Latar Belakang Pembentukan ORI (1) Fungsi dan tugas penyelenggaraan negara pada hakikatnya adalah mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat (mewujudkan masyarakat adil dan makmur) Konsideran UU Nomor 28 Tahun 1999. Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari Penyelenggara Negara Pasal 9 ayat (1) huruf b UU Nomor 28 Tahun 1999.
Latar Belakang Pembentukan ORI (2) Dalam praktik banyak sekali terjadi penyimpangan : Penyelenggara Negara belum melayani secara maksimal Masyarakat sering menjadi menjadi objek atau korban. Belum ada tolok ukur jelas mengenai pemberian pelayanan yang baik. Pelaksanaan pelayanan publik oleh Penyelenggara Negara perlu diawasi karena banyak penyimpangan.
NEGARA WAJIB MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN NKRI PENYELENGGARA NEGARA RAKYAT Individu Kelompok Masyarakat Pemerintah Badan Perwakilan Peradilan Lembagalembaga lain WAJIB KESEJAHTERAAN RAKYAT HAK
POSISI OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN PELAYANAN PENYIMPANGAN PENGAWASAN ORI Fungsi Tugas Wewenang PEMENUHAN
HUBUNGAN ANTARA RAKYAT OMBUDSMAN PENYELENGGARA NEGARA Pengawasan Masyarakat/ Ombudsman Rakyat, Pemegang Kedaulatan, Hak Atas Pelayanan dan Perlindungan MANDAT Pengawasan Masyarakat/ Ombudsman Penyelenggara Negara Wajib Memberikan Pelayanan
Mengapa Ombudsman perlu ada Untuk mengatasi penyalahgunaan oleh Aparatur Pemerintah. Membantu Aparatur Negara dalam melaksanakan pemerintahan secara lebih efisien dan adil. Memaksa para pemegang kekuasaan untuk melaksanakan pertanggungjawaban yang baik.
Definisi Ombudsman Lembaga negara Mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik Yang diselenggarakan penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan, BUMN, BUMD, BHMN, Badan Swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD.
Pelayanan Publik UU No. 25 Thn. 2009 tentang Pelayanan Publik Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Hak Masyarakat dalam Pelayanan Publik telah diatur secara jelas dan eksplisit melalui Pasal 18 Undangundang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sebagai berikut : a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan; d. mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan;
e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; f. memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; g. mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/ atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman; h. mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman; dan i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.
Sedangkan Kewajiban Masyarakat dalam Pelayanan Publik juga diatur secara tegas melalui Pasal 19 Undangundang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sebagai berikut : a. mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pelayanan; b. ikut menjaga terpeliharanya sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik; dan c. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik.
Maladministrasi (menurut Pasal 1 ayat 3 Undang undang No.37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia) adalah : Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh Penyelenggara Negara dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat dan orang perseorangan.
Tugas yang harus dikerjakan Menerima laporan dugaan maladministrasi penyelenggaraan pelayanan publik Melakukan pemeriksaan laporan Menindaklanjuti laporan Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri Melakukan koordinasi/kerjasama dengan lembaga negara/lembaga pemerintahan/lembaga kemasyarakatan/perseorangan Membangun jaringan kerja Melakukan upaya pencegahan maladministrasi dalam penyeleggaran pelayanan publik Melakukan tugas lain yang diberikan undangundang
Wewenang yang Dimiliki (1) A. Terkait dengan laporan Meminta keterangan pihakpihak yang terkait dengan laporan Memeriksa dokumen terkait Meminta klarifikasi, salinan, copy atau dokumen lain pada instansi penyelenggara negara Melakukan pemanggilan Melakukan mediasi, konsiliasi atas permintaan para pihak Membuat rekomendasi mengenai penyelesaian laporan, ganti rugi dan/rehabilitasi Mengumumkan hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi
Wewenang yang Dimiliki (2) B. Terkait dengan tugas lain Memberi saran kepada Presiden, Pimpinan Penyelenggara Negara, Kepala Daerah guna perbaikan dan penyempurnaan organisasi dan/pelayanan publik Memberi saran kepada DPR, Presiden, DPRD, Kepala Daerah agar terhadap undangundang dan peraturan perundangan dilakukan perubahan untuk mencegah maladministrasi
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (UU No. 25 Thn. 2009) Pengawasan dilakukan oleh pengawas internal dan eksternal 2. Pengawasan internal melalui atasan langsung dan pengawas fungsional 3. Pengawasan eksternal dilakukan melalui pengawasan masyarakat, Ombudsman, DPRD Propinsi/Kabupaten/Kota (Psl. 35) 1.
Pengaduan Masyarakat berhak mengadukan penyelenggaraan pelayanan publik kepada Ombudsman dan DPR /DPRD 2. Alasan pengaduan adalah : a. Penyelenggara tidak melaksanakan kewajiban dan/atau melanggar larangan b. Pelaksana pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan 3. Pengadu adalah : orang yang dirugikan atau pihak lain yang mewakili pengadu 4. Pengaduan dilakukan paling lambat 30 hari sejak pengadu menerima pelayanan (Ps. 40) 1.
Penyelesaian Pengaduan Oleh Ombudsman 1. Ombudsman wajib menerima dan berwenang memproses pengaduan oleh masyarakat mengenai penyelenggaraan PP 2. Ombudsman wajib menyelesaikan pengaduan oleh masyarakat apabila pengadu menghendaki penyelesaian tidak dilakukan oleh penyelenggara 3. Ombudsman wajib membentuk perwakilan di daerah yang bersifat hirarkis untuk mendukung tugas dan fungsi Ombudsman dalam kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik. 4. Pembentukan perwakilan Ombudsman paling lambat 3 tahun sejak diundangkannya UndangUndang tentang Pelayanan Publik.
Penyelesaian Pengaduan Oleh Ombudsman (2) 5. Ombudsman wajib melakukan mediasi dan konsiliasi dalam menyelesaikan pengaduan atas permintaan para pihak 6. Penyelesaian pengaduan dapat dilakukan oleh Perwakilan Ombudsman 7. Mekanisme dan tata cara penyelesaian pengaduan oleh Ombudsman diatur lebih lanjut dalam Peraturan Ombudsman (Psl. 46)
Visi ORI Visi Menjadi lembaga negara yang mampu melaksanakan fungsi pengawasan sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan sebaikbaiknya dari penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan, badan ataupun perorangan yang berkewajiban memberi pelayanan publik
Misi ORI: Misi 1. Melakukan tindakan pengawasan, menyampaikan rekomendasi serta mencegah maladministrasi dalam pelaksanaan pelayanan publik 2. Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan agar lebih efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme 3. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran hukum masyarakat dan supremasi hukum yang berintikan pelayanan, kebenaran serta keadilan.
Terima Kasih
Periode 1 Januari 2014 15 Desember 2014 BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
Dinamika Jumlah Laporan / Pengaduan Masyarakat kepada Ombudsman RI (Periode Tahun 2009 2014) 6180 Jumlah Pengaduan Masyarakat 5173 2209 1867 1237 1137 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Catatan : Untuk Periode tahun 2014, Data sampai dengan 15 Desember 2014 Sumber Data : SIMPeL Ombudsman RI. BY: LITBANG OMBUDSMAN RI 25
Dinamika Jumlah Laporan Pengaduan Masyarakat Per Bulan Selama tahun 2014 800 700 621 606 600 695 589 619 451 500 486 500 551 400 414 383 300 265 200 100 0 Jan Feb BY: LITBANG OMBUDSMAN RI Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 26
KLASIFIKASI PELAPOR Perorangan/Korban Langsung 57.7% Inisiatif Investigasi 9.5% Kelompok Masyarakat 7.3% Keluarga Korban 5.8% Media 5.6% Kuasa Hukum 5.1% Lembaga Swadaya Masyarakat 4.7% Badan Hukum 1.2% Lembaga Bantuan Hukum 0.8% Instansi Pemerintah 0.7% Organisasi Profesi 0.6% LainLain 1.0% BY: LITBANG OMBUDSMAN RI 27
CARA PENYAMPAIAN LAPORAN Datang Langsun g (51,9%) By : Litbang Ombudsman RI Surat (25,8%) Media (10,4%) Telepon (5,1%) Investigasi Inisatif (4,1%) Email dan Website (2,4%) Facsimile (0,3%) 28
KELOMPOK INSTANSI TERLAPOR Pemerintah Daerah 43.7% Kepolisian 12.6% Instansi Pemerintah / Kementerian 9.5% BUMN/BUMD 7.8% Badan Pertanahan Nasional 7.6% Lembaga Peradilan 3.7% Kejaksaan 1.8% Perbankan 1.5% Komisi Negara/Lembaga Negara Non Struktural 1.5% Perguruan Tinggi Negeri 1.1% Lembaga Pemerintah Non Kementerian 1.0% Lembaga Pendidikan Negeri 0.8% Tentara Nasional Indonesia 0.6% Rumah Sakit Pemerintah 0.5% Dewan Perwakilan Rakyat 0.4% Lainlain BY: LITBANG OMBUDSMAN RI 5.9% 29
SUBSTANSI PENGADUAN Kepegawaian Pertanahan Kepolisian Pendidikan Perhubungan/Infrastruktur Kesehatan Perizinan Peradilan Administrasi Kependudukan Informasi Publik Ketenagakerjaan Listrik Pemukiman/Perumahan Perbankan Air Minum Kejaksaan Komisi/Lembaga Negara Perdagangan dan Industri Asuransi/Jaminan Sosial Cukai dan Pajak Lingkungan Hidup Perkebunan/Kehutanan Energi (Sumber Daya Alam) Telekomunikasi Agama Lembaga Pemasyarakatan Imigrasi Penanaman Modal Tentara Nasional Indonesia Pertanian Kelautan Transmigrasi Urusan Haji Tenaga Kerja Indonesia Perikanan Lainnya BY: LITBANG OMBUDSMAN RI 16.0% 12.9% 11.8% 11.1% 4.4% 3.9% 3.6% 3.5% 2.9% 2.7% 2.6% 2.4% 2.3% 1.7% 1.6% 1.6% 1.5% 1.2% 1.2% 1.1% 1.1% 0.8% 0.8% 0.6% 0.5% 0.5% 0.4% 0.4% 0.3% 0.3% 0.2% 0.1% 0.1% 0.1% 0.0% 3.6% 30
5 SUBSTANSI PENGADUAN TERBANYAK KEPEGAWAIAN : Seleksi CPNS, Mutasi Pegawai, Penahanan Gaji/Honor, Pemecatan Pegawai, Sertifikasi Guru, dll PERTANAHAN : Ganti Rugi Tanah/Lahan, Pelayanan Pembuatan Sertifikat Tanah, Pengukuran Tanah, Sertifikat ganda, Sengketa Pertanahan, dll Kepolisian : Pelayanan Pengaduan, Penangan Perkara/kasus di Kepolisian, Proses Penyidikan, Arogansi Personil Kepolisian, dll Pendidikan : PPDB, Beasiswa, Ujian Nasional, Kekerasan di sekolah, Pungutan Liar Pendidikan, dll Perhubungan/Infrastruktur : Jalan Rusak, Sarana dan Prasarana Transportasi, Pugutan Liar dll
JENIS MALADMINISTRASI Tidak Patut, 7.2% Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa, 7.2% Tidak Kompeten, 9.9% Diskriminasi, Berpihak, 2.0% 1.6% Konfli Kepen ngan, 0.8% Penundaan Berlarut, 25.4% Penyalahgunaan Wewenang, 11.7% Penyimpangan Prosedur, 20.3% Tidak Memberikan Pelayanan, 13.9% By : Litbang Ombudsman RI 32
BENGKULU DI. YOGYAKARTA 433 DKI JAKARTA 116 114 GORONTALO JAMBI 342 JAWA BARAT 269 JAWA TENGAH 413 JAWA TIMUR 215 KALIMANTAN BARAT 131 KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR 141 KEP. BANGKA BELITUNG 176 KEPULAUAN RIAU 202 LAMPUNG 139 MALUKU 68 175 NUSA TENGGARA BARAT 240 NUSA TENGGARA TIMUR 120 PAPUA 44 240 RIAU 204 SULAWESI BARAT 245 SULAWESI SELATAN 121 167 SULAWESI TENGGARA 312 SULAWESI UTARA 248 SUMATERA BARAT 219 SUMATERA UTARA 177 SUMATERA SELATAN 1 MALUKU UTARA Sebaran Jumlah Laporan berdasarkan Provinsi Pelapor 91 85 KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGAH 500 127 123 126 BANTEN PAPUA BARAT 450 177 179 BALI MALUKU TENGAH 400 350 300 250 200 150 100 50 0 By : Litbang Ombudsman RI ACEH 33
Sebaran Prosentase Laporan berdasarkan Provinsi Pelapor 8.0% DKI JAKARTA, 7.0% 7.0% JATIM, 6.7% 6.0% JABAR, 5.5% SULUT, 5.0% 5.0% SULSEL, 4.0% SUMBAR, 4.0% RIAU, 3.9% JATENG, 4.4% NTT, 3.9% 4.0% LAMPUNG, 3.3% KALBAR, 3.5% ACEH, 2.9% 3.0% BALI, 2.9% DIY, 2.0% KALSEL, 2.1% JAMBI, 1.8% 2.0% BANTEN, 2.1% BENGKULU, 2.0% 1.0% GORONTALO, 1.9% SULBAR, 3.3% SUMSEL, 2.9% NTB, 2.8% KEPRI, 2.8% KEP. BABEL, 2.3% PAPUA, 1.9% MALUKU, 2.2% KALTENG, 1.5% KALTIM, 1.4% SULTRA, 2.7% SULTENG, 2.0% MALUT, 1.1% PAPUA BARAT, 0.7% MALTENG, 0.0% 0.0% By : Litbang Ombudsman RI 34
BENGKULU 90 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 645 DKI JAKARTA 110 104 GORONTALO JAMBI 291 JAWA BARAT 260 JAWA TENGAH 381 JAWA TIMUR 200 KALIMANTAN BARAT 131 KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR 141 KEP. BABEL 173 KEPULAUAN RIAU 197 LAMPUNG 64 169 NUSA TENGGARA BARAT 245 NUSA TENGGARA TIMUR 121 PAPUA 40 247 RIAU 202 SULAWESI BARAT 233 SULAWESI SELATAN 126 173 SULAWESI TENGGARA 314 SULAWESI UTARA 245 SUMATERA BARAT 210 SUMATERA UTARA 186 SUMATERA SELATAN 141 MALUKU Sebaran Jumlah Laporan berdasarkan Provinsi Terlapor 84 77 KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGAH 700 109 121 BANTEN PAPUA BARAT 600 176 174 BALI MALUKU UTARA 500 400 300 200 100 0 By : Litbang Ombudsman RI ACEH 35
Sebaran Jumlah Laporan berdasarkan Provinsi Terlapor DKI JAKARTA, 10.4% 10.0% 8.0% JATIM, 6.2% 6.0% SULUT, 5.1% JABAR, 4.7% NTT, 4.0% JATENG, 4.2% SUMBAR, 4.0% RIAU, 4.0% SULSEL, 3.8% 4.0% SUMUT, 3.4% LAMPUNG, 3.2% KALBAR, 3.2% ACEH, 2.8% BALI, 2.8% 2.0% BENGKULU, 2.0% GORONTALO, 1.8% KALSEL, 2.1% JAMBI, 1.7% BANTEN, 1.8% DIY, 1.5% KALTENG, 1.4% SULTRA, 2.8% KEPRI, 2.8% NTB, 2.7% SULBAR, 3.3% SUMSEL, 3.0% MALUKU, 2.3% KEP. BABEL, 2.3% PAPUA, 2.0% SULTENG, 2.0% KALTIM, 1.2% MALUT, 1.0% PAPUA BARAT, 0.6% 0.0% By : Litbang Ombudsman RI 36
205 203 203 179 Pwk Kalimantan Barat Pwk DI Yogyakarta Pwk Sulawesi Barat Pwk Aceh 173 170 170 169 163 161 Pwk Lampung Pwk Bali Pwk Kepulauan Riau Pwk Nusa Tenggara Barat Pwk Sumatera Selatan Pwk Sulawesi Tenggara Pwk Sulawesi Tengah Pwk Bengkulu Pwk Gorontalo Pwk Papua Pwk Kalimantan Tengah Pwk Kalimantan Timur Pwk Maluku Utara Pwk Banten 37 Pwk Papua Barat 103 82 69 65 64 38 Pwk Jambi Pwk Maluku 140 131 131 130 128 127 123 118 116 113 Pwk Jawa Tengah Jumlah Laporan di Masingmasing Kantor Perwakilan Selama Periode 1 Jan 15 Desember 2014 Pwk Sulawesi Selatan Pwk Jawa Barat 1400 Pwk Riau Pwk Sumatera Utara 1187 Pwk Sumatera Barat Pwk Kalimantan Selatan 1200 233 232 224 219 Pwk Nusa Tenggara Timur Pwk Kep. Babel 1000 Pwk Jawa Timur 800 306 305 Pwk Sulawesi Utara 600 400 200 0 By : Litbang Ombudsman RI Ombudsman RI (Jakarta)
SEBARAN INSTANSI TERLAPOR Instansi Telapor Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Pemerintah Propinsi Kecamatan Kelurahan Desa Kepolisian Daerah Kepolisian Resort Kepolisian Resort Kota Kepolisian Sektor Kepolisian Wilayah Kepolisian Wilayah Kota Besar Markas Besar Kepolisian RI Kementerian Agama Kementerian Dalam Negeri Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Kementerian Hukum & HAM Kementerian Kehutanan Kementerian Kelautan & Perikanan Kementerian Kesehatan Kementerian Keuangan Kementerian Komunikasi & Informatika Kementerian Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Perdagangan Kementerian Perhubungan Kementerian Perindustrian Kementerian Pertahanan Kementerian Pertanian Kementerian Sosial Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi BUMN/BUMD Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kantor Wilayah Pertanahan Total By : Litbang Ombudsman RI Pemerintah Daerah Kepolisian Kelompok Instansi Terlapor Instansi Pemerintah / Badan Pertanahan BUMN/BUMD Ombudsman Kementerian Republik Indonesia Nasional 77.7% 12.1% 2.6% 5.0% 2.6% 25.2% 36.5% 16.4% 19.1% 0.3% 0.6% 1.9% 21.0% 2.6% 1.0% 13.7% 3.9% 1.2% 8.0% 7.3% 1.2% 0.3% 6.3% 14.2% 6.8% 0.2% 4.8% 0.2% 1.2% 1.5% 1.5% 3.1% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 34.7% 59.7% 5.6% 100.0% 38
PEMERINTAHAN DAERAH Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi Desa Kecamatan Kelurahan Pemerintah Kabupaten/Kota Pemerintah Propinsi 2.6% 2.6% 5.0% 77.7% 12.1% 2.8% 1.5% 0.9% 0.6% Diskriminasi 2.2% 2.9% 2.8% Konflik Kepentingan 1.5% 1.0% 0.9% Penundaan Berlarut 4.2% 11.4% 14.2% 18.9% 21.8% Penyalahgunaan Wewenang 18.3% 18.6% 16.4% 11.4% 8.0% Penyimpangan Prosedur 19.7% 14.3% 14.2% 22.5% 20.0% Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa 12.7% 8.6% 9.0% 9.9% 6.2% Tidak Kompeten 4.2% 2.9% 8.2% 7.7% 17.5% Tidak Memberikan Pelayanan 33.8% 42.9% 27.6% 15.5% 12.9% Tidak Patut 4.2% 1.4% 5.2% 9.2% 9.2% Baseline Berpihak Total By : Litbang Ombudsman RI 39
KEPOLISIAN Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi Kepolisian Daerah Kepolisian Resort Kepolisian Resort Kota Kepolisian Sektor Kepolisian Wilayah Kepolisian Wilayah Kota Besar Markas Besar Kepolisian RI Baseline 25.2% 36.5% 16.4% 19.1% 0.3% 0.6% 1.9% 2.6% 3.6% 4.0% 6.8% Diskriminasi 1.4% 1.6% 3.4% Konflik Kepentingan 0.4% 0.8% 0.7% 20.0% Penundaan Berlarut 38.1% 43.1% 42.1% 37.4% 60.0% 40.0% Penyalahgunaan Wewenang 14.4% 12.5% 12.7% 14.3% 50.0% 20.0% 20.0% Penyimpangan Prosedur 14.9% 11.0% 14.3% 17.7% 13.3% Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa 5.2% 4.6% 4.8% 2.7% 50.0% Tidak Kompeten 10.8% 11.0% 7.9% 5.4% 26.7% Tidak Memberikan Pelayanan 7.2% 6.0% 8.7% 6.1% Tidak Patut 6.7% 6.4% 3.2% 5.4% Berpihak Total By : Litbang Ombudsman RI 40
BADAN PERTANAHAN NASIONAL Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kantor Wilayah Pertanahan Baseline 34.7% 59.7% 5.6% 1.2% 1.4% 3.8% Konflik Kepentingan 0.6% Penundaan Berlarut 51.2% 52.7% 50.0% Penyalahgunaan Wewenang 8.0% 6.8% 3.8% Penyimpangan Prosedur 13.0% 16.8% 15.4% Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa 4.3% 2.9% 7.7% Tidak Kompeten 4.9% 8.6% 3.8% Tidak Memberikan Pelayanan 14.2% 8.2% 15.4% Tidak Patut 2.5% 2.5% Berpihak Diskriminasi Total By : Litbang Ombudsman RI 41
INSTANSI PEMERINTAH/KEMENTERIAN Dugaan Maladministrasi Republik Indonesia Ombudsman Instansi Terlapor Permintaa Tidak Penyalahg Konflik Penunda Penyimp n Imbalan Tidak Memberi Baseline Diskrimina unaan Berpihak Kepentin an angan Uang, Kompet kan si Wewenan gan Berlarut Prosedur Barang en Pelayana g dan Jasa n Tidak Patut Total Kementerian Agama 21.0% 0.8% 2.4% 17.1% 8.9% 30.9% 22.0% 2.4% 6.5% 8.9% Kementerian Dalam Negeri Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Kementerian Hukum & HAM 2.6% 46.7% 13.3% 6.7% 6.7% 13.3% 13.3% 1.0% 50.0% 50.0% 13.7% 1.3% 3.8% 25.0% 12.5% 16.3% 5.0% 20.0% 11.3% 5.0% Kementerian Kehutanan 3.9% 4.3% 4.3% 39.1% 17.4% 13.0% 4.3% 13.0% 4.3% Kementerian Kelautan & Perikanan 1.2% 28.6% 28.6% 28.6% 14.3% Kementerian Kesehatan 8.0% 25.5% 10.6% 17.0% 4.3% 8.5% 34.0% Kementerian Keuangan 7.3% 18.6% 9.3% 41.9% 4.7% 16.3% 4.7% 4.7% Kementerian Komunikasi & Informatika 1.2% 71.4% 28.6% Kementerian Luar Negeri 0.3% 50.0% 50.0% Kementerian Pekerjaan Umum 6.3% 2.7% 2.7% 10.8% 13.5% 18.9% 13.5% 29.7% 8.1% Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 14.2% 3.6% 27.7% 10.8% 21.7% 13.3% 6.0% 6.0% 10.8% Kementerian Pendidikan Nasional 6.8% 2.5% 22.5% 22.5% 25.0% 7.5% 7.5% 7.5% 5.0% Kementerian Perdagangan 0.2% 100.0% Kementerian Perhubungan 4.8% 14.3% 14.3% 17.9% 21.4% 14.3% 10.7% 7.1% Kementerian Perindustrian 0.2% 100.0% Kementerian Pertahanan 1.2% 57.1% 14.3% 28.6% Kementerian Pertanian 1.5% 22.2% 33.3% 22.2% 22.2% Kementerian Sosial 1.5% 33.3% 22.2% 11.1% 33.3% Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi 3.1% 55.6% 11.1% 5.6% 27.8% By : Litbang Ombudsman RI 42
BUMN/BUMD Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi BUMN/BUMD Baseline 100.0% Berpihak 0.8% Diskriminasi 1.7% Konflik Kepentingan 0.4% Penundaan Berlarut 17.2% Penyalahgunaan Wewenang 9.6% Penyimpangan Prosedur 18.7% Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa 1.9% Tidak Kompeten 15.5% Tidak Memberikan Pelayanan 26.6% Tidak Patut 7.5% Total By : Litbang Ombudsman RI 43
Dengan Pengaduan anda telah ikut berpartisipasi dalam perbaikan layanan publik Komplain Itu Baik... By : Litbang Ombudsman RI