Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik

1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Surat Petrus yang kedua

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

1. Mengapa bermeditasi?

Peran umat Buddha terhadap masyarakat ARNHANTYO DAMARSETO, SEMARANG

Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda

Hening Sejenak. Suasana Hati

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Sekali pun Telah Berlalu Namun Tetap Ada Harapan

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Ayub adalah seorang hamba Allah yang luar biasa. Hal itu tercermin pada riwayat hidupnya di pasal 1 dan perkataannya di pasal

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

KESABARAN. Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka Thera. DhammaCitta

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

László Hankó: Kebahagiaan Marina

62 Pandangan Salah (6)

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda

KITAB AYUB PERTANYAAN DISKUSI

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

Seri Iman Kristen (3/10)

2 Petrus. 1 1 Dari Simon Petrus, hamba dan

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Di Manakah Sang Buddha?

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya, miskin, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, maupun perempuan, mereka

A Life of Blessings Hidup Penuh dengan Berkah. T Y LEE

Ketika harga BBM melambung naik

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

memahami perasaan orang lain. Kita bisa merasakan penderitaan orang lain karena kita memiliki empati. Empati inilah yang membuat orang tergerak untuk

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

D. ucapan benar E. usaha benar

Kelahiran dan Kematian

TANTANGAN AGAMA BUDDHA DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh: Eka Liliana. Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra. Abstrak

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Pengembara yang Tersesat

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

Bab 4. Analisa SWOT Untuk Diamalkan Kaum Awam. LO Manusia Sempurna-BAB 4.indd 135 6/4/15 00:12

Beristirahat Dalam Damai Apa Yang Terjadi Setelah Kematian?

2 Petrus 1 Salam Panggilan dan pilihan Allah

Rumah kita yang Sebenarnya

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING. Intro. Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita:

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Renungan tentang kehidupan

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat; 02. Sabar apabila mendapat kesulitan; 03. Tawakal apabila mempunyai rencana/ rancangan;

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

LAMPIRAN. Q: Selamat siang Bhante.. saya pengagum cerita yang berjudul Khema Bhikkuni Yang Unggul Dalam Kebijaksanaan Agung

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Tanggung Jawab Bersama

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fenomena kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini terus meningkat dari

Y. M. Ajahn Chah. Let Your Aim be Nibbāna

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Dua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi

Tidak Ada. Ajahn Chah

Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional New York tahun 2004 (Li Hongzhi, 21 November 2004)

Surat Petrus yang kedua

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Lesson 9 for May 27, 2017

Transkripsi:

Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang

Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun, baik mereka yang kaya, miskin, yang kuat, yang miskin, berkedudukan, tidak berkedudukan, tampan atau buruk rupa. Semua makhluk, cepat atau lambat, harus berhadapan dengan kematian. Seperti halnya periuk yang harus berakhir dengan pecah atau bunga yang harus berakhir dengan layu dan rontok, demikian pula, setiap makhluk akan berakhir dengan kehancuran jasmani. Apapun yang dilahirkan pasti berakhir dengan kematian. Dalam menanggapi kematian dan apa yang terjadi setelah kematian, setiap agama memiliki pandangannya masing-masing. Akan tetapi, ada satu persamaan pandangan dari hampir semua agama. Mereka setuju bahwa kematian bukanlah akhir sebuah kehidupan. Agama Islam atau Kristen sebagai contoh, percaya bahwa sesaat sebelum dunia hancur semua manusia akan dihidupkan kembali (resurrection) dan mendapat penghakiman dari Tuhan. Mereka yang selama hidupnya berbuat sesuai dengan anjuran Tuhan dan menghindari sesuai larangannya akan dimasukkan ke alam Surga. Sebaliknya, mereka yang tidak peduli dengan anjuran dan larangannya akan dilemparkan ke alam neraka. Agama Buddha juga memandang bahwa kematian bukanlah akhir sebuah perjalanan kehidupan. Akan tetapi, kehidupan setelah kematian tidak harus 2

menunggu setelah dunia hancur. Apabila nafsu keinginan (ta?ha) belum padam dalam batin seseorang, sesegera setelah kematian seseorang harus melanjutkan kehidupannya di alam lain. Nafsu keinginan adalah bahan bakar yang terus mendorong setiap makhluk untuk terus bertumimbal lahir. Ibarat api akan padam apabila bahan bakar telah habis, demikian pula, perjalanan panjang tumimbal lahir seseorang akan berakhir hanya ketika nafsu keinginan berhasil dipadamkan. Kematian yang masih menjadi misteri bagi siapapun yang masih hidup seringkali menyebabkan manusia takut berhadapan dengan peristiwa ini. Hampir setiap manusia takut dan khawatir, apa yang akan terjadi saat ajal tiba. Kecemasan bertambah ketika seseorang mengetahui bahwa selama hidupnya ia tidak peduli dengan kebajikan, apalagi pengembangan batinnya. Sebaliknya, dengan batin yang tidak terkendali ia hidup hanya untuk memuaskan indera-inderanya. Selagi masih muda, kecemasan barangkali tidak sering timbul dan bahkan tidak muncul, karena batin saat itu digelapkan oleh kekuatan masa mudanya, ia merasa seakan-akan tidak akan pernah menua, sakit dan mati. Akan tetapi, ketika jasmani sudah mulai rapuh, sakit-sakitan, dan sadar bahwa kematian sudah dekat, takut dan kecemasan menghantuinya karena harus berhadapan dengan kematian. Ia tahu bahwa jika kehidupan mendatang itu memang ada, ia harus merasakan konsekuensi dari kejahatan yang telah diperbuatnya. Mengingat hal inilah, Sang Buddha menasehati para siswanya untuk menggunakan kesempatan hidup sebagai manusia yang sangat singkat ini untuk 3

terus menambah kebajikan dan membersihkan batinnya dari noda-noda yang mengotori. Sang Buddha, seperti dalam Kalama Sutta, tidak memaksa seseorang untuk mempercayai keberadaan kelahiran kembali. Akan tetapi, Beliau menegaskan bahwa setidaknya kebajikan akan memberikan kebahagiaan di alam sini, dan jika memang kelahiran yang akan datang benar-benar eksis, pembuat kebajikan akan berbahagia di kedua alam. Sebaliknya, pembuat kejahatan akan dicela oleh para bijaksanawan di alam sekarang dan apabila kehidupan mendatang ada, ia harus merasakan penderitaaan atas kejahatan yang dilakukan. Sementara itu, pembersihan noda-noda batin sangat penting di sini karena pembebasan dari segala bentuk derita di alam tumimbal lahir dapat dicapai secara totalitas ketika semua noda batin telah padam. Dampak yang ditimbulkan dari kebajikan dan pengembangan batin adalah seseorang tidak akan cemas ataupun takut ketika jasmani menua, sakit-sakitan dan harus berhadapan dengan kematian. Ia tahu bahwa kematian tidak akan membawanya pada penderitaan. Justru ia percaya diri bahwa kematiannya akan mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik. Apalagi jika beberapa noda telah berhasil dihancurkan, seperti jaminan yang diberikan Sang Buddha, seseorang mengetahui bahwa alam-alam derita tidak akan menjadi tempatnya lagi. Kelahiran-kelahiran di alam-alam rendah telah menjauh darinya. Orang dengan kebajikan dan batin yang berkembang demikian, kematian adalah indah baginya. 4

Orang-orang Oleh : Bhikkhu Upasamo Banyak orang tertarik untuk melihat kehidupan masa lalu maupun masa akan datang. Sebenarnya, kita bisa melihat itu, dengan melihat kehidupan kita yang sekarang. Ada orang-orang yang berada dalam kesengsaraan dan kebahagiaan. Dalam Kesengsaraan Jika kita melihat seseorang yang miskin, memiliki sedikit makanan dan minuman, bertahan hidup dengan susah payah, pakaian diperoleh dengan susah payah, demikian pula kendaraan, rumah, tempat tidur, dan penerangan. Ia buruk rupa, tidak menarik, cacat, berpenyakitan, pincang, atau lumpuh. Dari hal hal di atas, kita bisa mengetahui bahwa orang itu pada kehidupan lampaunya berada di alam sengsara. Banyak orang, yang setelah mengalami kesengsaraan seperti di atas, ingin mencari penghidupan yang lebih baik. Mereka kemudian mencuri, menipu, membunuh, melakukan perbuatan buruk. Dengan melakukan hal ini, kita akan mengetahui masa depan orang orang itu. Setelah hancurnya tubuh, mereka akan kembali akan menuju alam sengsara. Banyak juga orang, yang setelah mengalami kesengsaraan di atas, bisa memahami dan mau memperbaiki diri. Mereka mencari penghidupan yang lebih baik, mereka menghindari perbuatan mencuri, menipu, membunuh. Mereka menahan diri dari perbuatan yang tercela walaupun dengan susah payah. Dengan melakukan hal ini, kehidupan berikut orang orang itu dapat kita ketahui. Orang-orang itu akan menuju ke alam yang baik setelah hancurnya tubuh. 5

Dalam Kebahagiaan Jika kita melihat seseorang yang kaya, memiliki banyak makanan dan minuman, hidup dalam kemewahan, pakaian diperoleh dengan mudah, demikian pula kendaraan, rumah, tempat tidur, dan penerangan. Ia rupawan, menarik, memiliki tubuh yang sehat dan sempurna. Dari hal hal di atas, kita bisa mengetahui bahwa orang orang itu pada kehidupan lampaunya berada di alam yang baik. Dengan keadaan menyenangkan seperti itu, ada banyak orang menjadi lalai. Takut keadaan ini berubah, takut keadaan ini terpisah darinya, mereka melakukan perbuatan buruk, seperti mencuri, menipu, membunuh. Dengan melakukan hal ini, kita akan mengetahui masa depan orang itu. Setelah hancurnya tubuh, orang orang itu akan menuju alam sengsara. Banyak juga, orang orang yang mendapatkan keadaan menyenangkan seperti itu, memahami, menyadari, bahwa keadaan menyenangkan ini datang padaku karena perbuatan baik yang kulakukan pada masa lalu. Untuk memperoleh ini lagi di masa depan, aku tidak boleh lalai. Orang orang itu kemudian melakukan perbuatan bajik. Dia menjadi seorang pemberi, memiliki rasa hormat, dan banyak melakukan perbuatan bajik. Dengan melakukan seperti itu, kita akan mengetahui masa depan orang orang itu. Setelah hancurnya tubuh, orang orang ini akan menuju alam yang menyenangkan. Inilah keadaan yang dialami orang orang. Yang perlu kita sadari adalah kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Yang bisa dilakukan hanyalah saat ini. Dengan hidup yang sadar dan waspada saat ini, kita menentukan masa depan kita. kita meninggalkan kehidupan lalu kita yang kelam, menuju masa depan cemerlang. 6

Akhir dari Keragu-raguan Oleh : Ven. Achaan Chah Sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi dan telah meraih gelar sarjana serta sukses secara duniawi, merasakan bahwa hidup mereka masih ada kekurangannya. Meskipun mereka memikirkan hal-hal yang tinggi, pintar secara intelektual, tetapi hati mereka masih di penuhi oleh kepicikan dan keragu-raguan. Burung Nasar bisa terbang tinggi, tetapi apakah makanannya? Dhamma adalah ajaran yang berjalan melampaui hal-hal yang berkondisi, gabungan-gabungan dan pengertian-pengertian yang terbatas dari ilmu pengetahuan duniawi. Tentu, kebijaksanaan duniawi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik, namun kemajuan dalam kebijaksanaan duniawi dapat menyebabkan kemerosotan dalam nilai-nilai moral dan agama. Hal yang penting adalah mengembangkan kebijaksanaan di atas duniawi, yang dapat digunakan sebagai alat teknologi tertentu, sementara kita tetap tidak terlekat padanya. Adalah penting untuk mengajarkan dasar-dasar ini pertama (dasar kemoralan), melihat ketidak kekalan dari kehidupan ini, kenyataan tentang ketuaan dan kematian. Dari sinilah kita harus mulai. Sebelum anda mengemudikan mobil atau naik sepeda motor, anda harus belajar untuk berjalan. Kemudian, mungkin anda bisa naik pesawat atau melakukan perjalanan keliling dunia dalam sekejap mata. 7

Tampaknya, mempelajari buku-buku suci tidak begitu penting. Tentu saja, buku-buku Dhamma memang betul, namun buku-buku Dhamma tidaklah mutlak. Buku-buku tidak dapat memberikan anda pengertian benar. Untuk memahami kata "marah/benci" dalam tulisan tercetak tidaklah sama dengan mengalami kemarahan. Sama halnya seperti mendengar nama seseorang adalah berbeda dengan bertemu dengan orangnya secara langsung. Hanya pengalaman bagi anda sendiri yang dapat memberikan anda keyakinan yang sebenarnya. Ada dua jenis keyakinan. Yang pertama adalah semacam kepercayaan yang membabi-buta terhadap Sang Buddha, Ajaran Sang Buddha, guru-guru Dhamma yang sering membimbing orang untuk memulai latihan atau menahbiskan. Yang kedua adalah keyakinan yang benar (yang pasti, yang tak tergoncangkan) yang muncul dari pengetahuan di dalam diri seseorang. Meskipun seseorang masih memiliki kekotoran batin yang harus diatasi, memahami dengan jelas segala sesuatu yang ada di dalam dirinya, memungkinkannya untuk mengakhiri keragu-raguan, untuk mencapai kepastian ini di dalam latihannya. Jadwal Kegiatan Dhamma Inside Meditasi dan Diskusi Dhamma - 29 September 20:00 R. Meditasi - Vihara Muladharma Meditasi dan Diskusi Dhamma - 06 Oktober 20:00 R. Meditasi - Vihara Muladharma Penasehat. Layout & Design. Bhikkhu Adhikusalo Thera Anthony Muliadi Andy Goeyana Kontributor. Email. Bhikkhu Upasamo Bhikkhu Santacitto dhamma.inside@gmail.com Like fanpage facebook kami www.facebook.com/pages/dhamma-inside/376830222480196 terhubung dengan Dhamma Inside dan mendapatkan berita serta artikel Dhamma Untuk