PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

III. METODE PENELITIAN. dihadapi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:3) penelitian eksperimen adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. meja menjadi populer pada tahun 1920-an dan klub-klub bermunculan di. Tenis meja adalah cabang olahraga yang sangat mengandalkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SERVIS SEPAKTAKRAW. Jurnal. Oleh AGUS YUDIANSYAH

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HERU PAMUNGKAS 1) H. ABDUL NARLAN 2)

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(Eksperimen Pada Anggota UKM Tenis Lapangan Universitas Siliwangi) DEDE SISWANTO 1) GUMILAR MULYA 2)

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP PUKULAN FOREHAND TENISMEJA. (Jurnal Skripsi) Oleh HELI HARMOKO

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT. Jurnal. Oleh NIA RAHMAWATI

(Eksperimen pada Anggota Ekstrakurikuler Bola Voli MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

PENGARUH LATIHAN MULTIBALL

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LOB BULUTANGKIS. Jurnal. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

PERBEDAAN HASIL LATIHAN FOREHAND DRIVE

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lembaga pendidikan adalah suatu tempat pendidikan anak-anak untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

I. PENDAHULUAN. sekolah tetapi juga permainan ini sangat menarik dan dapat dimainkan di

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH BOLAVOLI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh DAHLAN SUGITO NIM : F

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN PERORANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN LOB. (Jurnal Skripsi) Oleh RINI PUSPITA SARI

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

HUBUNGAN FOREHAND DAN BACKHAND DENGAN KETERAMPILAN TENIS MEJA EKSTRAKULIKULER SMPN 2 KEBUNTEBU. Oleh

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PERORANGAN DAN KELOMPOK TERHADAP GERAK RENANG GAYA DADA. Jurnal. Oleh OKVIAN ERI ANGGRADINTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

Gambar 3.1 Desain Penelitian

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk

PENGARUH METODE LATIHAN MULTI BALL TERHADAP KETERAMPILAN DRIVE TENIS MEJA SISWA SD NEGERI 15 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

SURVEI HASIL BELAJAR FOREHAND, BACKHAND DAN SMASH TENIS MEJA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 3

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh LAILA FITRIANI SUSANTI Dibawah bimbingan : H. Gumilar Mulya, Drs., M.Pd. dan Ucu Muhamad Afif, S.pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN OLAHRAGA SENAM. Jurnal. Oleh RICKY PUTRA ALIT

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

PENGARUH LATIHAN SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU TALI TERHADAP HASIL LONG SERVICE FOREHAND PADA PERMAINAN BULU TANGKIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ini diberikan gambaran dan analisis temuan temuan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga tenis meja merupakan olahraga yang cukup banyak. peminatnya di Indonesia. Dengan semakin banyaknya klub tenis meja di

PENGARUH LATIHAN STRENGTH ENDURANCE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU. (Jurnal) Oleh YANDRI NAULI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. STAD terhadap hasil belajar tinis meja. Maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB III METODOLOGI PENELITAN. ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas X (latihan dumbell) dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

BAB I PENDAHULUAN. benar, diperlukan beberapa teknik dan taktik jitu. Dengan teknik dan taktik yang

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

Transkripsi:

1 PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA Jurnal Oleh ADITYA WIGUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

2 ABSTRACT COMPARE THE SECTION METHOD AND THE OVERALL METHODS TO FOREHAND DRIVE By: ADITYA WIGUNA Mentor: Drs. Surisman, S.Pd., M.Pd Drs. Ade Jubaedi, M.Pd This study aimed to compare the section method training and the overall training methods to the learning achievement of table tennis forehand drive. This type of research was a comparative experimental or quasi-experimental. Population were 20 students. Data collecting technique was using a "backboard test". Data analysis, was using t-test. The results showed that there is no significant influence of the training methods and the part of the overall training method for the skills of table tennis forehand drive, and there are significant differences, namely, practice method is more influence and improve the skills of forehand drive. Keywords : comparison, forehand drives, table tennis, the overall method, the section method.

3 ABSTRAK PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA Oleh ADITYA WIGUNA Pembimbing: Drs. Surisman, S.Pd., M.Pd Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap prestasi belajar pukulan forehand drive tenis meja. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen komparatif atau eksperimen semu. Populasi berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan backboard tes. Anilisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukan: bahwa ada pengaruh yang signifikan dari metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan terhadap keterampilan bermain tenis meja pukulan forehand drive serta ada perbedaan yang signifikan yaitu, metode latihan bagian lebih berpengaruh dan lebih meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive. Kata kunci : forehand drive, metode bagian, metode keseluruhan, perbandingan, tenis meja..

4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tenis meja adalah permainan yang memiliki banyak sekali variasi pukulan. Namun pada teknik dasarnya adalah pukulan drive. Pada pukulan drive terbagi atas forehand dan backhand. Sedangkan bentuk pukulan yang dilatih adalah pukulan forehand drive. Kegiatan di sekolah adalah dua bagian dalam pengelompokannya, yaitu (1) Intrakurikuler, (2) Ekstrakurikuler (kegiatan diluar jam sekolah). Penempatan kegiatan ekstrakurikuler pada posisi kedua dimaksudkan sebagai penunjang dari kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, diartikan bahwa olahraga ekstrakurikuler merupakan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran dan tidak mengganggu kegiatan pelajaran inti (resmi). Untuk melakukan gerakan pukulan forehand drive dibutuhkan latihan yang rutin dan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Karena gerakan ini memiliki kesulitan-kesulitan di antaranya seperti : cara memegang bed (grip), gerakan ayunan tangan, gerakan lanjutan, dan ketepatan perkenaan bola pada bed. Maka dari itu siswa tidak cukup jika hanya mempelajarinya dalam kegiatan intrakurikuler saja. Maka dari itu siswa di anjurkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang dilaksanakan setelah kegitan belajar mengajar disekolah. Karena dengan siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler siswa dapat lebih dalam dan banyak waktu untuk mempelajari gerakan pukulan forehand drive dalam permainan tenis meja. Dan diharapkan siswa mampu mengerti dan dapat menguasai teknik-teknik dalam melakukan gerakan forehand drive dengan baik dan benar. Sehingga kemampuan siswa dapat meningkat dan tujuan belajar dalam melakukan pukulan forehand drive dalam permainan tenis meja dapat tercapai. Setelah penulis amati, penguasaan permainan tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo, masih kurang khususnya dalam hal menguasai pukulan forehand tenis meja. Kekurangan pukulan forehand terlihat ketika siswa dalam melakukan latihan banyak siswa yang pukulannya tidak bisa terarah bahkan terkadang sering hasil pukulan out atau keluar tidak masuk dalam area lawan, bahkan beberapa siswa ada yang pada saat mengembalikan atau menyerang lawan pukulan sering menyangkut di net sehingga menghasilkan point buat lawan. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan membandingkan dua bentuk metode latihan pukulan forehand, yaitu perbandingan metode latihan bagian dan metode latihan keseluruhan. Identifikasi Masalah 1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan siswa dalam melakukan pukulan forehand drive pada permainan tenis meja. 2. Masih banyaknya kesalahan siswa dalam hal memegang bed (grip), melakukan gerakan ayunan tangan, gerakan lanjutan, dan ketepatan perkenaan bola pada bed dalam melakukan gerakan pukulan forehand drive pada permainan tenis meja. 3. Akibat kurangnya keterampilan siswa dalam hal cara memegang bed (grip), melakukan gerakan

5 ayunan tangan, gerakan lanjutan, dan ketepatan perkenaan bola pada bed dalam melakukan gerakan pukulan forehand drive pada permainan tenis meja, sehingga pada saat siswa melakukan pukulan forehand drive masih banyak hasil pukulan dari siswa yang out, menyangkut di net, dan bola tidak mengenai bed. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh metode latihan bagian terhadap pukulan forehand drive tenis meja? 2. Seberapa besar pengaruh metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja? 3. Apakah ada perbedaan antara metode latihan bagian dan keseluruhan terhadap forehand drive tenis meja? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode bagian terhadap metode latihan bagian dalam membentuk pukulan forehand drive tenis meja di SMP Negeri 3 Trimurjo. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode keseluruhan terhadap metode latihan keseluruhan dalam membentuk pukulan forehand drive tenis meja di SMP Negeri 3 Trimurjo. 3. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara metode latihan bagian dan keseluruhan dalam membentuk pukulan forehand drive tenis meja di SMP Negeri 3 Trimurjo. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Peneliti dapat mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara metode latihan bagian dan keseluruhan dalam membentuk pukulan forehand drive tenis meja, serta sebagai salah satu sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dalam perkembangan tenis meja pada teknik pukulan forehand drive. 2. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya melakukan penelitian yang lebih luas. 3. Bagi Guru Sebagai salah satu acuan dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan teknik pukulan forehand drive tenis meja. 4. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bermain tenis meja khususnya dalam melakukan pukulan forehand drive tenis meja. II. TINJAUAN PUSTAKA Latihan Dierich Haree (2000:18) menjelaskan bahwa : Latihan adalah proses penyempurnaan kemampuan berolahraga dengan pendekatan ilmiah, khususnya dengan prinsip pendidikan yang teratur direncanakan sehingga dapat memperbaiki kemampuan dan kesiapan olahragawan. Selain latihan

6 yang diikuti dengan pendekatan ilmiah, agar dapat menyempurnakan latihan juga harus diikuti dengan latihan yang teratur, sistematis dan berulang-ulang serta kian hari makin bertambah jumlah beban atau kerjanya dan memiliki tujuan tersendiri. Harsono (2000:28) mengatakan bahwa: Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari menambah jumlah beban latihannya. Metode Latihan Bagian Metode bagian dapat pula digunakan dalam keterampilan gerak yaitu permainan tenis meja terhadap beberapa materi, diantaranya materi pukulan forehand drive. Pada teknik awal pukul forehand, terdapat tiga tahap gerakan, yaitu: sikap awal (cara berdiri), cara memukul, kemudian gerakan lanjutan (follow through), pertama-tama kita mempelajari sikap awal, kemudian setelah dikuasai barulah kita pelajari tahap yang kedua yaitu cara memukul, yang telah masuk ke gerakan-gerakan lanjutan. Setelah masing-masing tahap dikuasai dengan baik, kemudian ketiga tahap tersebut digabungkan secara keseluruhan. Jadi dengan kata lain metode bagian adalah suatu cara belajar yang beranjak dari suatu bagian ke yang menyeluruh atau dari yang khusus ke yang umum. Metode Latihan Keseluruhan Metode keseluruhan disebut juga metode global dan merupakan kebalikan dari metode bagian. Metode keseluruhan merupakan suatu metode latihan yang mana cara penyampaiannya diberikan secara keseluruhan. Metode keseluruhan menurut Supandi dan Lauren Seba (2003:14), yaitu : Belajar secara global adalah proses dalam situasi yang mendorong untuk mempelajari blok materi pelajaran secara total dan serentak. Pada metode ini, diharapkan atlet dapat mempelajari materi yang diberikan oleh pelatih secara keseluruhan. Proses latihan di awali dengan penanaman konsep secara keseluruhan, sampai konsep tersebut dipahami benar barulah dialihkan ke dalam bagian yang lebih sederhana. Metode keseluruhan, dapat dipakai untuk mempelajari suatu keterampilan gerak, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyanto (2003:3), yaitu: Metode praktik keseluruhan adalah cara pendekatan dalam mengajar dimana untuk menguasai suatu rangkaian gerak, kepada atlet diajarkan semua unsur rangkaian gerak secara keseluruhan sekaligus dan dipraktikan secara keseluruhan sekaligus. Tenis Meja Tenis meja adalah cabang olahraga yang sangat mengandalkan kemampuan skill yang tinggi dan kondisi tubuh yang prima. Faktor kematangan skill mutlak menentukan dalam permainan tenis meja, hal ini mengingat bentuk lapangan yang relatif kecil, bola yang kecil, pemukul yang kecil. Ciri khas permainan tenis meja yang lain adalah kecepatan. Kecepatan ini tidak hanya pada gerakan-gerakan saja, melainkan hitungannyapun cepat. Dalam satu set permainan dibutuhkan 11 angka yang diperoleh pada setiap bola mati, baik oleh sendiri maupun lawan. Pukulan Forehand Drive Cara melakukan pukulan ini adalah dengan merendahkan posisi tubuh, Lalu gerakkan tangan yang memegang bad kearah pinggang (bila tidak kidal

7 gerakan kearah kanan), siku membentuk sudut kira-kira 90 derajat. Sekarang tinggal menggerakkan tangan kedapan tanpa merubah siku. Cara pukulan Forehand Drive a) bahu kiri diputar lebih dekat dengan net, sudut terbuka, tinggi bad hampir sejajar dengan bahu. b) Kaki kiri di depan dan berat badan diletakkan pada tumpuan kaki kanan. c) Saat perkenaan perkenaan terjadi pada saat pantulann bola tertinggi dengan sudut bad tetap terbuka. d) Pada saat perkenaan terjadi, bahu kanan diturunkann bersamaan dengan berpindahnya berat kaki ke depan. e) Sikap akhir gerak lanjutan dari lengan kanan sampai hampir lurus dan bahu kanan berada pada posisi rendah. Berat badan telah benarkaki ke depan. benar dipindahkan Gambar 7. Cara melakukan pukulan forehand drive Kerangka Pikir Mempelajari keterampilan pukulan forehand dengan metode keseluruhan tidak membagi-bagi ke dalam unsur- ini perlu unsur gerakan. Hal ditanamkan pada diri anak, yaitu belajar berpikir bagaimana keterampilan gerak pukulan itu sendiri. Pada metode keseluruhan, perlu dimasukkan unsur bagian yang dianggap perlu untuk memberikan penguatan. Hal ini tentunya penguatan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbada, karena kesalahan masing-masing individu tidaklah sama berdasarkan konsep berpikir siswa masing-masing tentang pukulan forehand berbada. Dari permasalahan di atas penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang metode mana yang lebih efektif digunakan dalam belajar keterampilan pukulan forehand drive pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. Hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan metode latihan bagian terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. H 1 : Seberapa besar pengaruh metode latihan bagian terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. H 2 : Seberapa besar pengaruh metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. H 0 : Tidak ada perbadaan yang signifikan antara metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. H 3 : Ada perbadaan yang signifikan antara metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap pukulan forehand

8 drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 Trimurjo. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen komparatif, dikarenankan dalam kedua kelompok ini tidak ada kelompok kontrol. Karena metode komparatif akan menemukan persamaanpersamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, kritik terhadap seseorang, kelompok terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Penelitian komparatif bersifat membandingkan beberapa variabel pada sampel yang berbeda dan dengan waktu yang berbeda (Arikunto, 2006:236). Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: X 1 : Metode bagian. X 2 : Metode keseluruhan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Keterampilan bermain tenis meja pukulan forehand Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMP N 3 Trimurjo,yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tenis meja yang berjumlah 20 orang. Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan teknik total sampling atau mengambil seluruh jumlah populasi yaitu 20 siswa sebagai sampelnya. Yaitu dengan masingmasing kelompok terdiri dari 10 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tenis meja di SMP N 3 Trimurjo. Rancangan Penelitian P T1 OP K1 MB T2 S T1 OR K2 MK T2 Keterangan: P T1 OP K1 K2 MB MK T2 : Populasi : Tes awal : Ordinal pairing : Kelompok yang diberi latihan metode bagian : Kelompok yang diberi latihan metode keseluruhan : Metode bagian : Metode keseluruhan : Tes akhir Teknik Pengambilan Data Pada penelitian ini menggunakan test backboard, tes dilakukan sebelum latihan, dan untuk menentukan pembagian kelompok yang diberikan metode latihan bagian, dan yang diberi metode keseluruhan dengan ordinal pairing. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan backboard test. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Meja tenis meja sebanyak 2 buah b. Bola sebanyak 30 buah c. Stop watch 2 buah

9 d. Bet tenis meja 30 buah e. Alat-alat tulis f. Lembar hasil tes Prosedur Pelaksanaan Tes Sampel berdiri dibelakang meja dengan memegang bet dan bola. Pada aba-aba ya sampel melakukan servis dilanjutkan kearah meja yang vertikal dengan forehand selama 30 detik. Bila sampel tidak bisa menguasai bola dapat mengambil bola yang tersedia. Waktu pelaksanaan tes ini tiga kali dengan interval 10 detik hasil yang tertinggi dijadikan data. Teknik Analisis Data Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis Uji t IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambar 1. Perbedaan Hasil Tes Awal Dan Akhir Kelompok Latihan Metode Bagian Berdasarkan pengukuran pada tes awal kelompok Metode keseluruhan diperoleh nilai rata-rata 13,5, standar deviasi 2,4608 dan varians 6,05556 kemudian pada tes akhir juga mengalami peningkatan yang signifikan yaitu diperoleh nilai rata-rata 17,6, standar deviasi 2,67499 dan varians 7,15556. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Perbedaan hasil tes awal dan akhir kelompok latihan metode keseluruhan di bawah ini: Deskripsi Data Tabel 2. Tabulasi Hasil Penelitian Kelompok Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan. Keterangan Kelompok Metode Kelompok Metode Latihan Bagian Latihan Keseluruhan Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir Jumlah 137 212 135 176 Rata-rata 13,7 21,2 13,5 17,6 Standar deviasi 3,16403 2,39444 2,4608 2,67499 Varians 10,0111 5,73333 6,05556 7,15556 Perbedaan hasil tes awal dan akhir kelompok latihan metode bagian di bawah ini: Gambar 2. Perbedaan Hasil Tes Tes Awal Dan Akhir Kelompok Latihan Metode Keseluruhan

10 Perbedaan pada tes awal antara masing- dilihat pada masing kelompok dapat grafik di bawah ini : Gambar. Perbedaan Hasil Tes Awal Antar Kelompok Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Perbedaan pada tes akhir antara masing-masing kelompok maka dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar. Perbedaan Hasil Tes Akhir Antar Kelompok Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Analisis Data Uji hipotesis Analisis Uji T Pengaruh Kelompok Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Keterampilan Pukulan Terhadap Forehand Drive Tenis Meja Hasil penghitungan t-test awal dan tes akhir pada Metode bagian didapat t hitung untuk tes kelompok g = 8,474 > t tabel = 2,262 yang berarti tolak hipotesis nol (H 0 ) terima H a. Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja melalui Metode bagian. Hasil penghitungan t-test untuk tes awal dan tes akhir pada kelompok Metode keseluruhan didapat t hitung = 8,474 > t tabel = 4,903 yang berarti tolak hipotesis nol (H 0 ) terima H a. Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikann terhadap Keterampilan Analisis Uji T Perbedaan Tes Awal Dan Tes Akhir Kelompok Metode Bagian Dan Metode Keseluruhan Terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja Diperoleh tes awal Metode bagian dan Metode keseluruhan diperoleh nilai t hitung= 0,1571< 2,101= t tabel. Hal ini berati tidak ada perbedaan yang signifikan pada tes awal antara kelompok Metode bagian dan Metode keseluruhan terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tes awal kedua kelompok memiliki kemampuan yang hampir sama karena telah dibagi dengan cara ordinal pairing sehingga jika terdapat perbedaan pada tes akhir maka hal tersebut akibat dari perlakuan yang diberikan. Sedangkan pada tes akhir Metode bagian dan Metode keseluruhan diperoleh nilai t hitung= 3,171>2,101= t tabel. Hal ini berati ada perbedaan yang signifikan pada tes akhir antara kelompok Metode bagian dan Metode

11 keseluruhan terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja. Dari keduanya diperoleh data bahwa Metode bagian lebih tinggi peningkatanya terhadap Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja dari pada Metode keseluruhan. Pembahasan Dalam penelitian ini terlihat adanya peningkatan dari tes awal dan tes akhir Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja siswa yang meningkat secara signifikan. Untuk Metode bagian setelah diberikan perlakuan mengalami peningkatatan yang signifikan terhadap ket Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja pada siswa. Hal ini dipengaruhi olah intensitas latihan, memaksimalkan kesempatan saat latihan, keinginan siswa untuk melakukan gerakan secara benar, serta kondisi sarana dan prasarana sangat memadai. Dan beberapa siswa tidak mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini dipengaruhi kurangnya siswa mengikuti latihan, tidak maksimalnya siswa dalam belatih, beberapa siswa tidak memaksimalkan kesempatan saat latihan, dan cuaca yang kurang mendukung saat latihan. Metode latihan bagian disebut juga metode elementer. Metode ini cara penyampainnya secara bertahap yaitu dengan jalan membagi-bagikan materi pelajaran menjadi bagian yang lebih kecil atau sederhana. Metode ini dipergunakan untuk mempelajarai materi pelajaran yang luas dan kompleks agar dapat dibagi-bagi menjadi beberapa unit, supaya dapat mempermudah mempelajarinya. Pada teknik awal pukul forehand, terdapat tiga tahap gerakan, yaitu: sikap awal (cara berdiri), cara memukul, kemudian gerakan lanjutan (follow through), pertama-tama kita mempelajari sikap awal, kemudian setelah dikuasai barulah kita pelajari tahap yang kedua yaitu cara memukul, yang telah masuk ke gerakan-gerakan lanjutan. Setelah masing-masing tahap dikuasai dengan baik, kemudian ketiga tahap tersebut di gabungkan secara keseluruhan. Jadi dengan kata lain metode bagian adalah suatu cara belajar yang beranjak dari suatu bagian ke yang menyeluruh atau dari yang khusus ke yang umum. Selain itu metode bagian membutuhkan waktu yang lebih singkat dari metode lain dalam mempelajari suatu materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat B. E. Rahantoknam sebagai berikut: Bila kita membagi suatu tugas menjadi bagianbagian, maka kita telah mendistribusikan session latihan. Berlatih bagian-bagian merupakan suatu unit latihan yang lebih singkat dari berlatih keseluruhan. Pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa metode bagian merupakan metode yang baik untuk diterapkan di dalam mempelajari keterampilan gerak dari yang mudah ke yang sukar. Oleh karena itu model pembelajaran kelompok bisa dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja. Sedangakan Metode keseluruhan setelah diberikan perlakuan mengalami peningkatan yang signifikan terhadap ket Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja pada siswa. Hal ini dikarenakan dalam melakukan Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja pada Metode keseluruhan banyak gerakan aktif dan efisien dalam melakukan Keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja, dengan

12 banyak mencoba dan berlatih serta dievaluasi kesalahan-kesalahan dalam melakukan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja tersebut maka keterampilan Pukulan Forehand Drive Tenis Meja akan semakin baik. Metode keseluruhan menurut Supandi dan Lauren Seba (2003:14), yaitu : Belajar secara global adalah proses dalam situasi yang mendorong untuk mempelajari blok materi pelajaran secara total dan serentak. Metode keseluruhan, dapat dipakai untuk mempelajari suatu keterampilan gerak, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyanto (2003:3), yaitu: Metode praktik keseluruhan adalah cara pendekatan dalam mengajar dimana untuk menguasai suatu rangkaian gerak, kepada atlet diajarkan semua unsur rangkaian gerak secara keseluruhan sekaligus dan dipraktikan secara keseluruhan sekaligus. Menurut pendapat di atas suatu materi pelajaran itu diberikan sekaligus kepada siswa, sampai siswa mengerti benar materi yang diberikan contoh gerakan dan siswa melakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang sampai materi tersebut dapat dikuasai secara keseluruhan. Berdasarkan analisis data tode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan ini ada perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan pukulan forehand drive tenis meja. Metode bagian, merupakan materi latihan diberikan secara bertahap dan dilakukan koreksi yang cukup sehingga untuk memperbaiki kesalahan siswa lebih mudah. Sedangkan metode keseluruhan lebih sukar untuk diterapkan karena mempelajari pukulan tidak secara bertahap dan anak mengembangkan sendiri secara mandiri, apabila ada suatu kesalahan akan sulit dirubah karena sudah menjadi suatu kebiasaan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ada pengaruh yang signifikan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja 2. Ada pengaruh yang signifikan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja 3. Ada perbedaan yang signifikan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler siswa putra SMP N 3 TRIMURJO, yang mana metode bagian lebih baik dari pada metode keseluruhan. Saran 1. Peneliti lainnya, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Unila dapat terus menerus memperbaiki penelitian dalam melakukan penelitian selanjutnya, dengan beberapa penyempurnaan misalnya: a) jumlah sampel penelitian yang lebih besar; b) waktu penelitian yang lebih lama; c) menambah variabel bebas sebagai pembanding. 2. Kepada para Mahasiswa dan Guru Pendidikan Jasmani diharapkan mencoba model-model latihan untuk meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja. 3. Guru/ pelatih dapat menggunakan metode bagian dengan metode keseluruhan untuk meningkatkan keterampilan pukulan forehand drive tenis meja siswa/ atlet.

13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Dierich Haree. 2000. Pendidikan Pelatih Tenis Tingkat Dasar. Yogyakarta: Komite Pengembangan PB Pelti. Harsono. 2000. Prinsip prinsip Training dan Coaching. Bandung : Sekolah Tinggi OlahragaBandung. Sugiyanto. 2003. Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat. Supandi dan Lauren Seba. 2003. Dasar-dasar Belajar Gerak. Jakarta: Erlangga. Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka