BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan secara garis besar menguraikan alasan mengadakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek yakni keterampilan

BAB 1. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh. pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

EFEKTIVITAS METODE TRIFOKUS STEVE SNYDER DALAM MEMBACA CEPAT TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VIII SMP NU SYAMSUDDIN BLIMBING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sains memiliki peran yang penting dalam menyiapkan anak. memasuki dunia kehidupannya. Sains menekankan pada pemberian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zaman milenium identik dengan zaman teknologi dan informasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. contoh kekayaan budaya tersebut adalah banyaknya bahasa daerah yang tersebar

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanda Mahesa, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh

I. PENDAHULUAN. antaranggota masyarakat (Keraf, 1984: 17). Dengan menggunakan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan di tingkat Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Jawa di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia yang siap menyampaikan maupun menulis teks berita. Menulis teks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan bagian terpenting dari pelajaran bahasa Indonesia di

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KEM DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO TUTORIAL MEMBACA CEPAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PERSEPSI. Hesty Nurhayati

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan memiliki keterikatan dengan lainnya. Kaitan dengan penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya baik dalam bidang pendidikan maupun tingkat sosial

UCAPAN TERIMA KASIH PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan secara garis besar menguraikan alasan mengadakan penelitian. Pada BAB I akan diuraikan (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) ruang lingkup dan batasan masalah, (6) definisi operasional dan (7) hipotesis penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhuk sosial tidak lepas dari bergaul, bertemu, dan berinteraksi satu sama lain. Sebagai masyarakat yang baik manusia dituntut mampu berkomunikasi dengan baik dan bertutur kata dengan sopan agar komunikasi terjalin dengan lancar dan menyenangkan. Komunikasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi yang penting bagi manusia. Manfaatnya untuk menyampaikan informasi, berita, fakta, pendapat, dan lain-lain dari seseorang kepada lawan bicaranya, sehingga pastilah amat penting bagi masyarakat untuk mempelajari aspek-aspek bahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik dan tepat agar tidak melakukan kesalahan dalam berkomunikasi. Membaca merupakan aktivitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar. Setiap orang harus memiliki keterampilan membaca yang baik dan lancar. Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti membutuhkan informasi baik melalui media cetak 1

2 ataupun media elektronik. Oleh karena itu, untuk memperlancar proses membaca, harus memiliki modal membaca, yaitu pengetahuan dan pengalaman, kemampuan berbahasa, pengetahuan tentang teknik membaca, dan tujuan membaca. Agar seorang pembaca dapat memahami informasi dengan cepat, maka harus memiliki kemampuan membaca cepat. Soedarso (1988; xiv) mengatakan bahwa dalam membaca cepat merupakan salah satu keterampilan membaca yang perlu ditumbuhkan dalam diri siswa sejak dini. Membaca cepat memilki peranan penting bagi setiap manusia terlebih bagi siswa guna menghapi perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin berkembang dan canggih. Mengejar informasi sudah menjadi tuntutan bagi setiap orang, sehingga harus memilki keterampilan yang baik untuk memperoleh data dengan cepat dan akurat. Seperti contoh pebisnis harus mengetahui berita pasar modal, penjual elektronik harus mengetahui informasi gadget terbaru, masyarakat awam juga bisa mengetahui harga semabako, terlebih bagi siswa harus mengetahui ilmu pengetahuan dan menggali informasi. Semua itu bisa dilakukan dengan memperoleh informasi dari media elektronik maupun media cetak. Untuk memperoleh informasi tersebut kita dituntut mampu membaca dengan tepat dan cepat. Membaca perlu rutin dilakukan agar siswa mendapat pengetahuan dan informasi terbaru dari buku, koran, majalah, maupun sumber bacaan yang lain. Oleh karena itu, kemampuan membaca yang baik sangat diperlukan oleh siswa, mereka diharapkan mampu membaca suatu bacaan dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang relatif singkat serta memahami bacaan yang dibaca. Cara

3 tersebut dilakukan agar siswa tidak membuang waktu sehingga efektifitas membaca dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti pada 19 September 2011 dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing ditemukan fakta bahwa siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman bacaan saat membaca cepat. Hal ini dipengaruhi IQ, kurang minat membaca siswa, kebiasaan membaca yang jelek, minimnya pengetahuan cara membaca cepat yang efektif. Selain itu kurangnya pengetahuan metode-metode membaca cepat oleh guru juga berpengaruh terhadap tingkat pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahawa guru masih menggunakan metode membaca cepat yang kurang efektif. Diantaranya masih menggunakan metode ketrampilan proses dan inquiri. Pada dasarnya membaca cepat merupakan suatu cara untuk membaca cepat bacaan dengan memperoleh informasi yang terkandung dalam bacaan. Persiapan-persiapan sebelum membaca cepat memang perlu dilakukan, akan tetapi diperlukan suatu metode membaca cepat yang lebih sederhana yang mengena agar siswa tidak kesulitan dalam menerapkanya. Menyikapai masalah tersebut, maka ada ketertarikan untuk menguji metode Trifokus Steve Snyder apakah dapat meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman bacaan. Metode Trifokus Steve Snyder merupakan suatu metode sederhana yang efektif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca cepat sekaligus memahami isi bacaan. Dengan menggunakan metode ini dapat diketahui apakah kecepatan membaca siswa terhadap tingkat pemahaman

4 bacaan meningkat atau berdampak positif. Metode Trifokus Steve Snyder mudah untuk diterapkan pada semua orang, apalagi untuk siswa SMP. Metode ini mempunyai kelebihan yang lebih mengedepankan periferal. Metode Trifokus Steve Snyder adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan membaca siswa dengan mengajarkan siswa untuk mengembangkan pelatihan periferal mereka dengan latihan-latihan trifokus. Maksudnya titik konsentrasi pandangan mata berpusat pada tiga fokus disetiap baris pada suatu kalimat. Tiga fokus tersebut terletak pada awal, tengah, dan akhir disetiap baris suatu bacaan. Dengan pola pelatihan yang kontiniu diharapkan para siswa dapat membaca dengan kecepatan hingga 180-200 kata permenit tanpa menghilangkan tingkat pemahaman bacaan. Pengenalan ini menambah kecepatan karena konsentrasi pada format yang sudah hampir baku. Jadi kita tidak perlu mengharap-harap atau merisaukan yang tidak perlu, dari segi format atau sistematika memang membaca cepat dapat membantu penyelesaian pekerjaan. Sebelumnya metode Trifokus Steve Snyder pernah digunakan oleh Yoga Rakhmad Setiaji dalam penelitian di kelas XI SMAN 9 Malang. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas eksperimen mengalami dampak positif dibandingkan kelas kontrol dengan meningkatnya hasil nilai postest sebesar 20%. Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Rakhmad Setiaji hanya mengadakan postes satu kali. Penelitian yang dilakukan di SMP NU Syamsuddin Blimbing dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yaitu pretes, treatmen, postes 1, dan postes 2. Postes diadakan dua kali agar data yang dihasilkan benar-benar valid. Berdasarkan

5 uraian latar belakang diatas dan penelitian sebelumnya untuk membantu siswa SMP kelas VIII meningkatkan kemampuan membaca cepat dan pemahaman isi bacaan maka ada ketertarikan peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul Efektivitas Metode Trifikus Steve Snyder Dalam Membaca Cepat Terhadap Tingkat Pemahaman Bacaan Siswa Kelas VIII SMP NU Syamsyuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah efektivitas membaca cepat terhadap tingkat pemahaman bacaan siswa yang menggunakan metode Trifokus Steve Snyder dengan kelompok yang tidak menggunakan metode Trifokus Steve Snyder pada siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Seberapa besar efektivitas metode Trifokus Steve Snyder dalam membaca cepat terhadap tingkat pemahaman bacaan pada siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka secara umum tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah metode Trifokus Steve Snyder memiliki keefektivitasan dalam membaca cepat terhadap tingkat pemahaman bacaan

6 antara kelompok yang menggunakan metode Trifokus Steve Snyder dengan kelompok yang tidak menggunakan metode Trifokus Steve Snyder pada siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas metode Trifokus Steve Snyder dalam membaca cepat terhadap tingkat pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penulisan penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca cepat tanpa meninggalkan tingkat pemahaman terhadap bacaan serta menghubungkan pelajaran yang diperoleh di sekolah dengan kehidupan sehari-hari sehinggan tumbuh kesadaran bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan dan penting untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin cepat. 2. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam pengajaran membaca yang menunjang pada peningkatan kemampuan membaca cepat siswa di kelas VIII SMP. Dan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti lain sejenis dan dapat menjadi inspirasi peneliti selanjutnya.

7 3. Bagi guru Memberikan informasi kepada guru tentang pentingnya kemampuan membaca cepat sekaligus sebagai salah satu panduan dalam menjalankan tugas mengajar yang menyangkut dalam upaya membimbing siswa keterampilan membaca cepat. 4. Bagi kepala sekolah Bagi sekolah diharapkan metode Trifokus Steve Snyder dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kecepatan efektif membaca siswa kelas VIII SMP. 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Dalam penelitian ini terdapat batasan untuk melakukan tindakan penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup aspek-aspek yang berhubungan dengan masalah antara peningkatan membaca cepat dengan menggunakan metode Trifokus Steve Snyder sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat, seperti kemampuan membaca lancar dan pemahaman terhadap isi bacaan. 2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dilakukan di SMP NU Syamsuddin Blimbing dengan subjek penelitian kelompok eksperimen adalah siswa kelas VIIIA dengan jumlah 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

8 dan 13 siswa perempuan dan kelompok kontrol kelas VIIIB dengan jumlah 22 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 13 dan 9 siswa perempuan. 1.6 Definisi Operasional 1. Metode Trifokus Steve Snyder adalah salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan membaca siswa dengan mengajarkan siswa untuk mengembangkan periferal dengan memusatkan konsentrasi pandangan mata di titik pada setiap baris bagian awal, tengah, dan akhir dari setiap baris suatu bacaan (Sarwono, 2011). 2. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa ( Tarigan, 1990: 43-44) 3. Membaca cepat adalah teknik membaca yang sedapat mungkin dicapai melalui suatu program, terdiri atas membaca kelomok kata-perper-kelompokkata, sebisa mungkin tanpa regresi (Wainright: 77). 1.7 Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1. Diduga metode Trifokus Steve Snyder memiliki keefektivitasan dalam membaca cepat terhadap tingkat pemahaman bacaan antara kelompok yang menggunakan metode Trifokus Steve Snyder dengan kelompok yang tidak

9 menggunakan metode Trifokus Steve Snyder pada siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Diduga keefektivitasan metode Trifokus Steve Snyder semakin meningkat dalam kecepatan membaca terhadap tingkat pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP NU Syamsuddin Blimbing Tahun Pelajaran 2011/2012.