SH-070-01 Affixation Affixation is the morphological process whereby an affix is attached to a root or stem of a word. Affixes can be attached at the beginning (prefixation), the middle (infixation) or the end (suffixation) of words. Infixation is rarely found in Indonesian, but in many cases prefixes and suffixes can be combined to form circumfixes. The following gives you an overview of affixes occurring in our small reading text. Affixated words are printed in bold. Pendidikan Seorang Ahli Pertanian Nama saya Lukas Mitang. Saya lahir di kota Bajawa di Pulau Flores pada tahun 1978. Saya mulai belajar di sekolah dasar Budi Luhur di Ende. Saya belajar di sana selama enam tahun, dari 1984 sampai 1990. Saya belajar membaca, menulis dan matematika dasar. Waktu belajar di SD saya tinggal dengan kakak saya yang bekerja di Ende. Sesudah lulus sekolah dasar pada tahun yang keenam saya masuk Sekolah Menengah Pertama di Kupang pada tahun 1991. Di SMP Kupang saya mengambil mata pelajaran Pancasila, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ilmu ekonomi, sejarah Indonesia dan ilmu pengetahuan. Saya juga belajar olahraga. Waktu di SMP saya senang sekali bermain bulu tangkis. Lalu pada tahun 1994 saya masuk Sekolah Teknik Menengah Atas di Kupang. Sekolah Teknik Menengah Atas itu sekolah kejuruan. Waktu itu saya berumur enam belas tahun. Saya belajar di STMA selama tiga tahun. Di STMA saya mengambil mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, teknik pertanian dan ilmu ekonomi pertanian. Saya lulus dengan hasil yang baik. Sesudah selesai belajar pada tingkat sekolah menengah atas saya pindah ke Yogyakarta di Pulau Jawa. Saya ikut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru di Yogyakarta dan saya memperoleh hasil yang baik. Pada waktu itu saya menjadi bingung karena tidak tahu harus belajar apa. Saya juga tidak tahu sebaiknya belajar di mana. Jadi saya berbicara dengan paman saya yang menjadi pegawai negeri Departemen Pendidikan Nasional di Yogyakarta. Paman saya mengatakan sebaiknya memilih universitas Katolik saja dan mengambil teknik pertanian karena waktu saya belajar pada tingkat sekolah menengah atas saya pandai dalam mata pelajaran matematika. Tetapi bibi tidak setuju. Menurut bibi, saya lebih pandai dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Jadi katanya sebaiknya mengambil bahasa Inggris saja di tingkat universitas. Bibi juga mengatakan sebaiknya saya jangan masuk universitas swasta seperti universitas Katolik. Lebih baik masuk universitas negeri, katanya. Tentu saja saya menjadi lebih bingung lagi karena tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Sesudah berpikir lama saya memilih kuliah teknik pertanian tetapi bukan di universitas Katolik. Katanya jurusan teknik pertanian di Universitas Gadjah Mada cukup baik. UGM itu universitas negeri. Dosen di UGM terkenal pandai dan laboratoriumnya juga bagus. Jadi saya masuk Fakultas Pertanian di UGM. Pada tahun yang pertama saya mengambil mata kuliah ekonomi pertanian, bahasa Inggris dan teknik dasar. Untuk saya mata kuliah ekonomi pertanian menarik sekali. Saya sangat senang ikut kuliah ilmu ekonomi pertanian. Saya juga tertarik pada kuliah bahasa Inggris. Mata kuliah bahasa Inggris sukar tetapi saya lulus dengan hasil yang baik. Pada tahun yang kedua saya mengambil mata kuliah ilmu ekonomi pertanian dan bahasa Inggris lagi. Di samping itu saya mengambil mata kuliah teknik mesin dasar dan matematika. Pada tahun yang ketiga saya PAGE 1
mengambil teknik mesin dan bahasa Inggris. Saya lulus ujian bahasa Inggris dan teknik mesin dengan hasil yang baik tetapi hasil saya dalam mata kuliah matematika kurang baik. Pada tahun yang keempat saya mengambil mata kuliah sosiologi pertanian. Selama tiga bulan kami harus tinggal di desa dengan keluarga petani. Setiap hari kami membantu para petani bekerja di sawah, berkebun, dan memelihara sapi, kerbau, ayam dan kambing. Kami juga membantu membawa hasil pertanian ke pasar. Sesudah empat tahun belajar di UGM saya lulus dengan gelar Sarjana pada tahun 2008. Pada tahun yang pertama sesudah lulus saya tidak bekerja tetapi pada tahun kedua saya memperoleh pekerjaan pada sebuah usaha tani di dekat kota Ungaran. Sampai sekarang saya masih bekerja pada usaha tani itu tetapi saya mencari pekerjaan di Pulau Flores. Saya ingin sekali bekerja di Flores karena saya lahir di sana dan ingin membantu pembangunan di pulau itu. Affix se- per-...-an pen-...-an ber- men- (Passive: di-) men-kan (Passive: di-...-kan or - kan) ke- -nya ke-...-an -an memper- ter- se-...-nya Words selama, sesudah, setiap, sebuah, setuju pelajaran, pertanian, pembangunan, pengetahuan, penerimaan, pendidikan belajar, bekerja, bermain, berumur, berbicara membaca, menarik, menulis, menengah, memelihara, mengambil, menjadi, memilih, menurut, mencari, membantu mengatakan keenam, ketiga, keempat laboratoriumnya kejuruan jurusan memperoleh terkenal, tertarik sebaiknya PAGE 2
se- The prefix se- is derived from satu one as in sepuluh, seratus, and seribu. buah fruit sebuah a, one lama long (in duration) selama during, while tiap each, every setiap each and every pe- The prefix pe- is based on ber- verbs and indicates the person who performs the action of the verb: bertani to work the fields petani farmer bertenis to play tenis petenis tennis player belajar to learn pelajar learner, student berenang to swim perenang swimmer per-...-an The noun-forming circumfix per-...-an is derived from intransitive ber- verbs. belajar to learn pelajaran lesson bertani to farm pertanian agriculture pen-...-an The noun-forming circumfix pen-...-an is derived from transitive men- (including men-...-kan and men-...-i verbs) verbs. The resulting nouns are active verbal nouns describing the process or the act of doing something: membangun (bangun) mengetahui (ke=tahu=i) to build pembangunan the process of building, development to know sth pengetahuan knowledge menerima to accept penerimaan acceptance PAGE 3
(terima) mendidik (didik) to educate pendidikan education ber- The prefix ber- forms intransitive verbs. Often the roots by themselves are not used independently; ajar does not occur in any other context but in the phrase kurang ajar extremely rude, a swearword; bicara rarely occurs on it s own if it does it is usually the colloquial form of berbicara where the prefix ber- has been dropped. Based on nouns berverbs usually have the meaning to have or to wear (e.g. nama name bernama to have a name, buah fruit berbuah to have fruits, bersepatu to wear shoes ). ajar belajar to learn bicara berbicara to speak kerja work bekerja to work main play bermain to learn umur age berumur to have an age men- The prefix men- forms transitive verbs. The N stands for the nasal that is often attached between the prefix me- and the base. The nasal can be n, ng, m, ny, or Ø. If a base has p, t, or k as initial consonant then the consonant is replaced by the nasal. You have learned that the meaning of menurut is according to. In fact it is a verb meaning to follow and to obey, so the phrase menurut pendapat saya according to my opinion literally means following my opinion. Menarik interesting is also a verb meaning to pull, attract. Menengah is derived from tengah middle, and is only found in combination with sekolah or pendidikan. Base + men- Meaning baca membaca to read tulis menulis to write pelihara memelihara to raise ambil mengambil to take jadi menjadi to be, become PAGE 4
bantu membantu to help, assist tarik menarik to pull, attractive pilih memilih to choose kata (-kan) mengatakan to say turut menurut to follow, obey, according to tengah menengah ke- This prefix forms ordinal numbers: kedua second, ketiga third etc. -nya This suffix can have several functions: the main function is that of a third perfect personal pronoun, e.g. rumahnya his house, sepedanya her bike, and laboratoriumnya its laboratory. In its latter function as a neutral personal pronoun it often functions in a similar way as the English definite article the. Ke-...-an and -an are both noun-forming affixes. The circumfix ke-...-an is usually quite predictable in that it forms abstract nouns which are most often based on adjectives, e.g. baik kind kebaikan kindness, kaya miskin kekayaan wealth, tinggi high ketinggian altitude etc. When attached to nouns it still forms abstract nouns, e.g. juru specialist, artisan and sekolah kejuruan specialist school. Compare also fakultas kedokteran college of medicine, ilmu kelautan oceanology, The suffix -an is most often based on verbal bases: minum drink minuman a drink, makan to eat makanan food, menjurus to point into a certain direction jurusan direction, (academic) department. For the other affixes ter-, memper- and se-...-nya we have encountered too few examples so that they will be discussed at a later time. See also: http://www.bahasakita.com/grammar/ PAGE 5