BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITLAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen tanpa pembanding atau

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasi experiment

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Rancangan Penelitian Dan Metode Pendekatan. Eksperimen Design) (Notoatmojdo, 2003).

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Experiment. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu ( Arikunto, 2006, p.84). Rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pre-test Post-test ialah rancangan penelitian yang hanya menggunakan satu kelompok subyek serta melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada subyek. Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai efek perlakuan. Secara skematis dapat dilukiskan sebagai berikut: 0 1 x 0 2 Keterangan: 0 : observasi x : perlakuan Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum 59

60 eksperimen (0 1 ) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (0 2 ) disebut Post-test (Arikunto 2006, p.85). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan di laksanakan pada bulan Juli 2011 dan tempat penelitian di SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas X dan XI SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak yang terdiri dari 9 kelas, dimana pada kelas X terdiri dari 5 kelas, dan kelas XI terdiri dari 4 kelas. Siswi kelas XII tidak diikutsertakan dalam populasi penelitian kali ini dikarenakan mereka sudah tidak aktif lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak atas alasan telah lulus. Menurut data jumlah siswi pada SMA tersebut adalah 220 remaja putri dengan rincian sebagai berikut: a. Remaja putri kelas X ada 124 orang, dimana jumlah siswi untuk masing-masing kelas adalah sebagai berikut: Kelas X A : 26 Kelas X B : 25 Kelas X C : 25 Kelas X D : 24

61 Kelas X E : 24 b. Remaja putri kelas XI ada 96 orang, dimana jumlah siswi untuk masing-masing kelas adalah adalah sebagai berikut: Kelas XI IPA 1 : 24 Kelas XI IPA 2 : 24 Kelas XI IPS 1 : 24 Kelas XI IPS 2 : 25 Selanjutnya dari populasi yang ada, kemudian diambil secara acak maka di peroleh untuk kelas X berjumlah 3 kelas dan kelas XI berjumlah 2 kelas. Pembagian masing-masing kelas adalah sebagai berikut: a. Untuk kelas X berjumlah 75 siswi, di dapatkan dari pengambilan secara acak yaitu: Kelas X E : 24 Kelas X A : 26 Kelas X C : 25 b. Untuk kelas XI berjumlah 49 siswi, di dapatkan dari pengambilan secara acak yaitu: Kelas XI IPA 1 : 24 Kelas XI IPS 2 : 25 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006, p.131).

62 Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja putri / siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak yang berjumlah 55 siswi. Rumus dari (Notoatmodjo, 2005, p.92) adalah: N n = 1 + N (d) 2 24 n = 1 + 124 (0,1) 2 n = 124 1+ 124 (0,01) n = 124 2,24 n = 55 Keterangan : n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi d : Tingkat ketepatan yang diinginkan (10%) 3. Teknik Sampling Teknik Sampling adalah sampling yang digunakan dalam pengambil sampel ini adalah probability sampling dari populasi yang sudah dikriteriakan. Kriteria Inklusi: 1. Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak. 2. Siswi yang masuk sekolah.

63 3. Siswi yang belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kanker payudara dan Ketrampilan Praktik SADARI. 4. Siswi yang berumur 15-19 tahun. 5. Siswi yang bersedia diteliti. Kriteria Eksklusi: 1. Siswi yang tidak bersedia diteliti. 2. Siswi yang berhalangan pada saat pengambilan data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling. Pengambilan sampel secara cluster sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas atau besar, yakni populasinya heterogen dan terdiri atas kelompok yang masing-masing heterogen, maka caranya adalah berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan (Hidayat, 2009, p.73). Kemudian dari populasi yang ada, disaring berdasarkan kriteria inklusi setelah itu dari dari jumlah populasi yang diinginkan diambil sampel sesuai dengan perhitungan yaitu 55 siswi. Adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing tingkat kelas adalah :

64 a. Remaja putri kelas X 75 x 55 = 33 siswi 124 b. Remaja putri kelas XI 49 x 55 = 22 siswi 124 Jadi sampel yang digunakan dapat dirinci sebagai berikut: a. Remaja putri kelas X = 33 siswi b. Remaja putri kelas XI = 22 siswi Jumlah = 55 siswi Dari jumlah sampel pada masing-masing strata yang telah diperoleh, untuk masing-masing kelas pada tingkat X diambil sebanyak 11 siswi (33 siswi dibagi 3 kelas pada tingkat X). Sedangkan untuk tingkat XI akan diambil sebanyak 11 siswi (22 siswi dibagi 2 pada tingkat XI). Pengambilan siswi pada masing-masing kelas akan dilakukan dengan cara undian.

65 D. Variabel dan Definisi Operasional (DO) Tabel 3.1 definisi operasional Variabel Definisi operasianal Alat ukur Hasil ukur Skala Varabel Independen Pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan praktik SADARI Pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan praktik SADARI, yaitu informasi dan demonstrasi yang diberikan kepada siswi melalui penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah dan metode demonstrasi - - - Variabel Dependen Pengetahuan tentang kanker payudara. Kemampuan siswi untuk menjawab pertanyaan mengenai kanker payudara, meliputi: - Definisi - Gejala - Faktor Penyebab - Pencegahan - Pengobatan - Deteksi Dini Untuk Pengetahuan menggunaka n kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan Jawaban pengetahuan kuesioner diberi skor dalam bentuk angka, jika jawaban benar diberi skor 1, jika jawaban salah diberi skor 0. Menurut Arikunto (2006) Pengetahuan dapat dikategorikan: Baik > 75% Cukup 60-75% Kurang < 60% Interval

66 Ketrampilan praktik SADARI Kemampuan siswi untuk memperagakan Praktik SADARI dengan menggunakan boneka Untuk Melakukan praktik SADARI dengan acuhan checklist. Untuk Praktik SADARI - Bila setiap item dilakukan dengan tepat diberi nilai 2. - Bila setiap item dilakukan namun tidak tepat diberi nilai 1. - Bila setiap item tidak dilakukan diberi nilai 0. Interval E. Prosedur Penelitian. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Meminta surat ijin dari program studi DIII Kebidanan fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan UNIMUS Semarang Tentang rekomendasi izin pengambilan data, mengajukan izin ke DKK Provinsi Jawa Tengah dan DKK Demak untuk meminta data seberapa banyak wanita yang terkena kanker payudara di Provinsi Jawa Tengah dan Kota Demak. 2. Dilanjutkan ke Instansi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak. 3. Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah peneliti melakukan penelitian terhadap responden terlebih peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian. 4. Menyiapkan materi untuk bahan penyuluhan. 5. Menyiapkan alat untuk praktik SADARI.

67 6. Peneliti mengadakan pendekatan terhadap responden dengan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dilakukannya penelitian. 7. Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden dan bagi responden yang setuju menjadi responden, kemudian responden di minta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. 8. Responden kemudian menjalankan pre-test dengan diberikan kuesioner untuk diisi sendiri sesuai dengan petunjuk. 9. Responden diarahkan agar semua pertanyaan diisi dan jika sudah diisi dikembalikan kepada peneliti. 10. Peneliti mengambil kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden. 11. Kemudian responden menjalankan Pre-test demonstrasi praktik SADARI dengan panduan checklist. 12. Peneliti memberikan penyuluhan mengenai kanker payudara dan demontrasi praktek SADARI. 13. Responden menjalankan post-test yang di beri kuesioner yang sama dengan sebelumnya untuk diisi sesuai petunjuk. 14. Responden diarahkan agar semua pertanyaan diisi dan jika sudah diisi dikembalikan ke peneliti. 15. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, Responden menjalankan post-test simulasi praktek SADARI. 16. Peneliti melakukan observasi dalam proses post-test praktik SADARI dengan acuhan checklist.

68 17. Setelah selesai kemudian peneliti melakukann langkah pengolahan dan analisis data dari pengisian kuesioner dan observasi praktik SADARI. F. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu sumber informasi yang langsung berasal dari yang berwewenang dan tanggung jawab terhadap data tersebut (Notoatmodjo,2010, p.87). Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan checklist untuk mengumpulkan data langsung dari responden. Data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua macam yaitu data sebelum dan sesudah penyuluhan tentang kanker payudara dan praktik SADARI,dengan menggunakan kuesioner dan checklist yang sama. Data dikumpulkan dengan cara memberikan kuesioner atau daftar pertanyaan yang berjumlah 20 soal kepada responden sebelum dan sesudah penyuluhan tentang kanker payudara, dan praktik SADARI dilakukan dengan obsevasi menggunakan acuhan checklist sebanyak 11 item. G. Uji Validitas dan Reabilitas Untuk menguji apakah instrument ini dapat dipertanggung jawabkan atau tidak maka terlebih dahulu harus di uji validitas dan realibilitasnya. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang di ukur (Notoatmodjo, 2010, p.164).

69 Selanjutnya untuk menghasilkan hasil uji validitas akan digunakan digunakan rumus korelasi Product moment. r = N ( xy) ( x y) {N ( x 2 ( x) 2 ) {N ( y 2 - ( y) 2 )} Keterangan: N : Jumlah responden x y r : Skor butir soal : Skor total : Koefisien korelasi antara x dan y, kenudian r di konsultasikan dengan table r product moment menggunakan taraf signifikan 0,05 dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Hasil rumus tersebut kemudian dianalisa kembali dan bila perhitungan r hitung lebih besar dari r tabel maka instrument dinyatakan valid (Notoatmodjo, 2010, p.166). Uji validitas ini telah dilakukan kepada responden berjumlah 30 siswi di SMA Pembangunan Mranggen yang mempunyai karakteristik yang sama. R tabel untuk N=28 adalah 0,361 dengan taraf signifikan 5 %. Dari kuesioner yang diajukan yaitu kuesioner mengenai tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara dan SADARI dalam kuesioner tersebut 20 pertanyaan dinyatakan valid, dengan validitas seluruhnya 0,377-0,680.

70 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010, p.168). Uji reliabilitas dapat menggunakan tehnik komputerisasi dengan menggunakan. rumus : r 11 = k 1-2 b k-1 α 2 1 Keterangan: r 11 k : Reabilitas instrument : Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2 b : Jumlah varians butir α 2 1 : Varians soal Harga r 11 hitung > N table dapat dinyatakan reliabel, sedang jika r 11 hitung < dari table maka perangkat tersebut tidak memenuhi syarat sebagai alat pengumpul data dan uji akan dilakukan dengan menggunakan komputer. Uji reliabel dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden dengan taraf signifikan 5 % jika p value < 0,05 maka kuesioner dikatakan variabel. Suatu instrument dikatakan reliabel jika alpha lebih dari 0,6 sampai mendekati 1, semakin mendekati 1 kuesioner semakin reliabel (Arikunto,2006). Uji reliabelitas tingkat pengetahuan

71 tentang kanker payudara dan SADARI menggunakan 20 pertanyaan yang sudah valid dan mendapatkan nilai alpha 0,883. H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini didasarkan pada teori menurut (Notoatmodjo, 2010, pp.176-177) yaitu setelah data terkumpul langkah-langkah pengolahan data dilakukan dengan editing, scoring, coding, tabulating, processing,dan cleaning. a. Editing Pada kegiatan editing penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti mengecek ulang kelengkapan dan kejelasan jawaban responden. b. Scoring Pada kegiatan ini penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan responden. Jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Dan penilaian data dengan memberikan skor pada praktik SADARI yaitu: 1) Bila setiap item dilakukan dengan tepat diberi nilai 2. 2) Bila setiap item dilakukan namun tidak tepat diberi nilai 1. 3) Bila setiap item tidak dilakukan diberi nilai 0.

72 c. Coding Setelah data terkumpul dan setelah diedit di lapangan, tahap berikutnya adalah mengkode data. Untuk mempermudah mengolah data jawaban diberi kode langsung pada lembar kuesioner dan checklist. 1) Pengetahuan Kategori penilaian pengetahuan ditentukan berdasarkan teori menurut Arikunto (2006), dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a) Kategori baik, > 75%, nilai jawaban yang benar(skor > 15), diberi kode: 3 b) Kategori cukup, 60-75%, nilai jawaban yang benar (skor 12-15), diberi kode: 2 c) Kategori kurang < 60% nilai jawaban yang benar (skor < 12) diberi kode: 1 2) Praktik Kategori penilaian praktik ditentukan dari jumlah nilai semua item yaitu 22 dari 11 item. penilaian data dengan memberikan skor pada praktik yaitu: bila setiap item dilakukan dengan tepat diberi nilai 2, bila setiap item dilakukan namun tidak tepat diberi nilai 1, dan bila setiap item tidak dilakukan diberi nilai 0. Dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a) 0-11 dikategorikan praktik kurang, diberi kode: 1 b) 12-22 dikategorikan praktik baik, diberi kode: 2

73 d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan mengelompokkan data dalam bentuk table menurut sifat-sifat yang dimilikinya, sesuai denagn tujuan penelitian agar selanjutnya mudah dianalisa. e. Processing Dalam kegiatan ini jawaban dari responden yang telah di terjemahkan menjadi bentuk angka, selanjutnya mudah dianalisis. f. Cleaning Kegiatan ini merupakan kegiatan pembersihan data dengan cara pemeriksaan kembali data yang sudah dientry, apakah ada kesalahan atau tidak. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan ulang terhadap data, pengkodean, scoring. 2. Analisis Data a. Analisa Univariat Analisa univarat menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dengan menggunakan program komputer meliputi karakteristik responden, pengetahuan siswi tentang kanker payudara sebelum dan sesudah penyuluhan dan praktik siswi melakukan SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan.

74 b. Analisis Bivariat Untuk mencari adanya pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan praktik SADARI, maka diuji dahulu kenormalannya dengan uji kolmogorov smirnov. Jika hasil uji kolmogorov smirnov menunjukkan semua data distribusi normal, maka dianalisis dengan menggunakan uji t dependen/paired sampel t test (Dependen sampel Pt test). Apabila data tersebut berdistribusi tidak normal, maka menggunakan uji wilcoxon. Taraf kesalahan ditetapkan 5 % atau taraf kepercayaan 95 % (Notoatmodjo,2010, p.191). I. Jadwal penelitian Terlampir