BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research (penelitian penjelasan). Menurut Sugiyono (2005:45)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif (hubungan)

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksplanatori (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Sekat Jaya Jl.Sekat Desa Banglas Kota Selatpanjang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini menjelaskan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

III. METODE PENELITIAN. berawal dari keinginan untuk mengetahui gejala tertentu. Webster s New

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap loyalitas konsumen. Kemudian menganalisisnya melalui rumus-rumus statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research (penelitian penjelasan). Menurut Sugiyono (2005:45) mengatakan penelitian penjelasan merupakan penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Alasan memilih jenis penelitian ini ialah untuk menguji dan menjelaskan hubungan hipotesis yang telah diajukan sebelumnya yaitu hubungan antara kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja anggota kepolisian Resort Lampung Utara. B. Definisi Konsep dan Definisi Operasional 1. Definisi Konsep Menurut Singarimbun dan Efendy (2002:121) definisi konsep merupakan pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep di lapangan.sedangkan menurut Nazir (2005:63) definisi konseptual merupakanpenjelasan mengenai artinya suatu konsep yaitu mengekspresikan abstrak yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena.berdasarkan definisi konsep penelitian tersebut,maka definisi konsep ini ialah :

54 a. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bawahannya, sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan, meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya (Fiedler dalam Thoha, 1983:38). b. Budaya Organisasi merupakan persepsi umum yang dipegang oleh anggota organisasi, suatu sistem tentang keberartian bersama (Robbins dalam Wibowo, 2010:17). c. Disiplin Kerja merupakan usaha yang dilakukan oleh pemimpin organisasi untuk menggerakkan sesuai dengan aturan yang berlaku dengan menmperhatikan disiplin waktu, disiplin kerja dan disiplin berpakaian. (Peraturan Bupati Lampung Utara No 12/Perbup/LU/2010 tentang Disiplin PNS di Lingkungan Kabupaten Lampung Utara). d. Kinerja adalah mendefinisikan kinerja sebagai suatu keseluruhan kemampuan seseorang untuk bekerja sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan kerja secara optimal dan berbagai sasaran yang telah diciptakan dengan pengorbanan yang secara rasio lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang dicapai (Siagian,1995:227). 2. Definisi Operasional Menurut Singarimbun dan Efendy (2003:123),definisi operasional adalah petunjuk bagaimana suatu variabel diukur dengan membaca definisi operasional dalam penelitian maka akan diketahui baik buruknya variabel tersebut.adapun variabel bebas dalam penelitian ini ialah kepemimpinan dan variabel terikat ini ialah kinerja anggota Definisi operasional di dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

55 Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Dimensi Indikator Hubungan Pimpinan dan Kepercayaan pemimpin kepada Kepemimpinan Anggota Anggota. (X1) Derajat dari Struktur Tugas Prosedur penugasan Fiedler dalam Thoha (1983:38) Posisi Kekuasaan Pemimpin yang dicapai Lewat Otoritas Formal Pemberian tugas sesuai dengan otoritas. Budaya Organisasi (X2) Robbins dalam Wibowo (2010:37) Inovasi dan pengambilan Resiko Perhatian pada hal yang Rinci Orientasi pada manfaat Orientasi pada orang Orientasi pada tim Agresivitas Stabilitas Berinovasi dalam bertuigas. Berani mengambil resiko Penyelesaian tugas secara rinci Manfaat bersama Perhatian kepada tiap individu Kerja sama Anggota Persaingan sehat Lingkungan kerja kondusif Disiplin Kerja (X3) Peraturan Bupati Lampung Utara No 12/Perbup/LU/2010 tentang Disiplin PNS di Lingkungan Kabupaten Lampung Utara. Kinerja (Y) Siagian (1995:230) Disiplin Waktu Disiplin Kerja Disiplin Berpakaian Kemahiran menempuh prosedur yang telah ditentukan Sikap menghargai pekerjaan Kecermatan dalam pelaksanaan tugas Datang dan pulang tepat waktu Bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Pemberian Penghargaan Pemberian hukuman Berpakaian sesuai tata tertib Pelaksanan tugas sesuai dengan Prosedur Kesiapan dalam bertugas Tanggung jawab dalam Bertugas Ketelitian dalam bertugas Kecepatan penyelesaian Ketepatan waktu dalam bertugas tugas Sumber : data diolah peneliti dari Fiedler dalam Thoha (1983:38), Robbins dalam Wibowo (2010:37), Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 12/Perbup/LU/2010 tentang Disiplin PNS di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lampung Utara dan (Siagian, 1995:230).

56 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Soegiyono, 2002:72). Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh anggota Kepolisian Resort kabupaten Lampung Utara. Jumlah anggota di Kepolisian Resort Lampung Utara adalah 403, yang terdiri dari Kepala Kepolisian dan Wakil Kepala Kepolisian Resort, Bagian Operasional, Bagian Sumda, Bagian Siprokam, Bagian satuan Intelkam, Bagian Satlantas dan bagian Satsabhara. Dengan demikian, populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah 403 orang. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2006:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Untuk menghitung jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian dengan rumus : Keterangan Sumber : Supranto (1992:300) n = Jumlah sampel

57 N P =Jumlah populasi = Perkiraan proporsi. Karena tak ada informasi mengenai P, maka proporsi yang digunakan ialah 0,5 Q = 1-P = 1-0,5 = 0,5 D = B = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan yang masih dapat ditoleransi,dalam penelitian ini adalah 1 % (0,01). Maka,dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel sebesar: n = 80,27 dibulatkan menjadi 80 orang. Jadi, dalam penelitian ini sampel yang digunakan ialah 80 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah sampel acak sederhana, yaitu dengan memberikan kesempatan yang sama setiap anggota populasi yang sudah dijadikan sampel. Pada penelitian ini,sampel yang diambil pada Kepolisian Resort Lampung Utara adalah sebanyak 80 orang. D. Jenis Sumber Data Menurut Sugiyono (2006:34) data adalah segala sesuatu yang diketahui dan doianggap memiliki dampak dalam memberikan gambarana tentang suatu keadaan atau persoalan. Data yang digunakan dalam penelitian ada dua yaitu data primer dan data sekunder.

58 a. Data Primer Data yang didapatkan dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan maupun kelompok, seperti hasil wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yang diisi oleh anggota Kepolisian Resort (Polres) Lampung Utara. b. Data Sekunder Merupakan data yang pengumpulannya diusahakan sendiri oleh peneliti. Dalam penelitian ini data diperoleh dari dokumen Kepolisian Resort, yang ditambah dengan literatur dan data dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu : Kuesioner Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden, yaitu orang yang memberi jawaban.menurut Sugiono (2006:72) Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan jenis tertutup yang disediakan alternatif-alternatif jawabannya yang diberikan kepada anggota Kepolisian Resort Lampung Utara untuk memperoleh keterangan mengenai masalah yang sedang diteliti. F. Teknik Pengolahan Data Menurut Hasan (2002:89) pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau

59 rumus tertentu. Sebelum data dianalisis sesuai dengan rumus yang digunakan, maka data yang diperoleh tersebut akan diolah terlebih dahulu. Adapun teknikteknik pengolahan tersebut sebagai berikut : a. Editing Data yang masuk perlu diperiksa apakah terdapat kekeliruan dalam mengisinya, ada yang tidak lengkap dan tidak sesuai. Dengan demikian, diharapkan akan diperoleh data yang valid dan realibel serta dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini Editing digunakan untuk memeriksa kuesioner yang diisi oleh responden agar valid dan realibel b. Coding Proses berikutnya disebut coding yaitu pemberian tanda bagi tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Dalam penelitian ini coding digunakan untuk memberikan tanda-tanda tertentu dalam memilah hasil kuesioner yang berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam memilah hasil penelitian. c. Tabulating Selanjutnya mengelompokkan jawaban jawaban yang serupa dengan teliti dan teratur. Kemudian dihitung mana yang termasuk dalam satu kategori. Kegiatan tersebut dilaksanakan sampai terwujud tabel-tabel yang berguna dan terpenting pada data kuantitatif. Dalam penelitian ini tabulating digunakan untuk mengelompokkan jawaban dari hasil kuesioner yang serupa untuk memudahkan dalam penelitian. G. Skala Pengukuran Variabel Menurut Sugiyono (2006:96) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

60 didalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan dalam pengukuranakan menghasilkan data kuantitatif, yang dinyatakan dalam bentuk angka sehingga lebih akurat, efisien, dan komunikatif. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert. Dari pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam bentuk kuesioner, dalam kuesioner setiap pertanyaan akan diberi 5 (lima) alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e yang memiliki skor masing-masing. Responden diminta untuk memilih salah satu laternatif jawaban yang ada. Untuk tiap-tiap jawaban diberi skor masing-masing jawaban sebagai berikut : Tabel 3. Rata-rata skor tiap-tiap jawaban No Jawaban Skor 1 A 5 2 B 4 3 C 3 4 D 2 5 E 1 Sumber : Sugiyono (2006:96) Untuk menentukan jawaban apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, maka dapat ditentukan kelas intervalnya : a. Untuk kategori sangat tidak baik = 1.00 1.80. b. Untuk kategori tidak baik = 1,81-2,60. c. Untuk kategori cukup = 2.61-3.40. d. Untuk kategori baik = 3.41-4.20. e. Untuk kategori sangat baik = 4.21-5.00 = = 0.80

61 H. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2002:30) Uji validitas instrument penelitian digunakan untuk mengetahui tingkat kesahihan atau kevalidan kuisioner penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Setelah perhitungan per item pertanyaan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh (r-hitung) maka angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r (r-tabel). Pengujian ini menggunakan program SPSS 16 for window. Untuk mengukur tingkat validitas yaitu dengan menggunakan korelasi Bevariate Pearson. Koefisien Bevariate pearson adalah salah satu rumus yang dapat digunakan untuk melakukan uji validitas dengan program SPSS. Menurut Widianto (2010:34), koefisien korelasi dalam uji validitas dapat dilakukan dengan rumus Pearson sebagai berikut : Sumber :Widianto (2012:34) Keterangan : rxy = Koefisiensi korelasi x y n = Skor item = Skor total = Banyaknya subjek Dasar Pengambilan keputusan uji validitas adalah :

62 a. Jila nilai r hitung > r total,maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terdahadp skor total (artinya item dikatakan valid). b. Jila nilai r hitung < r total,maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terdahadp skor total (artinya item dikatakan tidak valid). 2. Uji Reabilitas Menurut Arikunto (2002:34) uji reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument sudah baik. Instrumen yang sudah baik tidak bersifat tendensus mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila data yang terkumpul memang benar atausesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun akan tetap sama. Reabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu (instrument). Reliabel artinya dapat dipercaya dan berarti dapat diandalkan. Untuk mencari reabilitas keseluruhan item adalah dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukkannya dalam rumus Koefisien Alfa (Croncbach). Instrument penelitian dikatakan memenuhi syarat jika koefisien alfa r-tabel, lalu diinterpretasikan pada tabel interpretasi nilai r. Rumus koefisien Alfa (Croncbach) yang digunakan adalah : Keterangan : Sumber : Arikunto (2002:76) α = Nilai reabilitas

63 k = Jumlah item pertanyaan = Nilai varians masing-masing item = Varians total Dasar pengambilan keputusan uji realibilitas adalah : a. Jika r Hitung > r Tabel,maka data tersebut dikatakan realibel. b. Jika r Hitung < r Tabel,maka data tersebut dikatakan tidak realibel. I. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif biasanya digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, regresi, serta membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Dalam statistik deskriptif penyajian data dapat berupa tabel, grafik,diagram lingkaran,perhitungan modus, median, mean, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, dan standar deviasi, perhitungan presentase (Sugiyono, 2010:148). 2 Statistik Inferensial Statistik Inferensial menurut Sugiyono (2010:148), merupakan teknik statistik yg berfungsi untuk menganalisis suatu data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial diberlakukan untuk seluruh populasi yang didasarkan pada data sampel sehingga kebenarannya disebut dengan peluang. Pada penelitian ini statistik inferensial menggunakan analisis regresi berganda. J. Uji Regresi Linear Berganda Menurut Sugiyono (2010:150) regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan keadaan variabel dependent jika dua atau lebih variabel independen

64 sebagai faktor prediktor. Analisis regresi berganda digunakan jika variabel independennya lebih dari satu. Penggunaan regresi linear berganda pada penelitian ini memiliki tiga variabel independen. Berikut adalah rumus uji regresi variabel linear berganda yang digunakan : Y = a+b1x1+b2x2+b3x3 Keterangan : Y a b X1 X2 X3 = variabel terikat (Kinerja Anggota) = konstanta = parameter yang dicari = variabel Kepemimpinan = variabel Budaya Organisasi = variabel Disiplin Kerja K. Uji Asumsi Klasik Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus bebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heterokedasitas, autokolerasi dan normalitas (Ghozali, 2001:62). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekometrik dalam arti tidak dapat terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi yang diperlukan. 1. Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit.berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n >

65 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal.biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji statistik normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan dengan melihat normal P-P plot ofregression standardized residual melalui perhitungan regresi dengan program SPSS 16. Adapun dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Heteroskedastisidas Uji Heteroskedastisidas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu arah pengamatan ke pengamatan lain yang tetap. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas.cara yang dapat digunakan dalam pengujian ini adalah dengan analisa grafik plot regresi antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

66 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang), maka telah terjad heteroskedastisitas. 2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel dalam model regresi (Priyatno, 2008:90). Prasyarat yang harusdipenuhi adalah tidak adanya multikolinearitas. Untuk melihat apakah ada mulitikolinearitas dalam penelitian ini maka akan dilihat dari Variance Inflation. Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah: 1. mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1. 2. mempunyai angka tolerance mendekati 1. L. Uji Hipotesis 1. Uji Parsial (t) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Masing-masing variabel bebas diuji dengan derajat kesalahan 1 %. (a = 0,01). Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebas berpengaruh parsial terhadap variabel terikat. Selain itu, pengujian ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja anggota masing-masing variabel.

67 Berdasarkan nilai t itu, dapat diketahui variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap variabel kinerja. Hipotesis yang diajukan : Ho Ha = Koefisien regresi tidak signifikan = Koefisien regresi signifikan. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika t probabilitas > 0,01, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika t probabilitas < 0,01, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Uji Simultan (F) Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dengan menggunakan uji F statistik. Dengan mengambil taraf signifikan 1 % (0,01). Rumus F Hitung sebagai berikut Fh = Keterangan : Sumber : Sugiyono (2006 : 87) R n K = Koefisien korelasi. = Jumlah sampel. = Jumlah variabel independen. Pengujian hipotesis melalui uji F statistik ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 99% dan tingkat kesalahan 1% dengan derajat pembilang DF=k-1 dan derajat bebas penyebut DF2 = n-k, k merupakan banyaknya parameter

68 (koefisien) model regresi linear dan n merupakan jumlah pengamatan. Dasar pengambilan keputusan yaitu : a. Jika nilai F hitung < F tabel,maka HO diterima dan HA ditolak. Sebaliknya jika nilai F hitung > F tabel, maka HO ditolak dan HA diterima. b. Jika probabilitas > 0,01, maka HO diterima dan HA ditolak. Sebaliknya, jika probabilitas < 0,01 maka HO ditolak dan HA diterima. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika t hitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. a. Jika probabilitas > 0,01 maka Ho diterima dan Ha ditolak. c. Jika probabilitas < 0,01 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Uji R 2 atau uji determinasi Analisis determinasi (R²) pada dasarnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan baik pula kemapuan variabel independen dalam menjelaskan varibel dependen. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 (0 R 2 1). Apabila R 2 sama dengan 0, hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dan bila R 2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen semakin kecil terhadap variabel dependen. Apabila R 2 semakin besar mendekati 1, hal ini menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

69 M. Uji Interpretsasi Data Hasil dari perhitungan uji korelasi dan uji regresi yang selanjutnya diinterpretasikan nilai sebagai berikut : Tabel 4. Interpretasi Data Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,00 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2002:216) Setelah kuesioner uji kelayakan dan keandalannya melalui uji validitas dan realibel dan dinyatakan valid serta realibel, semua data dikumpulkan dan kemudian dianalisis secara kualitatif selanjutnya diuraikan dalam bentuk statistik dan digunakan untuk menganalisis dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan secara umum (Sugiyono, 2002 :57).