Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 2 Representasi Citra

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

Fajar Syakhfari. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

PENERAPAN METODE INTERPOLASI LINIER DAN METODE SUPER RESOLUSI PADA PEMBESARAN CITRA

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

Pengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani.

Model Citra (bag. I)

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

BAB II CITRA DIGITAL

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

Pemampatan citra dengan menggunakan metode pemampatan kuantisasi SKRIPSI. Oleh : Sumitomo Fajar Nugroho M

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

MAKALAH APLIKASI KOMPUTER 1 SISTEM APLIKASI KOMPUTER GRAFIK KOMPUTER DAN KONSEP DASAR OLAH CITRA. Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

BAB II LANDASAN TEORI

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

Pengolahan Citra (Image Processing)

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Implementasi Algoritma Boyer-Moore untuk Memanipulasi Foto dengan Magic Color

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM :

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

BAB II LANDASAN TEORI

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

Aplikasi Matriks dalam Pengolahan Gambar

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI PERBAIKAN CITRA PADA HASIL SCREENSHOT MENGGUNAKAN METODE INTERPOLASI LINIER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia

CS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA SEBUAH CITRA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Operasi Geometri (1) Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Teknik Pengolahan Citra

One picture is worth more than ten thousand words

BAB 2 LANDASAN TEORI

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Metode Pergeseran Rata-Rata, Pergeseran Logaritma, dan Alpha Blending Dalam Proses Metamorfosis dari Dua Gambar Dijital

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MEMPERBAIKI CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. bit serta kualitas warna yang berbeda-beda. Semakin besar pesat pencuplikan data

Model Citra (bag. 2)

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN PROSES PERKALIAN DAN PEMBAGIAN UNTUK PENGGESERAN BIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BITSHIFT OPERATORS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGENAL GRAFIS dan PROGRAM APLIKASINYA

BAB II LANDASAN TEORI

FERY ANDRIYANTO

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mengapa menggunakan format image BITMAP & VECTOR?

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 3. Pembentukan Citra Digital. Digitalisasi Citra. Yang dipengaruhi N,M, & q

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

STMIK AMIKOM PURWOKERTO PENGOLAHAN CITRA. Akuisisi dan Model ABDUL AZIS, M.KOM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

APLIKASI REKONSTRUKSI OBJEK 3D DARI KUMPULAN GAMBAR 2D DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED VOXEL COLORING

Transkripsi:

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Daryanto 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: 1) daryanto@unmuhjember.ac.id Abstrak Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual dan dalam prosesnya mempunyai ciri-ciri data masukan dan informasi keluaran berbentuk berkas citra digital. Dalam pengolahan citra terdapat operasi geometri yaitu melakukan modifikasi terutama pada koordinat pixel dalam suatu citra dengan kemungkinan mengubah nilai skala dari titik tersebut dengan pendekatan tertentu. Operasi geometri berhubungan dengan perubahan bentuk geometri citra yaitu ukuran atau orientasinya, diantaranya adalah penskalaan (scaling atau zooming). Proses perubahan ukuran suatu citra melalui pembesaran ukuran atau resolusi sering dibutuhkan untuk keperluan memperlihatkan detail citra, untuk peragaan pada alat peraga, maupun untuk keperluan pembuatan dokumen. Salah satu fasilitas penting yang dimiliki program pengolah citra yang telah populer seperti photoshop, corel, photopaint dan sejenisnya adalah sebagai fasilitas skala. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk melakukan implementasi pembesaran citra adalah Interpolasi nearest neighbour. Dari pengujian yang dilakukan terhadap 4 citra dengan skala pembesaran 2 sampai 5 kali dihasilkan pembesaran citra dengan jaggies (tepitepi bergerigi) yang membuat citra seakan-akan pecah, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada citra hasil pembesaran untuk menghasilkan citra pembesaran yang lebih baik. Kata kunci: Interpolasi, Nearest Neighbour, Citra, Penskalaan, Pembesaran. 1. PENDAHULUAN Dalam pengolahan citra terdapat operasi geometri, yaitu melakukan modifikasi terutama pada koordinat pixel dalam suatu citra dengan kemungkinan mengubah nilai skala dari titik tersebut dengan pendekatan tertentu. Operasi geometri berhubungan dengan perubahan bentuk geometri citra, yaitu baik ukuran atau orientasinya, dan diantaranya adalah penskalaan (scaling/zooming). Operasi penskalaan tersebut dimaksudkan untuk memperbesar (zoom in) dan memperkecil (zoom out). Dalam operasi penskalaan terdapat dua interpolasi yaitu interpolasi bertetangga (nearest neighbour) dan interpolasi bilinier. Citra sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki olah data teks, yaitu citra karya dengan informasi. Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu (degradasi) seperti kurang tajam dan kabur (blurring). Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan interpolasi nearest neighbour dalam penskalaan citra digital agar dapat menampilkan citra yang terlalu kecil menjadi citra yang cukup jelas diinterpretasikan oleh mata manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian diarahkan pada upaya memperbesar citra digital tanpa mengurangi kualitas citra dengan cara menerapkan metode nearest neighbour untuk perbesaran citra agar kualitas pembesaran mempunyai kualitas yang baik dan dapat diinterpretasikan oleh mata manusia. Penelitian ini berfokus pada pembatasan JUSTINDO, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia 31

citra sebagai berikut ini: 1. Input skala pembesaran lebih besar dari satu 1. 2. Citra input yang digunakan dalam uji coba berukuran 10 x 10 dan 20 x 20. 3. Citra input yang digunakan dalam uji coba adalah citra digital yang memiliki intensitas warna RGB (true color). 4. Citra input yang digunakan dalam uji coba berekstensi bmp atau jpg. 5. Citra input yang akan diuji tidak dilakukan proses pencuplikan (cropping) pada bagian tertentu. 6. Metode perbesaran citra ini di implementasikan dalam perangkat lunak MATLAB 7.12. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu citra diam (still images) dan citra bergerak (moving images). Citra diam adalah citra tunggal yang tidak ditampilkan secara beruntun, sedangkan citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun atau berurutan dalam interval waktu yang singkat sehingga memberi kesan pada mata seolah-olah bergerak, misalnya dalam animasi. Dalam penelitian ini selanjutnya citra diam disebut sebagai citra. Menurut cara pembentukannya citra dibedakan menjadi citra kontinyu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misainya mata manusia atau kamera analog. Citra diskrit dihasilkan dari proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Terdapat sistem yang memungkinkan fungsi digitalisasi sehingga tercipta citra diskrit, diantaranya adalah pemindai (scanner) atau kamera digital. Citra diskrit lebih sering disebut dengan citra digital. Citra adalah sebuah fungsi intensitas cahaya 2 dimensi f(x,y) dimana parameter x adalah posisi baris dan parameter y adalah posisi kolom, sedangkan f adalah intensitas atau kecerahan dari citra pada koordinat (x,y). Istilah citra sering disebut juga dengan citra digital atau gambar digital (digital image). Istilah citra digital tersebut sering digunakan untuk menjelaskan bahwa citra tersebut sudah diubah menjadi citra secara digital sehingga citra tersebut dapat diproses dengan komputer. Setiap titik dalam citra mempunyai intensitas warna yang disebut derajat keabuan. Pada umumnya citra berbentuk empat persegi panjang dan dimensi ukurannya dinyatakan sebagai tinggi x lebar. 2.2 Pengolahan Citra Digital Pengolahan citra (image processing) adalah memproses citra khususnya dengan menggunakan komputer menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Umumnya operasi operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila : 1. Perbaikan atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam citra. 2. Elemen di dalam citra perlu dikelompokan, dicocokkan atau diukur. 3. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain. Pada prinsipnya pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasikan oleh manusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Teknikteknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi, masukkannya adalah citra maka keluarannya juga citra. Citra keluaran tersebut mempunyai kualitas citra yang lebih baik daripada citra masukan. Seringkali kita memiliki citra yang kualitasnya tidak seperti yang kita inginkan. Misalnya citra yang terlalu gelap atau terlalu terang, bahkan citra yang kabur, warna yang kurang tajam dan sebagainya. Untuk memanipulasi citra yang semacam ini maka diperlukan teknik mengolah citra tersebut. Teknik mengolah citra dinamakan pengolahan citra. 2.3 Interpolasi Interpolasi adalah proses pembuatan ulang (resample) pixel baru dari pixel yang telah diketahui dengan suatu fungsi tertentu. Nilai hasil interpolasi merupakan estimasi, dimana pada umumnya interpolasi terbagi menjadi interpolasi adaptive dan non- 32 JUSTINDO, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia

adaptive. Pada interpolasi non-adaptive, proses komputasi dilakukan merata pada semua pixel. Contoh metode ini diantaranya nearest neighbour. Secara garis besar proses interpolasi melakukan perubahan diskrit citra masukan menjadi diskrit yang kontinyu, sehingga dapat dilakukan proses pembesaran menurut posisi dimana saja. Ketelitian hasil perhitungan interpolasi dan lama waktu yang diperlukan untuk perhitungan dari suatu algoritma interpolasi sangat bergantung pada metode interpolasi yang digunakan. Tujuan dari resampling tersebut adalah untuk menggambarkan (represent) sebuah citra yang kontinyu dengan sebuah array (larik bilangan). Sebelum citra masukan yang berupa citra digital dapat diolah dengan proses pembesaran diperlukan proses sampling terhadap titik-titik pixel gambar asli. Titik-titik hasil hasil sampling ini kemudian disimpan dalam suatu larik yang memiliki struktur data record yang berguna sebagai titik kontrol dalam proses interpolasi. Struktur record dapat berguna karena dalam setiap element data record bisa memiliki tipe larik yang berbeda. Data record tersebut akan menyimpan informasi posisi titik dan sekaligus intensitas warna yang dimiliki titik tersebut. 3. METODE PENELITIAN Tahapan penelitian untuk menerapkan interpolasi nearest neighbour dalam penskalaan citra digital agar menampilkan citra yang terlalu kecil menjadi citra yang yang lebih jelas diinterpretasikan oleh mata manusia ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini. Studi Literatur Perancangan Sistem Implementasi Sistem Pengujian Sistem Analisis Sistem Penyusunan Dokumen Laporan Penelitian Gambar 1. Tahapan Penelitian 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tampilan Program Tampilan form program yang dirancang menggunakan MATLAB 7.12 seperti tampak pada gambar 2. Gambar 2. Tampilan Aplikasi Keterangan: 1. Axes1= untuk menampilkan gambar input (Input Gambar). 2. Axes2= untuk menampilkan gambar hasil pembesaran (output gambar). 3. Skala= untuk memasukkan skala pembesaran. 4. Ukuran= untuk menampilkan resolusi baik citra input maupun citra output. 5. Browse= tombol untuk mencari file gambar input-an dalam suatu directory. 6. Proses= tombol untuk melakukan proses Interpolasi Nearest Neighbour. 7. Total Waktu= untuk menampilkan total waktu proses Interpolasi Nearest Neighbour. 4.2 Pengujian Pengujian dilakukan terhadap sistem dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan jika resolusi dan skala inputan yang dimasukkan berbeda. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pembesaran yang diperoleh. Dataset citra dan ukuran citra (size) yang digunakan dalam pengujian ditunjukkan dalam Tabel 1. Masing-masing file citra tersebut akan diuji dengan skala inputan 2 5 kali untuk melihat hasil dari pembesaran dan waktu yang dibutuhkan sampai proses pembesaran selesai ditunjukkan dalam Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5. JUSTINDO, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia 33

Tabel 1. Dataset Citra dan Ukurannya No Gambar size 1 10 x 10 Tabel 4. Pengujian File Citra Ke-3 2 39 x 39 2,26425 sec 3 58 x 58 3,62839 sec 2 10 x 10 4 77 x 77 5,10592 sec 3 20 x 20 5 96 x 96 5,95655 sec 4 20 x 20 Tabel 5. Pengujian File Citra Ke-4 Tabel 2. Pengujian File Citra Ke-1 2 39 x 39 2,90184 sec 3 58 x 58 4,28321 sec 2 19 x 19 1,13823 sec 3 28 x 28 1,74862 sec 4 77 x 77 5,58854 sec 4 37 x 37 2,20917 sec 5 96 x 96 6,67018 sec 5 46 x 46 2,48041 sec Tabel 3. Pengujian File Citra Ke-2 2 19 x 19 1,22679 sec 3 28 x 28 1,91274 sec 4 37 x 37 2,68604 sec 5 46 x 46 3,15017 sec Berdasarkan pengujian terhadap keempat citra diatas menunjukkan bahwa semakin besar skala pembesaran citra maka jaggies atau pixel-pixel bergerigi semakin besar. Disamping itu semakin besar ukuran akhir dari citra maka total waktu yang dibutuhkan juga semakin lama. Artinya skala pembesaran berbanding lurus dengan total waktu yang dibutuhkan untuk memproses citra akhir. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pengujian yang telah dilakukan dan pembesaran citra yang telah dihasilkan pada bagian 4 di atas, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembesaran citra dengan menggunakan Interpolasi Nearest Neighbour, masih terdapat jaggies (pixel-pixel yang bergerigi) 34 JUSTINDO, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia

pada citra hasil pembesaran dengan skala yang besar. 2. Interpolasi Nearest Neighbour tidak mengurangi intensitas warna pixel, karena pixel-pixel yang dibentuk berasal dari pixel tetangga terdekat. 3. Pada skala pembesaran 2 kali, jaggies masih tidak terlihat pada citra hasil. Akan tetapi untuk skala pembesaran 3 sampai 5, jaggies telihat semakin besar. Disamping itu semakin besar ukuran akhir maka total waktu yang dibutuhkan semakin lama. Sedangkan saran pengembangan dari sistem pembesaran citra dengan metode nearest neighbour interpolation dalam penelitian ini adalah dibutuhkan proses perbaikan pada citra hasil citra pembesaran interpolasi Nearest Neighbour untuk mengurangi efek jaggies agar citra akhir terlihat lebih halus. DAFTAR PUSTAKA Anisyah, N. 2012. Evaluasi Penentuan Titik Konjugasi Pada Foto Stereo Dengan Menggunakan Metode Area-Based Image Matching. Jurnal Spectra. 19, (10), 1-18. Hartomo, Kristoko D. 2006. Implementasi Metode Interpolasi Linier Untuk Pembesaran Resolusi Citra. Jurnal TEKNOIN. 11, (3), 1-14. Luciana dan Nico. 2004. Implementasi Teknik Feature Morphing Pada Citra Dua Dimensi. Jurnal Integral, 9, (1), 36-42. MathWorks. 2012. Interpolation Methods, http://www.mathworks.com/help/vision/ ug/interpolation-methods.html, diakses tanggal 22 Desember 2012. Pentimena, L. 2012. Evaluasi Penentuan Titik Konjugasi Pada Foto Stereo Dengan Menggunakan Metode Area-Based Image Matching. Jurnal Spectra. 19, (10), 1-18. Tech-Algorithm.com. 2007. Nearest Neighbor Image Scaling. http://tech-algorithm.com/ articles/nearest-neighbor-image-scaling/, diakses tanggal 22 Desember 2012. Yahya, K. 2011. Aplikasi Kompresi Citra Digital Menggunakan Teknik Kompresi Jpeg dengan Fungsi GUI pada Matlab. Jurnal Teknika. 3, (2), 1-8. JUSTINDO, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia 35