BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan

DAFTAR PUSTAKA. Abd Haq Ansari, M. (t,t). Antara Sufisme dan Syari ah. Terjemahan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar

BAB V PENUTUP. 1. Manusia adalah makhluk yang unik, banal, serta ambigu, ia senantiasa

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

MODEL PENELITIAN AGAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan tidak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat dan eksistensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

F LS L A S F A A F T A T ISL S A L M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

`BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal abad ke-7 M kawasan Asia Barat Daya terbagi menjadi 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

SEMIOTIKA ISLAM Oleh Nurcholish Madjid

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB III METODE PENELITIAN. harus mengacu pada metode-metode yang relevan dengan objek yang diteliti. Hal ini

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PEMIKIRAN FILOSOFI MULLA SHADRA Oleh: Lukman Hakim Juwaini University Kebangsaan Malaysia

I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FILSAFAT ISLAM: KEJAYAAN DAN KONFLIK DENGAN ORTODOKSI

BAB I PENDAHULUAN. plato, dia lebih menghargai kebenaran ketimbang plato. Aristoteles pernah

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Kolom Edisi 040, Desember P r o j e c t ISLAM BAGHDAD. i t a i g k a a n. Luthfi Assyaukanie

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Filsafat Ilmu dan Logika

DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

Membahas Kitab Tafsir

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

SILABUS PEMBELAJARAN

Al-Ghazali dan Ibnu Sina dua ilmuwan muslim yang memiliki banyak keahlian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

HARAPAN IBN KHALDUN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama khususnya Pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

Sumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat.

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh ulah dan perilaku manusia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. yang diperoleh akal, maka peneliti dapat menyimpulkan:

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

ARTICLE REVIEW: GAGASAN FORMASI NALAR ARAB AL-JABIRI DAN SIGNIFIKANSINYA UNTUK REKONSTRUKSI NALAR ACEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

TASAWUF, ILMU KALAM, DAN FILSAFAT ISLAM (Suatu Tinjauan Sejarah Tentang Hubungan Ketiganya) Oleh: Andi Eka Putra

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut terdapat dalam poin-poin berikut:

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

FILSAFAT SEJARAH BENEDETTO CROCE ( )

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PEMIKIRAN KETUHANAN AL-GHAZĀLĪ DAN SUHRAWARDĪ. A. Perbedaan Pemikiran Al-Ghazâlî dan Suhrawardî.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali, 2003:18) bahkan mengatakan Al-Ghazali sebagai tokoh paling berpengaruh bagi umat Islam setelah Nabi Muhammad sendiri. Sementara Ihya Ulumuddin, sebagai salah satu karya terbesarnya, adalah buku yang paling sering dikutip dalam khasanah pemikiran Islam selain Al-Qur an dan buku kumpulan hadis Nabi (Armstrong, 2004 1 : 105). Secara khusus pemikiran Al-Ghazali menjadi sumber utama aliran Ahlu Al-Sunnah Wa Al-Jamaah sebagai mazhab teologi utama umat Islam. Sedangkan secara umum, pemikiran Al-Ghazali berpengaruh sangat kuat terhadap cabang filsafat, tasawuf dan teologi dalam Islam. Sejak abad 19, diskursus seputar peran intelektual Al-Ghazali terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia muslim mulai muncul. Sebagian pihak menganggap Al-Ghazali adalah tokoh yang harus disalahkan atas fenomena kemunduran pemikiran umat Islam. Tahafut Al-Falasifah, salah satu karya Al- Ghazali dalam bidang filsafat dianggap sebagai buku yang menghentikan semangat intelektual kaum muslim (Yatim, 2006: 152). Sejak masa Al-Ghazali, filsafat tidak

lagi berkembang di dunia Islam. Kehidupan Al-Ghazali dianggap sebagai awal sebuah fase perubahan orientasi umat Islam dari heterodoksi ke arah ortodoksi. Sebagian ilmuwan lain membantah pendapat di atas. Filsafat di dunia Islam tidak terhenti sesudah kritik Al-Ghazali dalam Tahafut Al-Falasifah. Hanya saja sejak saat itu secara epistemologis, filsafat di dunia Islam tercampur dengan mistisme (Montgomerry Watt, 2002: 146). Pendapat bahwa filsafat Islam pasca Al-Ghazali punah, menurut Musa Kadzim (Fakhry, 2001: xii) bersumber dari anggapan yang salah bahwa filsafat Islam hanya kelanjutan dari filsafat Yunani. Padahal menurutnya, justru setelah masa Al-Ghazalilah filsafat Islam benar-benar muncul. Filsafat Islam pasca Al-Ghazali tidak saja bersumber dari penalaran independen seorang filosof, tapi merupakan perpaduan antara penalaran rasional, upaya penyucian jiwa dan praktik keagamaan (Fakhri, 2001: xvi). Filsafat jenis ini dikenal di Barat dengan istilah Teosofi. Di antara tokoh-tokoh teosofi, ada tiga yang paling populer yaitu Suhrawardi Al- Maqtul (w. 1191 M) pendiri Mazhab Illuminasi (Hikmah Al-Isyraq); Muhyidin Ibn-Al Arabi (w. 1240 M) teoritikus Irfan Al-Wujudiah (Wahdah Al-Wujud); dan Mulla Shadra (w. 1640 M) pendiri mazhab Hikmah Al-Muta aliah. Ketiganya dianggap sebagai kelompok filosof muslim pasca Al-Ghazali. Suhrawardi adalah pendiri mazhab Illuminasi, mazhab filsafat yang secara sederhana bisa dikatakan gabungan antara ajaran Persia kuno, tasawuf dan filsafat paripatetik. Ibn Al-Arabi dikenal sebagai pendiri tasawuf-filsafat yang dianggap lawan dari tasawuf Sunninya Al-Ghazali (Azhary Noer, 2002: 189), dan Mulla Shadra yaitu tokoh yang

dianggap berhasil mensintesiskan Paripatetisme dan Iluminasionisme dengan menambahkan gagasan-gagasan Ibn Al-Arabi (Qodir, 1991:153). Ketiganya bisa dikategorikan sebagai sufi sekaligus filosof. Disebut sufi karena ketiganya mengutamakan pengalaman intuitif untuk mencapai ma rifat (gnostik). Sedangkan disebut filosof karena mereka menggunakan penalaran logika untuk memecahkan masalah-masalah metafisika-filosofis. Tiga tokoh tersebut mewakili babak baru filsafat Islam. Pasca Al-Ghazali, karya-karya filsafat bercorak rasional murni tidak lagi dituliskan. Beberapa filosof muslim pasca Al-Ghazali diantaranya Fachrudin Ar-Razi mewakili muslim Sunni dan Nashruddin Al-Thusi dari sekte Syi ah meski rasionalis, hanya memberikan komentar dan tanggapan terhadap karya-karya filosof sebelumnya terutama Ibn Sina. Tidak ada orisinalitas dalam karya-karya mereka. Sedangkan Ibn Rusyd --yang dianggap filosof paripatetik terakhir pengaruhnya tidak terlalu besar untuk umat Islam. Hanya filsafat- teosofi yang bertahan dan mampu memberi pengaruh yang cukup besar bagi umat Islam sampai zaman modern. Permasalahan yang timbul adalah, mengapa aliran teosofi baru muncul setelah masa Al-Ghazali? apakah Al-Ghazali pengagas teosofi? Menurut Madkour Al- Ghazali justru pendiri tasawuf-sunni sebagai musuh bagi teosofi (Azhary Noer, 2002: 185). Al-Ghazali adalah tokoh yang mengintegrasikan tasawuf ke dalam ortodoksi kalam (teologi) Asy-ariah, dengan menolak penalaran filosofis sebagai sumber ma rifat. Sedangkan para teosof menggabungkan filsafat dan praktek tasawuf untuk mencapai Ma rifat, kadang dengan mengabaikan ortodoksi ilm kalam.

Permasalahan kedua, Al-Ghazali dianggap sebagai tokoh yang sangat berpengaruh luas bagi umat Islam sampai saat ini. Kritiknya terhadap filsafat berdampak pada kecenderungan umat Islam terhadap teosofi, pengecualian dari hal itu adalah bagi dunia Syi ah. Corak tasawuf Al-Ghazali dan kritiknya terhadap filsafat tidak diterima masyarakat Syi ah. (Hanani dan Ghazali: 2004, 131). Namun tokoh-tokoh teosofi yang muncul pasca Al-Ghazali umumnya justru adalah penganut Syi ah. Suhrawardi dan Mulla Shadra adalah penganut Syi ah. Sementara Ibn Al- Arabi meskipun penganut Sunni, memiliki hubungan timbal-balik yang kuat dengan Syi ah, khususnya dengan sekte Isma iliah (Armstrong, 2004 2 : 131). Masalah-masalah tersebutlah yang mendorong penulis untuk mengkaji keterkaitan antara ajaran-ajaran Al-Ghazali dengan fenomena kemunculan teosofi di dunia Islam. Penulis juga merasa tertarik dengan tema ini karena menyangkut sejarah intelektual umat Islam bersama tokoh-tokoh besar dan pemikiran-pemikirannya. 1.2. Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan masalah yang utama dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah dampak pemikiran Al-Ghazali terhadap perkembangan aliran pemikiran teosofi? Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian ini, maka rumusan masalah tersebut disusun ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai batasan masalah, yaitu: 1. Bagaimana kondisi perkembangan intelektual umat Islam sebelum terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran Al-Ghazali? 2. Bagaimana garis besar pemikiran Al-Ghazali?

3. Bagaimana reaksi para ulama waktu itu terhadap pemikiran Al-Ghazali? 4. Bagaimana pemikiran dan ajaran para tokoh teosofi pada tahun 1111 s.d 1640? 1.3.TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan kondisi perkembangan intelektual umat Islam sebelum terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran Al-Ghazali. Perkembangan intelektual yang dimaksud meliputi bidang-bidang yaitu : teologi, filsafat dan tasawuf. 2. Menjelaskan garis besar pemikiran Al-Ghazali, yaitu pemikiran-pemikiran Al- Ghazali seputar teologi, filsafat dan tasawuf. 3. Menjelaskan reaksi para ulama waktu itu terhadap pemikiran Al-Ghazali. 4. Menguraikan pemikiran dan ajaran para tokoh teosofi. Yaitu pemikiran dan mazhab dari Suhrawardi, Ibn Al-Arabi dan Mulla Shadra. 5. Memperkaya penulisan sejarah intelektual umat Islam khususnya yang menyangkut filsafat dan tasawuf. 1.4.METODOLOGI PENELITIAN Metode yang penulis gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah Metode Historis. Penulis menggunakan metode tersebut karena data-data mengenai Al-Ghazali dan para tokoh teosof, baik sebagai individu, pemikiran dan keadaan

zamannya, berasal dari masal lalu. Adapun metode historis sebagaimana didefinisikan oleh Gottchalk (1986: 32) adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman peninggalan masa lampau. Termasuk di dalamnya metode dalam menggali; memberi penilaian; mengartikan dan menafsirkan fakta-fakta masa lampau untuk kemudian dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan dari peristiwa tersebut. Metode historis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Memilih topik yang sesuai; pemilihan topik adalah langkah pertama dalam penelitian ilmuah. Penulis memilih topik Dampak Pemikiran Al-Ghazali Terhadap Perkembangan Aliran Pemikiran Teosofi (1111-1640) dengan pertimbangan manfaat; orisinalitas; dan kepraktisan. 2. Heuristik, yaitu upaya mengumpulkan sumber-sumber yang dianggap relevan dengan topik yang dipilih. Sumber penelitian sejarah terbagi menjadi tiga yaitu sumber benda; sumber tertulis dan sumber lisan. Topik yang penulis pilih berbentuk studi luteratur sehingga sumber yang dimaksud adalah sumber tertulis. 3. Melakukan kritik yaitu memilah sumber-sumber yang didapatkan. Tujuan kritik adalah agar penulis menemukan kebenaran sumber dari sumber-sumber yang diteliti secara kritis. 4. Mengintepretasikan hasil dari kritik dan analisis sumber tersebut. 5. Menyusun hasil-hasil penelitian sejarah ke dalam sebuah pola yang teratur; dan 6. Menuliskan hasil penelitian tersebut dengan semenarik dan sejelas mungkin. Tiga langkah terakhir tersebut bisa dilakukan dalam satu waktu karena keterhubungan dan saling keterkaitan diantara ketiganya.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut. Bab I, yaitu bagian pendahuluan yang memuat latar belakang masalah; rumusan masalah dan batasan masalah yaitu bagian-bagian mendasar yang menjadi pokok pikiran dalam skripsi ini; tujuan dan manfaat penelitian; serta sistematika penulisan. Bab II, tinjauan kepustakaan, yaitu deskripsi umum mengenai buku-buku dan sumber lain yang dianggap relevan dalam penulisan skripsi ini. Di dalamnya penulis akan melakukan kritik; komparasi antar sumber dan komentar-komentar yang dianggap perlu. Bab III, merupakan uraian metodologi penelitian dalam penulisan skripsi ini. Yaitu: Heuristik yang mencakup proses pengambilan dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini; Kritik, yaitu proses pengolahan datadata yang sudah didapatkan sehingga bisa dipertangung jawabkan, reliabel dan otentik; Intepretasi yaitu penafsiran keterangan-keterangan dari sumber-sumber sejarah yang terkumpul dengan cara merangkai dan menghubungkan hingga tercipta penafsiran sumber sejarah yang relevan; Historiografi adalah penuliskan fakta-fakta yang sudah dikumpulkan dan dikritik tersebut ke dalam sebuah karya yang bisa diterima oleh banyak orang. Bab IV, adalah pembahasan tentang perkembangan ilmu-ilmu Islam sebelum Al-Ghazali yaitu mencakup: perkembangan teologi, perkembangan filsafat dan

perkembangan tasawuf. Bahasan ini adalah uraian faktual mengenai kondisi umum peradaban Islam. Bab V adalah bahasan mengenai dampak pemikiran Al-Ghazali terhadap perkembangan teosofi di zaman pertangahan. Bahasan ini akan dibagi menjadi empat bagian yaitu: Satu menjelaskan corak pemikiran Al-Ghazali dalam bidang teologi, filsafat dan tasawuf beserta uraian pengaruh pemikirannya terhadap umat Islam di zamannya. Dua pengaruh pemikiran AL-Ghazali terhadap ulama-ulama pada masanya dan sesudahnya; tiga uraian mengenai pemikiran para teosof yaitu Suhrawardi, Ibn Al-Arabi dan Mula Shadra empat analisis mengenai keterkaitan antara pemikiran Al-Ghazali dengan para teosof. Bab VI, merupakan bagian akhir dari keseluruhan skripsi ini. Di dalamnya terhadap kesimpulan secara menyeluruh dari bab-bab sebelumnya.