pemikiran serta kajian teori mereka salah satu produknya ialah pemanfaatan mikroorganisme dalam dibidang pangan. Abdushomad (2003) menyatakan bahwa dalam perkembangan ilmu dan teknologi ini diperoleh penemuan-penemuan yang dihasilkan oleh para pemikir, terutama dibidang pangan, diperoleh makanan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh 1

2 manusia yang berasal dari mikroorganisme yakni bakteri asam laktat yang merupakan probiotik untuk tubuh manusia. Pada saat ini teknologi pangan telah merubah fungsi pangan selain digunakan sebagai akan rasa lapar juga menghasilkan produk pangan yang fungsional, yang dapat menjaga tubuh manusia dan bahkan mengobati dari beberapa penyakit. Winarti (2010) menyebutkan bahwa terdapat banyak produk pangan fungsional yang dipasarkan dinegara-negara maju terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat. Produk-produk pangan tersebut telah diuji efektif dalam menyembuhkan dan mencegah beberapa penyakit, beberapa bentuk pangan fungsional ialah minuman untuk pencernaan, permen mengandung zat besi, pasta diperkaya diet fiber dan masih banyak contoh lainnya. Salah satu produk pangan fungsional yang bisa dikembangkan ialah minuman sinbiotik. Sudarmo (2003) menyatakan bahwa sinbiotik merupakan istilah yang digunakan dalam penamaan pada produk makanan yang didalamnya terdapat campuran antara probiotik dan prebiotik. Makanan ini menggunakan campuran prebiotik dan probiotik karena memiliki mekanisme kerja yang baik dalam meningkatkan daya tahan pencernaan. Makanan sinbiotik ini juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, probiotik berkompetisi dalam pemanfaatan nutrisi. Gibson (1997) menjelaskan bahwa sinbiotik merupakan gabungan konsep probiotik dan prebiotik. Jadi sinbiotik mengandung mikrobia hidup yang distimulasi oleh adanya prebiotik. Keuntungan selain efek kesehatan

3 dari probiotik komersial, juga adanya prebiotik yang mendorong pertumbuhan organisme probiotik pada kompleks kolon. Probiotik pada umumnya disebut minuman sehat dimana berisi bakteri asam laktat. Bakteri tersebut dapat bertahan dalam keasaman lambung dan dapat menempati usus dalam kuantitas cukup besar. Hal ini berfungsi untuk menyeimbangkan mikroba dalam saluran pencernaan, sehingga pencernaan terlindungi dari bakteri patogen (Waspodo, 1997). Bakteri asam laktat memerlukan makanan yang baik untuk pertumbuhannya didalam sistem pencernaan. Syarat makanan yang baik untuk bakteri asam laktat ialah senyawa prebiotik yang banyak mengandung serat dan karbohidrat yang tinggi (Soeharsono, 2010). Salah satu senyawa prebiotik diperlukan pertumbuhan bakteri asam laktat ialah FOS. Winarti (2010) menyatakan bahwa dalam menjaga mikroflora usus diperlukan konsumsi makanan mengandung prebiotik terutama ialah makanan yang mengandung inulin, FOS (Frukto-oligosakarida) dan GOS (gluko-oligosakarida), dimana kandungan pangan yang tidak tercerna dan dapat menimbulkan dampak positif bagi pencernaan karena dapat memacu pertumbuhan dan aktivitas mikroflora normal dalam usus. Kurtoglu (2011) dalam penelitiannya ektraksi fruktooligosakarida dari kulit pisang dihasilkan kandungan fruktooligosakarida 33% dari kandungan gula yang ditemukan didalam kulit pisang. Menurut Setyaningsih (2009), kulit pisang dapat diolah menjadi tepung dan juga selai. Anwar (2013) menyatakan bahwa subtitusi pisang raja pada yoghurt akan meningkatkan jumlah koloni bakteri asam laktat (BAL) dari pada yoghurt yang tidak disubtitusi pisang. Eveline (2011) dalam

4 penelitian tentang pemanfaatan ekstrak kulit pisang kepok sebagai antibakteri membuktikan tentang adanya daya hambat bakteri dari senyawa alkaloid, phenolic, dan flavonoid dengan zona hambat 5,2 7,5 mm. Prediksi ketersediaan pisang per kapita tahun 2013 sebesar 25,63 kg/ kapita/tahun atau mengalami peningkatan sebesar 6,45% dari tahun 2012, begitu juga tahun 2014 diperkirakan ketersediaan pisang untuk konsumsi per kapita akan mengalami peningkatan sebesar 1,28% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu menjadi sebesar 25,96 kg/kapita/tahun. Sementara dari total penyediaan pisang tersebut, total penyediaan pisang yang digunakan untuk bahan makanan rata-rata sebesar 95,30% dari produksi pisang dalam negeri (Pusdatin, 2013). Pemanfaatan limbah kulit pisang masih belum optimal terutama di Kabupaten Monokwari, dari ketersediaan kulit pisang kepok/hari (g) terdapat 15.247,50 berat segar dan 110,20 berat kering, sedangkan yang telah digunakan adalah 45.00 g segar dan 9.00 g kering (Sawen, 2011). Terdapat beberapa penelitian tentang pembuatan minuman sinbiotik dengan menggunakan buah dan sayuran. Umam (2012) dalam penelitiannya tentang karakter Minuman Sinbiotik dari pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) dengan Lactobacillus acidophillus dan Bifidobacterium longum, dengan hasil yaitu minuman sinbiotik buah pisang kepok dengan starter Lactobacillus acidophillus kadar asam laktat yang lebih besar pada semua perlakuan dari Bifidobacterium longum dan hasil organoleptik panelis menyukai fermentasi pisang kepok dengan penambahan skim. Kaplan (2000) menyebutkan bahwa tidak seluruh bakteri probiotik dapat menfermentasi FOS. Pada kelompok bakteri

5 Lactobacillus yang seluruh strainnya dapat memfermentasi FOS ialah Lactobacillus acidophilus. Selama proses fermentasi pemecahan laktosa menjadi monosakarida oleh Lactobacillus bulgaricus memberikan rasa asam sedangkan Streptococcus thermopillus memberikan keasaman dan flavor (Frazier dan Westoff, 1978). Peran Lactobacillus acidophilus adalah dapat memfermentasi amigdalin, selobiosa, laktosa, salisin dan sukrosa tetapi tidak dapat memfermentasi manitol serta amonia tidak dihasilkan dari arginin (Robinson, 1981). Menurut Frazier dan Westoff ( 1978 ), dalam pembuatan minuman fermentasi dengan kultur campuran sebaiknya digunakan bakteri tersebut dengan perbandingan 1:1. Penggunaan starter campuran akan menghasilkan asam yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan starter secara sendiri-sendiri. Sukrosa adalah gula yang dihasilkan dari tumbuhan dan dapat dimanfaatkan oleh bakteri fermentasi untuk memperoleh energi dan dapat dipecah menjadi fruktosa dan glukosa (Kunaepah, 2008). Rinelda (2014) dalam penelitiannya dengan tema pengaruh penambahan konsentrasi susu skim dan sukrosa terhadap karakteristik minuman sinbiotik sari beras merah, pada analisis total asam, dibuktikan bahwa semakin tinggi sukrosa maka total asam mengalami peningkatan. Jumlah nutrisi yang dapat digunakan untuk proses metabolisme mikroba semakin besar, peningkatan jumlah mikroba menyebabkan asam laktat yang dihasilkan semakin besar. Hal ini berhubungan aktivitas Bakteri asam laktat yang akan merombak sukrosa menjadi asam laktat. Kandungan sukrosa yang tinggi dapat berpengaruh negatif terhadap pertubuhan bakteri asam laktat. Setiap

6 bakteri mempunyai level toleransi yang berbeda terhadap sukrosa. Tamime (2006) mengungkapkan bahwa kandungan sukrosa yang di rokemendasikan untuk pembuatan susu fermentasi yaitu dibawah 8 10 g per 100 g susu. Beberapa strain bakteri yogurt yang baru dikembangkan, mempunyai toleransi yang tinggi terhadap sukrosa. Caraka (2012) juga menjelaskan dalam studi pembuatan minuman sinbiotik dari umbi bengkuang dalam pengenceran air dengan sari bengkuang, dalam perlakuan perbedaan pengenceran air dengan sari buah bengkuang terdapat pengaruh nyata. Nilai total asam minuman, BAL dan inulin (senyawa prebiotik) sinbiotik sari umbi bengkuang cenderung menurun dengan semakin tingginya proporsi sari umbi dengan air. Kualitas dari suatu produk makanan ditentukan oleh uji organoleptik yang merupakan penilaian mutu produk berdasarkan panca indera melalui syaraf sensorik. Penilaian dengan indera banyak digunakan untuk menilai mutu suatu produk terutama produk hasil pertanian dan makanan. Salah satu cara penilaian organoleptik adalah uji hedonik yang merupakan penilaian panelis tentang suka atau tidak suka, dapat menerima atau tidak dapat menerima terhadap suatu produk yang diuji. Kriteria yang biasa digunakan dalam penilaian organoleptik terdiri atas rasa, warna, tekstur dan aroma (Soekarto, 1993). Kualitas minuman sinbiotik selain dari uji fisik dengan organoleptik juga diuji dari sifat kimianya, seperti dalam beberapa penelitian dalam pembuatan minuman sinbiotik yakni Caraka (2012), menggunakan analisa kimia dalam

7 menentukan kualitas minuman sinbiotik yakni ph, total gula, total asam. Umam (2012), dalam penelitiannya terdapat analisa total asam dan ph. Berdasarkan beberapa penelitian maka dilakukan pembuatan minuman sinbiotik dari kulit pisang dengan menggunakan campuran bakteri asam laktat (Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus) dengan mengambil kajian konsentrasi sukrosa dan sari kulit pisang sebagai tema penelitian. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: Bagaimana pengaruh pemberian konsentrasi sukrosa dan sari kulit buah berbeda terhadap kualitas minuman sinbiotik? 1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini ialah? Untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi sukrosa dan sari kulit buah berbeda terhadap kualitas minuman sinbiotik? 1.4 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah: Terdapat pengaruh pemberian konsentrsi sukrosa dan sari kulit buah berbeda terhadap kualitas minuman sinbiotik

8 1.5 Manfaat Manfaat dari penelitian ini ialah: 1. Memberikakan informasi pengaruh pemberian konsentrasi sukrosa berbeda dalam pembuatan minuman sinbiotik 2. Memberikan informasi pengaruh pemberian pengenceran sari kulit pisang dengan air terhadap kualitas minuman sinbiotik 3. Memberikan informasi bagi masyarakat bahwa kulit buah pisang dapat diolah menjadi produk minuman sinbiotik 1.6 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini ialah: 1. Kulit pisang yang dipakai ialah kulit pisang jenis kepokmusa paradiasiaca dari buah yang siap untuk dimakan 2. Stater bakteri asam laktat yang digunakan ialah stater campuran Baakteri asam laktat (Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus) diperoleh dari Perusahaan Rumah yoghurt Junrejo Malang. 3. Konsentrasi sukrosa yang digunakan ialah 0%, 6%, 8%, 10% dengan 4 kali ulangan 4. Konsentrasi pemberian air dengan sari kulit pisang ialah 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 5. Parameter yang digunakan untuk uji kualitas minuman sinbiotik meliputi: Sifat kimia: terdiri dari ph dan total asam Mikrobiologi : total koloni bakteri asam laktat Sifat fisika: terdiri dari warna, aroma, rasa, dan tekstur