ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI MALANG ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di BEI yaitu PT. Semen Gresik (persero) Tbk dan PT. Semen Holcim Tbk dari tahun 2011-2013 dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Metode penelitian, ialah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan data yang digunakan adalah data kuantitatif dengan jenis data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan. Hasil yang dicapai, ialah mengetahui kinerja keuangan antar perusahaan semen yaitu PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Semen Holcim Tbk. Kinerja keuangan PT. Semen Gresik memiliki nilai rasio atau kondisi yang baik dibandingkan dengan PT. Semen Holcim, dan untuk PT. Semen Holcim harus lebih cermat lagi dalam menggunakan assets yang ada agar kinerja keuangan lebih baik. Kata kunci : analisis laporan keuangan, rasio keuangan.
1. PENDAHULUAN Perusahaan merupakan suatu badan usaha yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan sangat ditentukan oleh kinerja keuangan keuangan perusahaan. Dengan melihat kinerja keuangan perusahaan maka dapat di ketahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi perusahaan. Kinerja keuangn perusahaan dapt dilihat dan diukur melalui laporan keuangan, dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Hasil dari analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Analisis laporan keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tertentu dapat berupa, standar internal yang ditetapkan oleh manajemen atau membandingkan angka-angka keuangan dengan angka-angka sebelumnya. Tanpa perbandingan, tidak akan diketahui apakah kinerja suatu perusahaan menunjukan perbaikan atau sebaliknya menu- njukan penurunan. Sehingga dari uraian diatas penulis tertarik mengambil judul mengenai Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Antar Perusahaan Semen ( Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2004:19) : Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode tertentu. Laporan keuangan merupakan alat untuk menginformasikan kondisi keuangan pada periode tertentu, yang terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan. 2.2 Tujuan Laporan Keuangan Menurut SAK (2007:4) : Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.3 Definisi Analisis Laporan Keuangan Menurut Harapan (2004:190) : Analisis laporan keuangan merupakan penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu sama lain, baik antara data kuantitatif maupun data kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan lain. 2.4 Definisi Analisis Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008;104) : Analisis rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan data dilakukan antara komponen satu dengan komponen lain dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan, kemudian angka yang dibandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode atau beberapa periode. 2.5 Jenis- jenis Analisis Ratio Keuangan Penggolongan analisis rasio menurut Agung Sartono antara lain: 1) Rasio Likuiditas: adalah Rasio analisis tentang kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban hutang jangka pendeknya. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah: a. Rasio Lancar (Current Ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya Rasio Lancar = aktiva lancar hutang lancar b. Rasio Cepat (Quick Ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya Rasio cepat = 2) Rasio Solvabilitas aktiva lancar persediaan hutang lancar Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, Adapun rasio-rasio yang tergabung dalam rasio Solvabilitas, yaitu: a. Debt to assets ratio Merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.
total hutang Debt to assets ratio = total aktiva b. Debt to Equity ratio Merupakan perbandingan antara hutang hutang dan ekuitas. Debt to equity ratio = 3) Rasio Aktifitas total hutang modal sendiri Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya atau aktivanya. Yang tergolong dalam rasio ini adalah: a. Inventory Turn Over ( ITO) Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan berputar dalam satu periode. HPP ITO = x 100 Persediaan b. Fixed Assets Turn Over Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Penjualan FATO = x 100 Total aktiva tetap c. Total Assets Turn Over (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan. TATO = Penjualan Total aktiva x 100 4) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Jenis-jenis rasio ini adalah: a. Net Profit Margin Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba bersih setelah pajak. Laba Bersih NPM = x 100 Penjualan b. Return On Assets (ROA) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. ROA= Laba setelah pajak Total Aktiva c. Return On Equity (ROE) x 100 Rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan equity perusahaan. Laba bersih ROE = x 100 Modal sendiri
3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif 3.2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini terletak di gedung E4,lantai 2 Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Jalan MT. Haryono 165, Malang 65145, Profinsi Jawa Timur. 3.3. Objek dan Subjek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perusahaan semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sedangkan subjek pada penelitian ini adalah analisis laporan keuangan pada perusahaan semen. 3.4. Jenis Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder 3.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah studi kepustakaan dan dokumentasi. 3.6. Definisi Operasional Variabel Definisi operasioanal ditunjukkan pada variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur perkembangan kinerja keuangan. 3.7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan rasio keuangan, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Rasio Likuiditas PT. Semen Gresik Tbk 1. Current Ratio Pada tahun 2011 kemampuan PT. Semen Gresik Tbk, untuk membayar hutang jangka pendeknya kurang baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat nilai curret ratio dari tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan setiap tahunnya serta terjadi penurunan aktivanya. 2. Quick Ratio Pada tahun 2011 sampai 2013 perkembangan nilai quick ratio PT. Semen Gresik dapat dikatakan dalam keadaan baik, hal ini dapat dilihat dari perkembangan nilai quick ratio yang setiap tahunnya meningkat. Dengan demikian kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajibannya sudah cukup baik dan dalam keadaan sehat. 4.2. Analisis Rasio Solvabilitas PT. Semen Gresik Tbk 1. Debt To Assets Ratio Pada tahun 2011 sampai 2013 perkembangan PT. Semen Gresik setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan, lihat saja pada tahun
2012 nilai debt to assets ratio meningkat namun pada 2013 tahun nilai debt to assets ratio menurun. Artinya perusahaan mengalami naik turun dalam meningkatkan pendapatannya. 2. Debt To Equity Ratio Perkembangan nilai debt to equity ratio pada PT. Semen Gresik pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami naik turun, lihat saja pada tahun 2012 nilai debt to equity ratio meningkat, namun pada tahun 2013 nilai debt to equity ratio mengalami penurunan. Artinya perusahaan mengalami naik turun dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. 4.3. Analisis Rasio Aktivitas PT. Semen Gresik 1. Perputaran Persediaan Perputaran persediaan pada PT. Semen Gresik pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami kenaikan bahwa semakin tinggi perputaran maka semakin baik perusahaan didalam mengelolanya. 2. Perputaran Aktiva Tetap bahwa semakin tinggi perputaran maka semakin baik perusahaan didalam mengelolanya. 3. Perputaran Total Aktiva Perputaran Aktiva tetap pada PT. Semen Gresik mengalamik kenaikan dan penurunan, lihat saja pada tahun 2012 nilai perputaran total aktiva mengalami penurunan, pada pada tahun 2013 perusahaan mampu meningkatkan kembali. 4.4. Analisis Rasio Profitabilitas PT. Semen Gresik Tbk 1. Net Profit Margin Perkembangan net profit margin pada PT. Semen Gresik pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan setiap tahunnya, hal ini menunjukan bahwa semakin turun prosentase net profit margin maka kurang baik bagi perusahaan. 2. Return On Assets Perkembangan return on assets pada PT. Semen Gresik mengalami naik turun, pada tahun 2011-2012 nilai return on assets mengalami penurunan, namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan lagi. Perputaran Aktiva tetap pada PT. Semen Gresik pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami kenaikan
3. Return On Equity Perkembangan return on equity pada PT. Semen Gresik mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal ini menunjukan bahwa kemampuan atas modal yang diinvestasikan pada perusahaan sudah baik. 4.5. Analisis Rasio Likuiditas PT. Semen Holcim Tbk 1. Current Ratio Pada tahun 2011 kemampuan PT. Semen Holcim Tbk, untuk membayar hutang jangka pendeknya kurang baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat nilai curret ratio dari tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan setiap tahunnya serta terjadi penurunan aktivanya. 2. Quick Ratio Pada tahun 2011 sampai 2013 perkembangan nilai quick ratio PT. Semen Holcim dapat dikatakan dalam keadaan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari perkembangan nilai quick ratio yang setiap tahunnya mengalami penurunan. Dengan demikian kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajibannya masih kurang baik. 4.6. Analisis Rasio Solvabilitas PT. Semen Holcim Tbk 1. Debt To Assets Ratio Pada tahun 2011 sampai 2013 perkembangan PT. Semen setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan, lihat saja pada tahun 2012 nilai debt to assets ratio mengalami penurunan namun pada tahun 2013 nilai debt to assets ratio mengalami kenaikan lagi. Artinya perusahaan mengalami naik turun dalam meningkatkan pendapatannya. 2. Debt To Equity Ratio Perkembangan nilai debt to equity ratio pada PT. Semen Holcim pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan dan penurunan, lihat saja pada tahun 2012 nilai debt to equity ratio menurun, namun pada tahun 2013 nilai debt to equity ratio mengalami kenaikan yang cukup baik. Artinya perusahaan sudah sangat baik dalam meningkatkan pendapatannya. 4.7. Analisis Rasio Aktivitas PT. Semen Holcim Tbk 1. Perputaran Persediaan Perputaran persediaan pada PT. Semen Holcim pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami kenaikan bahwa semakin tinggi perputaran maka semakin baik perusahaan didalam mengelolanya.
2. Perputaran Aktiva Tetap Perputaran Aktiva tetap pada PT. Semen Holcim pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami kenaikan bahwa semakin tinggi perputaran maka semakin baik perusahaan didalam mengelolanya. 3. Perputaran Total Aktiva Perputaran Aktiva tetap pada PT. Semen Holcim mengalamik kenaikan dan penurunan, lihat saja pada tahun 2012 nilai perputaran total aktiva mengalamikenaikan yang cukup baik, namun pada tahun 2013 perusahaan mengalami penurunan lagi. 4.8. Analisis Rasio Profitabilitas PT. Semen Holcim Tbk 1. Net Profit Margin Perkembangan net profit margin pada PT. Semen Holcim pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan setiap tahunnya, hal ini menunjukan bahwa semakin turun prosentase net profit margin maka kurang baik bagi perusahaan. 2. Return On Assets Perkembangan return on assets pada PT. Semen Holcim mengalami naik turun, pada tahun 2012 nilai return on assets mengalamikenaikan, namun pada tahun 2013 mengalami penurunan lagi 3. Return On Equity Perkembangan return on equity pada PT. Semen Holcim mengalami kenaikan bahwa kemampuan atas modal yang diinvestasikan pada perusahaan sudah baik. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Rasio likuiditas pada PT. Semen Gresik sudah dapat dikatakan baik dibandingkan dengan PT. Semen Holcim, hal ini dapat dilihat dari nilai current ratio dan quick ratio PT. Semen Gresik lebih tinggi. Untuk rasio solvabilitas PT. Semen Holcim menunjukan nilai rasio yang baik dibandingkan PT. Semen Gresik. Sedangkan untuk rasio aktivitas kedua perusahaan PT. Semen Gresik dan PT. Semen Holcim dalam kondisi yang baik. Dan dari segi rasio Profitabilitas PT. Semen Gresik dalam kondisi yang baik dibandingkan dengan PT. Semen Holcim. 5.2 Saran Adapun upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan rasio
likuiditasnya yaitu dengan cara menjual aktiva tetap untuk menambah aktiva lancar serta menambah hutang jangka panjang untuk menambah aktiva lancar. DAFTAR PUSTAKA 1. Baridwan, Zaki 2004, Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, BPF Yogyakarta. 2. Harapan, Sofyan S, 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 3. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta 4. Kasmir, S.E.MM, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.