JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 1, April 2006 : 36-40 TEKNIK ANALISIS FORWARD CONTRACT HEDGING DENGAN MONEY MARKET HEDGING DALAM MEMINIMALISASI TINGKAT RISIKO KERUGIAN Studi Kasus Pada PT Elang Perdana Tyre Industry Oleh: Sujana, Saefudin Zuhdi dan Purwitayani Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT Hedging is enterprise or entrepreneur s step to minimize loss as result of exchange rate fluctuation. There are two implemented hedging techniques, namely Forward Contract Hedging Technique and Money Market Hedging Technique. The goal of this research is to find out how far the utilizing of the two hedging techniques will be able to minimize loss degree as result of exchange rate fluctuation compared with using non-hedging techniques (open position), thereafter comparing which of the two hedging techniques has lower cost. Analysis outcome indicates that the enterprise that does not make use of hedging techniques (open position) to ward foreign currency produces loss risk of exchange rate fluctuation for the enterprise. Keywords : Hedging; Forward Contract Hedging; Money Market Hedging. PENDAHULUAN Sejak krisis yang melanda negara Asia termasuk Indonesia, nilai Rupiah mengalami penurunan (Depresiasi) yang sangat tajam terhadap Dollar sekitar 70%. Untuk menghindari risiko akibat fluktuasi nilai tukar perusahaan atau pengusaha dapat melakukan hedging. Hedging adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau pengusaha untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian sebagai akibat fluktuasi kurs valas. Dalam hal ini hedging yang dilakukan yaitu dengan forward contract hedging dan money market hedging. Banyak dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia tidak melakukan hedging pada saat mereka akan melakukan transaksi impor. Ini disebabkan karena mereka tidak pernah berpikir akan terjadi fluktuasi nilai tukar yang begitu drastis. Hal ini bisa dimengerti karena pada waktu sebelum terjadinya krisis moneter, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika telah dipatok oleh pemerintah berada di kisaran Rp 2.500/USD, sehingga perusahaan tidak perlu khawatir dengan terjadinya fluktuasi nilai tukar. METODOLOGI PENELITIAN Data-data yang diperlukan dalam penelitian adalah data internal yang diperoleh dari wawancara dan observasi ke perusahaan, data eksternal diperoleh dari studi literature yang ada. Dari data tersebut diolah dan dihitung besarnya kewajiban perusahaan yang harus dibayar pada saat jatuh tempo 36
bila perusahaan tidak menggunakan teknik hedging, kemudian menghitung kewajiban yang harus di bayar perusahaan jika menggunakan teknik hedging, dengan cara : a. Forward contract hedge Perusahaan membeli valas pada forward rate yang sudah ditentukan. b. Money market hedge Langkah-langkahnya adalah : 1. Menghitung present value dari utang USD yang akan jatuh tempo. 2. Besarnya pinjaman Rp yang diperlukan untuk present value dengan mengalikan present value dengan kurs spot. 3. menginvestasikan present value utang tersebut pada tingkat suku bunga deposito USD yang telah ditentukan untuk mendapatkan jumlah USD yang diinginkan. 4. setelah jatuh tempo perusahaan harus membayar pokok dan bunga pinjaman. Kemudian membandingkan nilai utang perusahaan antara yang menggunakan forward contract hedging dan money market hedging. Asumsi Pada saat penelitian kebijakan - kebijakan pemerintah mengenai sistem nilai tukar rupiah dianggap konstan. Dalam penelitian ini yang menjadi faktor penyebab tidak terjadinya fluktuasi nilai Rp terhadap US$ adalah dengan diterapkannya hedging, sedangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap fluktuasi Rp seperti kepastian hukum, keamanan dan lain-lain dianggap konstan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Nilai Utang dengan Teknik Forward Contract Hedging Dalam melakukan teknik forward contract hedging ini, perusahaan harus mengadakan kesepakatan dengan pihak bank untuk menentukan besarnya nilai kurs Dollar yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan. Di sini pihak bank akan meminta sejumlah premium atas kegiatan kontrak ini, untuk menutupi besarnya perbedaan bunga. Jangka waktu kesepakatan forward contract ini dapat disesuaikan dengan jangka waktu jatuh tempo dari pembayaran impor perusahaan ke pihak eksportir di luar negeri yang dalam hal ini jatuh temponya adalah 30 hari. Untuk mengetahui besarnya biaya impor bahan baku karet sintetis yang dilakukan oleh perusahaan, dan setelah dianaisis dengan tehnik forward contract hedging dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Data jumlah kewajiban / utang perusahaan dengan menggunakan Teknik Forward contract Hedging Periode Juli-Desember 2003 Bunga Bunga Kurs Deposito Deposito Forward Kurs Nilai Jumlah Spot Selisih No Tanggal Per Per Premium Forward Hutang Saat tahun tahun $ Rp 1 07-07-03 8,245 2,19 8,60 6,41 43,43 8.288,43 101.472 841.043.569 2 23-07-03 8.302 2,19 8,60 6,41 43,73 8.345,73 91.727 765.528.775,7 3 24-07-03 8.266 2,19 8,60 6,41 43,54 8.309,54 29.520 245.297.620,8 4 28-08-03 8.518 2,11 7,85 5,74 40,18 8.558,18 97.776 836.784.607,7 5 04-09-03 8.472 1,95 7,56 5,61 39,60 8.511,06 29.568 251.655.022,1 6 26-09-03 8.423 1,95 7,56 5,61 38,83 8.461,83 90.141 762.757.818 7 13-10-03 8.384 1,94 7,44 5,50 37,90 8.421,90 45.864 386.262.021,6 8 22-10-03 8.460 1,94 7,44 5,50 38,24 8.498,24 57.540 488.988.729,6 9 31-10-03 8.494 1,94 7,44 5,50 38,39 8.532,39 55.524 473.752.422,4 10 04-12-03 8.451 1,60 6,61 5,01 34,79 8.485,79 93.240 791.215.059,6 Total 5.843.285.647 Sumber: PT. ElangPerdana Tyre Industry dan data BI yang diolah. 37
SUJANA, ZUHDI dan PURWITAYANI, Teknik Analisis Forward Contract Hedging InterestRateDifferential * Spot * Days Forwardrat e = Spotrate + 365*100 Forward rate = kurs yang digunakan dalam forward hedging Spot rate = kurs yang berlaku pada saat transaksi Interest rate dififerential = selisih bunga deposito Rp dengan bunga deposito USD Day = Jatuh tempo transaksi FR SR Forward Premium/ Discount = x360/ nx100 SR FR = forward rate SR = spot rate n = hari B. Analisis Nilai Utang dengan Teknik Money Market Hedging Teknik hedging lainnya yang bisa digunakan adalah teknik Money Market Hedging. Teknik ini digunakan jika perusahaan kekurangan atau tidak memiliki valas untuk kebutuhan pembayaran impor. Disini perusahaan dapat meminjam mata uang Rupiah untuk ditukarkan ke dalam mata uang asing yaitu Dollar kemudian diinvestasikan yang nantinya akan digunakan untuk membayar transaksi impornya pada saat jatuh tempo. Langkah yang digunakan dalam teknik money market hedging ini, antara lain adalah: 1. Menghitung present value dari jumlah utang dalam valas yang akan jatuh tempo pada waktu tertentu. 2. Meminjam sejumlah dana dalam mata uang Rupiah untuk mendapatkan present value dari utang yaitu dengan mengalikan present value dari hutang Dollar dengan kurs spot saat transaksi. 3. Menginvestasikan present value utang tersebut pada tingkat suku bunga tertentu untuk mendapatkan sejumlah dana dalam Dollar. 4. Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar utang dalam Rupiah beserta bunganya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai keseluruhan impor/kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini No Tabel 2. Data Jumlah Kewajiban / hutang Perusahaan dengan menggunakan Teknik Money Market Hedging Periode Juli-Desember 2003 Tanggal Nilai Bunga Deposito $ Per tahun Present Value Kurs Spot Saat Jumlah saat Bunga pertahun Jumlah + Bunga 1 07-07-03 101.472 2,19 101.287,15 8.245 835.112.551,8 16,82 846.818.046 2 23-07-03 91.727 2,19 91.559,90 8.302 760.130.289,8 16,82 770.784.785,2 3 24-07-03 29.520 2,19 29.466,22 8.266 243.567.774,5 16,82 246.981.783,6 4 28-08-03 97.776 2,11 97.597,88 8.518 831.338.741,8 16,49 842.818.794,1 5 04-09-03 29.568 1,95 29.520,02 8.472 250.093.609,4 16,42 253.515.604,3 6 26-09-03 90.141 1,95 89.994.75 8.423 758.025.779,3 16,42 768.397.846 7 13-10-03 45.864 1,94 45.789,00 8.384 383.903.360 16,16 389.073.386,5 8 22-10-03 57.540 1,94 57.447,16 8.460 486.002.973,6 16,16 492.547.975,6 9 31-10-03 55.524 1,94 55.434,41 8.494 470.859.878,5 16,16 477.200.948,5 10 04-12-03 93.240 1,60 93.115,87 8.451 786.922.217,4 15,54 797.112.860,1 Total 691.213,36 5.805.957.176 5.885.252.030 Sumber: PT. ElangPerdana Tyre Industry dan data BI yang diolah. 38
C. Analisis Perbandingan Antara Utang Pada Posisi Open Position dengan Forward Contract Hedging dan Money Market Hedging. Penggunaan teknik hedging sebenarnya menguntungkan dibandingkan tanpa menggunakan hedging (open position). Perbandingan antara ketiga teknik tersebut yang bertujuan untuk mengetahui teknik mana yang memiliki biaya terendah. Hal ini akan dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3. Perbandingan nilai kewajiban / utang pada posisi open position dengan menggunakan Teknik Forward Contract Hedging dengan Money Market Hedging Periode Juli Desember 2003 Nilai Hutang bulan Teknik Juli-Desember 2003 Open Position 5.885.884,266 Forward Contract Hedging Money Market Hedging Penghematan yang diperoleh apabila dibandingkan dengan open position. 5.843.286.647 5.885.884.266 5.843.285.647 = 42.598.619,- 5.885.252.030 5.885.884.266 5.885.252.030 = 632.236,- Penggunaan teknik hedging, umumnya menguntungkan pihak perusahaan atau pengusaha yang ingin menjaga nilai mata uang valasnya. Hal ini terjadi karena teknik hedging digunakan pada saat mata uang domestik (Rupiah) sering mengalami depresiasi (penurunan) dibandingkan mata uang asing (Dollar). Berdasarkan pada semua penjelasan di atas tadi, terlihat behwa yang memiliki cost/biaya yang terendah adalah dengan menggunakan teknik forward contract hedging. Dengan forward contract hedging ini perusahaan dapat meminimalkan risiko yang timbul karena fluktuasi nilai tukar, hal ini terlihat pada data yang telah diolah dengan tanpa menggunakan hedging (open position). Kewajiban yang harus dibayar sebesar Rp. 5.885.884.266,- sedangkan dengan teknik forward contract hedging diperoleh Rp. 5.843.285.647,- Ini berarti terdapat penghematan sebesar Rp.42.598.619,- Berdasarkan kepada data impor karet sintetis perusahaan antara bulan Juli- Desember 2003 yang jumlah keseluruhannya sebesar Rp.5.815.684.493,- apabila dibandingkan dengan biaya impor pada saat open position yang sebesar Rp.5.885.884.266,- terdapat kerugian akibat fluktuasi valas sebesar Rp.70.199.773,-.Untuk meminimalkan kerugian akibat fluktuasi nilai tukar dapat digunakan Forward contract hedging yang berdasarkan penjelasan diatas tadi di peroleh sebesar Rp.5.843.285.647,-. Jika dibandingkan dengan biaya impor perusahaan yang sebenarnya pada bulan Juli-Desember 2003, yaitu sebesar Rp.5.815.684.493 perusahaan hanya mengalami kerugian sebesar Rp.27.601.154,- Jika menggunakan teknik money market hedging, maka diperoleh jumlah kewajiban impor sebesar Rp.5.885.252.030,- Jika dibandingkan dengan biaya impor dengan metode open position yang sebesar Rp.5.885.884.266 maka diperoleh selisih keuntungan sebesar Rp.632.236,- Dan bila kita bandingkan antara biaya impor dengan menggunakan money market hedging dengan biaya impor karet sintetis selama bulan Juli- Desember 2003 yang besarnya Rp.5.815.684.493,- perusahaan hanya mengalami kerugian sebesar Rp.69.567.536,9 Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat adanya perbedaan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan setelah dianalisis dengan teknik forward contract hedging dan money market hedging. Dimana forward contract hedging dapat meminimalisasi 39
SUJANA, ZUHDI dan PURWITAYANI, Teknik Analisis Forward Contract Hedging kerugian akibat fluktuasi nilai tukar lebih besar dibandingkan apabila menggunakan money market hedging, hal ini dapat disebabkan karena adanya suku bunga pinjaman dalam Rupiah yang cukup tinggi. Ada hal yang perlu diperhatikan, bahwa apabila kita akan menggunakan money market hedging akan lebih menguntungkan bagi kita apabila antara kurs spot pada saat transaksi dengan kurs spot yang akan datang terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Karena salah satu syarat untuk menerapkan teknik money market hedging ini yaitu bahwa spot rate valas harus mengalami apresiasi (kenaikan) yang signifikan, hal ini ditunjukkan untuk menutupi besarnya bunga pinjaman dari bank. KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perusahaan tidak menerapkan kebijakan teknik hedging yang artinya saat ini perusahaan menerapkan metode open position dalam kegiatan impornya. Kondisi seperti ini akan memberikan risiko bagi keuangan perusahaan, jika Rupiah mengalami depresiasi secara tajam terhadap Dollar yang tentunya akan meningkatkan pula pada jumlah kewajiban impor perusahaan yang harus dibayar pada saat jatuh tempo. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hedging pun harus diperhatikan untuk menentukan apakah perusahaan perlu melaksanakan hedging atau tidak. Faktor tersebut antara lain adalah fluktuasi nilai tukar, tingkat inflasi, tingkat suku bunga antara domestik dan luar negeri serta kebijakan-kebijakan pemerintah. 3. Jumlah kewajiban / impor perusahaan selama periode bulan Juli-Desember 2003 adalah sebesar Rp.5.815.684.493,- Karena pihak perusahaan tidak menerapkan teknik hedging, maka jumlah keseluruhan kewajiban/utang perusahaan menjadi sebesar Rp. 5.885.884.266,- terdapat kenaikan jumlah kewajiban/utang yang harus dibayar sebesar Rp.70.199.773,- 4. Untuk meminimalisasi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar dapat di gunakan teknik hedging diantaranya teknik forward contract hedging,dengan teknik ini ternyata diperoleh jumlah kewajiban/utang yang harus dibayar oleh perusahaan yaitu sebesar Rp. 5.843.285.647,- Jika dibandingkan dengan jumlah kewajiban/utang pada open position yang sebesar Rp.5.885.884.266,- perusahaan dapat meminimalkan risiko sebesar Rp.42.598.619,- 5. Bila dengan teknik money market hedging, diperoleh jumlah kewajiban/utang yang harus dibayar perusahaan sebesar Rp.5.885.252.030,- Jika dibandingkan dengan jumlah kewajiban/utang pada open position yang sebesar Rp.5.885.884.066,- terdapat selisih sebesar 632.236. 6. Bila dibandingkan antara teknik forward contracthedging dengan money market hedging, maka lebih baik jika perusahaan memilih forward contract hedging karena keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar dalam meminimalisasi risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar. DAFTAR PUSTAKA Bringham, Eugene F., 1999, Intermediate Financial Management, Six Edition, The Dryden Press, Florida. Madura, Jeff, 2000, International Financial Management, Sixth Edition, International Thomson Publising, South Western. Rose,Peter S, 2000, Money and Capital Markets, Mc Graw, New York. Shapiro, Alan C, 1998, Foundation of financial Management, Third Edition, prentice-hall International Inc. New Jersey. Sundjaja, Ridwan S, Prof.,Dr., dan Berlian, Inge, Dra.,Ak.,M.Sc, 2001, Manajemen Keuangan, Edisi ketiga, PT.Prehalindo, Jakarta. 40