4.1 Rekapitulasi Anggaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 4 Rencanaa Anggaran Pembangunan Sanitasi

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN ENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tinjauan BAB V : Tabel Rekap Sumber Pendanaan DAK tidak ada.

BAB 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Belu, Tahun 2014

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BAB V. Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 5 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BAB 05 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI SANITASI

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

MEMORANDUM MORANDUM PROGRAM SANITASI BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

Bab 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI. MPS Kabupaten Kotawaringin Barat [Year]

BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI DI KAB. BULELENG

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

BAB V PROGRAM,KEGIATAN DAN INDIKA SI PENDANAANSA NITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV. Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB IV RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun

Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN SSK PEMUTAKHIRAN 2016 POKJA SANITASI KOTA TOMOHON. of Sanitation (IYOS) pada tahun 2008, yang menghasilkan komitmen pemerintah dalam

Bab IV Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI

MAKSUD & TUJUAN ISU STRATEGIS & PERMASALAHAN AIR LIMBAH. Tujuan umum : KONDISI EKSISTING

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Lampiran LEMBAR KESEPAKATAN PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BAB - IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

Memorandum. Program Jangka Menengah

KELOMPOK KERJA AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN (POKJA AMPL) KABUPATEN BANGGAI LAUT

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

1. Sub Sektor Air Limbah

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan

Memorandum Program Sanitasi

Dokumen Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Melawi BAB I PENDAHULUAN

Sub Sektor : Air Limbah

BAB II MEMRANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 5 Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

Notulensi Kick of Meeting MPS Kota Sukabumi Jum at, 09 Mei 2014

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

MONITORING, EVALUASI, KOORDINASI DAN PELAPORAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Transkripsi:

4.1 Rekapitulasi Anggaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun Rp.278.108.000.000,- baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kota Tangerang, APBN, dan CSR Swasta) maupun jenis peruntukan kegiatannya seperti pengelolaan air limbah domestik, persampahan, dan PHBS) Berdasarkan hasil perhitungan sementara dari Pokja Sanitasi KotaTangerang diperoleh rekapitulasi anggaran per sumber anggaran (APBD KotaTangerang, APBN, dan Partisipasi Swasta)dan per sektornya. Tabel 4.1 Rekapitulasi Anggaran Per Anggaran A. Pemerintah A.1 APBD Kota 1.200,- 7.450,- 6.117,- 3.867,- 3.474,- 22.108,- A.2 APBD Provinsi - - - - - - A.3 APBN - - 31.200,- 45.200,- 177.800,- 254.200,- Jumlah A 1.200,- 7.450,- 37.317,- 49.067,- 181.274,- 276.308,- B. npemerintah B.1 CSR Swasta - 450,- 450,- 450,- 450,- 1.800,- B.2 Masyarakat - - - Jumlah B 450,- 450,- 450,- 450,- 1.800,- C Jumlah (A + B) 1.200,- 7.900,- 37.767,- 49.517,- 181.724,- 278.108,- : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Provinsi Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dijelaskan bahwa meningkatnya kebutuhan anggaran setiap tahunnya disebabkan anggaran tersebut bersumber dari APBN, sehingga di tahun awalnya memerlukan syarat dan persiapan yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Tangerang (Readiness Criteria). Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kota Tangerang 2015 4-1

Tabel 4.2 Rekapitulasi Anggaran 1 Air Limbah 1.500 33.067 37.067 34.274 105.908 2 Persampahan 1.200 6.400 4.700 12.450 147.450 172.200 Jumlah 1.200 7.900 37.767 49.517 181.724 278.108 : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Provinsi Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa kebutuhan pendanaan sanitasi lebih besar peruntukannya bagi sektor persampahan, hal ini disebabkan besarnya kapasitas perluasan TPA yang akan di bangun di TPA Rawa Kucing. 4.2 Rencana Anggaran Pemerintah 4.2.1. APBD Kota Tangerang Kebutuhan pendanaan APBD Kota Tangerang dengan total sebesar Rp. 22.108.000.000,- selama 5 tahun mendatang. Penanganan yang paling besar adalah sektor persampahan dengan total Rp. 172.200.000.000,-, dimana upaya penanganan persampahan Kota Tangerang lebih berorienstasi pada peningkatan pelayanan, inovasi jangka menengah dan panjang. Tabel 4.3 Rekapitulasi Kebutuhan APBD Kota Tangerang 1 Air Limbah 1.500 1.867 1.867 1.674 6.908 2 Persampahan 1.200 5.950 4.250 2.000 1.800 15.200 Jumlah 1.200 7.450 6.117 3.867 3.474 22.108 : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Provinsi Besarnya anggaran yang tercantum pad atabel 4.3 berikut, belum termasuk anggaran untuk pembebasan lahan. Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kota Tangerang 2015 4-2

4.2.2. APBD Provinsi Berdasarkan regulasi yang ada, maka posisi sumberdana APBD Provinsi Banten belum dapat ditentukan besaran dan peruntukannya, sebab kelembagaan keuangan antara Kota Tangerang dan Provinsi Banten hanya dapat direalisasikan dalam bentuk bantuan keuangan provinsi, yang peruntukkanya berdasarkan usulan pemerintah Kota Tangerang sendiri. Pada aktualisasinya, bantuan keuangan ini dapat diaktualisasikan pada kebutuhan program dan kegiatan yang sudah ada dengan cara mengganti, menambah, atau menggeser sumberdana APBN atau APBD Kota Tangerang, yang sudah teridentifikasi. 4.2.3. APBN Dengan memanfaatkan kewenangannya, sumber anggaran APBN merupakan posi anggaran terbesar dalam pengelolaan sanitasi di Kota Tangerang, namun upaya untuk mengaktualisasikan kewenangan APBN di Kota Tangerang, harus didukung penyiapan readiness criteria oleh Kota Tangerang yang nilainyapun sangat besar, seperti pembebasan lahan untuk pengembangan TPA Rawa Kucing, TPST, Pengembangan IPLT Bawang, Pengembangan IPAL Tanah Tinggi, Pengembangan Kolam Oksidasi, dan Pembangunan MCK ++. Tabel 4.4 Rekapitulasi Kebutuhan APBD Kota Tangerang 1 Air Limbah 31.200,- 35.200,- 32.600,- 99.000,- 2 Persampahan 10.000,- 145.200,- 155.200,- Jumlah 31.200,- 45.200,- 177.800,- 254.200,- : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Provinsi Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kota Tangerang 2015 4-3

4.3 Rencana Anggaran n-pemerintah 4.3.1. Potensi Kontribusi Swasta/BUMN/BUMD Posisi sumberdana swasta melalui program CSR belum dapat ditentukan besaran dan peruntukannya, sebab kelembagaan keuangan antara Kota Tangerang dan sektor swasta belum terbentuk, baik secara formal maupun nonformal. Dengan demikian peran keuangan yang bersumber dari swasta (CSR), relatif sama dengan peran keuangan yang bersumber dari provinsi, dimana pada aktualisasinya, bantuan CSR ini dapat diaktualisasikan pada kebutuhan program dan kegiatan yang sudah ada dengan cara mengganti, menambah, atau menggeser sumberdana APBN atau APBD Kota Tangerang, yang sudah teridentifikasi. Sampai pada fase ini, target keuangan yang bersumber dari CSR, direncanakan untuk kegiatan pengelolaan persampahan dengan pola 3R. dengan kisaran Rp. 450.000.000 setiap tahunnya mulai tahun 2016-2019. 4.3.2. Potensi Kontribusi Masyarakat Potensi kontribusi dari masyarakat sangatlah beragam bentuknya, hal ini menjadi sangat penting mengingat sumber air limbah domestik dan timbulan sampah berawal dari masyarakat (user interface), sehingga peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola air limbah domestik dan timbulan sampahnya saja sudah sangat membantu dalam pengelolaan sampah dan air limbah domestik di kota tangerang. Dukungan kontribusi masyarakat akan di komunikasikan pasca penyadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sanitasi melalui program sosialisasi dan pengembangan media komunikasi. Dukungan yang diharapkan antara lain untuk; a) Penyediaan lahan untuk MCK++ b) Penyediaan lahan untuk TPST 3R dan TPA c) Penyediaan lahan untuk IPAL, Kolam Oksidasi, dan IPLT Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kota Tangerang 2015 4-4

4.4 Antisipasi Funding-Gap Berdasarkan kebutuhan pengembangan pengelolaan air limbah domestik dan persampahan di Kota Tangerang, yang diestimasikan membutuhkan dukungan pendanaan sebesar Rp. 278.108.000.000,- (tabel 4.1), relatif lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan kemampuan pendanaan pengelolaan sanitasi Kota Tangerang (tabel 2.11) Tabel 4.5 Funding Gap APBD Kota Tangerang Anggaran 2015 2016 2017 2018 2019 Anggaran 1. Kebutuhan Pendanaan 1.200,- 7.900,- 37.767, 49.517,- 181.728,- 278.108,- 2 Kemampuan Pendanaan 141.305,- 238.796,- 403.717,- 682.819,- 1.155.336,- 2.621.973,- 3 Selisih (Rp) 140.105,- 230.896,- 365.950,- 633.302,- 973.608,- 2.343.861,- : Hasil Perhitungan Pokja Sanitasi Provinsi Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kota Tangerang 2015 4-5