Yunus Ayer*, Joppy Mudeng**, Hengky Sinjal**

dokumen-dokumen yang mirip
Penambahan Madu Dalam Pengenceran Sperma untuk Meningkatkan Motilitas, Fertilisasi dan Daya Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio L)

(Addition of Honey in Sperm Dilution on Spermatozoa Motility, Fertilization and Egg Hatchability of Nile Tolapia (Oreochromis niloticus) Abstract

Sintasan Dan Pertumbuhan Larva Ikan Ikan Lele (Clarias sp) Hasil Penetasan Telur Melalui Penambahan Madu Dalam Pengenceran Sperma

PERBANDINGAN INDUK JANTAN DAN BETINA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBUAHAN DAN DAYA TETAS TELUR IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii)

RATIO PENGENCERAN SPERMA TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA, FERTILITAS DAN DAYA TETAS IKAN LELE (Clarias sp.)

Kejutan suhu pada penetasan telur dan sintasan hidup larva ikan lele. Clarias gariepinus)

I. PENDAHULUAN. ekonomis penting. Ikan mas telah memasyarakat dan tersebar hampir di seluruh

USE OF OVAPRIM WITH DIFFERENT DOSES ON SPERM QUALITY AND SPAWNING OF SIGNAL BARB (Labeobarbus festivus, Heckel 1843) By:

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ikan mas memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhannya yang

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

Efektifitas ovaprim terhadap lama waktu pemijahan, daya tetas telur dan sintasan larva ikan lele dumbo, Clarias gariepinus

Pengaruh ovaprim, aromatase inhibitor, dan hipofisa terhadap kualitas telur ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

III. BAHAN DAN METODE

(The effect of feed combination on growth and survival of catfish larvae, Clarias gariepinus)

BAB III BAHAN DAN METODE

The Effect Extender of Young Coconut Water in 0,9% Sodium Chloride On Sperm Quality catfish (Hemibagrus nemurus) During Storage By

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

TUGAS AKHIR - SB Oleh: ARSETYO RAHARDHIANTO NRP DOSEN PEMBIMBING : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Ir. Ninis Trisyani, MP.


PENGARUH PEMBERIAN LAMA WAKTU KEJUTAN SUHU TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN GINOGENESIS IKAN KOI (Cyprinus carpio)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

Pengaruh perendaman dosis hormon methyl testosteron berbeda terhadap sintasan hidup dan pertumbuhan larva ikan nila, Oreochromis niloticus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi kualitas, kuantitas telur dan larva ikan patin siam (Pangasianodon hiphopthalmus) dengan penambahan ovaprim dosis berbeda

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Fisik Reproduksi Lele dumbo. Tabel 4 Karakteristik fisik reproduksi lele dumbo

PEMATANGAN GONAD IKAN PALMAS (Polypterus senegalus) DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN YANG BERBEDA

PENGARUH SALINITAS YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

Pengaruh Dosis Ekstrak Hipofisis Ikan Patin (Pangasius hypothalamus) Terhadap Keberhasilan Pemijahan Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma macropomum)

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Universitas Riau. Abstract

THE EFFECT OF IMPLANTATION ESTRADIOL-17β FOR FERTILITY, HATCHING RATE AND SURVIVAL RATE OF GREEN CATFISH (Mystus nemurus CV)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

Pengaruh penggunaan substrat yang berbeda terhadap daya tetas telur dan sintasan hidup larva ikan lele sangkuriang (Clarias sp)

PEMIJAHAN IKAN TAWES DENGAN SISTEM IMBAS MENGGUNAKAN IKAN MAS SEBAGAI PEMICU

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

APLIKASI TEKNOLOGI NANO DALAM SISTEM AERASI PADA PENDEDERAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)

II. BAHAN DAN METODE 2.1Prosedur Persiapan Wadah Persiapan dan Pemeliharaan Induk Pencampuran dan Pemberian Pakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Persiapan Wadah Persiapan dan Pemeliharaan Induk Peracikan dan Pemberian Pakan

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT NASIONAL XXIII 2015 SERPONG INFORMATION SHEET BIDANG LOMBA FISHERY

Penambahan Air Kelapa Dan Gliserol Pada Penyimpanan Sperma Terhadap Motilitas Dan Fertilitas Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.

KARAKTERISTIK DAN UPAYA KRIOPRESERVASI SEMEN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH LELE DUMBO (Clarias gariepinus Burchell 1822) L U T F I

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN MADU DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA DAN DAYA TETAS TELUR IKAN MAS (Cyprinus carpio) PADA PROSES PRESERVASI

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :14-22 (2013) ISSN :

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

PENGARUH PENYUNTIKAN OVAPRIM TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KUALITAS SPERMATOZOA IKAN PAWAS (Osteochilus hasselti CV) UNTUK PRODUKSI BENIH DALAM KONSERVASI

PERBANDINGAN INDUK JANTAN DAN BETINA TERHADAP KEBERHASILAN DERAJAT PENETASAN DAN KELULUSAN HIDUP LARVA IKAN MAS KOKI (Carrasius auratus) ABSTRACT

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

JURNAL. PENGARUH PEYUNTIKAN OVAPRIM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP OVULASI DAN KUALITAS TELUR IKAN SILIMANG BATANG (Epalzeorhynchos kalopterus).

III. METODE PENELITIAN

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

3.KUALITAS TELUR IKAN

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

OPTIMASI DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi 1. Materi Penelitian

Pembekuan semen lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell 1822) sebagai model kriopreservasi semen ikan

BAB III BAHAN DAN METODE

Uji In Vitro Ekstrak Akar Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)

PENGARUH PENAMBAHAN KOMBINASI OMEGASQUA DAN KLOROFIL TERHADAP FEKUNDITAS, DAYA TETAS DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp.

PERBANDINGAN JUMLAH INDUK TERHADAP KEBERHASILAN DAYA TETAS DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN MAS KOKI (Carrasius auratus) Fretty J M Simbolon

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: RINIANINGSIH PATEDA NIM: Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji. Mengetahui, KetuaJurusan/Program StudiBudidayaPerairann

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH sgnrh + DOMPERIDON DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PEMBUAHAN DAN PENETASAN TELUR IKAN SELAIS (Ompok rhadinurus Ng)

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Wisnu Prabowo C SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

PENGARUH DONOR DAN DOSIS KELENJAR HIPOFISA TERHADAP OVULASI DAN DAYA TETAS TELUR IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMIJAHAN IKAN HIAS BOTIA

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

KOMBINASI PENYUNTIKAN HORMON HCG DAN OVAPRIM TERHADAP OVULASI DAN DAYA TETAS TELUR IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii)

PEMBERIAN LARUTAN AMMONIAK DENGAN KONSENTRASI BERBEDA PADA SPERMA TERHADAP PERSENTASE PEMBUAHAN TELUR ABALONE (Haliotis asinina)

Pengaruh Fluktuasi Suhu Air Terhadap Daya Tetas Telur dan Kelulushidupan Larva Gurami (Osphronemus goramy)

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015),

Transkripsi:

Daya Tetas Telur dan Sintasan Larva Dari Hasil Penambahan Madu pada Bahan Pengencer Sperma Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Egg Hatching Rate and Survival of Larvae produced from Supplementation of Honey in Sperm Dilution Substance for Nile Tilapia Oreochromis niloticus) Yunus Ayer*, Joppy Mudeng**, Hengky Sinjal** *) Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT Manado **) Staf Pengajar Pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT Manado. Email: hengky_sinjal@yahoo.com Abstract The objective of research was to determine the concentration of honey in sperm dilution for improving hatching rate of egg and survival of nile tilapia larvae (Oreochromis niloticus).the number of fish used was five pairs broodstock. Dilution substance was NaCl and honey. Observations were conducted on spermatozoa motility, fertility and egg hatching rate. Experimental design used was complete randomized design. Sperm dilution substance was prepare by disolving honey (0 ml; 0,60 ml; 0,65 ml dan 0,70 ml) in 100 ml; 99,40 ml; 99,35 ml and 99,30 ml NaCl respectively. Each dilution was homogenized using aerator for 15 minutes. Fertilization was done 12 hours after ovulation. Egg hatching rate was observed after ovulation. Research results showed the use of honey had significant effet on egg hatching rate, but not on larval survival. Treatment D (0,70 ml honey in 99,30 ml NaCl) had the highest hatching rate (77.33%). Dilution ratio 1:60 was the best indicated by spermatozoa motility 96.66%, fertility 71.65, hatching rate 70% and larval survival 81.67% Keywords : honey, egg hatching rate, larval survival, Oroechromnis niloticus PENDAHULUAN Salah satu ikan budidaya yang dewasa ini mulai mendapat perhatian dari para pengusaha dan petani ikan bahkan mulai digemari oleh masyarakat, adalah ikan nila. Perhatian ini mulai diberikan karena ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mendiami ekosistem perairan dunia, yang mempunyai keunggulan untuk dibudidayakan. Di beberapa negara seperti Jepang, Singapura, Thailand, Taiwan, dan Filipina budidaya ikan nila telah berkembang menjadi sumber pendapatan Negara. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang di introduksi ke Indonesia pada tahun 1969, dan ikan ini mudah untuk dibudidaya. Penambahan madu dalam pengenceran sperma ikan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh benih ikan. Metode penambahan madu dalam pengenceran 149

sperma mulai dikenal secara luas. Keberhasilan pemijahan secara buatan yang tinggi dengan menggunakan madu bergantung kepada faktor, salah satu faktor tersebut adalah umur ikan. Berdasarkan uraian tersebut telah dilakukan penelitian tentang pengaruh madu dalam pengenceran sperma terhadap daya tetas telur dan Sintasan Larva Ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang relatif masih sedikit dan juga bermanfaat bagi pembudidaya ikan air tawar (nila), secara komersial maupun sebagai bahan pertimbangan bagi penelitipeneliti selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi madu pada pengenceran sperma terhadap daya telur dan sintasan hidup larva ikan nila (Oreochromis niloticus) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah model eksperimental dengan menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 12 satuan percobaan, yang masing-masing komposisi perlakuan adalah sebagai berikut: Perlakuasn A = (0 ml madu dalam 100 ml NaCl Perlakuan B = (0,60 ml madu dalam 99,40 ml NaCl Perlakuan C = (0,65 ml madu dalam 99,35 ml NaCl Perlakuan D = (0,70 ml madu dalam 99,30 ml NaCl Prosedur Penelitian Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila dengan bobot 250 500 gr/ekor sebanyak 5 ekor jantan dan 5 ekor betina. Induk yang akan digunakan adalah induk yang telah matang gonad. Wadah untuk pengamatan motilitas spermatozoa menggunakan 12 gelas plastik yang sudah disterilkan. Pengamatan fertilisasi dan daya tetas telur menggunakan 12 loyang yang sudah dibersihkan sebelumnya. Larutan pengencer sperma dibuat dengan menggunakan madu lebah yang dilarutkan dalam NaCl Fisiologis 0,9% pada gelas plastik. Variasi larutan pengencer madu yaitu dari 0 ml; 0,60 ml; 0,65 ml dan 0,70 ml. Sedangkan NaCl fisiologis yaitu 100 ml;99,40 ml; 99,35 ml dan 99,30 ml. Masing-masing larutan perlakuan dihomogenkan menggunakan aerator selama 15 menit Pengamatan Daya Tetas Telur Pada masing-masing loyang dimasukan 200 butir telur dan diberi satu selang aerasi untuk suplai oksigen. Setelah inkubasi telur selama 60 jam, maka pengamatan tingkat penetasan telur dilakukan perhitungan banyaknya telur yang menetas dan telur yang tidak. Daya tetas telur dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (Effrizal dan Afriazi, 1998) : Hr (%) = (jumlah telur menetas/jumlah telur sampel) x 100 Hr = daya tetas telur Pengamatan Sintasan Larva Pada masing-masing loyang dimasukan 100 larva dan dipelihara selama 14 hari dan diberi makan. Persentase kelangsungan hidup dari larva 150

yang diberi perlakuan tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus : S (%) = Keterangan : Nt No X 100 S = Kelangsungan Hidup (%) Nt = Jumlah larva pada awal penelitian No = Jumlah larva pada akhir penelitian Data dianalisa secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) Rancangan Acak Lengkap. Kemudian dilanjutkan dengan uji BNT 5% dan Uji BNT 1%. HASIL DAN PEMBAHASAN Daya Tetas telur Dari hasil pengamatan yang dilakukan memperlihatkan bahwa, rataan persentase daya tetas telur tertinggi pada perlakuan penambahan madu yang berbeda dalam pengencer sperma ikan nila adalah 77,33 % dan terendah 69,33 %. Untuk mengetahui hasil daya tetas telur ikan nila dari masing-masing perlakuan dan ulangan, dapat di lihat pada Tabel 1. Dari hasil perhitungan data rata-rata daya tetas telur tiap perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan D (0,70 ml madu dalam 99,30 ml NaCl fisilogis) memberikan persentase tertinggi yaitu 81,67 dan sampai tingkat daya tetas telur terendah terdapat pada perlakuan A (0 ml madu dalam 100 ml NaCl fisiologis) dengan nilai rataan 69,33 %. Hasil presentase nilai rataan daya tetas telur ikan nila yang diberi perlakuan penambahan madu dalam pengenceran sperma dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. DAYA TETAS TELUR (%) 90 69,33 71,67 74,00 77,33 80 70 60 50 40 30 20 10 - A B C D P E R L A k U A N Gambar 1. Histogram daya tetas telur ikan nila Keterangan : A = 0 ml madu dalam 100 ml NaCl B = 0,60 m madu dalam 99,40 ml NaCL C = 0,65 ml madu dalam 99,35 ml NaCl D = 0,70 ml madu dalam 99,30 ml NaCl Sintasan hidup larva Pengamatan tingkat sintasan hidup larva dilakukan selama 4 minggu dari proses awal pemeliharaan larva. Penghitung presentase sintasan hidup larva dilakukan dengan menghitung banyaknya larva pada akhir percoban. Hasil perhitungan presentasear sintasan hidup larva dari setiap perlakuan dan ulangan dapat dilihat pada gambar dimana hasil perhitungan data rata-rata menunjukkan bahwa perlakuan D memberikan presentase tertinggi yaitu (81,67 %), kemudian menurun pada perlakuan C (76,33%) dan diikuti dengan perlakuan B (73,33%) sampai pada tingkat terendah perlakuan A (65,33%) Hasil presentase rataan sintasan larva ikan uji yang dicapai selama pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini: 151

ULANGAN Tabel 1. Hasil Rataan Daya Tetas Telur (%) Ikan Nila. A (0 ml Madu + 100 ml NaCL) B (0,60 ml Madu + 99,40 ml NaCl) C (0,65 ml Madu + 99,35 ml NaCl) 1 69 74 77 75 2 68 68 71 79 3 71 73 74 78 Ʃ 208 215 222 232 RATAAN 69,33 71,67 74,00 77,33 D (0,70 ml Madu + 99,30 ml NaCl) ULANGAN A (0 ml Madu + 100 ml NaCL) Tabel 2. Data sintasan hidup larva ikan nila. B (0,60 ml Madu + 99,40 ml NaCl) C (0,65 ml Madu + 99,35 ml NaCl) 1 68 72 77 81 2 55 70 70 80 3 73 78 82 84 Ʃ 196 220 229 245 RATAAN 65,33 73,33 76,33 81,67 D (0,70 ml Madu + 99,30 ml NaCl) Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan dimana nilai F hitung (3,87) lebih kecil dari 5%, ini berarti perbedaan perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap perbedaan presentase sintasan hidup larva ikan nila. SINTASAN (%) 90 80 70 60 50 40 30 20 10-65.33 73.33 76.33 A B C D 81.67 Gambar 3. Histogram Sintasan hidup larva ikan nila (Oreochromis niloticus) Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan A (tanpa konsentrasi madu) mengalami fertilisasi terendah (73%) dibanding perlakuan B (76,17%), perlakuan C (79%) dan perlakuan D (80%), diduga dengan NaCl fisiologis saja tidak memberikan sumber energi yang cukup untuk proses feritilisasi. Menurut Oyen et al (1991) dalam Syandri (1993), faktor internal yang berpengaruh terhadap daya tetas telur adalah perkembangan embrio yang terhambat karena kualitas spermatozoa dan telur kurang baik. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap penetasan telur adalah lingkungan yang di dalamnya terdapat temperatur air, oksigen terlarut, ph dan amoniak.hal ini didukung oleh pernyataan Masrizal dan Efrizal (1997), bahwa daya tetas telur ikan selalu ditentukan oleh pembuahan sperma, kecuali bila ada faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa, faktor internal yang akan mempengaruhi tingkat 152

penetasan telur adalah perkembangan embrio yang terlambat akibat sperma yang kurang motil. Adanya peningkatan waktu tersebut dapat memperpanjang daya tahan hidup dan keaktifan gerak spermatozoa (Hidayah turahmah, 2007). Pada kondisi pergerakan sperma aktif dan lincah, sperma mempunyai kemampuan dan energi untuk menembus lubang mikrofil telur (Adipu et al, 2011). Nurman (1998) menyatakan pembuahan adalah proses terjadinya pertemuan antara spermatozoa dengan sel telur. Proses pembuahan pada sel telur sangat dipengaruhi oleh kualitas telur, kualitas sperma dan kecepatan sperma untuk bergerak spontan sehingga mampu masuk ke dalam lubang mikrofil pada sel telur. Selain itu, Masrizal dan Efrizal (1997) menambahkan tingginya tingkat pembuahan dikarenakan pergerakan spermatozoa yang semakin aktif. Berdasarkan data dari hasil perhitungan rataan sintasan hidup larva tiap perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan D memberikan perlakuan tertinggi yaitu (81,67%) dan yang terendah pada perlakuan A (65,33%). Namun hasil perhitungan statistik tidak berbeda nyata. Artinya perlakuan madu tidak mempunyai pengaruh pada sintasan larva. KESIMPULAN - Penambahan madu dalam pengenceran sperma memberikan pengaruh nyata terhadap daya tetas telur dan tidak berpengaruh pada sintasan hidup larva ikan nila (Oreochromis niloticus) - Perlakuan D (0,70 ml madu dalam 99,30 ml NaCl fisiologis) memiliki persentase nilai rataan tertinggi dalam penelitian ini dengan nilai persentase daya tetas telur (77,33%) dan sintasan larva 81,67%. - Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut larva pada penambahan konsentrasi madu yang lebih tinggi dalam pengenceran sperma terhadap daya tetas telur dan sintasan hidup larva ikan nila (Oreochromis niloticus). DAFTAR PUSTAKA Adipu Y, Sinjal H, Watung J. 2011. Ratio Pengenceran Sperma Terhadap Motilitas Spermatozoa, Fertilisasi dan Daya Tetas Telur Ikan Lele (Clarias sp). Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis Vol. 7 Np. 1 April 2011.48-55. Effrizal, Affriazi. 1998. Pengaruh Penyuntikan Ovaprim Terhadap Kualitas Telur Ikan Nila Hidayaturahmah. 2007. Waktu motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio L.) pada beberapa larutan fruktosa. Jurnal Bioscientiae. Vol. 4 No. 1. Masrizal, Efrizal. 1997. Pengaruh Rasio Pengenceran Mani Terhadap Fetilisasi Sperma dan Daya Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Fisheries Journal Garing 6:1-9 Nurman. 1998. Pengaruh penyuntikan ovaprim terhadap kualitas spermatozoa ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burcell). Fisheries Journal Garing 7 : 34-42. Syandri H. 1993. Bebagai Dosis Ekstrak Hipofisasi dan Pengaruhnya Terhadap Mani dan Daya Tetas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Jurnal Terubuku. Fakultas Perikanan Universitas Bung Hatta. Padang. 153