ARTICLE REVIEW: GAGASAN FORMASI NALAR ARAB AL-JABIRI DAN SIGNIFIKANSINYA UNTUK REKONSTRUKSI NALAR ACEH
|
|
- Indra Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTICLE REVIEW: GAGASAN FORMASI NALAR ARAB AL-JABIRI DAN SIGNIFIKANSINYA UNTUK REKONSTRUKSI NALAR ACEH Penulis Artikel : Zulfata Reviewer : Cut Afrida Yulianti Penerbit : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry Website : DOI: A. ISI ARTIKEL Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami mengenai perkembangan budaya di suatu daerah yang mampu menentukan berkualitas atau tidaknya perkembangan ilmu pengetahuan di suatu daerah tersebut yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian masyarakatnya. Dalam hal ini, penulis memperkecil ruang lingkup objek penelitiannya Tentang pemikiran salah seorang tokoh intelektual muslim yang bernama Muhammad Abid al-jabiri yang melakukan kajian mengenai penelusuran kebudayaan Arab yang berfokus pada ajaran keagamaan masyarakat setempat. Selain itu, penelitian ini juga berupaya menemukan kaitan pemikiran tersebut terhadap nalar Aceh. Metode penelitian yang dilakukan dalam kajian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan filsafat sejarah sebagai indikator penelusuran persoalan-persoalan yang diangkat. Muhammad Abid al-jabiri adalah seorang intelektual muslim yang sangat kreatif dalam melontarkan kritikan-kritikannya dalam membangun kesadaran umat muslim pada masanya. Muhammad Abid al-jabiri dilahirkan di kota Feji (Fekik), Maroko pada tahun 1936 M. Gelar doktornya diraih di Universitas Muhammad V Rabat-Maroko, kemudian menjadi dosen filsafat dan pemikiran islam di Fakultas Sastra pada kampus yang sama. Keaktifannya dalam wilayah politik sebagai basis kegiatannya memberikan pengaruh yang besar dalam konteks pemikiran politiknya terutama berkenaan dengan kondisi politik bangsa Arab yang terbelakang, baik di Timur maupun di Barat. 1
2 Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini menempatkan negara Arab sebagai salah satu negara dengan kondisi terbelakang. Menurut Al-Jabiri, hal ini terjadi karena cara pikir mereka yang belum sepenuhnya sesuai dengan semangat ajaran Islam. Oleh karena itu, Al- Jabiri yang berlatar belakang politik yang kuat berhasil mengeluarkan beberapa gagasan bagi kebangkitan dan kemajuan Arab dengan memberikan pemahaman secara lebih dalam mengenai Al-Qur an dan Hadits dalam konteks kekinian. Gagasan yang dilontarnya sangat berpengaruh terhadap perkembangan studi tentang rekonstruksi metodologi para sejarawan pada masa itu. Kemahirannya dalam menguasai konsep epistemologi membuatnya semakin mengguncang pandangan keilmuan di dunia. Sejak awal abad ke 20-an, Muhammad Abid al- Jabiri mencoba serius kajiannya dengan secara rutin menerbitkan artikelartikelnya di berbagai media yang berkenaan dengan wacana-wacana sosiokultural dan keagamaan yang sering diperbincangkan. Muhammad Abid al- Jabiri sering disejajarkan dengantokoh-tokoh pembaharuan dalam Islam seperti Fatima Mernisi. Di sisi lain, pola pemikiran al-jabiri cenderung dipengaruhi olehrekontruksi pos-struktruralism (posmodern) yang berkembang dalam filsafat Prancis.Akan tetapi kecenderungan tersebut tidak dapat dimarjinalkan bahwa Al- Jabiri juga dipengaruhi oleh karya-karya filsafat yang ditulis para filosof islam seperti Alkindi dan Ibnu Rusyd. 1 Dalam memahami pola pemikiran Muhammad Abid Al Jabiri, terlebih dahulu kita perlu mengenali metode penelitiannya yang cenderung bersifat integratif dan interkonektif dalam membahas suatu masalah. Hal ini menunjukkan bahwa pola pemikiran Abid Al-Jabiri adalah menyingkap sekian banyak objek yang terlibat dalam suatu penelitian tertentu mengenai suatu masalah tertentu, dan salah satu buah dari pemikirannya berfokus padarekonstruksi peradaban Arab. Banyak alasan yang melatarbelakangi Abid Al-Jabiri melakukan kajian ini dan secara keseluruhannya gejala sosial masyarakat Arab pada masa itu menjadi penyebab utama munculnya dan berkembangnya pemikiran Abid Al- 1 Zulfata Zulfata, GAGASAN FORMASI NALAR ARAB ĀBID AL-JĀBIRĪ DAN SIGNIFIKANSINYA UNTUK REKONSTRUKSI NALAR ACEH, Jurnal Ilmiah Islam Futura 15, no. 2 (2016): , 2
3 Jabiri. Dalam karyanya yang berjudul formasi nalar Arab, Abid Al-Jabiri memunculkan beberapa persoalan, yaitu: Pertama, pemikirannya tersebut ingin memberikan mekanisme dan solusi terhadap kegalauan masyarakat Arab ketika bersentuhan dengan kebudayaan Yunani yang cenderung mengedepankan penalaran. Hal ini diperparah ketika pada masa itu masyarakat Arab sedang disibukkan dengan pertikaian antarsuku. Di balik itu semua terdapat suatu kelompok elit yang paling memiliki kuasa penuh yakni kelompok Qurays.Kedua, ketidakberdayaan masyarakat Arab untuk melepas belenggu legalitaskebudayaan nenek moyang mereka yang dapat merusak citra peradapan Arab ketikaberhadapan dengan perkembangan zaman. Justru sikap apologis kebudayaan yang semakin berkembang, tidak memiliki makna yang positif terhadap kebudayaan yang dipertahankan.ketiga, Abid al-jabiri berusaha untuk menyelaraskan paradigma secara Arab dengan sejarah perkembangan renaisans di Eropa. Dalam pandangan Abid al-jabiri, sejarah peradaban Islam cenderung terputus dan tidak seimbang. Terputusnya sejarah tersebut mengakibatkan peradaban Arab menjadi semakin tidak bermartabat seiring perubahan zaman.keempat, Abid al-jabiri ingin menyampaikan bahwa semua tradisi tersebuttidak dibolehkan untuk dianggap sebagai suatu yang telah objektif dan sakral,melainkan bahwa tradisi tersebut merupakan suatu hal yang harus direkontruksikan dan disesuaikan dengan situasi masa lalu dan masa sekarang. Kelima, untuk mengembangkan dan memberi pemahaman kepada umatmuslim bahwa dalam menyelesaikan permasalahan harus perangkat dari sudutpandang yang bersifat integratif, yakni permasalahan fiqh, gramatika Arab,humanitas dan lain sebagainya tidak dapat dipisahkan. Begitu pula sebaliknya, umatmuslim jangan hanya tenggelam dalam pemahaman fikih dan gramatikanya dengan dalih bahwa semua itu adalah tradisi yang tidak boleh diganggu gugat walaupun nilainya mengalami pertentangan yang sengit terhadap nilai-nilai humanitas pada masa itu. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Abid al-jabiri ingin melakukan program yang bersar bagi generasi umat muslim di dunia yakni, melakukan penulisan ulang tentang sejarah peradaban Islam yang berkembang di 3
4 Jazirah Arab yang cenderung tidak memiliki keseimbangan antara penjelasan ilmu pengetahuan, keagamaan dan politik. Terdapat beberapa indikator yang dikembangkan oleh al-jabiri dalam mendeskripsikan sejarah peradaban Arab yang meliputi: proses pembentukan kultur Arab klasik, Arab pasca proses kodifikasi, dan perkembangan kreatifitas pengetahuan Arab Islam. Menurutnya, pengetahuan tentang Arab akan mengangkat wacana tentang tradisi, agama, kekhalifahan, ideologi, dogma, dan sebagianya yang menyangkut ke dalam pemikiran- pemikiran islam. terdapat tiga macam kritik nalar yang menjadi kajian Al-Jabiri dalam kaitannya terhadap tradisi Arab yakni: Nalar Epistemologi, Nalar Politik dan Nalar Etika. Nalar epistemologi berkaitan dengan cara mengetahui ataupun cara memproduksi suatu ilmu pengetahuan. Nalar politik berbicara tentang kekuasaan, yakni bagaimana cara berkuasa dan menguasai. Sedangkan nalar etika membahas tentang bagaimana cara kita menyikapi suatu masalah, baik itu masalah yang bernilai baik maupun yang bernilai buruk. Dalam upaya menganalisa peradaban pengetahuan tentang filsafat islam yang berkembang di Arab, menurut Al-Jabiri, hal ini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai lingkungan seperti budaya Badui, Yunani, politik dan upaya-upaya lainnya yang tidak luput dalam kajian Al-Jabiri. Dalam hal ini, al-jabiri menemukan tiga aspek epistemologi yang berkembang dalam peradaban Arab, yakni aspek Bayani, Burhani, dan Irfani. Dalam pendekatan filosofis, kata Bayani merupakan suatu metodologi pemahaman dalam memahami makna-makna tekstual dari ayat-ayat Al-Qur an. Bagi masyarakat Arab, dalam pembahasan ini sangat berhubungan dengan kadah gramatika bahasa dalam memahami teks Al-Qur an. Dalam pemikiran Al-Jabiri, masyarakat Arab sangat terpaku pada makna teks Al-Qur an yang juga berbahasa Arab dengan pemaknaan yang sangat kaku dan sempit, sebagai salah satu alasannya bahwa bahasa Arab merupakan salah satu karunia yang sangat patut mereka syukuri dan pemaknaannya tidak dapat diubah-ubah. Hal ini akan sangat berdampak pada sifat tertutup masyarakat tersebut terhadap eksistensi hukum fikih yang sesuai dengan perkembangan spasial temporal yang dialami oleh 4
5 sekelompok masyarakat dengan pola kebudayaan yang sangat beragam, sehingga masyarakat Arab hanya terpaku pada pemahaman-pemahaman fikih yang telah dibakukan oleh pendahulu mereka yang mungkin untuk saat ini ada yang perlu untuk dikembangkan. Melalui formasi nalar Arab inilah Al-Jabiri melakukan pendekatanpendekatan untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat Arab bahwa tidak selamanya apa yang ditinggalkan oleh para pendahulu mereka masih dapat diterapkan untuk saat ini. Aspek kedua setelah aspek bayani adalah aspek burhani yang masih berkaitan dan merupakan upaya lanjutan dari aspek bayani. Aspek ini membahas tentang sikap dan kaidah yang digunakan para filosof dalam menghubungkan kesesuaian teks Al-Qur an dengan konteks Al-Qur an. Aspek selanjutnya adalah aspek irfani, yang mana dalam hal ini Abid Al- Jabiri menjelaskan bahwa masyarakat Arab dikaruniai oleh Allah swt dengan gramatika bahasanya dan masyarakat yunani dengan filsafatnya. Berkaitan dengan nalar politik, Al-Jabiri cenderung memahami proses kepemimpinan Nabi Muhammad saw diwilayah Madinah. Alasannya adalah karena di wilayah tersebut terdapat nilai-nilai ilmu yang kompleks, baik dari sisi politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan lainnya. Dengan tidak menyoroti kehebatan kepribadian Nabi Muhammad saw terutama dalam bidang kepemimpinan, Abid Al-Jabiri mengemukakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Rasulullah saw membuahkan hasil yang sangat baik diantaranya regulasi kemajemukan suku, karakter, kepentingan, dan kesatuan umat manusia. Pemikiran-pemikiran yang diintepretasikan oleh Abid Al-Jabiri memiliki beberapa sisi penting bila dihubungkan dengan kasus-kasus yang berkembang di Aceh. Pertama, dilihat dari sisi kritik historis, hingga saat ini belum ditemukannya para pakar yang mampu mengangkat harkat martabat Aceh melalui sebuah interpretasi yang cemerlang selain hanya pada aktivitas melahirkan karyakarya yang bersifat apologis. Kedua, dinamika sosial keagamaan di Aceh belum menggunakan tiga aspek dalam sisi epistemologi tersebut (bayani, burhani, dan irfani) seperti yang pernah dilakukan oleh Muhammad Abid al-jabiri pada masa 5
6 hidupnya. Serta terdapat beberapa sisi lainnya seperti politik, ekonomi, dan lain sebagainya. B. PEMBAHASAN Menelusuri kebudayaan suatu daerah bahkan wilayah tertentu dengan perbandingan jarak waktu dan peradaban yang berbeda merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk dikaji. Saya sangat tertarik untuk memberikan apresiasi yang luar biasa kepada penulis artikel ini karena dengan gaya bahasa yang lugas dan menarik, penelitian ini berhasil diintepretasikan dengan baik terlebih setelah mengetahui bahwa penulis telah mampu menciptakan sebuah buku mengenai nalar Aceh. Hal ini sangat luar biasa karena mengingat upaya pengikhtisaran sampai pada intepretasi mengenai nalar suatu daerah tertentu bukanlah hal yang gampang, melainkan tentu melalui usaha keras dalam menelusuri setiap aspekaspek yang akan dikaji. Menurut hemat saya, penjelasan tentang pemikiran Muhammad Abid al-jabiri dalam kajiannya melakukan formasi atas nalar Arab telah dijelaskan dengan baik oleh penulis. Namun menurut saya, penting bagi penulis untuk menunjukkan salah satu contoh yang berkaitan dengan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini dirasa penting karena tidak semua pembaca dapat memahami isi kandungan bacaan mereka, terlebih menurut saya untuk memahami konsep pemikiran al-jabiri bahkan mengenai kritikannya terhadap penalaran suatu wilayah, akan memungkinkan sebagian pembaca merasa kesulitan untuk memahami dan bahkan dapat berubah persepsi dari apa yang dimaksudkan dalam bacaan, misalnya dalam kaitannya dengan makna teks Al-Qur an yang terkesan dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan zaman yang memungkinkan adanya penyimpangan dari maksud al-qur an itu sendiri. 2 Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan maksud dari bacaan tersebut. Sepengetahuan saya, sebagai salah satu contoh kritikan Muhammad Abid al- Jabiri adalah adanya pandangan bahwa pendekatan irfani adalah sebuah metode 2 Lihat juga uraian mengenai hal ini dalam konteks fiqh Anton Widyanto, PENGEMBANGAN FIQH DI ZAMAN MODERN, Jurnal Ilmiah Islam Futura 10, no. 2 (2011): , doi: /jiif.v10i
7 dalam memperoleh ilmu pengetahuan melalui latihan-latihan sebagaimana yang sering dipraktekkan oleh seorang sufi. 3 Pada model ini terdapat suatu pernyataan dari kaum tasawuf yang cenderung merasa puas, khususnya al-ghazali karena dianggap berperan dalam mengkonstruksi model irfani ini. Al-Ghazali dalam Al- Munqidz (pembebasan) menjelaskan bahwa dari berbagai pengetahuan yang telah saya pelajari dan cara-cara yang telah saya praktekkan dalam pencarian, ada dua model pengetahuan; tradisional dan modern. Saya telah memperoleh sebuah keteguhan keyakinan terhadap Tuhan, Rasul dan hari kiamat. Keyakinan pada ketiga azas ini telah mendarah daging dalam jiwaku, bukan dengan berbagai bukti nyata yang abstrak tetapi cukup melalui alasan, petunjuk dan pengalaman yang secara detil tidak dapat dipahami oleh berbagai kalangan. Konsep ini ditentang oleh al-jabiri karena telah menyebabkan kemunduran umat Islam. Ini terjadi ketika Palestina diserang oleh kaum kafir (Israel), namun orang-orang muslim yang sufi tidak melakukan perlawanan, tetapi hanya bersifat pasrah menerimanya dan menganggapnya sebagai takdir atas kesalahan yang telah diperbuat selama ini. Selain itu, judul dari kajian ini juga menyinggung nalar Aceh yang memiliki signifikansi dengan gagasan formasi nalar Arab yang diinterpretasikan oleh Abid Al-Jabiri. Namun menurut pemahaman saya, kajian ini sangat sedikit mengupas tentang nalar Aceh dan kaitannya dengan formasi nalar Arab. Sementara uraian sekilas dari buku yang pernah ditulis oleh penulis sendiri yang berjudul Formasi Nalar Aceh, saya menganggap bahwa buku tersebut mampu menjelaskan secara jelas tentang bagaimana kondisi Nalar Aceh saat ini dan beberapa periode sebelumnya, yang mana terdapat faktor-faktor yang melatarbelakangi penulis menciptakan buku tersebut dan pemahamannya melalui aspek-aspek: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Hal ini penting karena pada dasarnya fokus dari kajian ini adalah mengetahui kaitan dan kesamaan antara formasi nalar Arab dengan formasi nalar Aceh. 3 Fazlur Rahman, 162, dalam Dicky Wirianto, Wacana Rekonstruksi Turas (Tradisi) Arab Menurut Muhammad Abed Al-Jabiri Dan Hasan Hanafi, vol. XI, no.1, Agustus 2011, hal 73 7
8 C. KESIMPULAN Dari uraian pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Artikel ini memuat tentang konsep pemikiran seorang Muhammad Abid al-jabiri yang pada dasarnya sangat sulit untuk dipahami namun penulis dapat menginterpretasikannya dengan sangat baik dan jelas. 2. Dalam menyajikan bacaan yang dirasa sulit dipahami oleh sebagian kalangan masyarakat, maka dirasa penting untuk dimasukkan atau dicantumkan contoh sehingga lebih mudah dipahami dan sebagai upaya pencegahan adanya kesalahpahaman pembaca. 3. Sehubungan dengan kaitan dan signifikansinya terhadap nalar Aceh, maka penjelasan mengenai nalar Aceh juga perlu untuk disajikan dengan lebih mendalam agar lebih dapat dipahami sejauh mana kaitan, persamaan dan perbedaannya dan bahkan mungkin dapat berpengaruh antara satu sama lain terutama terhadap nalar Aceh. DAFTAR PUSTAKA Al-Jabiri, Muhammad Abed. Formasi nalar Arab. Yogyakarta: IRCISoD, Washil, Izzuddin (2013). Dilema Tradisi Dan Modernitas Telaah Atas Kritik Nalar Arab Muhammad Abid al-jabiri, Jurnal Khatulistiwa, vol. 3, no. 2, September Pp Wirianto,Dicky (2011). Wacana Rekonstruksi Turas (Tradisi) Arab Menurut Muhammad Abed Al-Jabiri Dan Hasan Hanafi, jurnal ilmiah islam futura, vol. XI, no. 1, Agustus Pp Widyanto, Anton. PENGEMBANGAN FIQH DI ZAMAN MODERN. Jurnal Ilmiah Islam Futura 10, no. 2 (2011): doi: /jiif.v10i2.46. Zulfata, Zulfata. GAGASAN FORMASI NALAR ARAB ĀBID AL-JĀBIRĪ DAN SIGNIFIKANSINYA UNTUK REKONSTRUKSI NALAR ACEH. Jurnal Ilmiah Islam Futura 15, no. 2 (2016):
PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I
PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I ISBN: 978-602-71453-0-6 Editor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar pemeluk agama, misalnya Hindu, Islam, dan Sikh di India, Islam, Kristen dan Yahudi di Palestina,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus
195 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bagian akhir tesis ini, peneliti memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah
Lebih terperinciKEBUDAYAAN DALAM ISLAM
A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks
Lebih terperinciArticle Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :
Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,
Lebih terperinciEMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN
EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling
Lebih terperinciTEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi
TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi i ii TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi iii iv TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an
BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan
BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Pemikiran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme menarik untuk dicermati dan di kritisi dalam menganalisis isu-isu pendidikan kontemporer. Berdasarkan hasil penelitian ini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.
BAB V KESIMPULAN Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. Dasar-dasar teosofi tumbuh bersamaan dan bercampur dalam perkembangan teoriteori tasawuf; filsafat; dan --dalam
Lebih terperinciWassalam. Page 5. Cpt 19/12/2012
satu cara yang perlu ditempuh adalah mengembangkan model home schooling (yang antara lain berbentuk pembelajaran personal ) seperti yang pernah diterapkan pada masa kejayaan Islam abad pertengahan. - Membangun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut
Lebih terperinciMembangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global
Membangun Perdaban Islam Sebagai Upaya Meraih Keunggulan Global Setiap diundang ke wilayah Aceh, saya selalu berusaha hadir. Saya sangat tertarik dengan semangat keber-islaman masyarakat Aceh yang saya
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan
BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) yaitu penulis melakukan penggalian data dengan cara mempelajari dan menelaah sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami
Lebih terperinciyang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan
I Sunni atau Ahl al-sunnah Wa al- Jama ah atau terkadang juga dikenal dengan sebutan ASWAJA merupakan paham yang berdasarkan pada tradisi Nabi Muhammad SAW, di samping berdasar pada Al Qur an sebagai sumber
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan deskripsi, analisis sekaligus mengkritisi teori nasikh-mansukh Richard Bell dalam buku Bell s Introduction to the Quran, maka penulis dapat menarik
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia selalu diperhadapkan dengan berbagai keragaman, baik itu agama, sosial, ekonomi dan budaya. Jika diruntut maka banyak sekali keragaman yang
Lebih terperinciF LS L A S F A A F T A T ISL S A L M
FILSAFAT ISLAM Prof. Dr. H. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Sumber Ilmu: AL 'ALAQ (1-5) 1. Bacalah dengan (menyebut)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurikulum pendidikan, misalnya, yang sebelumnya terbatas pada Al-Qur an dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam telah berlangsung kurang lebih 14 abad, yakni sejak Nabi Muhammad diutus sebagai Rasul. Pada awalnya pendidikan berlangsung secara sederhana,
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Gubernur Sumatera Selatan; Yth. Ketua DPRD
Lebih terperinciBAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan Salah satu referensi yang bisa menjadi acuan untuk mengetahui hakikat kebudayaan adalah ungkapan pelopor antropologi modern, Edward B Tylor sebagaimana
Lebih terperinci( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada
130 BAB V ANALISA ATAS PANDANGAN SHAIKH MUHAMMAD AL-GHAZAli> memang tidak akan mungkin dilupakan dalam dunia pemikiran Islam. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang pendidikan dan pengajaran adalah sebuah perintah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah pengikutnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD
BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN MENURUT MASDAR FARID MAS UDI DAN KIAI HUSEN MUHAMMAD A. Persamaan dan Perbedaan Pandangan Masdar Farid Mas udi dan Kiai Husen Muhammad Tentang Kepemimpinan Perempuan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Munculnya feminisme memang tak lepas dari akar persoalan yang ada di kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih dianggap sebagai makhluk inferior.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya.
9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan hasil penelitian apa adanya. Penelitian ini
Lebih terperinciSumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan
c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter akhir-akhir ini semakin banyak diperbincangkan di tengahtengah masyarakat Indonesia, terutama oleh kalangan akademisi. Sikap dan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Problematika Umat Disebabkan Penurunan Kualitas Pendidikan Islam Problematika umat manusia dewasa ini telah menjalar ke setiap lini kehidupan. Dari aspek moral
Lebih terperinciSumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat.
Sumber Ajaran Islam DR. Rais Hidayat Informatika www.mercubuana.ac.id Kompetensi Menjelaskan sumber-sumber ajaran Islam. Menguraikan Al-Qur an, As-Sunnah dan ijtihad sebagai sumber ajaran Islam. Memahami
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah
BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah A. Analisis Fiqh Siyasah Terhadap Syarat PAW DPR/DPRD 1. Sejarah dalam Islam, pemecatan bisa
Lebih terperinciFile di download dari Media Pendidikan Dr. Hujair AH Sanaky
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PARADIGMA BARU DAN REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA MODERN Oleh: Tabrani. ZA Makalah ini di susun guna memenuhi tugas Mata kuliah matrikulasi Pengantar Sistem
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut:
284 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. konsep upah perspektif Hizbut Tahrir adalah sebagai berikut: a. Standar penentuan upah menurut Hizbut Tahrir ditakar berdasarkan jasa atau manfaat tenaganya (manfa at
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang
83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai-berikut: 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu
Lebih terperinciNILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati
NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati I Proses pendidikan ada sebuah tujuan yang mulia, yaitu penanaman nilai yang dilakukan oleh pendidik terhadap
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN
KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang konsep ketuhanan Al Ghazali dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Relevansinya dengan Pembentukan Pribadi
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.
BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik
Lebih terperinciFilsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman
Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter secara eksplisit maupun implisit telah terbentuk dalam berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Melalui pendidikan karakter diharapkan
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Modul ke: Pendidikan Agama Islam Pendidikan dan Kompetensi Modul Etik UMB [TM1] Fakultas TEKNIK Ayatullah, M. Pd Program Studi Teknik Mesin Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan dapat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN GEOGRAFI; Ragam Perspektif dan Prosedur Penelitian, oleh Momon Sudarma Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A
METODOLOGI PENELITIAN GEOGRAFI; Ragam Perspektif dan Prosedur Penelitian, oleh Momon Sudarma Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara orang dewasa dengan orang yang belum dapat menunjang perkembangan manusia yang berorientasikan pada nilainilai dan pelestarian
Lebih terperinciBAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama
BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama Ulil Abshar Abdalla, koordinator JIL mempunyai pandangan bahwa larangan kawin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bermutu. Untuk menjamin pencapaian mutu tujuan pendidikan di masing-masing
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dilakukan melalui pendidikan bermutu. Untuk menjamin pencapaian
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi
Lebih terperinciEtos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid
c Prestasi, bukan Prestise d Etos Hijrah Oleh Nurcholish Madjid Pelajaran pertama yang bisa dipetik dari keputusan Umar menjadikan Hijrah Rasul sebagai permulaan perhitungan kalender Islam ialah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bidang sastra tidak terlepas dengan kajian-kajian serta peroses terbentuknya suatu karya sastra. Karya sastra yang dikaji biasanya berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH AL-ZAMAKHSHARY DALAM TAFSIR AL-KASHSHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORI ANALISIS
BAB III KERANGKA TEORI ANALISIS 3.1 Teori Kritis Jurgen Habermas Habermas berasumsi bahwa modernitas merupakan sebuah proyek yang belum selesai. Ini artinya masih ada yang perlu untuk dikerjakan kembali.
Lebih terperinciKata Kunci: Pemahaman, Berpikir Rasional, Pembangunan
PAHAM TEOLOGI RASIONAL MU'TAZILAH DI INDONESIA Oleh : M. Baharudin Abstrak Studi terhadap sejarah perkembangan dan pemikiran dalam Islam khususnya dalam bidang teologi telah menarik minat para ulama Islam
Lebih terperinciISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL
ISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL Chairman The Institute, Jakarta Islam adalah salah satua agama besar di dunia, dimana saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi
INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : NANANG FEBRIANTO F. 100 020 160 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi kehidupan manusia. Ia tidak
Lebih terperinciA. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel
ARTICLE REVIEW Oleh: Afifah Hasbi (Prodi Ekonomi Syariah Pps UIN Ar-Raniry) Judul artikel : Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam Penulis artikel: Siti Zalikha Penerbit : Jurnal Ilmiah
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi
BAB V ANALISIS Adanya sekolah dan madrasah di tanah air sebagai institusi pendidikan Islam, hanyalah akan mempersempit pandangan kita tentang pendidikan Islam itu sendiri. Ini berarti, kita hanya mementingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah karya sastra itu diciptakan pengarang untuk dibaca, dinikmati, ataupun dimaknai. Dalam memaknai karya sastra, di samping diperlukan analisis unsur
Lebih terperinciISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN FUNGSIONAL BERCIRIKAN ISLAMI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari uraian yang telah penulis paparkan, setidaknya penulis mencatat
101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang telah penulis paparkan, setidaknya penulis mencatat beberapa poin penting yang menjadi inti dari bahasan mengenai relevansi teori Ushul Fiqh Kontemporer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial yang berlaku dan berlangsung
Lebih terperinciMembahas Kitab Tafsir
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan atau keterangan, seperti yang bisa dipahami dari Quran S. Al-Furqan: 33. ucapan yang telah ditafsirkan berarti ucapan yang tegas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian dengan judul Diksi dan Gaya Bahasa Penulisa Opini pada Situs www.ahmadiyah.org dalam Mengklarifikasi Tuduhan Sesat Ajaran Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan
25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 1.1
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas PANCASILA DAN ILMU PENGETAHUAN 2 TM 12 Indikator: 1. Mampu melakukan kajian dalam3 berbagai
Lebih terperinciSEJARAH ISLAM AHMADIN
SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang dimunculkan dalam bab ini berisi
BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Paparan pada bab-bab sebelumnya merupakan rangkaian alur penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan permasalahan seperti yang telah dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologis sastra atau sastera berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari akar kata Cas atau sas dan tra. Cas dalam bentuk kata kerja yang diturunkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERSEPSI DAN METODE PENDEKATAN HADIS
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERSEPSI DAN METODE PENDEKATAN HADIS A. Persepsi Ada tiga hal yang perlu diurai dalam pembahasan persepsi, antara lain pengertian persepsi, faktor-faktor pembentuk persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilaksanakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk menanamkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan. Dasar dari pengembangan pendidikan karakter
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan
201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah
Lebih terperinciSOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra)
SOSIOLOGI SASTRA SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN SASTRA (Metode Penelitian Sastra) A. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan pencerminan masyarakat, melalui karya sastra, seorang pengarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan manusia dalam segala tindak kehidupan. Perilaku dalam kehidupan manusia sangat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan studi analisis pemikiran Imam Syafi i tentang kehujjahan hadis dalam kitab Ar-Risālah dapat ditarik kesimpulan menjadi beberapa point. Pertama, Hadis wajib
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah
Lebih terperinciMODEL PENELITIAN AGAMA
MODEL PENELITIAN AGAMA Diajukan Sebagai Tugas Makalah Dalam Mata Kuliah Metodologi Studi ISlam DOSEN PEMBIMBING Fitri Oviyanti, M.Ag DISUSUN OLEH Lismania Nina Lingga Sari FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Penulis melakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan PDH dengan menelusuri penelitian sebelumnya. Telaah pustaka
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Kesimpulan pada bagian penutup ini berkaitan dengan rumusan masalah
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan pada bagian penutup ini berkaitan dengan rumusan masalah yang telah ditentukan dalam bab sebelumnya. Artinya, kesimpulan adalah rangkuman atau resume hasil rangkaian
Lebih terperinciR E S E N S I Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal
R E S E N S I Judul :Wacana Pengembangan Pendidikan Islam Penulis : Dr. Muhaimin, MA Penerbit :Pustaka Pelajar, Yogyakarta Cetakan : Pertama, Februari 2003 Tebal :357 halaman Membicarakan pendidikan melibatkan
Lebih terperinciFilsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah
Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing
Lebih terperinciResensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie
Resensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie Judul diatas adalah judul sebuah buku yang ditulis oleh Suwarsono Muhammad, seorang dosen dan akademisi
Lebih terperinciMembangun Kekuatan Umat Islam. Written by Friday, 11 June :36
Beberapa waktu yang lalu Syeikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili datang ke kota Medan dalam rangka sillaturrahim kepada umat Islam dan memberikan sumbangsih pemikirannya untuk membangun kekuatan umat Islam
Lebih terperinci