AKTIVITAS SDM UJI TAK RUSAK-PTRKN UNTUK MENYONGSONG PLTN PERTAMA DI INDONESIA SRI NITISWATI, ROZIQ HIMAWAN Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310, Banten Telp, 021.7560912, Faks. 7560913 Abstrak AKTIVITAS SDM UJI TAK RUSAK-PTRKN UNTUK MENYONGSONG PLTN PERTAMA DI INDONESIA. Dalam industri nuklir baik itu reaktor penelitian maupun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) senantiasa menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama. Keselamatan dari sudut pandang kehandalan material dan komponen reaktor sangat penting karena komponen reaktor akan mengalami penuaan dan degradasi. Komponen reaktor harus diinspeksi secara berkala untuk mengetahui kondisinya dengan menggunakan metode dan teknik Uji Tak Rusak (UTR). Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) mempunyai peralatan UTR. Aktivitas yang telah dilakukan dengan peralatan UTR adalah melakukan inspeksi komponen reaktor BATAN. Personil UTR harus mempunyai kemampuan sesuai dengan metode dan teknik yang akan digunakan. Makalah ini membahas aktivitas UTR untuk memeriksa keadaan komponen reaktor penelitian BATAN yang dilakukan oleh personil PTRKN. Tujuannya adalah memberikan gambaran kegiatan yang telah dilakukan oleh personil PTRKN dalam rangka keselamatan operasi reaktor. Inspeksi yang telah dilakukan terhadap komponen reaktor penelitian BATAN dapat digunakan sebagai studi awal untuk menyongsong PLTN pertama di Indonesia khususnya dalam melakukan kegiatan inspeksi komponen PLTN dengan metode UTR. Kata kunci: Sumber daya manusia, uji tak rusak, pembangkit listrik tenaga nuklir. Abstract NON DESTRUCTIVE TESTING HUMAN RESOURCE ACTIVITY OF CRTNS TO SUPPORT THE FIRST NUCLEAR POWER PLANT IN INDONESIA. In nuclear industry, whether research reactor or nuclear power plant always places the safety as the first priority. The safety of reactor component and material reliability point of view is very important because ageing and degradation will occurred on reactor component. Reactor component must be inspected to obtain its condition utilizing non destructive testing (NDT) method and technique periodically. Center for Reactor Technology and Nuclear Safety (CRTNS) has NDT equipment. Activity has been done utilizing NDT equipment was inspection of BATAN reactor component. NDT personnel should be capable with relevant method and technique that will be used. This paper discussed on NDT activity to examine the condition of BATAN research reactor component has been done by CRTNS personnel. Its aim is to deliver the description of activity has been done by CRTNS personnel for the safety of reactor operation. Inspection that has been done to BATAN research reactor component could be used as a preliminary study to support the first nuclear power plant in Indonesia especially in conducting inspection activity of nuclear power plant component utilizing NDT method. Keywords: Human resource, non destructive testing, nuclear power plant. PENDAHULUAN Dalam industri nuklir baik reaktor daya atau PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) maupun reaktor penelitian senantiasa menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama. Keselamatan dari sudut pandang kehandalan material dan komponen reaktor sangat penting karena komponen reaktor 397
(PLTN maupun penelitian) akan mengalami penuaan dan degradasi sebagai akibat berinteraksi dengan lingkungannya (radiasi, panas, tegangan, dll). Akibatnya integritas komponen reaktor akan menurun bahkan dapat membahayakan keselamatan operasi reaktor, karena penuaan dapat mengakibatkan terjadinya retak, penipisan, korosi umum dan sumuran dan lain sebagainya. Untuk mengetahui sejauhmana penuaan material/komponen reaktor mempengaruhi keselamatan operasi reaktor, perlu dilakukan pemeriksan atau inspeksi secara berkala terhadap kondisi komponen reaktor dengan menggunakan metode dan teknik uji tak rusak (UTR). Secara umum ada 4 (empat) metode uji tak rusak yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi komponen PLTN dan reaktor penelitian yaitu metode visual, metode permukaan, metode volumetrik dan metode uji kebocoran. Metode visual menggunakan endoscope, videoscope, boroscope, termografi infra merah. Metode permukaan menggunakan teknik cairan penetran, partikel magnetik dan replika (pasta & metalografi), sedangkan metode volumetrik menggunakan teknik ultrasonik, arus eddy (eddy current) dan radiografi. PLTN terdiri dari beberapa komponen kritis seperti bejana tekan, pipa pendingin reaktor, pembangkit uap, pompa pendingin reaktor, pressurizer, dan lain sebagainya. Analog dengan PLTN, komponen kritis reaktor penelitian terdiri dari tangki reaktor, penukar panas, pipa pendingin reaktor dan lain sebagainya. Komponen-komponen tersebut (PLTN dan reaktor penelitian) secara berkala harus diperiksa atau diinspeksi dengan menggunakan metode dan teknik UTR [1]. Dengan melakukan pemeriksaan atau inspeksi terhadap komponen PLTN dan reaktor penelitian dapat diketahui kondisi komponen apakah ada cacat misalnya retak, penipisan, korosi dan lain sebagainya sebagai konsekuensi penuaan. Personil/operator pelaksana uji tak rusak harus mempunyai kemampuan sesuai dengan metode dan teknik yang akan digunakan untuk memeriksa komponen reaktor. Makalah ini membahas aktivitas UTR untuk memeriksa keadaan komponen reaktor penelitian BATAN yang dilakukan oleh personil PTRKN bekerjasama dengan staf ketiga reaktor BATAN. Tujuannya adalah memberikan gambaran usaha-usaha yang telah dilakukan oleh personil PTRKN dalam rangka mengetahui kondisi komponen reaktor. Hal ini juga dapat digunakan sebagai studi awal untuk menyongsong PLTN pertama di Indonesia. SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEGIATAN UJI TAK RUSAK PADA PLTN Kegiatan uji tak rusak untuk inspeksi komponen kritis PLTN, meliputi bejana tekan (dan struktur teras), pipa-pipa pendingin reaktor, pembangit uap, pompa pendingin reaktor, pressurizer, controle rod drive mechanism, dan lain sebagainya. Sebagai contoh inspeksi bejana tekan, bagian yang diinspeksi adalah seluruh dinding bejana tekan, bagian sambungan las-lasan, nosel-nosel masukan dan keluaran. Teknik yang digunakan adalah visual dan ultrasonik. Pipa pendingin reaktor, diinspeksi dengan teknik visual dan ultrasonik. Pembangkit uap yang diperiksa adalah tabung-tabungnya baik tabung pada bagian lurus dan pada bagian U-bend nya, dengan menggunakan teknik eddy current. Personil/operator pelaksana inspeksi harus berpengalaman, artinya harus mempunyai pendidikan dan pelatihan yang cukup dengan metode dan teknik uji tak rusak yang sesuai dan tersertifikasi sehingga mampu melaksanakan kegiatan uji tak rusak untuk inspeksi secara maksimal dan tepat. Sebagai contoh, personil pelaksana inspeksi bejana tekan terdiri dari beberapa tim yaitu tim pelaksana teknik visual dan tim pelaksana teknik ultrasonik. Setiap tim terdiri dari beberapa personil yang berpengalaman dan mempunyai sertifikat level 1, level 2 dan level 3. Personil pelaksana inspeksi pembangkit uap harus berpengalaman dan mempunyai sertifikat eddy current level 1, level 2 dan level 3. Perkiraan kebutuhan (minimal) sumber daya manusia uji tak rusak untuk inspeksi komponen PLTN ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. SDM UTR PLTN (Minimal) Teknik Level Level Level 1 2 3 Visual 4 3 3 Ultrasonik 5 4 4 Eddy Current 4 3 3 Radiografi 4 4 3 Termografi IM 4 3 3 398
SUMBER DAYA MANUSIA UJI TAK RUSAK-PTRKN Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) mempunyai peralatan Uji Tak Rusak (UTR). Peralatan UTR tersebut selain digunakan untuk kegiatan penelitian terkait kehandalan integritas struktur instalasi nuklir, juga digunakan untuk kegiatan inspeksi komponen-komponen reaktor penelitian BATAN. Personil atau sumber daya manusia (SDM) UTR di PTRKN telah mengikuti pendidikan/pelatihan/pelatihan kerja dalam bidang UTR di dalam dan luar negeri seperti ditunjukkan pada Tabel 2 s.d. Tabel 4. Tabel 2. SDM-UTR PTRKN Teknik UTR Level Jumlah Termografi infra merah II 1 Ultrasonik II 4 Eddy Current II 2 Replika (pasta) - 1 Replika (metalografi) - 1 Tabel 3. Keahlian Lain Keahlian Jumlah Welding Inspector 2 Welding Engineer 1 reaktor G.A. Siwabessy di Serpong dan reaktor TRIGA 2000 di Bandung. Kegiatan inspeksi dilakukan bersama-sama dengan staf/personil dari ketiga reaktor tersebut. Tujuan inspeksi adalah untuk mengetahui ada/tidaknya cacat atau diskontinuitas komponen yang dapat menurunkan integritas serta kemungkinan mempengaruhi keselamatan operasi reaktor. Komponen yang telah diinspeksi meliputi tangki reaktor, tabung penukar panas, pipa pendingin sekunder, dan kabel-kabel. Kegiatan inspeksi dimulai dengan menentukan komponen dan bagian komponen yang akan diinspeksi/diperiksa, menentukan metode dan teknik UTR yang akan digunakan, mengumpulkan referensi yang diperlukan, menentukan personil pelaksana, melaksanakan inspeksi dan analisis hasil inspeksi serta analisis akar sebab. Untuk analisis akar sebab masih dibantu oleh tenaga ahli dari IAEA. Selain melakukan kegiatan inspeksi, personil PTRKN juga melatih eddy current untuk memeriksa/inspeksi tabung penukar panas bagi personil bidang reaktor TRIGA II. Gambar 1 s.d. Gambar 9 menampilkan kegiatan inspeksi tangki reaktor, penukar panas, pipa pendingin sekunder untuk ketiga reaktor dan pelatihan eddy current untuk personil bidang reaktor TRIGA II yang diberikan oleh personil PTRKN. Tabel 4. SDM Mendapat Pelatihan Luar Negeri Kegiatan Jumlah Latihan kerja inspeksi HIFAR- 1 ANSTO, (Australia) Latihan kerja inspeksi pembangkit 1 uap KORI-Unit III (Korea) Kursus perawatan PLTN (Jepang) 1 Kursus UTR (Korea) 1 Kursus UTR (Jepang) 1 KEGIATAN UJI TAK RUSAK PADA REAKTOR PENELITIAN Bekal dari mengikuti pendidikan/pelatihan/pelatihan kerja dalam bidang UTR di dalam dan luar negeri, telah diterapkan kegiatan UTR untuk inspeksi komponen ketiga reaktor penelitian BATAN, yaitu reaktor TRIGA II-Kartini di Yogyakarta, Gambar 1. Inspeksi Tabung P.P. Reaktor TRIGA II, Tahun 2003. Teknik Eddy Current [2] 399
Gambar 2. Inspeksi Tangki Reaktor TRIGA II, Tahun 2004 Teknik Ultrasonik [3] Gambar 5. Inspeksi Tangki Reaktor TRIGA II, Tahun 2005 Teknik Replika [6] Gambar 3. Inspeksi Pipa Sekunder Reaktor G.A. Siwabessy, Tahun 2005 Teknik Ultrasonik [4] Gambar 6. Pelatihan Eddy Current Personil Bidang Reaktor TRIGA II, Tahun 2006 [7] Gambar 4. Inspeksi Tangki Reaktor G.A. Siwabessy, Tahun 2005 Teknik Visual [5] Gambar 7. Inspeksi Tabung P.P. Reaktor TRIGA II, Tahun 2006 Teknik Eddy Current [7] 400
dipelajari melalui kedatangan tenaga ahli IAEA. KESIMPULAN Gambar 8. Inspeksi Tangki Reaktor TRIGA 2000, Tahun 2006 Teknik Visual [8] Sumber daya manusia uji tak rusak PTRKN telah mempunyai pengalaman dalam melakukan kegiatan inspeksi komponen reaktor penelitian BATAN, meliputi inspeksi tangki reaktor, inspeksi penukar panas, inspeksi pipa pendingin sekunder dan inspeksi kabel-kabel dengan metode dan teknik UTR. Inspeksi yang telah dilakukan secara rutin terhadap komponen reaktor penelitian BATAN dapat digunakan sebagai studi awal untuk menyongsong PLTN pertama di Indonesia khususnya dalam melakukan kegiatan inspeksi komponen PLTN dengan metode UTR. DAFTAR PUSTAKA 1. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Ageing Management for Nuclear Power Plants and Research Reactors, IAEA Safety Standards Series, DS 382, Version 4c. Gambar 9. Inspeksi Tangki Reaktor TRIGA II, Tahun 2008. Teknik Visual [9] HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan inspeksi komponen reaktor dengan metode dan teknik uji tak rusak yang dilakukan oleh personil PTRKN bekerjasama dengan personil/staf dari ketiga reaktor penelitian BATAN telah dilakukan secara periodik dan kontinyu khususnya untuk reaktor TRIGA II yang umurnya sudah tua. Melalui kegiatan inspeksi dengan UTR keadaan komponen reaktor dapat diketahui dari waktu ke waktu. Kegiatan ini membuat personil PTRKN dan personil dari ketiga reaktor yang terlibat inspeksi menjadi terbiasa dalam menentukan komponen dan bagian dari komponen yang harus diperiksa, terbiasa dengan metode/teknik dan peralatan UTR serta menyadari akan pentingnya kegiatan UTR komponen reaktor untuk meningkatkan keselamatan operasi reaktornya. Disisi lain pengetahuan yang masih kurang khususnya dalam melakukan analisis akar sebab dapat 2. S. NITISWATI, Laporan Pemeriksaan Penukar Panas Tipe Shell and Tube Dengan Metode Eddy Current, No. Dok. LHE/K/1/VII/03, Juli 2003. 3. S. NITISWATI, Inspeksi Tangki Reaktor Kartini, Desember 2004. 4. TIM AGEING, Laporan ISI Sistem Pendingin Sekunder RSG-GAS, Januari 2005. 5. S. NITISWATI, Laporan Hasil Inspeksi Tangki Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy Dengan Metode Visual, No. Dok. P2TKN- 5020014/2005, Rev. 0. 6. S. NITISWATI, Laporan Pengukuran Profil Swelling Dasar Tangki Reaktor Kartini Dengan Metode Replika Putty, No. Dok. PTRKN-010020/2006, Rev. 0. 7. S. NITISWATI, Progress Report IAEA TC Project-INS/9/022, Doc. No. PTRKN- 012/2007, Rev.0. 8. S. NITISWATI, Laporan Inspeksi Tangki Reaktor TRIGA 2000-PTNBR Dengan Metode Visual, No. Dok. PTRKN- 0011/2006, Rev.0. 9. S. NITISWATI, Laporan Pengukuran Swelling Tangki Reaktor Kartini, No. Ident. RKN5.2.KN.02.01.02.08. 401
402