FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP GEOMETRI DIMENSI DUA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY DENGAN LATIHAN SOAL (PTK

ISSN Vol.VII No.3 April 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Pada Siswa Kelas VI SD Inpres 02 Pongian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

1) Yanin Karuniasih; 2) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si; 3) Drs. Yusuf suharto ABSTRAK: Kata kunci:

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB V PEMBAHASAN. telah memenuhi kriteria valid. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data kevalidan RPP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE TUTOR SEBAYA DALAM KERJA KELOMPOK DAPAT MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PEMAHAMAN STATISTIKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kewarganegaraan (PKn). Dari observasi awal yang telah dilakukan,

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro

HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Transkripsi:

FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon) Oleh: Susiyanti Hadibroto Guru SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMAN 1 Jambang Kabupaten Cirebon ternyata hasil belajar aspek kognitif pada pokok bahasan turunan fungsi Kelas XI IPA 2 masih rendah yaitu masih dibawah kriteria ketuntasan minimal 75. Rendahnya hasil belajar tersebut menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep materi fungsi turunan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam pembelajaran materi funggsi turunan sehingga siswa bisa aktif, salah satu pembelajaran yang bisa membuat siswa aktif yakni dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah yaitu: Bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan aspek kognitif belajar siswa?. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini yakni untuk menguji apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan aspek kognitif belajar siswa. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aspek kognitif pada pokok bahasan turunan fungsi. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: (1) Semua pihak harus segera menyadari akan perlunya segera mengadakan perubahan dalam pembelajaran khususnya untuk pelajaran matematika, agar kesan sulit dan menakutkan bagi siswa segera berakhir; (2) Beban materi matematika dengan alokasi waktu yang sangat sempit merupakan suatu permasalahan bagi guru untuk bisa menerapkan suatu metode pembelajaran, untuk itu perlu kiranya untuk dikaji kembali alokasi waktu yang disediakan. (3) Untuk meningkatkan aspek kognitif siswa dalam belajar matematika, guru dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. (4) Penelitian ini dapat ditindak lanjuti sampai siklus berikutnya sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih valid. Kata Kunci: Aspek Kognitif, Pembelajaran Kooperatif tipe STAD PENDAHULUAN Berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran berbasis kompetensi menerapkan pembelajaran tuntas (Mastery learning) dengan penilaian berkelanjutan yang mencakup 3 aspek penilaian yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif. Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh para lulusannya berguna bagi perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun di masyarakat. Mutu yang tinggi itu baru mungkin dicapai apabila proses belajar mengajar diselenggarakan benar-benar efektif bagi pencapaian pemahaman pengetahuan, membentuk sikap dan menciptakan suatu keterampilan. Perjalanan KTSP menuntut guru untuk menerapkan system penilaian berbasis kompetensi yang berkesinambungan dan menyeluruh meliputi kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintensis, 20

dan kemampuan mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Sedangkan ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktifitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, merangkai, menyusun, dan sebagainya. Untuk meningkatkan mutu, proses pembelajaran guru harus melibatkan siswa secara aktif. Dalam hal ini aspek kognitif siswa perlu diperhatikan dan ditingkatkan sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih baik, tidak membosankan bagi siswa, dan terjadi interaksi yang lebih baik antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengubah pemahaman tentang bagaimana siswa belajar, serta dapat mengakrabkan matematika dengan siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Madeden dan Salvin (dalam Sani 2000: 4) dalam penelitiannya memperoleh kesimpulan bahwa dengan belajar membuat siswa bersemangat untuk belajar. Dalam penulisan ini penulis hanya mengkaji tentang profil hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan dapat digunakan oleh guru yang baru menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menghendaki bagaimana siswa belajar secara perorangan untuk mempersiapkan diri berpartisipasi dalam belajar bersama di dalam kelompok kecil. Didalam kelompok kecil ini siswa dapat mengembangkan pengetahuannya (tutor sebaya) kepada teman-teman atau memperoleh pengetahuan dari teman-temannya. Sedangkan materi pelajaran yang dipilih adalah menghindari perilaku tercela. Berdasarkan pengalaman penulis selama bertugas, guru selalu mengajar secara klasikal dengan menggunakan metode ceramah, dimana guru berupaya menjelakan materi sejelasjelasnya dengan harapan siswa dapat dengan capat memahami materi yang diajarkan. Sehingga hanya sebagian kecil waktu yang digunakan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan, siswa cenderung pasif dan takut untuk bertanya walaupun mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep matematika. Dengan demikian hasil belajar siswa pun tidak optimal. Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih judul penelitian Peningkatan Aspek Kognitif Pada Pokok Bahasan Turunan Fungsi Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan aspek kognitif belajar siswa?. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan aspek kognitif belajar siswa?. METODE PENELITIAN Siklus Penelitian Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan, pemberian tindakan, observasi, analisis, dan refleksi. Adapun alur tahap pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: Plan Reflection Resived Plan 21

Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan berdasarkan langkah-langkah berikut ini : 1. Langkah Persiapan a. Membuat instrumen tes sesuai dengan indikator atau rumusan tujuan pembelajaran khusus dan menentukan bobot dan pemarkahannya. b. Membimbing guru mata pelajaran untuk penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Langkah Pelaksanaan a. Memilih kelas yang dilibatkan dalam penelitian. b. Memberikan tes awal. c. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang. d. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. e. Setiap sub pokok bahasan selesai diajarkan diberikan tes akhir. Teknik Analisa Data Data dari penelitian ini diolah dengan menggunakan analisa statistik diskritif. Langkah analisanya sebagai berikut: 1. a. Karena adanya perbedaan jumlah skor tes akhir belajar, maka penelitian tidak menggunakan skor, tetapi nilai sebagai acuan. Teknik penilaian yang digunakan adalah: 22

Nilai = Jumlah skor siswa yang benar 10 Jumlah skor total b. Menentukan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri Jamblang Kabupaten Cirebon dengan rumus: x = n x i (Sujana, 1989: 67) Keterangan : x = Mean atau rata-rata x i = Nilai data n = banyaknya data c. Penggunaan statistik deskreptif sekaligus juga untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi Memecahkan Masalah Keuangan Dengan Konsep Matematika. Sebaran nilai taraf penguasaan siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan pedoman penilaian. Pedoman penilaian acuan patokan (PAP) menurut Arikuno (1993 : 294), seperti tabel berikut ini, Tabel 3. Pedoman Penilaian Acuan Patokan Nilai Kualitas 8,0 10,0 Baik sekali 6,6 7,9 Baik 5,6 6,5 Cukup 4,0 5,5 Kurang 0 3,9 Gagal Selanjutnya nilai tes awal dari setiap siswa dimasukan sebagai Nilai Dasar (ND) untuk sub pokok bahasan (SPB) 1, nilai tes hasil belajar di akhir SPB 1 disebut Nilai Akhir (NA) untuk SPB 1 dan sekaligus menjadi nilasi dasar (ND) untuk SPB 2. Nilai tes hasil belajar di akhir SPB 2, disebut nilai akhir untuk SPB 2 yang sekaligus menjadi nilai dasar untuk materi SPB 3, nilai tes hasil belajar diakhir SPB 3 disebut nilai akhir untuk SPB 3 yang sekaligus menjadi nilai dasar untuk materi pada SPB 4. Nilai tes hasil belajar diakhir SPB 4 disebut nilai akhir untuk SPB 4. Selanjutnya nilai dasar dan nilai akhir setiap siswa digunakan untuk menghitung nilai peningkatan individu untuk digunakan dalam pemberian penghargaan kelompok dengan petokan pada kriteria dari tabel 1 dan tabel 2. 2. Menyajikan nilai rata-rata tes awal dan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 untuk setiap persamaan (RP) dalam bentuk diagram sehingga dapat dilihat profil belajar individu. 3. Menyajikan nilai rata-rata kelompok untuk tes pengetahuan awal dan tes hasil belajar untuk setiap pertemuan (RP) dalam bentuk diagram sehingga dapat dilihar profil hasil belajar kelompok. 4. Membuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN 23

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus Pertama Penelitian pada siklus pertama ini dilakukan dengan menggunakan pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Pelaksanaan pembelajaran materi menghindari perilaku tercela difasilitasi peneliti pada siswa SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon, Kelas XI IPA 2. Pelaksanaan pembelajaran ini berpedoman pada RPP. Deskripsi Pembelajaran Siklus Pertama Pada pembelajaran guru hanya menerangkan pengertian menghindari perilaku tercela, kemuadian memberikan latihan soal. Hasil dari latihan soal tersebut didiskusikan di kelas untuk menjawab permasalahan yang tertulis dalam indikator sebagai berikut. Siklus I Indikator o Menghitung limit fungsi yang mengarah ke konsep turunan. o Menghitung turunan fungsi yang sederhana dengan menggunakan definisi turunan. Langkah-langkah o Kegiatan Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen. Apersepsi materi. o Kegiatan Inti Guru menerangkan pelajaran Guru melakukan diskusi kelas Memberikan contoh soal Siswa mengerjakan tes o Kegiatan Penutup Guru memberikan kesimpulan Melakukan refleksi materi Dengan demikian dalam pembelajaran ini siswa melakukan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk menemukan sendiri jawaban terhadap indikator-indikator. Berikut peneliti sajikan hasil tes pembelajaran siklus I. Tabel 4.1 Hasil Tes Pembelajaran Siklus I Tugas Kelompok Rata-rata No I II III IV V 1 20 15 15 20 15 17 2 15 10 15 20 15 15 3 20 10 10 10 20 14 4 15 20 15 15 15 16 Hasil Belajar 70 55 55 65 65 62 Komponen yang Perlu Diperbaiki Refleksi dilakukan bersama-sama dengan ketiga observer dengan tujuan untuk menemukan kegiatan-kegiatan yang perlu diperbaiki serta menetapkan solusinya. Hasil refleksi terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus pertama diperoleh satu indikator yang belum dapat dikuasai oleh siswa. Indikator tersebut adalah menghitung turunan fungsi yang sederhana dengan menggunakan definisi turunan Solusi yang Digunakan 24

Solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah sebagai berikut. Siklus I: Indikator o Menghitung limit fungsi yang mengarah ke konsep turunan. o Menghitung turunan fungsi yang sederhana dengan menggunakan definisi turunan. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan: Memberi salam dan mengabsen. Apersepsi materi. Kegiatan Inti: Guru menerangkan pelajaran Guru melakukan diskusi kelas Memberikan contoh soal Siswa mengerjakan tes Kegiatan Penutup: Guru memberikan kesimpulan Melakukan refleksi materi Siklus II: Indikator o Menentukan fungsi monoton naik dan turun dengan menggunakan konsep turunan pertama. o Menggambar sketsa grafik fungsi dengan menggunakan sifat-sifat turunan. Langkah-langkah : Kegiatan Pendahuluan: Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Rencana yang disusun harus sederhana dan fleksibel. Memberi salam dan mengabsen. Apersepsi materi Kegiatan Inti: Diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru Mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan selang dimana suatu fungsi naik atau turun Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai cara menentukan selang dimana suatu fungsi naik atau turun Kegiatan Penutup: Guru memberikan kesimpulan Melakukan refleksi materi yang telah dibahas Deskripsi Hasil Penelitian Siklus Kedua Pelaksanaan tindakan perbaiakan pembelajaran materi menghindari perilaku tercela dilakukan dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan pembuatan laporan dan presentasi kelompok pada siswa SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon, Kelas XI IPA 2. Pelaksanaan pembelajaran ini berpedoman pada RPP. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan: Guru menyusun RPP Memberi salam dan mengabsen. Apersepsi materi, Kegiatan Inti 25

Melakukan Pembelajaran Kegiatan Inti: Diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru Mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai cara menentukan selang dimana suatu fungsi naik atau turun Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai cara menentukan selang dimana suatu fungsi naik atau turun Tabel 4.2 Penilaian Hasil Pembelajaran Siklus II Soal Ke- Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 I 25 25 25 25 20 II 25 25 25 25 25 III 25 25 25 25 25 IV 25 25 25 25 25 Persentase Benar 100 100 100 100 95 Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup peneliti menjelaskan kesimpulan dari peningkatan hasil belajar konsep Turunan Fungsi, masukan dari setiap siswa tentang manfaat pelajaran setelah menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, proses pembelajaran, dan sistem penilaian yang baru dilakukannya sebagai refleksi terhadap pemberlajaran. Salah seorang murid berkata bahwa ia merasa lebih mengerti dan merasa menyenangkan belajar dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Pembahasan Hasil Penelitian Data hasil diskusi kelompok atau hasil tes setiap kelompok pada siklus pertama dan siklus kedua adalah data yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Karena teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik kuantitatif, data tersebut berupa angka. Sedangkan teknik kuantitatif yang digunakan peneliti dalam pembelajaran sehari-hari adalah mencari selisih hasil belajar atau hasil tes siklus pertama dan siklus kedua. Adapun selisih-selisih yang dicapai adalah: (1) Peneliti mencari selisih ketercapaian setiap tugas siklus kedua dengan siklus pertama, (2) Peneliti mencarai selisih ketercapaian seluruh tugas dari setiap kelompok siklus kedua dan siklus pertama, (3) Hasil pengolahan data tersebut dibuat diagram batang dan diagram lingkaran. Ketercapaian Setiap Tugas Berdasarkan penjelasan diatas, berikut ini meneliti mencantumkan ketercapaian setiap tugas dari setiap kelompok pada siklus pertama dengan kedua. Pada tabel di bawah ini. 26

Tabel 4.3 Skor KetercapaianTugas Tugas Siklus Pertama Siklus Kedua Ke- I II III IV V Rata2 I II III IV V Rata2 1 20 15 15 20 15 17 25 25 25 25 20 24 2 15 10 15 20 15 15 25 25 25 25 25 25 3 20 10 10 10 20 14 25 25 25 25 25 25 4 15 20 15 15 15 16 25 25 25 25 25 25 Rata2 17.5 13.75 13.75 16.25 16.25 15.5 25 25 25 25 23.75 24.75 Hasil Belajar 70 55 55 65 65 62 100 100 100 100 95 99 Selisih tugas no 1 adalah 24-17=7. Selisih tugas no 2 adalah 25-15=10. Selisih tugas no 3 adalah 25-14=11. Selisih tugas no 4 adalah 25 16 = 9. Rata-rata ketercapaian tugas adalah 99 62 = 37. Berikut ini peneliti sajikan peningkatan ketercapaian tugas yang merupakan peningkatan hasil belajar dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Setiap Soal 12 10 8 6 4 Tugas 2 0 1 2 3 4 Tes yang digunakan adalah tes mengenai materi Turunan Fungsi. Tes dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyampaian materi pada siswa. Tes yang dilakukan berupa tes essai yang terdiri dari Empat soal. Setiap soal berbobot 25%. Nilai maksimal adalah 100. Peneliti membuat empat soal dalam tes, yaitu: 1. Tentukan turunan pertama dari fungsi-fungsi berikut : a. 3 2 f ( x) 4x 3x 55x 10 c. 3 1 f ( x) 2 x x b. f ( x) x x x 2. Tentukan gradien garis singgung kurva : 2 a. y x 4x 8, di titik yang berbasis 2 3 b. y x di titik (8, 2) 3. Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi berikut. 2 a. f ( x) 2x 12x 10 b. 3 2 f ( x) x 6x 3 4. Tentukan interval agar fungsi : a. 2 x 3 f( x) naik x 1 b. f ( x) 3 2x 3 turun 2 27

Pada diagram 4.1 menunjukan peningkanan hasil belajar dari setiap soal, dapat dilihat bahwa Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat peningkatan hasil belajar setiap tugas menunjukan hasil yang merata. Hal ini berarti bahwa siswa telah memahami materi Turunan Fungsi secara keseluruhan karena keempat soal tersebut diambil berdasarkan indikator Turunan Fungsi. Indikator Turunan Fungsi terdiri dari: Siklus I Indikator o Menghitung limit fungsi yang mengarah ke konsep turunan. o Menghitung turunan fungsi yang sederhana dengan menggunakan definisi turunan. Siklus II Indikator o Menentukan fungsi monoton naik dan turun dengan menggunakan konsep turunan pertama. o Menggambar sketsa grafik fungsi dengan menggunakan sifat-sifat turunan. Selanjutnya peneliti mencari perbandingan ketercapaian seluruh tugas yang dijelaskan dalam bentuk diagram lingkaran, sebagai berikut. Diagram 4.2 Ketercapaian Hasil Belajar Setiap Soal Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Selanjutnya peneliti akan mencari perbandingan ketercapaian seluruh tugas sebagai berikut. Perbandingan ketercapaian tugas nomor 1 sampai 4 adalah 7:10:11:9=37. Selanjutnya masing-masing angka ketercapaian tugas dibagi 37 lalu dibagi 100. Dengan perhitungan (7/37 x 100% = 19%), (10/37 x 100% = 27%), (11/37 x 100% = 30%), (9/37 x 100% = 24%). Jadi perbandingan hasil ketercapaian terhadap tugas sebagai berikut: 19 : 27 : 30: 24 = 100. Ketercapaian Seluruh Tugas Berdasarkan tabel 4.3, berikut ini peneliti mencantumkan data ketercapaian seluruh tugas dari setiap kelompok pada sik lus I dan siklus II. Ketercapaian hasil belajar kelompok I adalah 100 70 = 30; kelompok II adalah 100 55 = 45; Kelompk III adalah 100 55 = 45; kelompok IV adalah 100 65 = 35; Kelompok V adalah 95 65 = 30. Data tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar konsep Turunan Fungsi dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Berikut ini peneliti sajikan diagram ketercapaian seluruh tugas sebagai berikut. Diagram 4.3 Hasil Belajar Setiap Kelompok 28

45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 I II III IV V Tugas Diagram 4.3 adalah diagram batang yang menjelaskan mengenai peningkatan hasil belajar setiap kelompok. Diagram batang 4.3 berbeda dengan Diagram batang 4.1, pada Diagram batang 4.3 peneliti menjelaskan mengenai peningkatan hasil belajar setiap kelompok dan pada Diagram batang 4.1 peneliti menjelaskan mengenai peningkatan hasil belajar setiap soal. Telah terjadi peningkatan hasil belajar kelompok yaitu. ketercapaian seluruh tugas dari setiap kelompok pada siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar kelompok I adalah 30; kelompok II adalah 45; Kelompk III adalah 45; kelompok IV adalah 35; Kelompok V adalah 30. Perbandingan tugas hasil belajar kelompok I, II, III, IV, V adalah 30: 45: 45: 35: 30 = 185. Selanjutnya masing-masing ketercapaian tugas dibagi 185 lalu dibagi 100. Dengan perhitungan (30/185 x 100% = 16%), (45/185 x 100% = 21%), (45/185 x 100% = 21%), (35/185 x 100% = 21%), (30/185 x 100% = 21%). Berdasarkan data perbandingan tersebut, peneliti menyajikan diagram lingkaran sebagai berikut. Diagram 4.4 Ketercapaian Hasil Belajar Setiap Kelompok Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Pada diagram lingkaran 4.4 peneliti menjelaskan mengenai persentase peningkatan hasil belajar setiap kelompok. Diagram lingkaran 4.4 berbeda dengan Diagram lingkaran 4.2, pada Diagram lingkaran 4.4 peneliti menjelaskan mengenai persentase peningkatan hasil belajar setiap kelompok dan pada Diagram lingkaran 4.2 peneliti menjelaskan mengenai persentase peningkatan hasil belajar setiap soal. 29

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aspek kognitif pada pokok bahasan turunan fungsi. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Semua pihak harus segera menyadari akan perlunya segera mengadakan perubahan dalam pembelajaran khususnya untuk pelajaran matematika, agar kesan sulit dan menakutkan bagi siswa segera berakhir. 2. Beban materi matematika dengan alokasi waktu yang sangat sempit merupakan suatu permasalahan bagi guru untuk bisa menerapkan suatu metode pembelajaran, untuk itu perlu kiranya untuk dikaji kembali alokasi waktu yang disediakan. 3. Untuk meningkatkan aspek kognitif siswa dalam belajar matematika, guru dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. 4. Penelitian ini dapat ditindak lanjuti sampai siklus berikutnya sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih valid. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kurikulum Sekolah Menengah Umum: Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Proyek Sekolah Menengah Umum Jawa Timur. Fahrurazy. 2000. Pendekatan pembelajaran kooperatfi tipe stad dalam Proses Belajar Mengajar, Makalah Seminar Demokratisasi dan Desentralisasi Pendidikan, UM Malang. Gagne. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa Press Handayanto, D. 2003. Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Psikomotor. Jakarta: Bumi Aksara. Nurhadi, dkk, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Suharsimi Arikunto. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wuryadi. 2000. Pradigma Baru Pendidikan Sains. Proceding Seminar Nasional di Yogyakarta. 30