Presentasi Tugas Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Keywords: AIS (Automatic Identification System), GT (gross tonnage), realtime, hotelling

TEKNOLOGI. Jurnal Ilmu - Ilmu Teknik dan Sains Volume 11 No.1 April Penanggung Jawab. Dekan Fakultas Teknik Universitas Pattimura.

Presentasi Hasil TA. Estimasi Gas Buang Kapal Dengan Metode USEPA Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

Perancangan Perangkat Lunak Sistem. Secara Real Time. Sutrisno Fakultas Teknologi Kelautan ITS 2010

Pengembangan Estimasi Emisi Secara Real Time Dengan Menggunakan Data AIS

SEBARAN EMISI GAS BUANG KAPAL DI SELAT MADURA AKIBAT AKTIFITAS PELAYARAN.

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN TEKNIS EKONOMIS PEMAKAIAN DUAL FUEL PADA TUG BOAT PT. PELABUHAN INDONESIA II

Kajian penggunaan daya mesin penggerak KM Coelacanth di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Manado

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING AUTOMATIC INDENTIFICATION SYSTEM (AIS) BERBASIS WEBSITE SECERA REAL TIME

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

Studi Working Party. a. Deteksi pesan AIS dari satelit b. Penyiaran informasi keamanan dan keselamatan dari dan ke kapal dan pelabuhan

OPTIMASI FENDER PADA STRUKTUR DERMAGA ABSTRAK

Kata Kunci AIS, Danger Score, GIS, Monitoring Keselamatan Kapal, Shipping Database.

AGENDA ITEM Latar Belakang

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN ITS

Arif Mulyasyah NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

STUDI PENETAPAN DAERAH BAHAYA (DANGEROUS AREA) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA BERDASARKAN AIS DATA

KAJIAN EMISI GAS BUANG DARI KAPAL DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN BITUNG

MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA

BAB 4 IMPLEMENTASI SOLUSI BISNIS Kesimpulan analis kenaikan harga CPO terhadap NPV dan PBP

KAJIAN STRATEGI PENURUNAN EMISI GAS BUANG DARI KAPAL DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER

Studi Penentuan Hazard Navigation Map Melalui Implementasi Danger Score Dengan Memanfaatkan Data Automatic Identification System (AIS)

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN KECEPATAN KAPAL UNTUK MENGURANGI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI CO 2

Website E-commerce Penjualan Barang Elektronik Menggunakan PHP dan MySQL

Pengukuran tingkat produktifitas galangan masih sulit dilakukan karena belum ada standar pengukuran yang sesuai untuk galangan kapal nasional

Kata kunci : Diesel engine, motor listrik, genset, penggerak, cargo pump

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

Analisis Dampak Pengerukan Alur Pelayaran pada Daya Saing Pelabuhan. Studi Kasus : Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

DIAGRAM ALUR PENELITIAN START. METODE PENELITIAN (Key Perfomance Indicator) PENGOLAHAN DATA ANALISA KESIMPULAN PENUTUP

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak dengan spesifikasi tertentu agar dapat dijalankan. Adapun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, peningkatan

Dosen Pembimbing : Ir. H. Agoes Santoso, M.Sc

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PROFIL RISIKO KAPAL TANKER PADA DAERAH PELAYARAN TERBATAS

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast

BAB I PERSYARATAN PRODUK

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. keruk mempunyai spare part yang dibagi dalam 3 jenis spare part, yaitu spare

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR TINJAUAN TURN ROUND TIME STUDI KASUS : UNIT TERMINAL PETIKEMAS I PELABUHAN TANJUNG PRIOK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

LOGO MONITORING KONDISI MESIN KAPAL TUG BOAT MAIDEN LUCKY 2 X 1800 HP DENGAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN GETARAN

ANALISIS BERTH OCCUPANCY RATIO (BOR) UNTUK MEMENUHI STANDATR ULTILITAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT PADA DERMAGA B CURAH CAIR PELABUHAN DUMAI

Entity Relationship Model Internet Web Web browser Web server Perangkat Lunak Sist

Kajian Teknis dan Ekonomis Bunkering LNG untuk Pemenuhan Bahan Bakar Gas Kapal Pelni

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

oleh: Rama agung Dwi Putra NRP

STUDI HULLFORM KAPAL IKAN 201 GT UNTUK DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RADIUS PELAYARAN 1000 MIL LAUT

OPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot

Optimasi Skenario Bunkering dan Kecepatan Kapal pada Pelayaran Tramper

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

SISTEM OPERASI DAN KELAUTAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

Analisa Teknis Pemilihan Packing set pada Mesin Diesel Reverse Engineering

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG

Ringkasan : ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) Oleh : SUPRIYONO

PEMAPARAN CABANG PELABUHAN PEKANBARU

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA TEMPAT TINGGAL MAHASISWA SAAT KULIAH DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN BONGKAR MUAT DI KADE TERMINAL OPERASI II PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG TANJUNG PRIOK

PENENTUAN NILAI KETERSEDIAAN (AVAILABILITY) SEBAGAI DASAR EVALUASI DESAIN ACID GAS REMOVAL UNIT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Perangkat Keras Mobile. perangkat keras yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ini terjadi akibat loncatan elektron dalam jumlah yang sangat besar. Peristiwa petir

BAB I PENDAHULUAN. Sertifikat Keselamatan Kapal diberikan dan persyaratan ISM Code (Standar

BAB II STUDI PUSTAKA

Transkripsi:

Presentasi Tugas Akhir Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Studi Penentuan Kinerja Pelayanan Pelabuhan Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS) dan Shipping Database Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya Galih Dendy Kusuma 4209 100 075

Content Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan 2

Latar Belakang Informasi tarif jasa pelayanan kapal dan bahan bakar yang dikeluarkan kapal selama proses pelayanan kapal serta BOR dari hasil pengolahan data shipping database dan AIS Shipping Company/ Agent Pelabuhan 3

Rumusan Masalah Bagaimana melakukan perhitungan bahan bakar kapal akibat waktu tunggu kapal selama proses pelayanan kapal di pelabuhan yang dianalisa dari data AIS dan shipping database secara real time? Bagaimana melakukan perhitungan tingkat penggunaan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) yang dianalisa dari data AIS dan shipping database secara real time? Bagaimana melakukan perhitungan tarif jasa pelayanan kapal (marine service) untuk pemanduan dan penundaan kapal di pelabuhan yang dianalisa dari data AIS dan shipping database secara real time? Rumusan Masalah Bagaimana menampilkan pergerakan kapal pada Google Maps secara real time melalui web browser? 4

Tujuan Penulisan Untuk memperhitungkan tarif jasa dan kinerja pelayanan kapal (marine service) untuk pemanduan dan penundaan di pelabuhan, dan memperhitungkan konsumsi bahan bakar akibat waktu menunggu pelayanan kapal yang dianalisa dari data AIS dan shipping database secara real time. Untuk menghitung tingkat penggunaan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) yang dianalisa dari data AIS dan shipping database secara real time. Untuk menampilkan aktifitas kapal yang sedang dilayani oleh jasa pelayanan kapal (marine service) dan tabel perhitungan tarif jasa dan konsumsi bahan bakar kapal selama dalam wilayah pelayanan pelabuhan serta tabel tingkat penggunaan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) pada Google Maps secara real time. 5

Manfaat Penulisan Dapat memberikan informasi mengenai tarif jasa pelayanan kapal (marine service) dan konsumsi bahan bakar kapal selama proses pelayanan kapal di pelabuhan secara real time. Dapat menampilkan tingkat penggunaan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) secara real time. Dapat menampilkan pergerakan kapal pada google maps secara real time. 6

Metodologi 7

AIS Data 8

AIS Data *.csv (Coma Separated Value) 9

AIS Data Xampp php my Admin 10

Shipping Database *.dbf file >> *.sql file 11

Shipping Database Penggabungan data tabel 12

Shipping Database Data 1 Gross Tonnage IMO (International Maritime Organization) Number MMSI (Maritime Mobile Service Identity) Engine RPM HFO (Heavy Fuel Oil) Consumtion MDO (Marine Diesel Oil) Consumtion Maximum Speed Ship Type LOA (Length overall) Engine Type Engine KW total DWT (Deadweight tonnage) Data 2 Gross Tonnage MMSI (Maritime Mobile Service Identity) Beam Class Date Class By Depth Displacement Engine Stroke Flag IMO (International Maritime Organization) Chemical Class TEU (Twenty Foot Equivalent Unit) TPC (Tons Per Centimeter) 13

Shipping Database Data Gabungan : MMSI IMO (International Maritime Organization) Number Ship Type DWT (Deadweight tonnage) LOA (Length overall) Gross Tonnage Speed Engine rpm Engine Tipe Engine Stroke Engine KW MDO (Heavy Fuel Oil) Comsumption HFO (Marine Diesel Oil) Consumtion Class Date Class By Depth Beam Displacement IMO (International Maritime Organization) Chemical Number Flag State TEU (Twenty Foot Equivalent Unit) TPC (Tons Per Centimeter) 14

AIS & Shipping Dbase 15

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Jasa Pelayanan Pemanduan Kapal Kapal memasuki perairan wajib pandu Batas perairan wajib pandu Kedatangan Kepergian 16

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Jasa Pelayanan Pemanduan Kapal 17

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Tarif Jasa Pelayanan Pemanduan Kapal Nama Kapal : MERATUS TANGGUH 1 MMSI : 525025050 Bendera : Indonesia Tipe Kapal : Container Ship (Fully Cellular) Gross Tonage : 6251 Engine KW : 5178 Kecepatan Maximum : 14,5 knot ((gross tonnage x tarif variabel) + tarif tetap) x gerakan 18

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Tarif Jasa Pelayanan Pemanduan Kapal No. GT Tarif variabel Tarif tetap Gerakan Poin Nilai 1 6251 Rp 30 Rp 150000 masuk 1 Rp337,530 2 6251 Rp 30 Rp 150000 pindah 0,75-3 6251 Rp 30 Rp 150000 keluar 1 Rp337,530 Total Rp675,060 19

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Jasa Pelayanan Penundaan Kapal 20

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Jasa Pelayanan Penundaan Kapal GT Tarif Tetap (per kapal yang ditunda/jam) Tarif Variable (per gt/kapal yang ditunda/jam) GT Tarif Tetap (per kapal yang ditunda/jam) Tarif Variable (per GT/kapal yang ditunda/jam) 0-3500 Rp 320.000 Rp 20 3501-8000 Rp 600.000 Rp 20 8001-14000 Rp 900.000 Rp 20 14001-18000 Rp 1.300.000 Rp 20 18001-26000 Rp 1.900.000 Rp 20 26001-40000 Rp 2.200.000 Rp 20 40001-75000 Rp 2.500.000 Rp 20 >75000 Rp 3.000.000 Rp 20 0-3500 $ 175 $ 0,005 3501-8000 $ 430 $ 0,005 8001-14000 $ 650 $ 0,005 14001-18000 $ 875 $ 0,005 18001-26000 $ 1.400 $ 0,005 26001-40000 $ 1.500 $ 0,005 40001-75000 $ 1.650 $ 0,005 >75000 $ 1.870 $ 0,005 21

Perhitungan Tarif Jasa Pelayanan Kapal di Pelabuhan Jasa Pelayanan Penundaan Kapal No. GT Tarif Variabel Tarif tetap Jam tunda Hasil 1 6251 20 Rp. 600.000 1 Rp. 725,020 22

Perhitungan Bahan Bakar dengan Pendekatan Gross Tonnage Mesin Induk Standar metodologi eropa (MEET), perhitungan ini telah diterapkan oleh Trozzi Sjkm (GT) = Cjkm(GT) x pm Dimana: Sjkm(GT)= konsumsi harian bahan bakar j oleh jenis kapal k saat mode operasi m dengan menggunakan fungsi gross tonnage. Cjkm = konsumsi harian bahan bakar j oleh jenis kapal k dengan untuk mode m menggunakan fungsi gross tonnage. pm = fraksi maksimum konsumsi bahan bakar untuk mode operasi m. 23

Perhitungan Bahan Bakar dengan Pendekatan Gross Tonnage Mesin Bantu Estimasi konsumsi bahan bakar untuk mesin-mesin bantu didapat dari persamaan dasar berikut: (Ishida, T, 2003) f = 0,2 x O x L Dimana : f : konsumsi bahan bakar (kg/kapal/jam) O : rated output (PS / Engine) L : faktor beban (cruising : 30%, hotelling (tanker) : 60%, hotelling (other ships) : 40% dan maneuver : 50% ) 24

Perhitungan Bahan Bakar dengan Pendekatan Gross Tonnage Mesin Induk Actual Speed Waktu Mode 0 knot 144 menit 0 % Hotelling 0,1 knot 4 menit 0,7 % Hotelling Mode Hotelling Mesin Induk Mesin Bantu 4,54901 21,4887 Ton/Day Ton/Day 0,189542 0,8953625 Ton/Hour Ton/Hour 0,003159 0,014922708 Ton/Min Ton/Min 25

Perhitungan Bahan Bakar dengan Pendekatan Gross Tonnage Mesin Induk No. Mode Operasi Total Konsumsi Bahan Bakar (Ton) Waktu Operasi Pemanduan(Jam) 1 Cruising - - 2 Maneuvering - - 3 Hotelling Total Waktu Pemanduan 118 m = 1,966667 jam 2,13364568 1,966667 jam 2,13364568 26

27

28

Perhitungan Tingkat Penggunaan Dermaga/ Berth Occupancy Ratio (BOR) BOR BOR = ( (panjang kapal+5) x jumlah waktu tertambat) (panjang tambatan tersedia x 24 x hari kalender) x 100% 29

30

Proses IT 31

Internet Browser (Display Map & Table) Data AIS & Shipping Database Perhitungan Jasa pelayanan Pelabuhan Map & Ship BOR table Tabel Tarif Jasa Pelayanan Pelabuhan & Konsumsi Bahan Bakar Perhitungan BOR Display Map & Table Display Database MySQL PHP (midle ware) Web Server 32

Kesimpulan Penentuan posisi kapal dan perhitungan pelayanan pemanduan, penundaan, konsumsi bahan bakar, dan nilai BOR memungkinkan dilakukan secara real time dengan menggunakan Automatic Identification System(AIS) dan bantuan Google Maps Perhitungan tarif jasa pemanduan dan penundaan dapat dilihat langsung dari peta tempat kapal berada dan berapa besarnya tarif yang diperoleh kapal tersebut. Perhitungan kinerja pelayanan pemanduan dan penundaan serta beesar bahan bakar yang dikeluarkan akibat waktu tunggu pelayanan dapat dilakukan dengan melihat berapa bahan bakar yang terbuang pada saat kondisi hotelling di tempat pemanduan dan penundaan. 33

Kesimpulan Perhitungan BOR dapat dilakukan dengan memasukkan tanggal mulai dilakukan perhitungan dan tanggal diakhirinya perhitungan. Namun karena keterbatasan program maka untuk menampilkan nilai BOR dalam jangka waktu yang lama 1 bulan maupun lebih masih belum bisa. Pada kapal Meratus Tangguh 1 tarif pelayanan pemanduan adalah Rp. 675,060 untuk tarif pelayanan penundaan adalah Rp. 725,020, lama kapal dalam mode hotelling yang diasumsikan kapal diam untuk menunggu pelayanan adalah 1 jam 58 menit, dan kerugian bahan bakar dalam waktu tersebut adalah 2,13 ton. 34

Saran Data AIS dengan format.csv cukup memakan memori yang berakibat terjadi delay cukup berarti ketika proses loading data dilakukan, maka disarankan untuk menggunakan web base yang dibuat ini terkoneksi langsung dengan server AIS, perlu dibuatkan sebuah program yang dapat berfungsi mengambil dan merelokasi data AIS secara real time, tanpa batasan memori tertentu, demi memudahkan proses kerja web dalam mengetahui, tarif pemanduan, penundaan, konsumsi bahan bakar dari setiap kapal dan nilai BOR secara real time berbasis internet. Untuk mempermudah dalam penelitian di lingkup bidang yang sama hendaknya peneliti mempunyai keahlian di bidang teknologi informasi yang memadai atau diatas rata-rata. 35

Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Terima kasih Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya