BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Payudara dimiliki oleh setiap orang, lelaki maupun wanita. Pada lelaki payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi berkembang dan penting. Payudara merupakan salah satu organ penting wanita yang erat kaitannya dengan fungsi reproduksi dan kewanitaan (kecantikan). Karena itu gangguan payudara tidak sekedar memberikan gangguan kesakitan sebagaimana penyakit pada umumnya, tetapi juga akan mempunyai efek estetika dan psikologis khusus (Bustan, 2007). Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol lantaran perubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab atas pengaturan perubahan sel. Secara normal sel payudara yang tua akan mati, lalu digantikan oleh sel baru yang lebih baik. Regenerasi sel seperti ini berguna untuk mempertahankan fungsi payudara. Pada kasus kanker payudara, gen yang bertanggung jawab terhadap pengaturan pertumbuhan sel termutasi, kondisi itulah yang disebut kanker payudara (Dewi, 2009). Mendeteksi kanker payudara sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Semakin sering Anda memeriksa payudara Anda akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres. Payudara memiliki bagian-bagian yang kalau diraba terasa berbeda-beda, sisi atas agak kesamping (dekat ketiak) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Bagian
bawah terasa seperti hamparan pasir atau kerikil. Sedang bagian di bawah puting susu terasa seperti kumpulan biji-bijian yang besar (Ghofar, 2009). Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan cara SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Dyayadi, 2009). Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi, karena kondisi payudara lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan (Ghofar, 2009). Usia termuda untuk terjadinya kanker payudara adalah di atas 25 tahun dan peningkatan prevalensi kanker payudara terjadi pada kelompok usia kurang dari 45 tahun. Masa inkubasi masa kanker payudara diperkirakan 8-12 tahun, dengan demikian upaya deteksi dini sangat diperlukan (Dyayadi, 2009). Menurut WHO tahun 2012, menyebutkan sebanyak 1,7 juta wanita didiagnosis menderita kanker payudara sementara jumlah penderita kanker payudara di Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya menduduki peringkat pertama (Luwia, 2009). Kasus kanker payudara di Amerika Serikat tercatat hampir 200.000 wanita yang terdiagnosis dan setiap tahunnya terdapat lebih dari 40.000 meninggal akibat penyakit ini (Chen, 2010). Data terbaru dari American Cancer Society telah menghitung bahwa di tahun 2013, terdapat 64.640 kasus kanker payudara. Sekitar 39.620 wanita meninggal dunia setiap tahunnya karena kanker payudara. Data Pathology Based Cancer Registry bekerja sama dengan yayasan kanker Indonesia, menunjukkan kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker yang diderita (Luwia, 2009). Dokter
spesialis bedah kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu Sutjipto (2013) menyatakan saat ini penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk. Sekitar 60-70% dari penderita tersebut datang pada stadium tiga, yang kondisinya terlihat semakin parah (Depkes, 2013). Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau memengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002). Artinya penyuluhan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengerti atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka (Notoatmodjo, 2003). Pelaksanaan penyuluhan kesehatan yang akan dilakukan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi yaitu melalui teknik ceramah, praktek dan tanyajawab. Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan pada remaja puteri di SMK Bisnis Manajemen Administrasi Perkantoran Bina Satria Medan Tahun 2010 menunjukkan masih rendahnya remaja yang berperilaku SADARI secara benar, dengan data yang diperoleh yaitu sebanyak 39,9% responden yang pernah melakukan SADARI, 4,1% yang melakukan secara teratur dan 7,8% yang melakukan SADARI secara benar (7-10 hari) setelah menstruasi (Riri Maharani, 2010). Penelitian yang dilakukan pada pasien kanker payudara di 9 rumah sakit umum di Alexandria, didapatkan hasil bahwa pasien yang melakukan SADARI memiliki proporsi yang lebih tinggi untuk terdiagnosis pada stadium dini (stadium
I&II) (87,5%) dibanding dengan pasien yang tidak pernah melakukan SADARI (52,5%) (Abdel, 2011). SMK Negeri 3 Tebing Tinggi merupakan salah satu SMK yang ada di Kota Tebing Tinggi. Terletak di Jalan Nangka Kelurahan Rambung Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi Sumatera Utara. SMK Negeri 3 terdiri dari 3 kelas (X, XI, XII) dengan jumlah siswa 524 orang. Jumlah kelas XII dibagi menjadi 8 kelas, dimana jumlah siswa perempuan di kelas XII sebanyak 176 orang dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 7 orang. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2014 pada siswi SMK Negeri 3 Tebing Tinggi melalui wawancara langsung oleh peneliti kepada 15 siswi perempuan (sekitar 8% dari 176 siswi) tentang SADARI, ternyata semua siswi belum mengetahui SADARI. Menurut informasi yang didapat penulis dari pihak Tata Usaha SMK Negeri 3 bahwa sebelumnya belum pernah ada dilakukan kegiatan seperti penyuluhan yang berkaitan dengan kesehatan seperti SADARI di SMK tersebut. Oleh karena itu penulis berminat untuk melakukan penelitian tentang SADARI sebagai upaya deteksi dini terhadap kanker payudara di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan dan sikap remaja putri di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi tentang SADARI sebagai upaya mendeteksi dini kanker payudara.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Diketahuinya pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam upaya deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang SADARI pada siswi SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. b. Mengetahui sikap tentang SADARI pada siswi SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. c. Mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. d. Mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap sikap di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada berbagai pihak yaitu : 1. Sebagai informasi dan masukan yang bermanfaat bagi siswi SMK Negeri 3 Tebing Tinggi tentang kesehatan reproduksi khusunya SADARI sebagai cara untuk menedeteksi dini kejadian kanker payudara agar lebih termotivasi untuk melaksanakan SADARI setiap bulannya. 2. Hasil dari hasil penelitian ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah, agar kedepannya dapat memberikan pendidikan kesehatan khususnya tentang
SADARI bekerja sama dengan pihak puskesmas kelurahan rambung, institusi pendidikan kesehatan maupun Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi untuk melakukan penyuluhan kesehatan. 3. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.