Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

PROSIDING ISBN :

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Dedi Kurniawan ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

Oleh Rohimatul Azizah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya dalam bentuk

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Vikcy Mita Martina. Universitas PGRI Yogyakarta.

Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Alfi Ardiani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

SKRIPSI. Oleh : JULIANA WIDYOWATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

DESKRIPSI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB III METODELOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

PROSIDING ISBN :

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RTE. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta diyahayu_intansari@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII D SMP Negeri 4 Pandak pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Pandak pada bulan Mei sampai dengan Juni 2015. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus melalui 4 tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Obyek penelitian keaktifan dan prestasi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM). Subyek penelitian adalah siswa kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, catatan lapangan, wawancara, tes prestasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menganalisis data baik kualitatif maupun kuantitatif melalui berbagai sumber yaitu observasi, angket, catatan lapangan, wawancara, tes prestasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM) pada siswa kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak dapat disimpulkan bahwa: (1) persentase keaktifan belajar siswa berdasarkan observasi keaktifan siswa pada siklus I yaitu 68,71% meningkat pada siklus II yaitu 82,26% sedangkan berdasarkan angket keaktifan siswa pada pra tindakan yaitu 65,09% (kategori cukup) meningkat pada siklus I yaitu 75,35% (kategori tinggi) dan pada siklus II yaitu 83,80% (kategori tinggi) ; (2) prestasi belajar siswa pada siklus I ketuntasan mencapai 74,07% dengan rata-rata kelas 70,74 dan meningkat pada siklus II ketuntasan mencapai 96,29% dengan nilai rata-rata kelas 92,84. Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM), keaktifan belajar, prestasi belajar

2 1. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMP N 4 Pandak Bantul, dalam proses pembelajaran matematika di kelas VII D pembelajaran masih berpusat pada guru dimana guru mendominasi penuh terhadap proses pembelajaran sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran meskipun guru melakukan tanya jawab terhadap siswa. Selain itu siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan siswa lain. Selain itu hasil ulangan siswa kelas VII D SMP N 4 Pandak pada materi sebelumnya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ratarata siswa yaitu 58,35 yang masih dibawah KKM sekolah yaitu 70 dengan persentase ketuntasan siswa hanya 25 %. Rendahnya keaktifan belajar matematika siswa kelas VII D SMP N 4 Pandak juga terlihat dari angket pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil persentase rata-rata angket tiap aspek masih rendah yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajar sebesar 69,68% dengan kategori cukup, aspek terlibat dalam pemecahan masalah sebesar 57,72% dengan kategori cukup, aspek bertanya pada siswa lain/ guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi sebesar 69,75% dengan kategori cukup, aspek melaksanakan diskusi kelompok sebesar 74,07% dengan kategori cukup, aspek siswa memanfaatkan sumber belajar yang ada sebesar 62,04% dengan kategori cukup, menilai kemampuan diri dari hasil yang diperoleh sebesar 61,57% dengan kategori cukup, dan aspek belajar dengan cepat, menyenangkan, dan penuh semangat sebesar 60,80% dengan Dengan demikian peneliti ingin mengetahui Bagaimana Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match (ICM) kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match (ICM) kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak. Manfaat dari penelitian ini bagi guru mata pelajaran matematika adalah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan serta acuan dalam menentukan model pembelajaran dengan tujuan agar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Manfaat bagi siswa membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa dalam proses belajar mengajar. Membantu dan melatih siswa agar dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Manfaat bagi peneliti adalah Dapat digunakan sebagai pengembangan pengetahuan tentang penelitian dalam pembelajaran matematika.

3 2. KAJIAN TEORI A. Keaktifan Menurut Dimiyati dan Mudjiono (2006) keaktifan siswa berbentuk kegiatan fisik maupun kegiatan psikis. Kegiatan fisik yang mudah diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Sedangkan kegiatan psikis tidak mudah diamati. Pada dasarnya anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajarmengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, manganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan. Keterlibatan tersebut terjadi pada waktu kegiatan kognitif dalam pencapaian atau perolehan pengetahuan. Thorndike dalam Dimiyati dan Mudjiono (2006) keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum law of exercise -nya menyatakan bahwa keaktifan siswa dalam belajar memerlukan adanya latihan-latihan, dengan demikian siswa akan dikatakan aktif dalam belajar. Hamzah B. Uno (2011: 76) mengatakan bahwa ciri dari pembelajaran yang aktif adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran berpusat pada siswa. 2) Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata. 3) Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi. 4) Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda. 5) Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru). 6) Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar. 7) Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. 8) Guru memantau proses belajar siswa. 9) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa merupakan kegiatan belajar dimana siswa selalu aktif mencari, memperoleh, dan mengolah perolehan belajarnya sehingga siswa dapat menghasilkan sesuatu. Siswa harus mempunyai dorongan dan mempunyai kemauan sehingga inisiatif siswa harus ada pada diri siswa. Indikator keaktifan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2) Siswa terlibat dalam pemecahan masalah. 3) Siswa bertanya pada siswa lain/ guru apabila tidak

4 memahami persoalan yang dihadapi. 4) Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok atau pasangan. 5) Siswa memanfaatkan sumber belajar yang ada. 6) Siswa menilai kemampuan diri dan hasil-hasil yang diperoleh. 7) Siswa belajar dengan cepat, menyenangkan dan penuh semangat. B. Prestasi Belajar Matematika Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Dalam bahasa Indonesia prestasi berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar berbeda dengan hasil belajar. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Berikut ini faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: a) Faktor internal, meliputi faktor jasmaniah (penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya); faktor psikologi yang terdiri dari faktor intelektif (faktor potgensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki), faktor non intelektif (sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi); dan faktor kematangan fisik maupun psikis. b) Faktor eksternal, meliputi faktor sosial (lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, kelompok); faktor budaya (adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi); faktor lingkungan fisik (fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim); dan faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Ahmadi dan Supriyono (1991). Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdiknas, 2007: 723). Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah bukti keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik dalam periode tertentu dari kegiatan matematika.

5 C. Model Kooperatif Tipe Index Card Match Menurut Zaini. H, dkk (2004:67) Index Card Match (mencari pasangan) adalah pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan pembelajaran ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas siswa sudah memiliki bekal pengetahuan. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang aggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2014 : 202). Selanjutnya, menurut Zaini. H, dkk (2004:67) langkahlangkah dalam Index Card Match, sebagai berikut: 1) Buatlah potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada di dalam kelas. 2) Bagi jumlah kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. 3) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. 4) Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. 5) Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban. 6) Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan secara berpasangan. Separuh dari peserta didik akan mendapatkan pertanyaan dan yang lain akan mendapatkan jawaban. 7) Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman lain. 8) Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan kertas kepada teman-teman yang lain.

6 Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasanganpasangan yang lain. 9) Diakhiri proses pembelajaran dengan membuat kesimpulan. 3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Negeri 4 Pandak pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak sejumlah 27 siswa dan obyek pada penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match. Penelitian ini dilaksanakan dalam pokok bahasan prisma dan limas. Dalam penelitian ini mengikuti tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi: Perencanaan (Planning), pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observing), refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan data meliputi observasi, angket, wawancara. tes tertulis, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari Lembar observasi, angket, wawancara, tes prestasi dan dokumentasi. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2015 s/d 9Juni 2015 yang dilakukan dalam dua siklus dan pra penelitian. Dalam siklus I terdiri dari tiga pertemuan dengan dua pertemuan penyampaian materi dan satu pertemuan tes pestasi matematika. Namun sebelum siklus satu dilaksanakan di adakan dulu pra penelitian diperoleh hasil angket pra penelitian adalah rata-rata nilai keaktifan matematika siswa sebesar 65,09% (kategori cukup). Setelah pra tindakan dilaksanakan siklus I dan siklus II dengan hasil sebagai berikut: a. Persentase keaktifan belajar siswa berdasarkan observasi keaktifan siswa pada siklus I yaitu 68,71% meningkat pada siklus II yaitu 82,26% sedangkan berdasarkan angket keaktifan siswa pada pra tindakan yaitu 65,09% (kategori cukup) meningkat pada siklus I yaitu 75,35% (kategori tinggi) dan pada siklus II yaitu 83,80% (kategori tinggi) b. Pada siklus I di laksanakan selama 3 pertemuan dua pertemuan sebagai pemaparan materi dan

7 pertemuan ketiga sebagai tes prestasi matematika. Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM) dengan cara memberikan LKS agar siswa dapat berdiskusi dengan sekelompok sehingga pembelajaran akan menjadi. Kemudian guru memberi kartu ICM yang berisi kartu soal dan kartu jawaban dan siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang mereka dapat setelah itu mereka diminta untuk berpasangan dan mendiskusikan kartu yang mereka dapat, dan meminta siswa untuk presentasi mengenai kartu soal dan kartu jawaban yang telah didiskusikan dengan pasangannya didepan kelas. Setelah itu pertemuan ketiga adalah tes prestasi matematika dimana rata-rata tes prestasi matematika siswa adalah 70,74 dengan persentase ketuntasan sebesar 70,07% dalam kategori cukup. Penelitian tetap dilanjutkan sebab indikator keberhasilan belum mencapai yang di inginkan. c. Pada siklus II perbaikan kearah yang lebih baik dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru. Melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM) dan melaksanakan tes prestasi pada siklus dua dengan hasil rata-rata tes prestasi matematika sebesar 92,84 dengan persentase ketuntasan sebesar 96,29% dalam kategori tinggi. d. Diagram persentase observasi keaktifan siswa 82.26 100% 68.71 90% % 80% % 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% ratarata siklus I ratarata siklus II e. Diagram persentase angket keaktifan siswa angket keaktifan per aspek 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 Pra Tindakan 70587074626260. Siklus I 79.747784736971. Siklus II 83.828587.838282 aspek keaktifan Pra Tindakan Siklus I Siklus II f. Diagram peningkatan rata-ratanilai prestasi belajar siswa

8 100 80 60 40 20 0 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 70.74 92.84 Siklus 1 Siklus 2 g. Diagram ketuntasan prestasi belajar siswa 74.07% ketuntasan siklus 1 96.29% ketuntasan siklus II 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelajaran matematika kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak dengan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM) pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, model pembelajaran kooperatif tipe Index Card match (ICM) menjadikan pembelajaran di kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak lebih menyenangkan dan siswa menjadi aktif. Kemampuan siswa dalam pembelajaran sudah berkembang secara optimal, dengan adanya pembentukan kelompok dan diskusi yang dilakukan oleh siswa dapat menunjang meningkatnya prestasi belajar matematika. Selain itu diskusi dalam kelompok mempermudah siswa untuk berkomunikasi dengan temannya, jika ada salah satu anggota kelompok yang belum menguasai materi dapat meminta bantuan kepada teman yang lain. Keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match (ICM) dapat dilihat dari persentase peningkatan keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I ratarata sebesar 90,74% (kategori tinggi) dan selanjutnya pada siklus II rata-rata persentase meningkat menjadi 96,29% (kategori tinggi). Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Index card Match (ICM) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 4 Pandak dengan hasil sebagai berikut: 1. Persentase keaktifan siswa berdasarkan observasi keaktifan pada siklus I sebesar 68,71% (kategori cukup) dan pada siklus II meningkat menjadi 82,26% (kategori tinggi), sedangkan peningakatan persentase keaktifan berdasarkan angket keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika pada pra tindakan rata-rata sebesar 65,09% (kategori cukup), pada siklus I rata-rata sebesar 75,35% (kategori tinggi) dan selanjutnya pada siklus II rata-rata persentase meningkat menjadi 83,80% (kategori tinggi).

9 2. Rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 70,74 dengan ketuntasan sebesar 74,07%, dan ratarata prestasi belajar siswa sebesar 92,84 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 96,29% pada siklus II. 6. REFERENSI Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning: Teori dan aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar. Ahmadi, A dan Widodo. S. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ahmadi, A dan Supriyono, W. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Dewi Nuharini. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya 1. Depdiknas: Pusat Perbukuan. Dimiyati, dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Etik Indriyanti. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII A SMP PGRI II Kedungreja Melalui Pembelajaran Kooperatif Index Card Match (ICM). Purwokerto: UMP. Skripsi. Hamzah B. Uno. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung: Alfa Beta. J. Dris dan Tasari. 2011. Matematika BSE Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Lie, A. 2008. Kooperatif Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarama Indonesia. Marina Putriyani. Jurnal Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Pendekatan Open Ended. http://issn.pdii.lipi.go.id/admi n/jurnal/23373253.pdf. Diakses pada hari Rabu 08/04/2015 jam 14.30 Maswins. 2010. Pengertian matematika. http://www.maswins.com/20

10 10/06/ pengertianmatematika.html. diakses tanggal 25 Februari 2015. Nana Sudjana. 2009. Penilaian dan hasil belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika BSE Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Kencana Prenada Media Group. Usman, M. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Zaini, H. Dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Oemar, H. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto dan Cepi S A J. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sunarto. 2009. Pengertian prestasi belajar. http://sunartombs.wordpress. com/ 2009/01/05/pengertianprestasi-belajar. diakses tanggal 22 Februari 2015. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: