KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI SITU LENGKONG DAN SITU KUBANG PANJALU, CIAMIS JAWA BARAT

KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI SITU LENGKONG DAN SITU KUBANG PANJALU, CIAMIS JAWA BARAT

T 592. 092 IZM

ABSTRAK Penelitian tentang komunitas makrozoobentos di Situ Lengkong, suatu danau alami, dan di Situ Kubang, suatu kolam ikan, di Panjalu Ciamis Jawa Barat telah dilakukan dalam periode September 1988 sampai Oktober 1988. Pengambilan sampel dan pencatatan kondisi lingkungan perairan di berbagai kedalaman di Situ Kubang dan di Situ Lengkong yang bermakrofit maupun yang tidak bermakrofit, dilakukan tiga kali dengan selang waktu dua minggu. Komunitas makrozoobentos yang diperoleh di kedua perairan tersebut meliputi Insecta (6-7 spesies; stadium pra-dewasa), Oligochaeta (3-4 spesies) dan Gastropoda (0-2 spesies). Larva Tanypus sp. (Insecta) selalu ditemukan sebagai spesies yang predominan pada setiap kedalaman. Komunitas-komunitas makrozoobentos di Situ Lengkong yang tidak bermakrofit (0,5-1,0 m), berbeda dengan di Situ Kubang (0,5-1,0 m) dalam hal jumlah spesies, kepadatan populasi total dan indeks keanekaragaman spesies (Shannon-Wiener, H' ). Leptocordz.dia sp. (nimfa; Odonata) di Situ Lengkong ditemukan dalam jumlah yang tidak predominan dan di Situ Kubang tidak pernah ditemukan. Di kedua perairan itu komunitas-komunitas makrozoobentos pada kedalaman 0,5 m serupa dengan komunitas-komunitas makrozoobentos pada kedalaman 1,0 in, namun di bagian Situ Lengkong yang tidak bermakrofit pada kedalaman 1,5 m komunitas-komunitas makrozoobentosnya berbeda dengan di kedalaman 0,5 m dan viii

1,0 m. Indeks keanekaragaman spesies Shannon-Wiener (H') komunitas makrozoobentos di Situ Lengkong dan di Situ Kubang berbeda nyata menurut uji-t. Berdasarkan koefisien keserupaan Bray-Curtis (C), agregasi-agregasi makrozoobentos di kedua perairan itu tidak selalu menunjukkan komunitas yang berbeda. Faktor-faktor lingkungan fisikokimia seperti kecerahan air, suhu, kandungan oksigen terlarut, konduktivitas, ph dan kandungan bahan organik substrat serta hubungannya dengan parameter-parameter komunitas makrozoo-zoobentos telah dibahas pula. ix

ABSTRACT Macrozoobenthic communities in Situ Lengkong and Situ Kubang Panjalu Ciamis, West Java. A study on macrozoobenthic communities of Situ Lengkong, a natural lake, and Situ Kubang, a fish pond, in Panjalu Ciamis-West Java, was conducted during September 1988 to Oktober 1988. Makrozoobenthos sampling and the observation of the physico-chemical factors of Situ Kubang and Situ Lengkong, with and without macrophytes, at different depth were carried out three times at two week intervals. The macrozoobenthic communities of both water bodies consisted of insects (6-7 species; immature stages), oligochaetes( 3-4 species) and gastropods (0-2 species). Tanyptes sp. larvae ( Insecta) were always predominant at each depth. The number of species, the total density and the species diversity index (Shannon- Wiener, H') of the macrozoobenthic communities of Situ Lengkong without macrophytes _(0,5-1,0 m) differed from those of Situ Kubang (0,5.- 1,0 m). LeptocordLtiac sp. (nymph; Odonata) was found at Situ Lengkong as a non-predominant species, and at Situ Kubang the species was absent. The macrozoobenthic communities of both water bodies at 0,5 m were similar to those at 1,0 m depth, but at 1,5 m depth the macrozoobenthic communities of Situ Lengkong without macrophytes differed from those at 0,5 m and 1,0 m. The x

species diversity index (Shannon-Wiener, H') of the sacrozoobenthic communities of Situ Lengkong and Situ Kubang differed significantly according to the t-test, using the Bray-Curtis coefficient the macrozoobenthic agregations of the two water bodies were not always considered as different communities. The physico-chemical factors such as water transparancy, temperature, dissolved oxygen content, ph, conductivity and organic content of the substrate and their relation to the parameters of the macrozoobenthic communities were also discussed. xi