BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan mempunyai fungsi utama sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembagian laba serta capital gain. Pasar modal dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

Kata Kunci :Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba merupakan salah satu cara yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat tersebut, suatu perusahaan harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan oleh pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. harus lengkap atau komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu catatan informasi keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kepentingan dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. karena baik buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan. Pengembangan usaha yang dilakukan tentunya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk membantu para pemiliknya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pasar modal merupakan salah satu jalan alternatif baru

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah ringkasan dari pencatatan transaksi - transaksi

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah laba, karena laba mengandung informasi potensial yang

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi (Harahap, 2011: 70).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-pihak yang

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Houston, 2010: 294). Nilai perusahaan merupakan hal yang harus terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut PSAK no. 1, laporan keuangan. penggunaan atas seluruh sumber daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. utama perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya kepada para

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

kepada pihak-pihak di luar korporasi. Sehubungan dengan itu Zahara dan Siregar laporan agar dapat membantu menterjemahkan aktivitas ekonomi dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak. mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Menurut PSAK No. 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. pemilik dapat mengukur kinerja manajemen karena laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank Lippo tahun PT Bank Lippo melakukan pemalsuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).ada tiga sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu: sektor utama, sektor manufaktur, dan sektor jasa. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan mentah, mengolahnya sehingga menjadi produk jadi yang siap pakai dan menjualnya kepada konsumen yang membutuhkan. Fungsi utama perusahaan manufaktur adalah sebagai jembatan antara perusahaan penghasil bahan mentah dengan konsumen yang membutuhkan barang yang memiliki nilai tambah lebih tinggi dari bahan mentah tersebut. Perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku atau bahan mentah yang dibelinya sebelum menjualnya kepada masyarakat. Dalam proses pengolahan tersebut, perusahaan manufaktur membutuhkan biaya tambahan dalam berbagai bentuknya agar proses pemberian nilai tambah dapat terjadi. Perkembangan sektor industri barang konsumsi di Indonesia sangat menarik untuk diamati. Sektor ini merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan karena sektor ini memproduksi produk makanan dan minuman yang merupakan salah 1

satu kebutuhan yang penting bagi masyarakat Indonesia. Pada perkembangannya terutama pada tahun 2012 sampai tahun 2015 menunjukkan perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun meskipun dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami penurunan namun sektor ini kembali meningkat pada tahun 2015, dikarenakan hal ini peneliti menganggkat perkembangan sektor ini sebagai penelitian. Adapun gambaran dari perkembangan tersebut sebagai berikut: 250 200 150 100 50 0 2012 2013 2014 2015 Gambar 1.1 Persentase Perkembangan PDB Sektor Industri Barang Konsumsi Penelitian ini memfokuskan pada sektor industri barang konsumsi sebagai populasi dan sampel penelitian, dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015. 1.2 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. 2

Sehingga laporan keuangan memegang peranan yang luas dan mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Laporan Keuangan menurut PSAK No. 1 (revisi 2012) tentang penyajian laporan keuangan: Laporan Keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Menurut Hery (2012:4) laporan keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang di bebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan serta sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Salah satu komponen dalam laporan keuangan adalah laporan laba rugi yang merupakan salah satu fokus utama dari pengguna laporan keuangan. Dimana laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu. Penilaian atas kinerja yang dijalankan perusahaan tercermin dari perolehan laba atau rugi yang dihasilkan dalam periode tersebut. Oleh karena itu, laporan laba rugi merupakan salah satu bagian yang menjadi sasaran kegiatan manipulasi yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sepihak tapi di sisi lain akan dapat merugikan pihak lain seperti para investor maupun kreditor ataupun lainnya. Menurut Najmi (2015:2) Untuk dapat mencapai suatu target laba, biasanya manajemen akan memilih kebijakan akuntansi tertentu sehingga nantinya laba perusahaan dapat diatur. Pemilihan kebijakan akuntansi ditujukan agar perusahaan dapat menaikkan atau menurunkan laba yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manajemen agar laporan keuangan perusahaan terlihat baik dimata para pengguna. Kadang kala tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip utama dalam perusahaan, perilaku manajemen seperti yang digambarkan diatas disebut dengan istilah manajemen laba (earnings management). 3

Manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi keuangan (Sulistyanto, 2008:6). Ada alasan mendasar mengapa manajer melakukan manajemen laba. Harga pasar saham suatu perusahaan secara signifikan dipengaruhi oleh laba, risiko, dan spekulasi. Oleh sebab itu, perusahaan yang labanya selalu mengalami kenaikan dari periode secara konsisten akan mengakibatkan risiko perusahaan ini mengalami penurunan lebih besar dibandingkan presentase kenaikan laba. Hal inilah yang mengakibatkan banyak perusahaan yang melakukan pengelolaan dan pengaturan laba sebagai salah satu upaya untuk mengurangi risiko (Sulistyanto 2008:47). Fenomena adanya praktik manajemen laba pernah terjadi di salah satu perusahaan sektor industri barang konsumsi pun di temukan tindakan manajemen laba di antaranya pada PT.Akasha Wira Internasional (ADES) Jumlah laba komprehensif Perseroan tahun 2013 adalah Rp 98,6 milyar, atau mengalami kenaikan sebesar 11,8 % dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 83 milyar. Namun setelah laporan keuangan PT.Akasha Wira Internasional diaudit ternyata terjadi penurunan laba bersih sebesar 33% atau 26,6 milyar. Penurunan laba tersebut diakibatkan oleh penjualan bersih tumbuh lebih rendah daripada kenaikan beban. Auditor mencatatkan peningkatan beban usaha sebesar Rp 42 milyar di tahun 2013, sedangkan total penjualan berjumlah Rp.502,5 milyar atau mengalami kenaikan 5% dari total penjualan 2012 yang berjumlah Rp.476 milyar. (Sumber:Detik.com). Tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh PT ADES yaitu dengan menaikkan nilai laba dari nilai seharusnya. Lebih tepatnya dengan menaikan nilai jumlah laba sebanyak 21,8% dari seharusnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar terlihat pertumbuhan nilai yang positif, sehingga akan menarik minat investor, karena investor lebih tertarik dengan laba yang besar. Dari contoh kasus manajemen laba yang terjadi di Indonesia ini dapat berdampak negatif terhadap perusahaan, selain itu dapat merugikan pihak eksternal yang memiliki peran dalam perusahaan tersebut. Salah satu contoh dari 4

pihak eksternal adalah investor. Adanya manajemen laba, akhirnya akan berdampak pada biasnya informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dapat pula mempengaruhi pengambilan keputusan investor ataupun pihak internal lainnya yang memiliki peran dan bergantung pada informasi yang ada didalam laporan keuangan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manajer dalam melakukan manajemen laba, diantaranya adalah profitabilitas, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu variabel yang sering diteliti kaitannya dengan manajemen laba. Profitabilitas sendiri merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Bila perusahaan memiliki profitabilitas yang memadai, perusahaan memiliki peluang untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya (Solihin, 2009). Investor yang potensial akan menganalisis dengan cermat kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuan untuk mendapatkan keuntungan (profitabilitas), karena mereka mengharapkan dividen dan harga pasar dari sahamnya (Fahmi, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Wibisana dan Ratnaningsih (2014) dalam Najmi (2015) menyatakan bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan perusahaan, dimana tindakan perataan laba merupakan salah satu metode yang dilakukan perusahaan dalam manajemen laba. Sedangkan penelitian Bestivano (2013) dalam Najmi (2015) menyatakan bahwa profitabilitas tidak memberikan pengaruh terhadap manajemen laba, karena investor mengabaikan informasi ROA sehingga manajemen mengabaikan profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periode waktu tertentu. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka kinerja dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan juga meningkat. Oleh karena itu, hubungan antara profitabilitas dengan manajemen laba adalah ketika profitabilitas yang diperoleh perusahaan kecil pada periode waktu tertentu akan memicu perusahaan untuk melakukan manajemen laba dengan cara meningkatkan pendapatan yang diperoleh sehingga akan memperlihatkan saham dan mempertahankan investor yang ada. 5

Menurut Brigham dan Houston (2009:26) permasalahan agen terjadi ketika manager perusahaan memiliki kurang dari 100 persen saham perusahaan tersebut. Jika perusahaan dikelola sebagai perusahaan perorangan oleh pemiliknya, maka manajer akan menjalankan perusahaan untuk memaksimalkan kesejahteraannya. Namun, jika manajer-pemilik menjual beberapa saham kepada pihak luar (sehingga perusahaannya tidak dimiliki sendiri), maka konflik kepemilikan yang potensial akan segera muncul. Sekarang manajer-pemilik mungkin akan menjalankan perusahaan dengan lebih santai dan bekerja tidak terlalu keras untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, karena kesejahteraan manajerpemilik sebagai pemegang saham telah berkurang. Tetapi, adanya kepentingan untuk melaporkan kinerja yang baik kepada investor membuat manajer cenderung melakukan manajemen laba. Hal ini dibuktikan oleh beberaoa penelitian yang telah dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Putrid dan Yuyyeta (2013) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan kesimpulannya bahwa semakin besar kepemilikan manajerial akan semakin rendahnya manajemen laba. Peneltian lainnya yaitu, penelitian yang dilakukan oleh Alves (2012) yang mencapai kesimpulan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Dela dan Sunaryo (2010) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Terdapat dua pandangan tentang bentuk hubungan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Pandangan pertama menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan manajemen laba. Karena perusahaan besar memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks dibandingkan perusahaan kecil, sehingga lebih memungkinkan untuk melakukan manajemen laba. Moses (1997) mengemukakan bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba atau salah satu bentuk dari manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil, karena memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik muncul dikarenakan profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan konsumen. Sehingga dalam 6

penelitian yang dilakukan oleh Nyoman Ari dan Gusti Ayu (2015) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Rice (2013) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba karena, ukuran perusahaan merupakan indikator penting dalam menjelaskan pemilihan metode akuntansi. Ukuran perusahaan dapat digolongkan sebagai salah satu unsur dari lingkungan kerja yang akan turut mempengaruhi persepsi manajemen nantinya. Dikarenakan adanya perbedaan hasil penelitian pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai manajemen laba pada perusahaan-perusahaan yang ada di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penulis memilih perusahaan-perusahaan yang ada di sektor industry barang konsumsi karena memberi pertimbangan pada jenis usahanya yang memungkinkan banyak terjadi manajemen laba akibat perusahaan-perusahaan pada sektor ini yang masih bertahan dalam persaingan ekonomi pada masa ini. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengambil judul PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015) 1.3 Perumusan Masalah Hal yang menjadi perhatian dan penilaian investor dan stakeholders lainnya untuk proses pengambilan keputusan salah satunya adalah laba. Agar mendapatakan nilai laba yang dapat menarik perhatian dan minat stakeholders, pihak manajemen memanfaatkan celah fleksibilitas dalam memilih kebijakan akuntansi untuk mengatur nilai laba. Adanya asimetri informasi antara pemilik dan manajemen juga semakin memungkinkan timbulnya praktik manajemen laba. Maka dari itu setiap pihak yang berkepentingan termasuk stakeholders harus mengetahui apakah laporan keuangan yang disajikan perusahaan tersebut 7

mengandung tindakan manajemen laba atau tidak. Hal tersebut dapat dianalisis dari pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan. Menurut penelitian-penelitian terdahulu terdapat banyak hasil yang berbedabeda mengenai pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba di sekor industri barang konsumsi. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti kembali dan menemukan hasil yang signifikan dari segi penulis sendiri. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015? 2. Apakah Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015? 3. Apakah Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba yaitu: a) Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015? b) Apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015? c) Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015? 8

1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 2. Untuk menguji apakah Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 3. Untuk menguji apakah Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba yaitu: a) Untuk menguji apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 b) Untuk menguji apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 c) Untuk menguji apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015 1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam mempertimbangkan keputusan yang berkaitan dengan penanaman investasi yang akan dilakukan pada suatu perusahaan. Diharapkan investor dapat benar-benar melakukan analisis mengenai keadaan perusahaan, karena dikhawatirkan tindakan manajemen laba yang dilakukan pihak perusahaan, sehingga dapat membahayakan investasi yang ditanam investor. 9

2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan mengenai penerapan manajemen laba. Karena penerapan menejemen laba dapat merugikan pihak lain dan akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat maupun investor terhadap laporan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini meliputi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan karena faktor-faktor seperti profitabilitas, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan pada perusahaan yang ada di sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 karena perusahaanperusahaan ini perusahaan yang masih selalu bertahan dalam perekonomian Indonesia. 1.8 Sistematika Penulisan Pembahasan dalam skripsi ini akan dibagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub-bab. Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian yang menyangkut fenomena yang menjadi isu penting sehingga layak untuk diteliti disertai dengan argumentasi teoritis yang ada, perumusan masalah yang didasarkan pada latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori terkait penelitian dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. 10

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, validitas dan reabilitas, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian, dimana hasil penelitian akan digunakan untuk menguji hipotesis yang ditentukan sebelumnya BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan peneliti, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian, dan saran yang dirumuskan secara konkrit. 11

12 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGAN